Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa A. PINTU, PENGUNCI PINTU DAN KUSEN A.1
REINFORCEMENT (SIKU PENGUAT) MEMAKAN TEMPAT DAN MENGHALANGI SUDUT BOX
Efek Langkah Penyelesaian
Keterangan
Akses masuk barang terbatas 1. Cek gambar desain 2. Cek desain perbaikan, ganti dengan 2 baut dari luar dan 2 baut dari atas dan bawah 1. Siapkan contoh, cek mana yg harus dikembangkan dan diperbaiki 2. Siapkan prototype yg sesuai 3. Prototype sudah dibuat, menunggu finalisasi dan acc dari Pak Freddy 4. Berdasarkan hasil rapat, desain perlu diirevisi, disarankan untuk menghubungi ATMIPro atau workshop yang lain untuk perbaikan desain 5. Desain sudah diperbarui oleh Pak Suroto, bagian segitiga menonjol sudah dihilangkan
1 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
A.2
KARET SEALER PADA PINTU BELAKANG RUSAK/TERKOYAK GERENDEL PINTU
Efek Langkah Penyelesaian
Keterangan
A.3
Pintu menjadi sulit dibuka, karet sealer rusak 1. Cek gambar desain 2. Set dimensi dan ukuran pasti pemasangan tuas pengunci pintu 3. Sediakan hand-tool untuk membantu pemasangan tuas pengunci pintu 1. Review desain dan proses apakah sudah sesuai dengan standar 2. Cek kualitas bahan dari supplier, apakah masalah ini sering terjadi karena kualitas bahan 3. Ada perubahan kualitas karet, sebelumnya jarang terjadi 4. Akan didiskusikan dengan supplier mengenai spesifikasi karet sealer yang sekarang
RUBBER STOP TIDAK TERPASANG DENGAN BENAR, SEKRUP LONGGAR
Efek Langkah Penyelesaian
Rubber stop pintu geser samping akan mudah hilang karena rail terpasang longgar sehingga pergeseran pintu tidak sempurna 1. Cek fixing 2. Cek desain dan proses
2 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Keterangan
A.4
PEMBAGIAN KERJA OPERATOR KURANG EFEKTIF, PINTU SEHARUSNYA DITAHAN DENGAN ALAT
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
A.5
Kualitas karet stopper kurang baik, sebaiknya karet stopper ditanami metal/logam agar dapat menahan baut, segera kontak supplier untuk kemungkinan penggantian desain
Operator lain tidak efektif karena sebenarnya proses dapat dilakukan oleh satu orang operator saja Buat jig/fixture penahan berbentuk vertikal Sudah didiskusikan dengan Pak Tino, menunggu draft desain fixture yang sesuai
MATERIAL SISA POTONGAN TERTINGGAL DI DALAM PINTU
Efek Langkah Penyelesaian
Pintu berbunyi/berdecit ketika dibuka 1. Cek apakah customer memberi komplain
3 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Keterangan
A.6
2. Cek kualitas engsel pintu 1. Selama ini tidak ada customer yang mengajukan komplain karena pintu yang berdecit. Diusulkan ada perbaikan desain mata bor untuk melubangi lubang baut 2. Dari pengamatan di lantai produksi, rata-rata ada 1-2 potongan material tertinggal di dalam
LUBANG UNTUK PEMASANGAN RIVET DIUKUR DAN DITANDAI SECARA MANUAL DENGAN PENGGARIS
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Pemberian tanda yg kurang konsisten dan membutuhkan waktu yg lama, sisa penandaan harus dihapus dengan thinner Buat template dan jig yang akan memudahkan proses penandaan 1. Cari alat yang tepat untuk menandai permukaan aluminium selain pensil, bisa menggunakan pena yang terbuat dari baja 2. Desain template sudah dibuat oleh Pak Tino, menunggu proses pembuatan prototype 3. Desain tidak menggunakan bushing
4 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
A.7
PINTU COMPOSITE
Masalah
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
1. Rangka penguat pintu dilas di lantai, tanpa meja/fixture 2. Earth clamp dipasang dengan kurang baik karena part yg akan dilas sudah dilapisi cat. 1. Sulit untuk meraih area yg ingin dilas 2. Operator tidak bisa menggunakan alat pengaman karena kesulitan memposisikan part yg akan dilas 3. Kualitas hasil las yg kurang baik 4. Positioning part sangat lama karena part terus bergeser 1. Gunakan fixture diatas meja 2. Gunakan alat keamanan untuk menghindari kecelakaan kerja 3. Gunakan earth clamp sesuai dengan yg seharusnya 1. Proses ini dilakukan hanya untuk composite/custom order saja 2. Pikirkan model fixture yg adjustable/dapat mengakomodasi semua model 3. Diusulkan untuk setiap workstation disediakan ground cable 4. Helm pelindung las sudah dibelikan (1), hitung berapa total operator las Surabaya dan Jakarta 5. Sudah diinstruksikan ke operator las untuk mengaitkan clamp ground cable ke kusen/tiang bangunan
5 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
A.8
FRAME PINTU DI-ASSEMBLE DIATAS MEJA TANPA FIXTURE
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
A.9
FIXTURE KUSEN BOX
Masalah Efek
1. Susah untuk memposisikan part 2. Part sering bergeser 2. Tidak ada constant-process sehingga hasil subassembly bisa bervariasi 1. Desain fixture yg sesuai dengan kebutuhan semua ukuran pintu 2. Meja perlu dipasang fix stop atau clamp di sepanjang sisinya agar dapat menahan pintu dari getaran selama proses Pak Tino harus membuat desain meja dengan fixture yang mampu menahan pintu agar tidak bergeser selama proses, pastikan jig/fixture presisi dan mampu mengakomodasi semua tipe pintu
Frame dirangkai pada 4 support longgar yg perlu diatur dan sesuaikan setiap kali digunakan, harus ada fixed fixture yg digunakan 1. Waktu operasi lama 2. Ukuran frame bervariasi karena fixture yg kurang sesuai
6 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Langkah Penyelesaian
Keterangan
1. Desain fixture yg bisa digeser/diatur ukurannya (bisa menggunakan mur-baut, jangan dilas) 2. Gunakan clamp untuk menahan panel aluminium Diskusikan dengan Pak Tino, Pak Kosim, Pak Mukhlan. Dipesankan ke Pak Minkhu
A.10 PINTU BELAKANG SULIT DIBUKA
MAsalah Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Pintu sebelah kanan salah satu kendaraan tidak bisa dibuka penuh 270° (kemungkinan karena engsel paling atas sedikit miring) Pintu berat dibuka dan berdecit Rework engsel pintu kanan atas 1. Kualitas engsel pintu kurang baik, setelah dicek di gudang terdapat variasi kualitas engsel pintu. Beberapa sangat sulit untuk dibuka dan beberapa memiliki poros yang tidak lurus sehingga perlu dipertimbangkan untuk mengganti supplier
7 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
2. Contoh revisi engsel pintu dari supplier lama sudah tiba di gudang pada tanggal 20 Mei 2016. Engsel baru menggunakan ring teflon di porosnya sehingga mudah dibuka. Dari contoh yang diberikan, porosnya sudah lurus dan baik. Disarankan untuk batch pengiriman selanjutnya menggunakan model engsel yang baru
A.11 ADA SISA MATERIAL PADA REL UNTUK SLIDING DOOR SAMPING DI KENDARAAN SIAP KIRIM
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
1. Pintu sulit untuk digese (berat) 2. Mengurangi lifetime (umur penggunaan) dari roll pintu karena semakin cepat aus Bersihkan rel/jalur sliding door dari sisa potongan material 1. Masalah ini sudah tidak terjadi lagi. Operator finishing membersihkan box dengan sangat baik sebelum pengiriman. 2. Perisai kolong perlu diberi lubang untuk aliran air (mencegah karat) dan dilapisi aquaproof
A.12 PENAHAN SUDUT FRAME (ANGLE BRACKET)
8 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
Reinforcement/penguat siku tidak dipasang secara konsisten, part sisa pemasangan tidak dibuang/dirapikan sehingga part tidak dapat menyediakan force yg sesuai, sisa material berpindah ke proses selanjutnya Ganti desain/material 1. Sudah didiskusikan model pengganti angle bracket yg sesuai 2. Proses mencari supplier yg mampu membuat part sesuai dengan yg diinginkan 3. Diskusi dengan calon supplier sudah dilakukan bersama Pak Bambang dan Pak Tino. Gambar desain harus segera dibuat oleh Pak Tino agar calon supplier bisa menentukan harga dan jumlah minimum order
A.13 BATANG/PIPA PALANG PINTU BERKARAT Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Tampilan/hasil akhir buruk, sulit untuk digunakan Ganti metal washer menjadi nylon washer Pastikan ukuran dan desain nylon washer sesuai
A.14 STRIKER/PENGAIT PADA PIPA GERENDEL PINTU BERKARAT
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Hasil akhir dan kualitas kurang baik Cek tempat penyimpanan dan kualitas supplier 1. Gudang harus menyediakan tempat penyimpanan yg kering, tertutup dan terlindung dari air untuk komponen kecil 2. Operator rakit tidak boleh menerima part cacat/berkarat dan segera mengganti dengan part yg sesuai dengan standar 3. Disarankan untuk mengganti supplier karena kualitas OCP buruk 4. Cari supplier OCP yang lebih bagus
9 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
A.15 GAGANG PINTU SULIT DIBUKA
Masalah Efek Langkah Penyelesaian
Keterangan
Gerendel sebelah kiri tersangkut, membutuhkan 2 tangan untuk membuka pintu Pintu sulit dibuka Diskusikan kenapa selalu memakai bagian kanan untuk pengait pintu serta apakah customer pernah melakukan komplain tentang bagian ini atau tidak Operator menambahkan pelumas/grease agar mudah dibuka
B. DINDING B.1
PANEL ALUMINUM DINDING SAMPING SULIT DIRANGKAI
10 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Membutuhkan waktu lama, panel aluminium cacat karena palu 1. Cek cara pemindahan (material handling) aluminium panel 2. Buat adjusment/peyesuaian ukuran dan desain panel 1. Cara pemindahan material tidak bermasalah 2. Cek panel aluminium di gudang 3. Pengecekan desain (apakah sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh Adicirtra atau tidak) 4. Cek toleransi ukuran panel 5. Review hasil pengamatan dengan supplier (11.04.2016) 6. Menunggu tanggapan dari supplier Ø 2% scrap 7. Pengamatan pengiriman batch berikutnya apakah hasil extrude aluminium masih bervariasi atau tidak, jika perlu ganti supplier segera
11 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
B.2
WARNA PANEL ALUMINIUM BERBEDA
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
Tampilan profile aluminium pada dinding sebelah kanan berbeda (separuh atas memiliki warna berbeda dengan separuh bawah) sehingga box tidak terlihat seperti baru 1. Selalu pastikan panel aluminium yg digunakan untuk dinding/pintu selalu berasal dari 1 batch dari supplier yg sama agar tidak terjadi perbedaan warna 2. Cek kualitas barang dari supplier dan kenapa perbedaan warna sering terjadi, jika perlu ganti supplier karena kondisi barang yang tidak seragam dan sesuai dengan spesifikasi Adicitra sudah mengajukan komplain ke pihak supplier, namun belum ada tanggapan
12 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
C. LANTAI C.1
FRONT-END MEMBER - BAGIAN YG DIPOTONG UNTUK DIBENGKOKKAN TERLALU LEBAR SEHINGGA ADA GAP BESAR DAN SUSAH UNTUK DILAS
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
C.2
Operator mengalami kesulitan untuk mengelas, hasil las tidak rapi Gukanan template untuk menandai bagian yg harus dipotong Template sudah dibuat oleh Pak Bambang dan Pak Tino namun masih perlu direvisi
LONG MEMBER LANTAI
Masalah
Efek Langkah Penyelesaian
Keterangan
1. Panjang front-end bervariasi 2. Hasil potong kurang sesuai dengan gambar desain 3. Bentuk bracelet bervariasi Overprocessing karena harus mengisis bagian yg menabrak dinding depan box aluminium 1. Cek gambar desain 2. Cek hasil akhir pemasangan di setiap kendaraan 3. Siapkan part contoh, apakah ukurannya sesuai atau tidak 4. Rakit part contoh dan cek apakah hasil akhir sesuai gambar desain Long member dipendekkan (sudah sesuai dengan panjang box)
13 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
C.3
PEMASANGAN BAUT PADA BAGIAN BAWAH LANTAI TIDAK SEMPURNA, ADA BAUT YG MIRING DAN MENGGANJAL
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Fungsi baut tidak sesuai, susah untuk dipasang Cek desain dan proses apakah pemasangan memang harus seperti itu atau bisa diperbaiki lagi -
14 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
D. ATAP D.1
ATAP DIPASANG DENGAN MUR DAN BAUT
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
1. Membutuhkan banyak waktu karena pembuatan lubang dengan bor untuk baut besar dan lama; akan lebih efisien jika menggunakan rivet 2. Mur dan baut yg digunakan terlalu besar sehingga kurang rapi 3. Mur baut tidak dibutuhkan karena mur dan baut seharusnya hanya dipasang pada bagian yg akan dilepas/dipasang di waktu mendatang, karena atap box bersifat fix jadi akan lebih baik jika menggunakan rivet 1. Gunakan mur baut yg lebih pendek 2. Pelajari apakah mur baut dapat diganti dengan rivet (agar pemasangan lebih mudah, rapi dan cepat) 1. Kekuatan baut yg saat ini digunakan adalah 4, jarak antar baut 220330 mm 2. Kekuatan yg dimiliki baut saat ini -/+ 14800N, sedangkan rivet 7800N 3. Baut direncanakan akan diganti dengan 2 rivet 4. Sebagai pertimbangan, berdasarkan hasil diskusi dengan operator, atap merupakan bagian yg cukup sering rusak (karena benturan/kecelakaan) sehingga rivet akan sedikit mempersulit proses perbaikan box dan berisiko ketika terjadi kecelakaan 5. Pak Suroto meminta agar pihak management menurunkan surat kerja/surat perintah penggantian sehingga segera dapat diinstruksikan ke operator untuk segera mengganti proses dan material *) Rivet gun elektrik sudah masuk gudang pada 20 Mei 2016. Uji coba dilakukan bersama dengan Pak Kris, Pak Bambang, serta beberapa operator rakit pintu dan dinding. Kelebihan: alat ringan, kabel cukup panjang dan memudahkan mobilitas, hasil rivet kuat dan seragam Kekurangan: harga sangat mahal (4x harga rivet gun angin), konsumsi listrik relative lebih tinggi, proses 5-6x lebih lama dari rivet gun angin, part mahal dan sulit dicari di Surabaya sehingga mempersulit
15 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
maintenance jika terjadi kerusakan, hasil potongan rivet tidak otomatis keluar dari alat sehingga tidak praktis karena pengerjaan menjadi semakin lama Hasil pemasangan rivet kurang lebih memiliki kualitas yang sama dengan rivet angin. Operator lebih nyaman menggunakan riven gun angin karena dirasa lebih efisien. Secara umum dibutuhkan 3 rivet angin rakit pintu, atap dan dinding) untuk 1 pabrik, kebutuhan Jakarta dapat disesuaikan dengan ini.
E. PENGECATAN E.1
PROSES PENCELUPAN KURANG EFISIEN
Masalah
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Wadah untuk mencelupkan cat tidak ditutup ketika cat tidak sedang digunakan (thinner menguap, debu bisa masuk dan mengontaminasi cat) 1. Cat kurang merata, beberapa area tidak terkena cat 2. Cat menetes dan mengelupas selama proses pengeringan 1. Tutup wadah cat ketika tidak digunakan 2. Ganti arah cat menjadi horizontal dengan bantuan hanger/alat yg lain 1. Diperlukan diskusi lebih lanjut bersama dengan Pak Wiryo dan Pak Freddy untuk teknis penggantian proses pencelupan 2. Sudah diinstrusikan ke Pak Wiryo untuk segera membuat desain dan list kebutuhan untuk perbaikan proses pencelupan cat
16 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
E.2
PARTS TIDAK DISIMPAN DI TEMPAT YG BAIK
17 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
E.3
1. Part yg belum dan sudah dicat masih tercampur 2. Rak penyimpanan sudah diberi tanda khusus, namun isinya tidak sesuai dengan label ukuran/jenis part 3. Banyak part berserakan di area yg tidak seharusnya (diatas mesin, di lantai, dll) --> susah untuk mengontrol material flow, stok, dll 4. Waste: material dan pekerja (material hilang/rusak, pekerja butuh waktu lebih untuk menyelesaikan proses karena terhalang barang2) 5. Pekerja harus berjalan melewati area yg berantakan sehingga bisa berbahaya 6. Part yg sudah dilapisi zinchromate berkarat karena kehujanan 1. Atur cara pemindahan material (material handling) --> input dan output dikontrol dengan pencatatan yg jelas 2. Pisahkan part yg sudah dan belum dicat 3. Tempatkan part di rak sesuai dengan label nama yg tertempel 4. Buang semua sampah dan pindahkan alat2 yg tidak digunakan dalam proses pengecatan ke gudang pengimpanan 5. Bersihkan lantai dari material dan kotoran 1. Operator sudah merapikan dan membersihkan workstation painting. Barang sudah tidak bercampur antara yang belum dan sudah dicat
PARTS LEBAR DAN BESAR DICAT DIATAS MEJA
18 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
E.4
1. Sulit untuk mengecat seluruh area part 2. Coverage minimal 3. Panel mungkin akan tertekuk ketika operator menginjaknya 4. Pemborosan cat karena overspray Gunakan penyangga untuk menopang part yg akan dicat secara vertikal Buatkan fixture (papan miring) yang mampu menahan plat sehingga proses pengecatan akan lebih mudah dan rata
MESIN CAT OTOMATIS
Masalah
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
1. Mesin cat otomatis jarang digunakan 2. Waktu persiapan dan pembersihan mesin sangat lama 3. Material handling untuk part panjang susah dilakukan karena tempat terbatas 1. Kurang efisien waktu jika jumlah part yg dicat sedikit 2. Kualitas tidak merata karena kecepatan nozzle yg variatif, operator harus belajar setup dan setting mesin 3. Menghabiskan material lain (cat, dll) 1. Cek proses pada mesin cat otomatis 2. Kembangkan desain trolley penahan untuk pengecatan (mempercepat operasi, menghemat tempat, mempermudah pengeringan) 3. Training operator pengecatan agar hasil cat selalu konsisten 4. Gunakan tali baja untuk menggantungkan seluruh peralatan listrik dan selang cat 5. Buat SOP untuk proses pengecatan 1. Menunggu komponen trolley 2. Dijanjikan selesai tanggal 20.04.2016 3. Hanger trolley sudah selesai 4. Harus dilakukan perencanaan kebutuhan berapa unit part yg harus dicat 5. Penambahan operator cat agar mempermudah material handling serta mengatur inflow/outflow barang
19 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
F. FINISHING
(PERAKITAN PEMBERSIHAN)
F.1
KOMPONEN
KELISTRIKAN,
PENGECATAN,
HASIL PENGECATAN FINISHING TIDAK RAPI
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Cat tidak rata (ada bagian yg dicat, ada yg tidak, cat menyebar ke bagian yg tidak perlu dicat ulang) Pastikan hasil akhir pengerjaan memiliki kualitas yg seragam 1. Perbaiki proses 2. Rancang SOP 3. Gunakan kertas koran untuk menutup bagian yang tidak perlu dicat (gunakan grease untuk menempelkan kertas)
20 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
F.2
LUBANG POTONG UNTUK LAMPU ASIMETRIS
Masalah Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
F.3
Lubang untuk pemasangan lampu belakang tidak rapi (kanan dan kiri memiliki ukuran dan hasil potong yg berbeda) Tampilan/hasil akhir kurang baik karena hasil potong asimetris 1. Perbaiki proses pemotongan part 2. Pastikan posisi dan ukuran potong sesuai dengan desain Masalah kualitas – gunakan template/pola untuk membantu proses pemotongan dan cari alat potong yg tepat Standarisasi proses pengukuran dan pembuatan lubang lampu (tentukan toleransi)
HASIL AKHIR PENGECATAN GERENDEL PINTU TIDAK RAPI
21 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
F.4
PEMASANGAN STIKER ADICITRA KURANG RAPI (MIRING)
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
F.5
Cat tidak rata (ada bagian yg dicat, ada yg tidak, cat menyebar ke bagian yg tidak perlu dicat ulang) Pastikan hasil akhir pengerjaan memiliki kualitas yg seragam dan rata 1. Perbaiki proses 2. Rancang SOP 3. Slugs/material gram las harus dibersihkan sebelum dicat
Tampilan/hasil akhir tidak rapi Sediakan jig untuk membantu penempatan dan penempelan stiker Rancang template, proses sudah diperbaiki
KABEL DAN PART KELISTRIKAN BOX TERTINDIH BOX SAAT PROSES PEMINDAHAN
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Aliran listrik mungkin akan terganggu karena part kelistrikan terkoyak/rusak Atur dan pastikan posisi kabel terlindung saat proses pemindahan box 1. Standard Operational Procedure (SOP) dibutuhkan 2. Pak Suroto berencana untuk membeli alat potong dari Elumatec, sudah didiskusikan dengan teknisi Elumatec
22 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
F.6
PENGUKURAN UNTUK PEMOTONGAN LUBANG LAMPU MASIH DILAKUKAN SECARA MANUAL
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
F.7
Pemberian tanda yg kurang konsisten, sisa penandaan harus dihapus dengan thinner 1. Proses pengukuran membutuhkan waktu yg sangat lama 2. Frame lampu tidak identik antara kanan dan kiri 3. Operator akan mengalami kesulitan dalam proses perakitan lampu karena hasil potong yg kurang sesuai Gunakan template untuk menandai part dan panel aluminium, gunakan pena baja (-+ Rp 35000) 1. Dibutuhkan pembuatan template 2. Cari alat potong yg sesuai dengan fungsi dan kenyamanan operator dalam mengerjakan proses 3. Pak Suroto dan Pak Tino sudah berdiskusi dengan teknisi elumatec untuk alat pemotong baru yg sesuai untuk proses ini
PART SISA PENGELASAN TIDAK DIBUANG/DIRAPIKAN
23 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Slugs dari proses las terlepas/jatuh sehingga ada bagian yg tidak terlindungi dan berkarat Sediakan alat untuk menghilangkan slack las (chipping hammer), instrusikan operator untuk merapikan hasil pengelasan 1. Operator sudah memiliki chipping hammer 2. Diperlukan pengawasan untuk memastikan operator telah merapikan part dengan baik
24 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
F.8
PEMASANGAN KABEL LAMPU KURANG BAIK
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
F.9
1. Kabel dapat rusak karena tertarik benda lain 2. Ada kemungkinan lampu tidak bisa menyala karena kabel rusak Tambahkan penahan kabel (tali atau plastik untuk mengikat)
KONEKTOR LAMPU BELAKANG TIDAK TERPASANG DENGAN SEMPURNA
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Air dan debu dapat masuk ke konektor dan lampu akan rusak dalam jangka waktu dekat Pastikan semua konektor listrik terpasang dengan baik Desain lembar quality control baru untuk outgoing box
25 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
F.10 KUALITAS PEMASANGAN KARET SLEBOR SEBAIKNYA DITINGKATKAN
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Karet slebor roda mudah lepas (bisa dilihat di foto kalau bagian yg tertempel di dudukan plastik slebor sangat pendek) Perbaiki desain karet slebor pelindung roda (tambahkan lebar dudukan/penjepit karet slebor agar lebih kuat) 1. Dudukan karet slebor di Surabaya sudah ditambah ukurannya 2. Perintahkan operator Adicitra Jakarta untuk mengganti ukuran dudukan karet slebor menjadi lebih besar
F.11 LAMPU TIDAK WATERPROOF KARENA DUDUKAN LAMPU CACAT
Masalah
Pada kendaraan yg akan dikirim ditemukan bahwa dudukan lampu belakang rusak (tidak terpotong dengan rapi sehingga ada bagian yg terbuka)
26 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Efek
Langkah Penyelesaian
1. Lampu tidak waterproof lagi 2. Lampu akan mudah rusak karena debu/kotoran akan mudah masuk 3. Tampilan jelek karena potongan tidak halus Seharusnya operator memperbaiki kerusakan/mengganti dengan part baru sebelum part diassembly sehingga kesalahan seperti ini dapat dicegah. Operator harus lebih hati-hati ketika melakukan pemotongan
Keterangan
G. MAINTENANCE G.1
MESIN MPA 6.3; MESIN BUTUH TAMBAHAN FIX STOP UNTUK PROSES POTONG
Efek Langkah Penyelesaian
Keterangan
Risiko panel aluminium akan bergeser akibat getaran dari mesin potong sehingga membuat hasil potong miring/kurang presisi 1. Install fix stop untuk meningkatkan akurasi potong profile 2. Pasang clamp (penjepit) sebelum memulai proses potong 3. Kencangkan baut-baut longgar pada mesin 4. Kantong material sisa hasil potong tidak berfungsi (debris menyebar ke sekitar mesin) 5. Ganti pisau potong karena mata pisau ada yg hilang di beberapa sisi 1. Mereview ulang desain mesin potong dan penyangga (konveyor roll) 2. Pengencangan baut 3. Perbaikan kantong wadah debris 4. Penambahan fixstop akan dilakukan oleh Pak Kris, pengukuran sudah dilakukan
27 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
G.2
TIDAK ADA DRIVING BELT/SABUK KARET UNTUK MENGGERAKKAN BOR
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
8 lubang harus dibor satu per satu, memakan banyak waktu Mulai terapkan "Preventive Maintenance" untuk mesin-mesin kritis dan penting 1. Sediakan part cadangan untuk part kritis 2. Pak Kris sudah memiliki schedule preventive maintenance 3. Sebaiknya ada staff/manajemen yg ditunjuk sebagai supervisor untuk mengevaluasi hasil maintenance dan mereview laporan maintenance yg dibuat oleh Pak Kris 4. Mesin sudah diperbaiki dan dicat ulang
28 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
G.3
MATA BOR
Masalah
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
1. Mata bor tidak diasah dengan benar (sudut salah) 2. Ada mata bor yg diasah dengan mesin potong, tidak menggunakan gerinda 1. Proses memakan waktu lama 2. Diameter lubang bervariasi 3. Durability pendek/kurang awet 1. Pastikan semua mata bor diasah dengan baik sebelum digunakan 2. Buat SOP untuk mengasah bor agar standar sama 1. Sediakan kotak untuk menampung mata bor tumpul 2. Sediakan kotak untuk menampung mata bor rusak 3. Sediakan 1 kotak untuk 1 tipe/ukuran mata bor yg telah diasah (beri label ukuran pada setiap box) 4. SOP pengerjaan dan training operator untuk mengasah mata bor
29 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
G.4
MESIN POTONG KRISBOW
Masalah
Efek
Langkah Penyelesaian
Keterangan
Mesin potong Krisbow: 1. Kecepatan terlalu rendah 2. Pisau potong mudah putus 3. Gigi pisau banyak yg tumpul 1. Waktu potong sangat lama 2. Akses terbatas karena area terhalang oleh material lain 3. Mesin tidak stabil, fix stop hanya di satu sisi sehingga getaran mesin mungkin saja menggeser posisi material, membuat kerja pisau semakin berat 1. Bersihkan mesin 2. Ganti mata pisau, asah pisau secara berkala 3. Sediakan sparepart pisau potong 4. Pilih pisau potong yg sesuai dengan material yg akan dipotong Pisau potong dijanjikan siap di gudang pada 15.04.2016
30 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
G.5
ALAT BOR SUDAH AUS DAN KEPALA BOR BERGOYANG
Efek
Langkah Penyelesaian Keterangan
G.6
1. Mesin mudah panas 2.Mesin akan segera rusak 3. Hasil bor tidak presisi Mulai terapkan preventive maintenance 1. Pak Kris sudah membuat list preventive maintenance 2. Perlu menunjuk 1 orang untuk menjadi supervisor hasil maintenance untuk memastikan hasil maintenance 3. Operator harus segera melaporkan ke bagian maintenance jika kepala bor sudah mulai bergoyang
MESIN MPA063 KURANG PRESISI
31 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Masalah
Efek
1. Mesin MPA 063 tidak dapat memotong sudut 45° dengan sempurna; laser tertutup oli sehingga sama sekali tidak terlihat 2. Mesin cutting tidak dapat memotong sudut 90° dengan sempura; akurasi kurang karena di layar mesin tertulis 500.1mm, sedangkan hasil potong sebenarnya berukuran 504mm 1. Operator assembly akan kesulitan untuk merangkai panel aluminium jika selisih sudut terlalu besar 2. Part harus di-rework jika tidak mungkin untuk dipasangkan 3. Pemborosan material dan tenaga kerja karena harus melakukan pengukuran dan pemotongan ulang
32 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Langkah Penyelesaian Keterangan
G.7
Cek semua mesin pemotong dan ganti metode perbaikan mesin menjadi preventive maintenance 1. Teknisi mesin sudah memeriksa mesin. Mesin dibuat untuk memotong 2 sisi. Cari tahu bagaimana teknik potong yg paling tepat untuk 1 sisi agar tetap presisi Potong 1 sisi dapat dilakukan dengan menurunkan pisau kiri terlebih dahulu, kemudian memposisikan aluminium secara presisi ke titik nol 2. Jika dimungkinkan tambahkan stopper untuk mencegah panel aluminium bergeser ketika dipotong agar hasil potong presisi 3. Hubungi teknisi Makita untuk mengganti skala yang hilang (sudah dilakukan, menunggu hasil follow up teksini Makita)
KANAL/RAIL HOIST MELENGKUNG
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
1. Membahayakan operator karena risiko hoist jatuh 2. Pergerakan hoist terhambat Segera rakit kanal/rail baru 1. Pak Kris sudah merancang kanal baru, sekarang sedang dalam atahap perakitan dan pengelasan 2. Menunggu proses pengecatan dank anal baru siap dipasang
33 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
H. RAKIT BOX H.1
PENYANGGA TIDAK SESUAI, BOX MASIH MENYENTUH CHASIS
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Getaran dari chasis akan mengenai box 1. Cek gambar desain 2. Cek proses Pak Suroto sudah memberikan instruksi kepada operator untuk menambahkan pengganjal karet serta mengubah desain pangkon agar lebih tinggi
34 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
H.2
BATERAI DAN GEARBOX TIDAK TERLINDUNGI SELAMA PROSES PERAKITAN
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
Bisa terjadi arus pendek jika material jatuh ke komponen kelistrikan mobil Lindungi dengan plastik tebal atau kain Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto, akan disiapkan plastik terpal atau karung goni untuk melindungi part yang terbuka
I. LAYOUT I.1
ALAT KELISTRIKAN DAN SELANG BERSERAKAN DI LANTAI
Efek Langkah Penyelesaian
Kabel dapat rusak karena terinjak/terkena mesin dan membahayakan operator Perbaiki instalasi sumber listrik, semua kabel dan dan sumber listrik harus digantung dari atas (jangan berserakan di lantai)
35 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Keterangan
I.2
1. Desain cabling (intalasi sumber listrik yg baru) 2. Pastikan lokasi instalasi 3. Buat prototype yg sesuai dengan kebutuhan 4. Pak Kris sudah membuat desain instalasi kabel dan selang untuk lantai produksi
MELAKUKAN KEGIATAN ASSEMBLY TANPA MEJA DILUAR AREA WORKSHOP
Efek Langkah Penyelesaian Keterangan
1. Operator mungkin mengalami kesulitan saat mengambil barang 2. Peralatan di lantai dapat melukai operator Buatkan kereta dorong untuk menyimpan peralatan serta membantu proses perakitan 1. Beberapa proses memang harus dikerjakan di lantai karena part yg diproses berukuran cukup besar 2. Operator sudah memiliki trolley untuk menyimpan peralatan listrik dan komponen penunjang
36 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Draft Dokumen Pendukung J. PROGRESS PENGEMBANGAN JIGS DAN FIXTURE No
Isu
1
28
Fixture / Template / Jig / device Meja fixture untuk perakitan sistem pengunci pintu belakang
2
53
3
51
Prioritas
Status
Keterangan
10
Ongoing
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Desain sudah dirancang, akan didiskusikan ke Pak Suroto untuk fiksasi desain 3. Fixture sudah mulai dibangun oleh Pak Kosim 4. Belum direview hasil akhirnya
Kusen dinding belakang
9
Ongoing
Siku penguat pintu belakang
8
Sudah
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Untuk membuat fixture adjustable dan dapat mengakomodasi beberapa model, maka diperlukan untuk mereview ukuran2 apa saja yg nantinya dibutuhkan 3. Pakai liner gate, Pak Tino perlu berdiskusi dengan Pak Minku untuk membahas desain terbaik yang bisa digunakan 1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Prototype sedang dibangun 3. Prototype dalam tahap fiksasi 4. Diskusikan ulang dengan ATMI Solo 5. Diskusikan dengan windfluid 6. Hitung kekuatan yg dibutuhkan, cari pengrajin yg bisa buat sesuai spesifikasi 7. Diskusi sudah dilakukan dengan supplier yang ditunjuk oleh Pak Bambang. Supplier meminta spesifikasi dan gambar teknik dari part yang diinginkan untuk pricing dan menentukan jumlah minimum order (akan dikerjakan oleh Pak Tino)
37 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
No
Isu
4
57
5
31
6
Fixture / Template / Jig / device Penyangga box (bracket)
Prioritas
Status
Keterangan
13
Sudah
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Fixture akan dibuat dengan pin penahan untuk lubang agar tidak goyang ketika dilas 3. Desain akan segera dibuat 4. Fixture sudah selesai, sudah digunakan
Besi pelindung samping sebelah kiri (perisai kolong)
1
Sudah
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Desain sudah dibuat dan akan segera dirakit 3. Fixture sudah selesai 4. Tanyakan tipe mobil apa yg pakai model perisai kolong lengkung 5. Diskusikan penggantian jika dimungkinkan
3
Template untuk memotong long member depan
12
Sudah
1. Tinggal ambil di Pak Bambang (menunggu hasil, sudah masuk proses 2 minggu)
7
25
Template untuk memotong lubang lampu belakang
3
Ongoing
8
16
Template untuk memotong lampu depan atas
4
Sudah
9
18
Template untuk menandai lubang potong 4 paku rivet di pojok pintu
2
Ongoing
10
28
Template pemasangan sistem pengunci pintu
5
Ongoing
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 2. Desain sudah 3. Copy router elumatec --> carinya detail info dan hasil potongnya 1. Sedang mencari alat potong yg pas untuk proses 2. Pakai mesin plong 1. Dibutuhkan perbaruan perintah kerja untuk operator rakit 2. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang 3. Beli needle pen buat menandai lubang 1. Cari supplier/pengrajin baru yg lebih presisi
38 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
No
Isu
11
49
12
33
13
32
14
Fixture / Template / Jig / device (lubang untuk gerendel pintu dan striker/pengait) Meja beroda sebagai alas hasil potong aluminium coil (mempermudah operator untuk memindahkan dan menyimpan barang) Trolley beroda, penyangga untuk proses pengecatan Sediakan kotak terpisah untuk: 1. Mata bor tumpul 2. Mata bor sudah diasah (bedakan sesuai ukuran) Jig/fixture untuk menyiapkan kabel komponen kelistrikan (roller meteran kabel)
Prioritas
Status
11
Ongoing
6
Sudah
1. Desain sudah 2. Pengelasan prototype sudah
7
Sudah
Akan segera disediakan beberapa wadah untuk mata bor
Ongoing
Keterangan
1. Sudah didiskusikan dengan Pak Suroto dan Pak Tino, desain akan segera dirancang
Sudah dikomunikan dengan staff gudang (Bu Heni dan Pak Rifai) dan operator mengenai rencana ini. Sebagai pertimbangan, panjang gulungan kabel hanya 25m, sehingga sisa potongan kabel yang tidak terpakai selalu panjang. Jika dimungkinkan, akan lebih efisien jika Adicitra mencari supplier kabel dengan ukuran gulungan lebih panjang/besar
K. DAFTAR KEGIATAN MAINTENANCE Preventive maintenance diperlukan untuk menjaga kualitas hasil produksi dan mengurangi down time. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan operator dan staff maintenance disepakati beberapa kegiatan yang pelru dilakukan secara periodic untuk mengontrol mesin, diantaranya sebagai berikut:
39 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
No
1
2
3
Jenis Pelatihan
Jenis Perbaikan
Durasi
Mesin potong Makita
1. Ganti/reparasi pisau potong 2. Pembersihan total (laser, skala, sudut putar) 3. Penguatan baut (pastikan tidak ada baut yg longgar) 4. Penambahan fix stop (dilakukan untuk mengurangi risiko aluminium bergeser karena getaran saat pemotongan) 5. Cek akurasi potong dan sudut secara rutin (1 bulan sekali) 6. Sediakan sparepart pisau potong
1 bulan
Mesin potong Elumatec
1. Cek akurasi potong dan sudut (cek untuk potong 2 sisi dan 1 sisi, pastikan hasil panjang potong sesuai dengan yg tercantum di layar mesin) 2. Pembersihan total (bersihkan mesin dari debu, usahakan tidak menggunakan minyak pelumas dalam proses pembersihan mesin potong aluminium karena sebenarnya tidak diperlukan; pelumas biasanya hanya digunakan untuk pembersihan mesin potong baja) 3. Penguatan baut (pastikan tidak ada baut yg longgar pada setiap bagian mesin) 4. Penambahan fix stop (dilakukan untuk mengurangi risiko aluminium bergeser karena getaran saat pemotongan) 5. Sediakan sparepart pisau potong 6. Pastikan oli pelumas dan grease (gemuk pelumas) mesin selalu ready stock
1 bulan
Mesin potong Ermaksan
1. Buat meja penahan (beroda) untuk alas hasil potong plat aluminium (coil) 2. Pembersihan total secara rutin 3. Cek akurasi hasil potong (pastikan hasil panjang potong sesuai dengan yg tercantum di layar mesin)
Setiap kali pemakaian
40 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
Tanggal Pelaksanaan /TTD Supervisor
No
Jenis Pelatihan
Jenis Perbaikan
Durasi
4
Mesin bor
1. Periksa semua kepala bor dan bearing apakah goyang atau tidak secara rutin 2. Periksa mata bor apakah masih dalam kondisi baik atau sudah tumpul (asah semua mata bor sesuai dengan sudut yg benar) 3. Periksa kabel mesin bor, pastikan tidak ada yg mengelupas agar tidak membayakan operator
5
Mesin tekuk Ermaksan dan Amada
1. Cek akurasi sudut tekuk 2. Cek gap antara objek dan pisau dengan filler (pastikan ketinggian pisau dan cutting desk sama)
Setiap kali pemakaian
Gergaji potong Krisbow
1. Pastikan jenis coolant yg digunakan sesuai dengan spesifikasi 2. Pastikan jenis pisau potong yg digunakan sesuai dengan spesifikasi, diskusikan dengan teknisi mesin Krisbow dan cek tipe baja apa yang dipotong dengan mesin tersebut 3. Sediakan sparepart pisau potong 4. Pembersihan part secara berkala
Setiap kali pemakaian
Mesin las
1. Periksa semua nozzle welding torch, apakah ada bagian yg tersumbat/terhalangi oleh slugs (gram material sisa las) dan ujung welding torch lurus 2. Bersikan ujung nozzle dan bagian dalam nozzle dengan baik, gunakan minyak pelumas 3. Pastikan tidak ada kabel yg mengelupas
2 minggu
Mesin bor (8 mata bor)
1. Periksa kondisi mesin, buat ceklist komponen apa saja yg rusak dan perlu diganti 2. Sediakan sparepart untuk komponen kritis (rubber belt, mata bor dll) 3. Pembersihan part secara berkala
2 minggu
6
7
8
41 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
1 minggu
Tanggal Pelaksanaan /TTD Supervisor
L. QC OUTGOING BOX Box yang akan dikirimkan ke pelanggan perlu untuk melewati proses quality control. Sesuai dengan hasil diskusi bersama dengan Mr. Jochen, disepakati bahwa kriteria control akan dibagi menjadi tiga area: tampilan, fungsional dan teknis, dengan penjabaran masing-masing kriteria sebagai berikut: TANGGAL PEMERIKSAAN NO. SO TIPE KENDARAAN PETUGAS QC
NO. KOMPONEN # TAMPILAN 1 Kebersihan box luar Tidak ada bekas cat/lem/silikon Tidak ada bekas marking (tanda spidol, pensil, dll) Tidak ada bekas goresan di dinding dan pintu Tidak ada bagian yg berkarat/mengelupas (cat rata, hasil las rapi) 2
3
4
5
OK
NOK
Kebersihan box dalam Tidak ada bekas cat/lem/silikon Tidak ada bekas marking (tanda spidol, pensil, dll) Tidak ada bekas goresan di dinding dan pintu Tidak ada debu dan gram material tertinggal di dalam kabin Kebersihan kabin kemudi dan penumpang Tidak ada debu dan gram material tertinggal di dalam kabin Tidak ada coretan di kaca Pemasangan logo sesuai dengan standar (lurus, tidak terlipat, ukuran dan tempat sesuai) Installasi kelistrikan rapi dan terlindungi dengan baik
6
Karpet slebor terpasang baik (bersih, lurus, mur tidak longgar)
# 1
FUNGSIONAL Pintu mudah dibuka (engsel pintu lurus pada poros dan sumbu putarnya)
42 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
KETERANGAN
2 3
Pintu dapat dibuka 270ᴼ (tidak terganjal/tertahan) Handle pintu mudah dibuka (pemasangan/ketinggian sejajar antara kanan dan kiri)
4
Pipa handle pintu terpasang lurus dan mudah diputar
5
Lampu box luar terpasang baik dan menyala Lampu box dalam terpasang baik dan menyala Lampu stop belakang terpasang baik dan menyala TEKNIS Dimensi sesuai dengan gambar desain Rivet terpasang dengan baik di tempat yang sesuai Mur dan baut terpasang dengan baik (mur baut kuat, part tidak bergetar)
6 7 # 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bantalan chasis Kawel dan mur kawel harus presisi Perisai kolong Karet profil List keliling atap Siku kop sudut List melamine Melamine dalam Omega melamine Body plug dan sealer terpasang baik, rapi dan lengkap
14
Tes kebocoran
**)Pernah terjadi masalah di Jakarta, pemasangan kawel yang kurang sesuai merusak komponen kelistrikan dan mengurangi keseimbangan box karena box tidak mampu menopang dengan baik
M. RATA-RATA JUMLAH PART BESI PER BULAN Berikut merupakan rata-rata jumlah part besi yang digunakan oleh PT Adicitra selama satu bulan, jumlah didasarkan pada rata-rata jumlah order yang masuk setiap bulannya di waktu normal.
43 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
NO.
NAMA KOMPONEN
JUMLAH PER SET
JUMLAH RERATA ORDER
JUMLAH RERATA PER BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PIPA GAS 3/4 UNTUK PINTU BELAKANG PIPA GAS 3/4 UNTUK PINTU SAMPING BESI SIKU 30 X 30 PLAT STRIP 5 MM X 25 MM ( 1/4 X 1" ) PIPA GAS 1" (PIPA CINCIN) SOK PINTU BESAR UK. 20 CM SOK PINTU BESAR UK. 30 CM UNP 50 UNP 50 UNP 50 CNP 150 SIKU 40 SIKU 40 SIKU 20 X 30 PLAT HITAM 1.6 MM RUSUK PLAT HITAM 2.0 MM OMEGA PENGAMAN LAMPU PANGKON LAMPU PLAT NOMOR PERISAI KOLONG PENGAMAN LAMPU PROFILE Z
2 2 2 4 4 12 2 7 1 1 2 2 2 8 4 4 2 2 2 4
125 30 125 30 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125
250 60 250 120 500 1500 250 875 125 125 250 250 250 1000 500 500 250 250 250 500
N. LOGBOOK MAGANG Berikut merupakan outline kegiatan magang yang delaksanakan selama bulan April-Mei 2016: No.
Minggu
Bulan
1
3
April
2
4
April
Kegiatan 1. Mendampingi proses observasi Mr. Jochen 2. Berdiskusi dengan Pak Tino mengenai problem desain 3. Presentasi progress observasi bersama Pak Freddy dan Bu Lucy 1. Mendampingi proses observasi Mr. Jochen 2. Menerjemahkan hasil observasi Mr. Jochen 3. Berdiskusi dengan Bu Sri dan Bu Tri mengenai masalah PPIC 4. Berdiskusi dengan Pak Tino mengenai pengembangan jig dan fixture
44 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
No.
3
4
5
6
Minggu
1
2
3
4
Bulan
Kegiatan
Mei
1. Menerjemahkan hasil observasi Mr. Jochen 2. Mengumpulan progress kerja ke Bu Lucy 3. Berdiskusi dengan Pak Kris mengenai permasalahan maintenance 4. Factory visit mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek di Adictra 5. Factory visit Pak Biantoro untuk menjelaskan proses produksi dan permasalahan yang terjadi di lantai produksi
Mei
1. Menerjemahkan hasil observasi Mr. Jochen 2. Presentasi progress improvement bersama Pak Freddy dan Pak Tino 3. Berdiskusi dengan staff gudang untuk mengamati kualitas barang yang masuk 4. Mendata spesifikasi baut dan rivet yang akan digunakan untuk konstruksi atap 5. Berdiskusi dengan Pak Bambang mengenai calon supplier engsel dan angle bracket serta mengenai kualitas barang masuk
Mei
1. Trial rivet gun elektrik bersama Pak Kris, Pak Tino, operator rakit dinding dan pintu untuk memastikan kualitas alat dan membandingkan dengan rivet gun angin yang dimiliki Adicitra 2. Menghubungi calon supplier pengganti engsel pintu dan angle bracket frame pintu 3. Berdiskusi dengan Pak Kris mengenai rencana preventive maintenance dan problem terkait mesin produksi di Jakarta dan Surabaya 4. Berdiskusi dengan Pak Kris dan Pak Bambang mengenai rencana perbaikan instalasi kabel dan selang
Mei
1. Berdiskusi dengan Pak Suroto mengenai hasil pengamatan dan progress permasalahan produksi 2. Berdiskusi dengan Pak Biantoro dan Bu Sri terkait proses PPIC 3. Factory visit dan presentasi progress bersama dengan Pak Freddy dan mahasiswa magang
45 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa
O. AREA KERJA MAHASISWA MAGANG DAN KERJA PRAKTEK Tabel berikut merupakan cakupan area kerja mahasiswa kerja praktek dan magang di PT Adicitra Bhirawa: No.
Scope
Topik
1
PPIC
1. Menghitung dan mengintegrasikan demand Jakarta dan Surabaya untuk Grandmax aluminium dan composite serta suzuki 2. Membuat Master Production Schedule berdasarkan BOM tree komponen box
2
1. 8 waste analysis (berdasarkan temuan Mr. Jochen) 2. Membantu mengembangkan jig dan fixture bersama Pak Tino dan Pak Kosim (diskusikan dengan Pak Mingku) 3. Line balancing di setiap workstation untuk menghitung kapasitas produksi Produksi terpasang maksimal 4. Membuat parameter quality control in-process di setiap work station dengan mengupdate SOP yang sudah dimiliki PT Adicitra bhirawa 5. Perbaikan facility layout untuk mendukung perbaikan fasilitas (cabling dan piping)
46 | Laporan Pengamatan Proses Produksi – PT Adicitra Bhirawa