Uts Sosas Ahmad Abdullah Rosyid.docx

  • Uploaded by: Rash Ahmad
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uts Sosas Ahmad Abdullah Rosyid.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 752
  • Pages: 4
UTS SOSIOLOGI SASTRA Ahmad Abdullah Rosyid (121814153011) 1. Sosiologi sastra merupakan ilmu yang memanfaatkan faktor sosial sebagai pembangun sastra. Faktor sosial dimanfaatkan untuk mendalami karya sastra. Dalam hal ini, jika kita salah aplikasi, maka ahli sastra akan menjadi ahli sosiologi karena mereka bisa saja terjebak dengan memanfaatkan teori soiologi untuk menafsirkan karya sastra. Oleh karena itu sangat penting untuk memberikan batasan terhadap kajian sosiologi sastra. Damono (2002: 8-9) secara singkat menjelaskan bahwa sosiologi adalah studi objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, telaah tentang struktur dan proses sosial. Sedangkan sastra menawarkan kehidupan unik manusia yang bersifat imajinatif. Baik sosiologi maupun sastra memiliki objek kajian yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat, memahami hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Bedanya, kalau sosiologi melakukan telaah objektif dan ilmiah tentang manusia dan masyarakat, mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada; maka sastra menyusup, menembus permukaan kehidupan sosial dan menunjukkan caracara manusia menghayati masyarakat dengan perasaannya, melakukan telaah secara subjektif dan personal" (Wiyatmi,2013:7). Sehingga sosiologi dan sastra merupakan jembatan penghubung untuk memahami manusia. Hal yang menjadikan sosiologi sastra menjadi lebih unggul dibandingkan pendekatan yang lainnya meliputi tiga hal mendasar: a) Merupakan ilmu tafsir sastra yang dekat dengan dirinya sebagai makhluk sosial, b) Banyak menawarkan gagasan unik, yang sejalan dengan “materi sastra”, berasal dari masyarakat, c) Mempelajari sastra lewat jalur sosiologi sastra sama halnya sedang mencari jati dirinya, yang terwacanakan dalam sastra.

2. Hubungan antara pengarang, karya sastra, dan masyarakat, baik sebagai negasi dan inovasi, maupun afirmasi, jelas merupakan hubungan yang hakiki. Karya sastra mempunyai tugas penting, baik dalam usahanya untuk menjadi pelopor pembaharuan, maupun memberikan pengakuan terhadap suatu gejala kemsyarakatan. (Nyoman, 2008:334) Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan mengapa sastra memiliki kaitan erat dengan masyarakat. Salah satunya adalah karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan oleh tukang cerita, atau dibaca oleh pembaca, disalin oleh penyalin, sedangkan ketiga subjek tersebut adalah anggota masyarakat. Selain itu, karya sastra hidup dalam masyarakat, menyerap aspek-aspek kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, yang pada gilirannya juga difungsikan oleh masyarakat. Medium karya sastra, baik lisan maupun tulisan, dipinjam melalui kompetensi masyarakat, yang secara otomatis

mengandung

masalah-masalah

kemasyarakatan.

Masyarakat

jelas

berkepentingan terhadap ketiga aspek tersebut. Sama dengan masyarakat, karya sastra adalah hakikat intersubjektivitas, masyarakat menemukan intradirinya dalam suatu karya. 3. Sosiologi pengarang Menitik beratkan pada masalah yang berkaitan dengan profesi pengarang, dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlibat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra, karena setiap pengarang adalah warga masyarakat, ia dapat dipelajari sebagai makhluk sosial. Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan tempat tinggal dan berasal. Dalam hal ini, informasi tentang latar belakang keluarga, atau posisi ekonomi pengarang akan memiliki peran dalam pengungkapan masalah sosiologi pengarang (Wellek dan Warren,1990: 112). Sosiologi karya sastra

Sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri yang menjadi pokok penelaahannya atau apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya. Pendekatan yang umum dilakukan sosiologi ini mempelajari sastra sebagai dokumen sosial sebagai potret kenyataan sosial. (Wellek dan Warren, 1990: 122) beranggapan dengan berdasarkan pada penelitian Thomas Warton (penyusun sejarah puisi Inggris yang pertama) bahwa sastra mempunyai kemampuan merekam ciri-ciri zamannya. Bagi Warton dan para pengikutnya sastra adalah gudang adat-istiadat, tulisan sumber sejarah peradaban. Selain itu sosiologi karya sastra juga dapat mendalami permasalahan sosial dan budaya dalam karya sastra meliputi aspek-aspek religious, politik, hegemoni, konflik sosial dan lain sebagainya. Sosiologi pembaca Sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan dampak sosial karya sastra. Pengarang dapat dipengaruhi dan mempengaruhi masyarakat; seni tidak hanya meniru kehidupan, tetapi juga membentuknya. Banyak orang meniru gaya hidup tokoh-tokoh dunia rekaan dan diterapkan dalam kehidupannya. 4. Sosiologi sastra jelas ilmu tentang interdisiplin, yang memperhatikan ihwal fakta estetis dan fakta kemanusiaan. Sastra sebagai fakta estetis akan mengungkapkan seluk beluk hidup manusia. Hidup manusia itu sendiri dikemas dalam konteks fiksi. Jalinan sastra dan manusia itulah yang sering menarik pemahaman sosiologi sastra. Sosiologi sastra sebagai sebuah metode yang memahami manusia lewat fakta imajinatif, memerlukan paradigma yang kokoh. Dalam sosiologi sastra, kita juga dapat menggunakan berbagai macam teori yang solutif sesuai dengan kebutuhan kita dalam kaitannya dengan mengkaji suatu karya sastra.

Referensi Damono, Sapardi Djoko. 1977. Petunjuk Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa

Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia. Yogyakarta: Kanwa Publisher Kutha Ratna Nyoman, 2008. Teori, Metode dan Teknik Penilitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusasteraan. Terjemahan Melani Budianto. Jakarta: Gramemdia Suwardi. 2011. Bahan Kuliah Sosiologi Sastra. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Related Documents

Abdullah
December 2019 48
Abdullah
June 2020 27
Ahmad
October 2019 49
Ahmad
November 2019 50

More Documents from ""

Mg-al Alloy.pdf
June 2020 1
M1.docx
July 2020 52
0478_s18_qp_11.pdf
July 2020 41
November 2019 21