Wawasan Ips Dalam Pengembangan Kurikulum Di Sd

  • Uploaded by: abrow
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Wawasan Ips Dalam Pengembangan Kurikulum Di Sd as PDF for free.

More details

  • Words: 998
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masayarakat yagn diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Kehidupan sosial masayarakat senantiasa mengalami perubahanperubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dapat diliah baik dalam konteks keruangan (tempat tinggal) maupun konteks waktu. Berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masayarakat harus dapat ditangkap oleh lembaga pendidikan yang kemudian menjadi sumber bahan materi pembelajaran. Sumber bahan pelajaran secara formal dapat dituangkan dalam bentuk kurikulum. Kurikulum IPS yang dikembangkan hendaknya memiliki landasan filosofis yang jelas. Landasan filosofis yang digunakan hendaknya melihat kondisi nyata yang terjadi di masyarakat. Kondisi masyarakat yang terjadi saat ini adalah masayarakat yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahanperubahan tersebut disebabkan oleh adanya interaksi sosial baik antar individu maupun kelompok. Karena perubahan- perubahan dalam kehidupan itulah maka kurikulum pendidikan IPS juga harus mengalami perubahan dan perkembangan, terutama pada pendidikan Sekolah Dasar. Karena pada pendidikan Sekolah Dasaralah semua murid mendapatkan dasar-dasar pelajaran IPS yang kelak akan menjadi bekal dalam jenjang pendidikan berikutnya dan juga bekal dalam bermasayarakat.

B. Permasalahan Dalam penyusunan makalah ini, kami mengangkat beberapa masalah untuk menjadi bahan kajian. Beberapa masalah itu antara lain : 1. Bagaimanakah metode pembelajaran IPS SD?

1

2. Apasajakah tema-tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui metode pembelajaran IPS SD. 2. Untuk mengetahui tema-tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran IPS SD Yang dimaksud denga ilmu sosial itu sendiri adalah studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia. Studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia mengenai cara mereka mengatur hidup, mengenai tata cara hubungan anggota dengan kelompok dan kelembagaan yang mereka perlukan, mengenai berbagai aturan dan nilai dalam kelompok, keterhubungannya dengan ruang, mengenai aktivitas manusia dimasa lampau, kelembagaan dan proses pembinaan generasi muda oleh generasi di atasnya, cara dan aturan main mengenai kekuasaan serta kelembagaan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget(1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya

pada

tingkatan

kongkrit

operasional.

Mereka

memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang adalah waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang(kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami(abstrak). Padahal bahan materi pembelajaran IPS penuh dengan pesan-pesan bersifat abstrak. Konsep- konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan(continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep- konsep abstrak dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD. Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi, atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi sebagai tenaga buruh yang murah, melainkan, anak adalah entitas yang unik, yang memiliki

3

berbagai potensi yang masih latent dan memerlukan proses serta sentuhansentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak (Farris and Cooper, 1994 : 46). Pendidikan IPS SD disajikan dalam bentuk synthetic science, karena basis dari disiplin ini terletak pada fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata. Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian dari synthetic science ditentukan setelah fakta terjadi atau diobservasi, dan tidak sebelumnya, walaupun diungkapkan secara filosofis. Para peneliti menggunakan logika, analisis, dan keterampilan (skills) lainnya untuk melakukan inkuiri terhadap fenomena secara sistematik. Agar diterima, hasil temuan dan prosedur inkuiri harus diakui secara publik (Welton and Mallan, 1988 : 66-67). Sesuai dengan karasteristik anak dan IPS SD, maka metode ekspositori akan menyebabkan siswa bersikap pasif, dan menurunkan derajat IPS menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan cooperative learning model,

role

playing,

membaca

sajak,

buku(novel),

atau

surat

kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Tentu saja guru harus menimba ilmunya dan melatih ketrampilannya, agar ia mampu menyajikan pembelajaran IPS SD dengan menarik.

B. Tema- tema IPS SD yang Perlu Mendapat Perhatian Secara gradual, di bawah ini akan diungkapkan beberapa tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama,antara lain : 1. IPS SD sebagai pendidikan nilai (value education), yakni :

4

1.1 Mendidik nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat. 1.2 Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa. 1.3 Nilai- nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.

2. IPS SD sebagai pendidikan multikultural, yakni : 2.1 Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar. 2.2 Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa. 2.3 Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas. 3. IPS SD sebagai pendidikan global, yakni : 3.1 Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia. 3.2 Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa. 3.3 Menanamkan

kesadaran

semakin

terbukanya

komunikasi

dan

transportasi antar bangsa di dunia. 3.4 Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.

5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam pembelajaran IPS SD perlu adanya guru yang dapat memperhatikan kebutuhan anak usia antara 6-12 tahun, yang mana mereka belum dapat menerima pesan-pesan dari pelajaran IPS yang bersifat abstrak. Anak- anak SD hanya dapat memikirkan hal- hal yang bersifat kongkret, yang mana tidak terdapat dalam pembelajaran IPS. 2. Ada beberapa hal tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian,yakni: 2.1 IPS SD sebagai Pendidikan Nilai, 2.2 IPS SD sebagai pendidikan multikultural, 2.3 IPS SD sebagai Pendidikan Global

B. Saran 1. Para guru SD baiknya melakukan inovasi pembelajaran yang dapat menjadikan para murid menjadi aktif,terutama pada pembelajaran IPS SD. 2. Para guru hendaknya memberikan pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan

cooperative

learning

model,

role

playing,

membaca

sajak,buku(novel), atau surat kabar.

6

DAFTAR PUSTAKA 1. Hasan Hamid,1996.Pendidikan Ilmu Sosial,Jakarta: Dirjen Dikti 2. re-searchengines.com/0805arief7.html 3. yayats.indoweblog.com/2008/09/13/pembelajaran-pendidikan-ips-ditingkat-sekolah-dasar/

7

Related Documents


More Documents from "Sinichi Kudo Conan Edogawa"