1. LANDASAN FILOSOFIS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Ada beberapa beberapa bentuk filsafat yang punya hubungan lebih erat dengan pendidikan yaitu : -
Metafisika
: yaitu filsafat yang membahas tentang segala yang di dalam alam ini
-
Efistimologi
: yaitu filsafat yang membahas tentang suatu kebenaran
-
Oksiologi
: yaitu filsafat yang membahas tentang nilai
Filsafat adalah merupakan sumber dari berbagai ilmu pengetahuan. Filsafat membahas berbagai masalah yang dihadapi oleh manusai termasuk juga tentang masalah- masalah pendidikan dan filsafat juga merupakan aplikasi dari pemikiran – pemikiran filosof untuk memecahkan masalah - masalah pendidikan. Filsafat letak jantung pendidikan, hal ini menjelaskan bahwa kurikulum
merespon
banyak pertanyaan tentang bagaimana agar bisa lebih baik. Philosophy lies at the heart of educational endeavor, this is perhaps more evedent in curriculum is a response to the question of how to live good life. (John Dewey: 1916) Begitu banyak aliran yang terdapat dalam filsafat, tetapi ada enam yang membahas dan punya kaitan dengan pengembangan kurikulum yaitu 1. Perennialism aliran yang lebih menunjulkan pada kekuatan rasio/akal. 2. Essentialism aliran ini lebih memfokuskan pada intelektualitas 3. Experimentalism aliran filsafat yang berfikir dalam pemecahan masalah sosial kemasyarakatan. 4. Reconstructionism yaitu filsafat yang punya fikiran membangun gagasan demokrasi sosial/kemasyarakat. 5. Romantic Naturalism yaitu aliran memberikan kebebasan berfikar kepada individu untuk mengembangkan potensinya. 6. Existentialism yaitu aliran filsafat yang memfokuskan pencarian arti dari penerimaan karakter yang lain. Maka landasan filosofis tidak akan lepas pengembagan kurikulum, untuk mencari sebuah solusi dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Dengan landasan filosofis suatu kurikulum akan lebih mudah di kembangkan
2. LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Peserta didik adalah individu yang merupakan kesatuan psiko-fisik yang selalu beraktifitas dan berintegrasi dengan lingkungan dimana dia berada. Sebagai individu
dia
mempunyai sifat yang unik yaitu memiliki banyak aspek membentuk kesatuan khas dan setiap individu selalu dalam proses perkembangan dan bersifat dinamis. Perkembangan tersebut berlangsung melalui belajar sesuai tingkat kematangan, berdasarkan tahapan-tahapan. Psikologi belajar mempunyai rumpun yaitu : a. Psikologi Disiplin mental berupa daya mental, kekuatan mental, potensimental dan kekuatan mental untuk membentuk struktur apersipsi. b. Behaviorisme adalah :
Prilaku individu berupa Stimulus timbal balik yang menghasilkan Respon.
Belajar pembentukan Stimulus pada Respon dengan cara: berulang-ulang, pengkondisian dan penguatan.
c. Kognitif-gestalf berupa -
Insight yaitu manusia netral aktif untuk belajar memehami
-
Goal insight yaitu memahami tingkat tinggi
-
Cognitive field/fisik lapangan yaitu ruang untuk pemahaman baru
Penilaian kognitif/berfikir yaitu manusia mulai berkreatifitas untuk kemudian memecahkan masalah selanjutnya mengevaluasi yang telah dilaksanakan, dianalisis-sentisis, diaplikasikan untuk dipahami yang akhirnya menjadi pengetahuan. Penilaian Afiktif yang dilaksanakan -
Menerima (receiring) kesediaan menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala /rangsangan
-
Mereaksi (responding) ketepatan reaksi, perasaan puas
-
Menilai (evaluating) kesadaran menerima norma, sistem nilai
-
Mengorganisasi (Organization) Pengembangan norma/nilai
-
Membentuk watak (createrization) integritas sistem nilai dalam pola kepribadian.
Penilaian Psikomotorik mempunyai sifat meniru, menyusus, melakukan dengan prosedur, melakukan dengan tepat dan baik (articulation) dan melaksanakan tindakan secara alami (naturalization)
3. LANDASAN SOSIAL BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Aspek sosial budaya merupakan salah satu landasan dalam proses pengembangan kurikulum karena : a. Kurikulum bersumber dari kondisi karakteristik sosial budaya b. Membentuk peseta didik menyesuaikan diri di masyarakat Begitu banyak perubahan kurikulum untuk menyesuaikan kondisi sosial budaya. Hal ini merupakan bentuk inovasi kurikulum. Adapun tanggung jawab kurikulum antara lain : a. Kebutuhan belajar (learning needs) pada masyarakat yang diindentifikasi berdasarkan belajar yang berkembang akibat kondisi masyarakat: -
Dedukatif yaitu indentifikasi seluruh masyarakat dikaji oleh praktisi, ditarik pada
karakter peserta didik. -
Indukatif berupa keperluan belajar yang bersifat normatif
-
Kalsikal yaitu dilihat dari struktur kurikulum dengan kondisi peserta didik,
keperluan belajar terduga ( expected need). b. Peserta didik sudah memiliki kemampuan (entery Behavior) c. Sekolah sebagai lem,baga pendidikan ada yang bebas ber kreatif dan ada yang tidak d. Adanya wajib pendidikan/belajar menyebabkan setiap individu wajib mengikuti pendidikan, potensi apapun dan individu harus dilayani e. Dinamika dan perubahan pada masyarakat menyebabkan kurikulum harus punya sikap positif terhadap berbagai perubahan yang ada dan harus diakumodasi kurikulum di sekolah. Masyarakat sebagai sumber perubahan dan dalam perubahan harus diakomodasi kurikulum di sekolah Pengetahuan pada hakekatnya adalah agen pengetahuan itu sendiri. Oleh sebab itu Landasan sosial Budaya diperlukan dalam pengembangan kurikulum
4. LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Landasan IPTEK dalam pengembangan kurikulum berupa a. Pengemnagan Topik-topik inti Dalam semua pokok-pokok bahasan pembelajaran dikembangkan dalam proses belajar mengajar berupa topik-topik inti yang berdasarkan IPTEK. b. Pemutakhiran isi kurikulum atas dasar pengembangan IPTEK . Pemanfaatan IPTEK sebagai salah satu pengembangan kurikulum memang harus diterapkan mengikuti jaman yang serba moderen. Pada hakekatnya inovasi kurikulum terus berjalan mengiringi kemajuan jaman, sehingga menghasilkan materi pembelajaran berupa struktur ilmu perkembangan IPTEK. Landasan IPTEK bagi pengembangan proses belajar mengajar begitu urgen akan pengembangan cara berfikir teknologi dan proses belajar mengajar tersebut berdasarkan hal ini akan menjadikan : -
Action Research
-
Research and Development
Sehingga diharapkan menghasilkan peningkatan kwalitas proses pendidikan. Adapun hasil yang ingin di capai berupa dukungan produk teknologi dalam proses belajar mengajar berupa -
Media/ alat pendidikan
-
Sistem penyampaian
-
Sumber belajar
-
Evaluasi (computer adaptive testing, comuterized item) Pengembangan IPTEK bagai pengembangan program harus dilakukan oleh guru,
pengembangan diawali dengan unit-unit belajar yang melibatkan berbagai langkah disertai dengan pengujian/uji coba diteruskan dengan unit-unit lain. Kesimpulan bahwa landasan IPTEK begitu penting dalam pengembagan kurikulum dalam menghadapi era globalisasi dan komputerisasi.
RINGKASAN MATERI MATRIKULASI LANDASAN FILOSOFIS, PSIKOLOGIS, SOSIAL BUDAYA DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PENGEMBAGAN KURIKULUM
OLEH FATHUR RAHMAN NIM : ……………..
BEASISWA DEPARTEMEN AGAMA STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA BANDUNG 2006