id o. .g ps .b ab kk le ga ng tre // p: ht tt Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Trenggalek 2010 - 2014
ii
id o. .g ps .b ab kk le ga ng tre // p: ht tt Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Trenggalek 2010 - 2014
ii
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN TRENGGALEK MENURUT LAPANGAN USAHA
o.
id
TAHUN 2011 – 2015
: 9302005.3503
Nomor Publikasi
: 35035.1601
Ukuran Buku
: A4 (21cm x 29,7 cm)
Jumlah Halaman
: 73 + viii
Naskah
: Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik
Diterbitkan Oleh
: BPS Kabupaten Trenggalek
ga
le
kk
ab
.b
ps
.g
Katalog BPS
ht tt
p:
//
tre
ng
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
ii
KATA PENGANTAR
Publikasi “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 - 2015” ini merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek yang menyajikan tinjauan perkembangan perekonomian Trenggalek secara deskriptif.
ps
.g
o.
id
Dalam publikasi ini disajikan tabel-tabel PDRB tahun 2011 – 2015 atas dasar harga berlaku (adhb) dan atas dasar harga konstan (adhk) 2010 dalam nilai nominal dan persentase yang merupakan implementasi System of National Accounts (SNA) 2008 dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI) 2014 revisi IV. Sebagai pelengkap ulasan tabeltabel tersebut, disajikan pula konsep, definisi, ruang lingkup dan metode penghitungan PDRB menurut lapangan usaha.
Trenggalek, September 2016 Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek Kepala,
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
kk
ab
.b
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan langsung langsung maupun tidak langsung dalam peyusunan publikasi ini, disampaikan terima kasih. Saran perbaikan selalu diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini dimasa mendatang. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
Ir. Muhamad Wahyudi NIP. 19600620 198312 1 002
iii
DAFTAR ISI
Halaman iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Vii
DAFTAR LAMPIRAN
Viii
id
KATA PENGANTAR
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto
1.2
Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto
ps
BAB II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
.g
1.1
o.
BAB I. PENDAHULUAN
1 1 2 3
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
2.2
Pertambangan dan Penggalian
2.3
Industri Pengolahan
2.4
Pengadaan Listrik dan Gas
2.5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang
18
2.6
Konstruksi
19
2.7
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
20
2.8
Transportasi dan Pergudangan
22
2.9
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
25
2.10
Informasi dan Komunikasi
27
2.11
Jasa Keuangan dan Asuransi
29
Real Estate
35
2.13
Jasa Perusahaan
36
2.14
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
37
2.15
Jasa Pendidikan
38
2.16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
39
2.17
Jasa Lainnya
39
ab kk
le
ga
ng
tre
//
ht tt
p:
2.12
.b
2.1
BAB III. PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
3 8 10 16
42
3.1
Struktur Ekonomi
42
3.2
Pertumbuhan Ekonomi
43
3.3
PDRB Perkapita
44
BAB IV. PERTUMBUHAN DAN PERANAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
46
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
iv
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
46
4.2
Pertambangan dan Penggalian
47
4.3
Industri Pengolahan
48
4.4
Pengadaan Listrik dan Gas
49
4.5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang
50
4.6
Konstruksi
50
4.7
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
50
4.8
Transportasi dan Pergudangan
51
4.9
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
52
4.10
Informasi dan Komunikasi
4.11
Jasa Keuangan dan Asuransi
4.12
Real Estat
4.13
Jasa Perusahaan
4.14
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
55
4.15
Jasa Pendidikan
55
4.16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4.17
Jasa Lainnya
53 53 54 55
56 56
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
kk
ab
.b
ps
.g
o.
id
4.1
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
v
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 3.1
Pertumbuhan Ekonomi Trenggalek, 2011 – 2015 (Persen)
43
Gambar 3.2
PDRB Per Kapita Trenggalek, 2011 – 2015 (Juta Rupiah)
45
Gambar 4.1
Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan
47
Perikanan, 2011 – 2015 (persen) Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas,
o.
2011 – 2015 (Persen)
Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
51
.g
Gambar 4.3
49
id
Gambar 4.2
Gambar 4.4
ps
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 2011 – 2015 (Persen)
Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan,
Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi,
ab
Gambar 4.5
.b
2011 – 2015 (persen)
53
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
kk
2011 – 2015 (persen)
52
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
vi
DAFTAR TABEL Halaman
Struktur Ekonomi Kabupaten Trenggalek, 2011 – 2015 (Persen)
42
Tabel 3.2
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (Persen)
44
Tabel 4.1
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian, 2011 – 2015 (Persen)
46
Tabel 4.2
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan, 2011 – 2015 (Persen)
48
Tabel 4.3
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas, 2011 – 2015 (Persen)
49
Tabel 4.4
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 2011 – 2015 (Persen)
50
Tabel 4.5
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan, 2011 – 2015 (Persen)
Tabel 4.6
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Akomodasi dan Makan Minum, 2011 – 2015 (Persen)
Penyediaan
53
Tabel 4.7
Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi, 2011 – 2015 (Persen)
54
51
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
kk
ab
.b
ps
.g
o.
id
Tabel 3.1
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (juta rupiah)
58
Tabel 2
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (juta rupiah)
60
Tabel 3
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (persen)
id
62
Tabel 4
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (persen)
64
Tabel 5
Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha (2010=100), 2011 – 2015
66
Tabel 6
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015
68
Tabel 7
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (juta rupiah)
70
Tabel 8
Peranan Lapangan Usaha Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (juta rupiah)
72
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
ab
.b
ps
.g
o.
Tabel 1
kk
Halaman
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Perencanaan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan ekonomi,
id
memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi
o.
kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan
.g
yang telah diambil pada masa yang telah lalu perlu dimonitor dan dievaluasi
ps
hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan untuk
.b
memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta
ab
sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Pembangunan ekonomi hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijakan
kk
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
le
memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi
ga
regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder
ng
dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan
tre
yang sebaik mungkin.
//
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu
p:
disajikan statistik Pendapatan Nasional/Regional secara berkala, untuk digunakan sebagai
ht tt
bahan perencanaan pembangunan nasional atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah, maupun swasta. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan
melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
1
produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan (riil). PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
id
1.2 Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto
o.
Data PDRB adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi
.g
perekonomian suatu wilayah setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini
ps
antara lain adalah:
.b
a) PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
ab
yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan
kk
kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. b) PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ga
le
ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun. c) Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur
ng
perekonomian atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah.
tre
Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.
//
d) PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per satu orang
p:
penduduk.
ht tt
e) PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
2
BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
Uraian lapangan usaha yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing kategori dan sub kategori lapangan usaha, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
id
harga konstan 2010, serta sumber datanya.
.g
o.
2.1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
ps
Kategori ini mencakup segala pengusahaan yang didapatkan dari alam dan merupakan benda-benda atau barang-barang biologis (hidup) yang hasilnya dapat
.b
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri atau untuk dijual kepada pihak lain.
ab
Pengusahaan ini termasuk kegiatan yang tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan
kk
sendiri (subsisten) seperti pada kegiatan usaha tanaman pangan.
le
2.1.1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
ga
Sub kategori ini mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura,
tre
ditujukan untuk dijual.
ng
tanaman perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian dan perburuan hewan yang
//
2.1.1.1 Tanaman Pangan
p:
Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi padi, palawija
ht tt
(jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta tanaman serelia lainnya (sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). Keseluruhan komoditas di atas masuk ke dalam golongan tanaman semusim, dengan wujud produksi pada saat panen atau wujud produksi baku lainnya yang masih termasuk dalam lingkup kategori pertanian. Contoh wujud produksi pada komoditas pertanian tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud Gabah Kering Giling (GKG), jagung dalam wujud pipilan kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi basah. Data produksi padi dan palawija diperoleh dari Subdit Statistik Tanaman Pangan BPS. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
3
Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman pangan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) yang dilakukan oleh Subdit Statistik Tanaman Pangan BPS. 2.1.1.2 Tanaman Hortikultura Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman hortikultura semusim dan tanaman hortikultura tahunan. Tanaman hortikultura semusim meliputi tanaman hortikultura yang
id
umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan panennya dilakukan satu atau
o.
beberapa kali masa panen untuk satu kali penanaman. Sedangkan tanaman hortikultura
.g
tahunan meliputi tanaman hortikultura yang umumnya berumur lebih dari satu tahun
ps
dan dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali masa panen untuk satu kali
.b
penanaman. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman hortikultura meliputi
ab
kelompok komoditi sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias.
kk
Data produksi komoditas hortikultura diperoleh dari Subdit Statistik Hortikultura, BPS. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan
ga
le
BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok
ng
tanaman hortikultura dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur
tre
biaya kegiatan tanaman hortikultura diperoleh dari hasil Sensus Pertanian.
//
2.1.1.3 Tanaman Perkebunan
p:
Tanaman Perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan semusim dan tanaman
ht tt
perkebunan tahunan, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan (negara maupun swasta). Cakupan usaha perkebunan mulai dari pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan yang menjadi satu kesatuan kegiatan. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan diantaranya adalah tebu, tembakau, nilam, jarak, wijen, tanaman berserat, kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, lada, pala, kayu manis, cengkeh, jambu mete, dan sebagainya. Data produksi komoditas perkebunan diperoleh dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
4
Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman perkebunan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman perkebunan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian. 2.1.1.4 Peternakan Peternakan mencakup semua usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan serta budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk
maupun
oleh
perusahaan
peternakan.
Golongan
ini
juga
o.
rakyat
id
dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan mencakup
.g
pembudidayaan ternak maupun unggas yang menghasilkan produk berulang, misalnya
ps
untuk menghasilkan susu dan telur. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan peternakan
.b
adalah sapi potong, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, ayam bukan ras (buras), ayam
ab
ras pedaging, ayam ras petelur, itik manila, itik, telur ayam ras, telur ayam bukan ras,
kk
telur itik, susu segar, dsb.
Data produksi komoditas peternakan diperoleh dari Ditjen Peternakan dan
ga
le
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga
ng
Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar
tre
petani untuk biaya produksi kelompok peternakan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan peternakan diperoleh dari hasil Sensus
//
Pertanian dan Survei Perusahaan Peternakan (Ternak Besar dan Kecil, Ternak Unggas, dan
ht tt
p:
Sapi Perah) yang dilakukan oleh Subdit Statistik Peternakan BPS. 2.1.1.5 Jasa Pertanian dan Perburuan Kegiatan jasa pertanian dan perburuan meliputi kegiatan jasa pertanian,
perburuan dan penangkapan satwa liar, serta penangkaran satwa liar. Kegiatan jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang khusus yang diberikan untuk menunjang kegiatan pertanian (tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan peternakan). Dicakup juga dalam kegiatan jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian/hewan bersama operatornya dan risiko kegiatan jasa tersebut ditanggung oleh
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
5
yang memberikan jasa. Kegiatan perburuan dan penangkapan satwa liar mencakup usaha perburuan dan penangkapan satwa liar dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian. Termasuk usaha pengawetan dan penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan kulit unggas hasil perburuan dan penangkapan. Termasuk perburuan dan penangkapan binatang dengan perangkap untuk umum, penangkapan binatang (mati atau hidup) untuk makanan, bulu, kulit atau untuk penelitian, untuk ditempatkan dalam kebun binatang atau sebagai
id
hewan peliharaan, produksi kulit bulu binatang, reptil atau kulit burung dari kegiatan
o.
perburuan atau penangkapan. Sedangkan kegiatan penangkaran satwa liar mencakup
.g
usaha penangkaran, pembesaran, penelitian untuk pelestarian satwa liar, baik satwa liar
laut. jasa
pertanian
diperoleh
dengan
pendekatan
.b
Output
ps
darat dan satwa liar laut seperti mamalia laut, misalnya duyung, singa laut dan anjing
imputasi
dengan
ab
memperhatikan proporsi pengeluaran untuk jasa pertanian terhadap output yang
kk
dihasilkan oleh suatu kegiatan pertanian pada periode tertentu. Output kegiatan
le
pertanian diperoleh dari Subdit Neraca Barang BPS. Sedangkan proporsi pengeluaran
ga
untuk jasa pertanian terhadap output diperoleh dari hasil Sensus Pertanian, Survei
ng
Struktur Ongkos Usaha Tani, dan Survei Perusahaan Peternakan yang dilakukan oleh BPS.
tre
2.1.2 Kehutanan dan Penebangan Kayu Sub kategori ini meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta
//
pengambilan daun-daunan, getah-getahan, dan akar-akaran, termasuk di sini adalah jasa
p:
yang menunjang kegiatan kehutanan berdasarkan sistem balas jasa/kontrak. Komoditas
ht tt
yang dihasilkan oleh kegiatan kehutanan meliputi kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, bambu, dan hasil hutan lainnya. Dicakup juga dalam kegiatan kehutanan ini adalah jasa yang menunjang kegiatan kehutanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, termasuk kegiatan reboisasi hutan yang dilakukan atas dasar kontrak. Data produksi kayu bulat dan hasil hutan lainnya berasal dari Perum Perhutani, Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
6
diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan kehutanan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan Kehutanan yang dilakukan oleh Subdit Statistik Kehutanan BPS. 2.1.3 Perikanan Sub kategori ini meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar, air payau maupun di laut. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi segala jenis
id
ikan, crustacea, mollusca, rumput laut, dan biota air lainnya yang diperoleh dari
o.
penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut, tambak, karamba, jaring
.g
apung, kolam, dan sawah). Dicakup juga dalam kegiatan perikanan ini adalah jasa yang
ps
menunjang kegiatan perikanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
.b
Data produksi komoditas perikanan diperoleh dari Ditjen Perikanan Tangkap dan
ab
Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Data harga berupa
kk
harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan
ga
le
Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok perikanan dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan perikanan diperoleh dari
tre
Statistik Perikanan BPS.
ng
hasil Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan Perikanan yang dilakukan oleh Subdit
Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah Kategori
//
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan adalah melalui pendekatan produksi. Pendekatan ini
p:
didasarkan pada pertimbangan ketersediaan data produksi dan harga untuk masing-
ht tt
masing komoditi pertanian. Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua jenis, yaitu output utama dan
output ikutan. Disamping itu, komoditi lainnya yang belum dicakup diperkirakan melalui besaran persentase pelengkap yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Penghitungan output pada kategori ini tidak hanya mencakup output utama dan ikutan pada saat penen tetapi juga ditambahkan output yang diadopsi dari implementasi SNA 2008. Untuk kegiatan yang menghasilkan komoditas yang dapat diambil hasilnya berulang kali, outputnya juga mencakup biaya perawatan yang dikeluarkan selama periode tertentu yang dinamakan dengan Cultivated Biological Resources (CBR). Sedangkan untuk kegiatan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
7
yang menghasilkan komoditas semusim atau yang diambil hasilnya hanya sekali, outputnya juga mencakup biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops) di akhir periode dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops) di awal periode yang disebut sebagai Work-inProgress (WIP). Sehingga total output pada kategori ini merupakan penjumlahan dari nilai output utama, output ikutan, dan CBR atau WIP ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub kategori diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-
id
tiap kegiatan usaha yang menghasilkan komoditas tertentu. NTB ini didapat dari
o.
pengurangan nilai output atas harga dasar dengan seluruh pengeluaran konsumsi antara.
.g
Estimasi NTB atas dasar harga konstan 2010 menggunakan metode revaluasi, yaitu
ps
mengalikan produksi di tahun berjalan dengan harga pada tahun dasar (tahun 2010)
.b
untuk mengestimasi output konstan tahun berjalan.
ab
2.2 Pertambangan dan Penggalian
kk
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam Kategori Pertambangan dan Penggalian, dikelompokkan dalam empat sub kategori, yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi
ga
le
(migas), pertambangan batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta pertambangan dan penggalian lainnya.
ng
2.2.1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
tre
Sub kategori Pertambangan migas dan panas bumi meliputi kegiatan produksi
//
minyak bumi mentah, pertambangan dan pengambilan minyak dari serpihan minyak dan
p:
pasir minyak dan produksi gas alam serta pencarian cairan hidrokarbon. Sub kategori ini
ht tt
juga mencakup kegiatan operasi dan/atau pengembangan lokasi penambangan minyak, gas alam, dan panas bumi. Pendekatan penghitungan yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output
atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing periode penghitungan. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi. Data produksi untuk pertambangan migas diperoleh dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data Harga/Indikator Harga juga diperoleh dari Ditjen Migas, ESDM, Statistik PLN, dan Indeks
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
8
Harga Produsen (IHP) Gas dan Panas Bumi sebagai penggerak harga gas alam dan panas bumi setiap triwulan; Data Struktur Biaya diperoleh dari Laporan Keuangan Perusahaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Statistik Pertambangan Migas BPS. Data harga minyak mentah menggunakan Indonesia Crude Price (ICP), harga gas bumi pada tahun 2010 yang digerakkan berdasarkan IHP Gas dan Panas bumi. Harga uap panas bumi menggunakan harga panas bumi yang terdapat pada publikasi tahunan Statistik PLN dan digerakkan dengan IHP gas dan panas bumi.
id
2.2.2 Pertambangan Batubara dan Lignit
o.
Pertambangan Batubara mencakup usaha operasi penambangan, pengeboran
.g
berbagai kualitas batubara seperti antrasit, bituminous dan subbituminous baik
ps
pertambangan di permukaan tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan
.b
cara pencairan. Operasi pertambangan tersebut meliputi penggalian, penghancuran,
ab
pencucian, penyaringan dan pencampuran serta pemadatan meningkatkan kualitas atau
batubara dari kumpulan tepung bara.
kk
memudahkan pengangkutan dan penyimpanan/penampungan. Termasuk pencarian
ga
le
Pertambangan Lignit mencakup penambangan di permukaan tanah termasuk penambangan dengan metode pencairan dan kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas
ng
dan memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.
tre
Untuk memperoleh output batubara dan lignit digunakan metode pendekatan produksi. Untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku dan konstan 2010 digunakan
//
dengan cara yang sama seperti pada sub kategori pertambangan migas yaitu revaluasi.
p:
Data produksi batubara dan lignit serta Harga Batubara Acuan (HBA) diperoleh dari Ditjen
ht tt
Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM dan Statistik Pertambangan Non Migas - BPS. 2.2.3 Pertambangan Bijih Logam Sub kategori ini mencakup pertambangan dan pengolahan bijih logam yang tidak mengandung besi, seperti bijih thorium dan uranium, aluminium, tembaga, timah, seng, timah hitam, mangan, krom, nikel kobalt dan lain. Termasuk bijih logam mulia lainnya. Kelompok bijih logam mulia lainya mencakup pembersihan dan pemurnian yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan bijih logam lainnya.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
9
Beberapa jenis produknya, antara lain: pertambangan pasir besi dan bijih besi dan peningkatan mutu dan proses aglomerasi bijih besi, pertambangan dan pengolahan bijih logam yang tidak mengandung besi, seperti bijih thorium dan uranium, alumunium (bauksit), tembaga, timah, seng, timah hitam, mangaan, krom, nikel kobalt dan lain-lain; serta pertambangan bijih logam mulia, seperti emas, platina, perak dan logam mulia lainnya. Penghitungan output bijih logam menggunakan metode pendekatan produksi dan
id
NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan deflator Indeks Harga
o.
Produsen (IHP) tembaga dan emas.
.g
2.2.4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya
ps
Sub kategori ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian
.b
seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi.
ab
Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu
kk
karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut di atas. Termasuk dalam sub kategori
ga
le
ini adalah komoditi garam hasil penggalian. Output dan produksi barang-barang galian terdapat pada publikasi Statistik penggalian tahunan.
ng
2.3 Industri Pengolahan
tre
Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan
//
secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan
p:
baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan,
ht tt
pertambangan atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri pengolahan lainnya Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari barang secara umum diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. Termasuk kategori industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama dimana produk tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan dari pihak lain atas dasar kontrak.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
10
2.3.1 Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi Sub kategori ini mencakup kegiatan perubahan minyak, gas bumi dan batubara menjadi produk yang bermanfaat seperti: pengilangan minyak dan gas bumi, di mana meliputi pemisahan minyak bumi menjadi produk komponen melalui teknis seperti pemecahan dan penyulingan. Produk khas yang dihasilkan: kokas, butane, propane, petrol, gas hidrokarbon dan metan, gasoline, minyak tanah, gas etane, propane dan butane sebagai produk penyulingan minyak. Termasuk disini adalah pengoperasian
id
tungku batubara, produksi batubara dan semi batubara, gas batubara, ter, lignit dan
o.
kokas. KBLI 2009: kode 19
.g
2.3.2 Industri Makanan dan Minuman
ps
Sub kategori ini merupakan gabungan dari dua sub kategori, yaitu Industri
.b
Makanan dan Industri Minuman. Industri makanan mencakup pengolahan produk
ab
pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi makanan dan juga mencakup produk
kk
setengah jadi yang tidak secara langsung menjadi produk makanan. Industri Minuman
le
mencakup pembuatan minuman beralkohol maupun tidak beralkohol, air minum mineral,
ga
bir dan anggur, dan pembuatan minuman beralkohol yang disuling. Kegiatan ini tidak mencakup pembuatan jus buah-buahan dan sayur-sayuran, minuman dengan bahan baku
ng
susu, dan pembuatan produk teh, kopi dan produk the dengan kadar kafein yang tinggi.
tre
KBLI 2009: kode 10 dan 11.
//
2.3.3 Industri Pengolahan Tembakau
p:
Sub kategori ini meliputi pengolahan tembakau atau produk pengganti tembakau,
ht tt
rokok, cerutu, cangklong, snuff, chewing dan pemotongan serta pengeringan tembakau tetapi tidak mencakup penanaman atau pengolahan awal tembakau. Beberapa produk yang dihasilkan rokok dan cerutu, tembakau pipa, tembakau sedot (snuff), rokok kretek, rokok putih dan lain-lain. KBLI 2009: kode 12 2.3.4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Sub kategori ini merupakan gabungan dari dua sub kategori yaitu Industri Tekstil dan Industri Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup pengolahan, pemintalan, penenunan dan penyelesaian tekstil dan bahan pakaian, pembuatan barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti: sprei, taplak meja, gordein, selimut, permadani, tali temali, dan lain-
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
11
lain). Industri pakaian jadi mencakup semua pekerjaan menjahit dari semua bahan dan semua jenis pakaian dan aksesoris, tidak ada perbedaan dalam pembuatan antara baju anak-anak dan orang dewasa, atau pakaian tradisional dan modern. Sub kategori ini juga mencakup pembuatan industri bulu binatang (pakaian dari bulu binatang dan kulit yang berbulu). Contoh produk yang dihasilkan: kain tenun ikat, benang, kain, batik, rajutan, pakaian jadi, pakaian sesuai pesanan, dan lain-lain. KBLI 2009: kode 13 dan 14. 2.3.5 Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki
id
Sub kategori ini mencakup pengolahan dan pencelupan kulit berbulu dan proses
o.
perubahan dari kulit jangat menjadi kulit dengan proses penyamakan atau proses
.g
pengawetan dan pengeringan serta pengolahan kulit menjadi produk yang siap pakai,
ps
pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya, pakaian kuda dan peralatan kuda yang
.b
terbuat dari kulit, dan pembuatan alas kaki. Sub kategori ini juga mencakup pembuatan
ab
produk sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau kulit tiruan), seperti alas kaki dari
kk
bahan karet, koper dari tekstil, dan lain-lain. KBLI 2009: kode 15
le
2.3.6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman
ga
Sub kategori ini mencakup pembuatan barang-barang dari kayu. Kebanyakan
ng
digunakan untuk konstruksi dan juga mencakup berbagai proses pengerjaan dari penggergajian sampai pembentukan dan perakitan barang-barang dari kayu, dan dari
tre
perakitan sampai produk jadi seperti kontainer kayu. Terkecuali penggergajian, Sub
//
kategori ini terbagi lagi sebagian besar didasarkan pada produk spesifik yang dihasilkan.
p:
Sub kategori ini tidak mencakup pembuatan mebeler, atau perakitan/pemasangan
ht tt
perabot kayu dan sejenisnya. Contohnya: pemotongan kayu gelondongan menjadi balok, kaso, papan, pengolahan rotan, kayu lapis, barang-barang bangunan dari kayu, kerajinan dari kayu, alat dapur dari kayu, rotan dan bambu. KBLI 2009: kode 16 2.3.7 Industri Kertas, Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekam Sub kategori ini merupakan gabungan dari dua sub kategori yaitu Industri Kertas dan Barang dari Kertas, dan Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman. Industri Kertas dan Barang dari Kertas mencakup pembuatan bubur kayu, kertas, dan produk kertas olahan Pembuatan dari produk-produk tersebut merupakan satu rangkaian dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama pembuatan bubur kertas, lalu yang kedua
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
12
pembuatan kertas yang menjadi lembaran-lembaran dan yang ketiga barang dari kertas dengan berbagai tehnik pemotongan dan pembentukan, termasuk kegiatan pelapisan dan laminasi. Barang kertas dapat merupakan barang cetakan selagi pencetakan bukanlah merupakan hal yang utama. Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman mencakup pencetakan barang-barang dan kegiatan pendukung yang berkaitan dan tidak terpisahkan dengan Industri Pencetakan; proses pencetakan termasuk bermacam-macam metode/cara untuk memindahkan suatu image dari piringan atau layar monitor ke suatu
id
media melalui/dengan berbagai teknologi pencetakan. KBLI 2009: kode 17 dan 18.
o.
2.3.8 Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional
.g
Sub kategori ini terdiri dari dua industri yaitu Industri Kimia dan Industri Farmasi
ps
dan Obat Tradisional. Industri Kimia mencakup perubahan bahan organik dan non organik
.b
mentah dengan proses kimia dan pembentukan produk. Ciri produk kimia dasar yaitu
ab
yang membentuk kelompok industri pertama dari hasil produk antara dan produk akhir
kk
yang dihasilkan melalui pengolahan lebih lanjut dari kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok industri lainnya. Industri Farmasi dan Obat Tradisional mencakup
ga
le
pembuatan produk farmasi dasar dan preparat farmasi. Golongan ini mencakup antara lain preparat darah, obat-obatan jadi, preparat diagnostik, preparat medis, obat
ng
tradisional atau jamu dan produk botanikal untuk keperluan farmasi. KBLI 2009: kode 20
tre
dan 21.
//
2.3.9 Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik
p:
Sub kategori ini mencakup pembuatan barang plastik dan karet dengan
ht tt
penggunaan bahan baku karet dan plastik dalam proses pembuatannya. Misalnya; pembuatan karet alam, pembuatan ban karet untuk semua jenis kendaraan dan peralatan, pengolahan dasar plastik atau daur ulang. Namun demikian tidak berarti bahwa semua barang dari bahan baku karet dan plastik termasuk di golongan ini, misalnya industri alas kaki dari karet, industri lem, industri matras, industri permainan dari karet, termasuk kolam renang mainan anak-anak. KBLI 2009: kode 22. 2.3.10 Industri Barang Galian Bukan Logam Kegiatan ini mencakup pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang berhubungan dengan unsur tunggal suatu mineral murni, seperti gelas dan produk gelas,
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
13
produk keramik dan tanah liat bakar, semen dan plester. Industri pemotongan dan pengasahan batu serta pengolahan produk mineral lainnya juga termasuk disini. KBLI 2009: kode 23. 2.3.11 Industri Logam Dasar Sub kategori ini mencakup kegiatan peleburan dan penyulingan baik logam yang mengandung besi maupun tidak dari bijih, potongan atau bungkahan dengan menggunakan bermacam teknik metalurgi. Contoh produk: industri besi dan baja dasar,
id
penggilingan baja, pipa, sambungan pipa dari baja, logam mulia, logam dasar bukan besi
.g
o.
dan lain-lain. KBLI 2009 : kode 24
ps
2.3.12 Industri Barang Logam, Komputer, Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik
.b
Sub kategori ini mencakup pembuatan produk logam "murni" (seperti suku
ab
cadang, container/wadah dan struktur), pada umumnya mempunyai fungsi statis atau tidak bergerak, pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi, pembuatan komputer,
kk
perlengkapan komputer, peralatan komunikasi, dan barang-barang elektronik sejenis,
le
termasuk pembuatan komponennya, pembuatan produk yang membangkitkan,
ga
mendistribusikan dan menggunakan tenaga listrik. KBLI 2009: kode 25, 26 dan 27.
ng
2.3.13 Industri Mesin dan Perlengkapan
tre
Kegiatan yang tercakup dalam Sub kategori Industri Mesin dan Perlengkapan adalah pembuatan mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas baik secara mekanik
//
atau yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan, termasuk komponen
p:
mekaniknya. yang menghasilkan dan menggunakan tenaga dan komponen utama yang
ht tt
dihasilkan secara khusus. Sub kategori ini juga mencakup pembuatan mesin untuk keperluan khusus untuk angkutan penumpang atau barang dalam dasar pembatasan, peralatan tangan, peralatan tetap atau bergerak tanpa memperhatikan apakah peralatan tersebut dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan sipil, dan bangunan, pertanian dan rumah tangga. KBLI 2009: kode 28 2.3.14 Industri Alat Angkutan Sub kategori ini mencakup Industri kendaraan bermotor dan semi trailer serta Industri alat angkutan lainnya. Cakupan dari golongan ini adalah pembuatan kendaraan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
14
bermotor untuk angkutan penumpang atau barang, alat angkutan lain seperti pembuatan kapal dan perahu, lori/gerbong kereta api dan lokomotif, pesawat udara dan pesawat angkasa. Golongan ini juga mencakup pembuatan berbagai suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor, termasuk pembuatan trailer atau semi-trailer. KBLI 2009: kode 29 dan 30. 2.3.15 Industri Furnitur Industri Furnitur mencakup pembuatan mebeller dan produk yang berkaitan yang
id
terbuat dari berbagai bahan kecuali batu, semen dan keramik. Pengolahan pembuatan
o.
mebeller adalah metode standar, yaitu pembentukan bahan dan perakitan komponen,
.g
termasuk pemotongan, pencetakan dan pelapisan. Perancangan produk baik untuk
ps
estetika dan kualitas fungsi adalah aspek yang penting dalam proses produksi.
.b
Pembuatan mebeller cenderung menjadi kegiatan yang khusus. KBLI 2009: kode 31
ab
2.3.16 Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, Pemasangan Mesin dan Peralatan
kk
Sub kategori ini mencakup pembuatan berbagai macam barang yang belum
le
dicakup di tempat lain dalam klasifikasi ini. Sub kategori ini merupakan gabungan dari
ga
industri pengolahan lainnya dan jasa reparasi serta pemasangan mesin dan peralatan.
ng
Sub kategori ini bersifat residual, proses produksi, bahan input dan penggunaan barangbarang yang dihasilkan dapat berubah-ubah secara luas dan ukuran umum. Sub kategori
tre
ini tidak mencakup pembersihan mesin industri, perbaikan dan pemeliharaan peralatan
//
komputer dan komunikasi serta perbaikan dan pemeliharaan barang-barang rumah
p:
tangga. Tetapi mencakup perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan khusus
ht tt
barang-barang yang dihasilkan oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan tujuan untuk pemulihan mesin, peralatan dan produk lainnya. KBLI 2009: kode 32 dan 33. Sumber data Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi
terdiri dari: Data produksi Pengilangan Migas diperoleh dari, Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Data produksi/indikator produksi Industri Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik Industri-BPS. Data harga produk pengilangan minyak bumi diperoleh dari Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga LNG diperoleh dari harga ekspor LNG dari Direktorat Statistik Distribusi-BPS, kurs ekspor dari Direktorat Neraca Pengeluaran - BPS, sedangkan indikator harga untuk Industri
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
15
Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik Harga-BPS. Data struktur biaya diperoleh dari Publikasi Statistik Pertambangan Migas-BPS. Sumber data Industri Makanan dan Minuman sampai dengan Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan terdiri dari: Produksi/Indikator Produksi yang dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Indeks produksi Industri Besar Sedang (IBS) dan indeks produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) diperoleh dari Direktorat Statistik Industri - BPS. Data Harga/Indikator Harga diperoleh
id
dari Direktorat Statistik Harga - BPS. Data Struktur Biaya diperkirakan dari Hasil Survei
o.
Tahunan IBS dan Hasil Survei Tahunan IMK - BPS ditambah dengan berbagai Survei
penghitungan
untuk
kegiatan
Industri
Pengolahan
Migas
ps
Pendekatan
.g
Khusus yang dilakukan DNP.
menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah merupakan
.b
perkalian antara produksi dengan harga untuk masing-masing tahun, sedangkan output
ab
atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing
kk
tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar 2010. NTB atas dasar harga berlaku
le
diperoleh dari selisisih antara output atas dasar harga berlaku dengan konsumsi antara
ga
untuk masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh
ng
dari selisih output atas dasar harga konstan dengan konsumsi antara atas dasar harga konstan.
tre
Pendekatan estimasi untuk Industri Batubara sampai dengan Industri Pengolahan
//
Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan menggunakan pendekatan
p:
produksi. Output atas dasar harga konstan menggunakan pendekatan ekstrapolasi yaitu
ht tt
perkalian antara output tahun dasar dengan indeks produksi untuk masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan indeks harga pada masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output atas dasar harga berlaku dengan konsumsi antara untuk masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari output atas dasar harga konstan dikurangi dengan konsumsi antara atas dasar harga konstan Dalam penghitungan NTB Industri pengolahan sub kategori ini, tabel SUT 2010 menjadi acuan sebagai tahun dasar 2010.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
16
2.4 Pengadaan Listrik dan Gas Kategori ini mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan, uap panas, air panas, udara dingin dan produksi es dan sejenisnya melalui jaringan, saluran, atau pipa infrastruktur permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat ditentukan dengan pasti, termasuk kegiatan pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air panas serta pendinginan udara dan air untuk tujuan produksi es. Produksi es untuk kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non makanan. Kategori ini juga mencakup
id
pengoperasian mesin dan gas yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga
.g
2.4.1 Ketenagalistrikan
o.
listrik atau gas. Juga mencakup pengadaan uap panas dan AC.
ps
Sub kategori ini mencakup pembangkitan, pengiriman dan penyaluran tenaga
.b
listrik kepada konsumen, baik yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik
ab
Negara(PLN) maupun oleh perusahaan swasta (Non-PLN), seperti pembangkitan listrik
kk
oleh perusahaan milik Pemerintah Daerah, dan listrik yang diusahakan oleh swasta
le
(perorangan maupun perusahaan) dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan
ga
atau diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi dan distribusi, dan listrik yang dicuri.
ng
Metode penghitungan dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas
tre
dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan
//
dengan harga dasar per unit produksi pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas
p:
dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum
ht tt
barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga dasar per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masing-masing tahun dengan rasio NTB. Data yang diperlukan data produksi dan harga. Data produksi berupa listrik terjual dan listrik dibangkitkan baik oleh PLN maupun non-PLN. Sama seperti data produksi, harga juga mencakup harga penjualan dan harga pembangkitan, baik data produksi maupun data harga, diambil dari PT. PLN setiap triwulan dan juga statistik PLN yang terbit setiap tahun. Selain itu juga diperlukan data subsidi listrik dari Kementerian Keuangan.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
17
2.4.2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Sub kategori ini menghasilkan Gas Alam, Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es. Sub kategori ini mencakup pembuatan gas dan pendistribusian gas alam atau gas buatan ke konsumen melalui suatu sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan gas. Sub kategori ini juga mencakup penyediaan gas melalui berbagai proses, pengangkutan, pendistribusian dan penyediaan semua jenis bahan bakar gas, penjualan gas kepada konsumen melalui saluran pipa. Termasuk penyaluran, distribusi dan
id
pengadaan semua jenis bahan bakar gas melalui sistim saluran, perdagangan gas kepada
o.
konsumen melalui saluran, kegiatan agen gas yang mengurus perdagangan gas melalui
ps
komoditas dan kapasitas pengangkutan bahan bakar gas.
.g
sistim distribusi gas yang dioperasikan oleh pihak lain dan pengoperasian pengubahan
.b
Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es mencakup
ab
kegiatan produksi, pengumpulan dan pendistribusian uap dan air panas untuk pemanas, energi dan tujuan lain, produksi dan distribusi pendinginan udara, pendinginan air untuk
kk
tujuan pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk kebutuhan makanan/ minuman
le
dan tujuan non makanan.
ga
Metode penghitungan seri 2010 dengan menggunakan pendekatan produksi.
ng
Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang
tre
dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan
//
kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per unit
p:
produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB baik atas dasar harga
ht tt
berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masing-masing tahun dengan rasio NTB. Sumber data produksi dan harga gas kota diperoleh dari PT PGN (Persero). Data
produksi dilaporkan langsung oleh PT. PGN setiap tiga bulan. Sementara data harga dikutip dari laporan keuangan PT. PGN yang terbit setiap tiga bulanan. 2.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan dengan pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau bukan baik rumah tangga ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
18
proses pengelolaan limbah sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air termasuk kategori ini, karena kegiatan ini sering kali dilakukan dalam hubungannya dengan atau oleh unit yang terlibat dalam pengelolaan limbah/kotoran. Metode penghitungan Nilai Tambah Bruto untuk pengadaan air tahun dasar 2010 menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada
id
masing-masing tahun. Dan untuk data harga yang tidak tersedia pada tahun terakhir
o.
diperkirakan dengan kenaikan laju IHK komponen bahan bakar, penerangan dan air
.g
bersih. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi,
ps
yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB baik atas
.b
dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada
ab
masing-masing tahun dengan rasio NTB.
kk
Penghitungan pengelolaan Sampah/ Limbah dengan pendekatan pendapatan.
le
Dalam lembar kerja pengelolaan, pembuangan dan pembersihan sampah dilakukan oleh
ga
Pemerintah dan swasta. Kegiatan yang dilakukan pemerintah menggunakan APBN/APBD.
ng
Sumber Data Produksi adalah BPS - Subdit. Statistik Pertambangan dan Energi, APBD (Kemenkeu); data Output Sampah diperoleh dari Subdit. Statistik IBS - BPS; Data
tre
Harga diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen - BPS; Data Struktur Biaya diperoleh
//
dari Hasil Survei Tahunan Air Bersih – BPS.
p:
2.6 Konstruksi
ht tt
Kategori Konstruksi adalah kegiatan usaha di bidang konstruksi umum dan
konstruksi khusus pekerjaan gedung dan bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara. Kegiatan konstruksi dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau individu yang melakukan kegiatan konstruksi untuk dipakai sendiri.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
19
Hasil kegiatan konstruksi antara lain: Konstruksi gedung tempat tinggal; Konstruksi gedung bukan tempat tinggal; Konstruksi bangunan sipil, misal: jalan, tol, jembatan, landasan pesawat terbang, jalan rel dan jembatan kereta api, terowongan, bendungan, waduk, menara air, jaringan irigasi, drainase, sanitasi, tanggul pengendali banjir, terminal, stasiun, parkir, dermaga, pergudangan, pelabuhan, bandara, dan sejenisnya; Konstruksi bangunan elektrik dan telekomunikasi: pembangkit tenaga listrik; transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi, dan sebagainya; Instalasi gedung dan bangunan sipil:
id
instalasi listrik termasuk alat pendingin dan pemanas ruangan, instalasi gas, instalasi air
o.
bersih dan air limbah serta saluran drainase, dan sejenisnya; Pengerukan: meliputi
.g
pengerukan sungai, rawa, danau dan alur pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan baik
ps
bersifat pekerjaan ringan, sedang maupun berat; Penyiapan lahan untuk pekerjaan konstruksi, termasuk pembongkaran dan penghancuran gedung atau bangunan lainnya
.b
serta pembersihannya; Penyelesaian konstruksi sipil seperti pemasangan kaca dan
ab
aluminium; pengerjaan lantai, dinding dan plafon gedung; pengecatan; pengerjaan
kk
interior dan dekorasi dalam penyelesaian akhir; pengerjaan eksterior dan pertamanan
le
pada gedung dan bangunan sipil lainnya; Penyewaan alat konstruksi dengan operatornya
ga
seperti derek lori, molen, buldoser, alat pencampur beton, mesin pancang, dan
ng
sejenisnya.
Metode yang digunakan untuk memperkirakan Ouput harga berlaku adalah
tre
metode ekstrapolasi dengan indeks konstruksi harga berlaku sebagai ekstrapolatornya.
//
Untuk mendapatkan Output harga konstan, Output harga berlaku dideflasi dengan
p:
menggunakan IHPB konstruksi sebagai deflator. Sementara konsumsi antara didapat
ht tt
dengan menggunakan metode commodity flow beberapa komoditas utama dari konsumsi antara, misalnya produksi semen, kayu, juga bahan galian. NTB berlaku didapat dari nilai output berlaku dikurangi dengan biaya antara berlaku. Sementara NTB konstan didapat dari mengalikan output konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010. Sumber data indikator produksi kayu log, bambu dan produk industri bukan migas dari Subdirektorat Neraca Barang-BPS; produksi aspal dari Statistik Perminyakan Indonesia (SPI) Ditjen Migas-Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); ekspor semen dari Subdirektorat Statistik Ekspor-BPS dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI); impor semen dan bahan bangunan SITC 3 digit dari Subdirektorat Statistik Impor-BPS. Indikator harga berupa IHPB bahan bangunan dari Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
20
Besar-BPS. Indeks konstruksi dari publikasi Statistik Konstruksi, Subdirektorat Statistik Konstruksi-BPS. 2.7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran merupakan tahap akhir
id
dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini juga mencakup reparasi mobil dan
o.
sepeda motor.
.g
Penjualan tanpa perubahan teknis juga mengikutkan kegiatan yang terkait dengan
ps
perdagangan, seperti penyortiran, pemisahan kualitas dan penyusunan barang,
.b
pencampuran, pembotolan, pengepakan, pembongkaran dari ukuran besar dan
ab
pengepakan ulang menjadi ukuran yang lebih kecil, penggudangan, baik dengan
kk
pendingin maupun tidak, pembersihan dan pengeringan hasil pertanian, pemotongan lembaran kayu atau logam.
ga
le
Pedagang besar seringkali secara fisik mengumpulkan, menyortir, dan memisahkan kualitas barang dalam ukuran besar, membongkar dari ukuran besar dan
ng
mengepak ulang menjadi ukuran yang lebih kecil. Sedangkan pedagang eceran melakukan
tre
penjualan kembali barang-barang (tanpa perubahan teknis), baik barang baru maupun bekas, utamanya kepada masyarakat umum untuk konsumsi atau penggunaan
//
perorangan maupun rumah tangga, melalui toko, departement store, kios, mail-order
p:
houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling, koperasi konsumsi, rumah
ht tt
pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya pedagang pengecer memperoleh hak atas barang-barang yang dijualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai agen, dan menjual atas dasar konsinyasi atau komisi. 2.7.1 Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Sub kategori ini mencakup semua kegiatan (kecuali industri dan penyewaan) yang berhubungan dengan mobil dan motor, termasuk lori dan truk, sebagaimana perdagangan besar dan eceran, perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru maupun bekas. Termasuk perdagangan besar dan eceran suku cadang dan aksesori mobil
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
21
dan motor, juga mencakup kegiatan agen komisi yang terdapat dalam perdagangan besar dan eceran kendaraan. 2.7.2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Sub kategori ini mencakup kegiatan ekonomi di bidang perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran dan merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan selain produk mobil dan sepeda motor.
id
Perdagangan besar nasional dan internasional atas usaha sendiri atau atas dasar balas
o.
jasa atau kontrak (perdagangan komisi) juga merupakan cakupan dalam sub kategori ini.
.g
Output lapangan usaha perdagangan adalah margin perdagangan, yaitu nilai jual
oleh
pedagang.
Output
perdagangan
(berlaku/konstan)
.b
dikeluarkan
ps
dikurangi nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi biaya angkutan yang dihitung
ab
menggunakan metode tidak langsung, yaitu menggunakan metode pendekatan arus
kk
barang “commodity flow approach”. Marjin perdagangan diperoleh dengan mengalikan rasio marjin perdagangan dengan output barang yang dihasilkan oleh industri penghasil
ga
le
barang domestik ditambah impor barang dari luar negeri. Kemudian output atau marjin perdagangan tersebut dikalikan dengan rasio nilai tambah untuk memperoleh nilai
ng
tambah perdagangan. Sedangkan reparasi mobil dan sepeda motor dihitung dengan
tre
pendekatan produksi, dengan indikator produksinya adalah jumlah kendaraan. Untuk mendapatkan nilai tambah konstannya nilai tambah berlaku yang diperoleh di-deflate
//
menggunakan IHK umum (BPS).
p:
Sumber data yang digunakan dalam kategori perdagangan besar dan eceran;
ht tt
reparasi mobil dan sepeda motor adalah data output barang dari industri domestik (dari Subdit Neraca Barang dan Neraca Jasa, BPS), Statistik Transportasi (BPS), Impor barang (BPS), Indeks Harga Konsumen (BPS) dan survei lainnya yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi BPS. 2.8 Transportasi dan Pergudangan Kategori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
22
Pergudangan terdiri atas: angkutan rel; angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai, danau dan penyeberangan; angkutan udara; pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti: terminal, pelabuhan, pergudangan, dan lain-lain.
id
2.8.1 Angkutan Rel
o.
Angkutan Rel untuk penumpang dan atau barang yang menggunakan jalan rel
.g
kereta melalui antar kota, dalam kota dan pengoperasian gerbong tidur atau gerbong
ps
makan kereta api yang sepenuhnya dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
.b
Metode estimasi yang digunakan yaitu pendekatan produksi. Indikator produksi
ab
adalah jumlah penumpang dan barang yang diangkut atau jumlah km-penumpang dan
kk
km-ton barang. Output dan NTB atas dasar harga berlaku diolah dari laporan keuangan PT. KAI. Sedangkan data indikator harga menggunakan IHK jasa angkutan jalan rel dari
ga
le
Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan metode ekstrapolasi yaitu dengan menggunakan jumlah penumpang dan barang
ng
sebagai ekstrapolatornya. NTB atas dasar harga konstan 2010 diperoleh berdasarkan
tre
perkalian antara output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun 2010.
//
2.8.2 Angkutan Darat
p:
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang menggunakan alat angkut
ht tt
kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula kegiatan charter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi; serta jasa angkutan dengan saluran pipa untuk mengangkut minyak mentah, gas alam, produk minyak, kimia dan air. Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian antara indikator produksi (jumlah kendaran wajib uji) dengan indikator harga (rata-rata output untuk masing-masing jenis alat angkutan). Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dengan indeks jumlah kendaraan sebagai ekstrapolatornya. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
23
Indikator produksi berupa jumlah kendaraan/ armada wajib uji (taksi, angkot, bis, dan truk) diperoleh dari Subdirektorat Info Lantas POLRI. Data untuk penghitungan struktur output dan rasio NTB diperoleh dari laporan keuangan PT Perusahaan Pengangkutan Djakarta (Perum PPD), PT Djawatan Angkoetan Motor RI (Perum DAMRI) dan beberapa perusahaan angkutan darat go public dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan data indikator harga menggunakan IHK jasa angkutan jalan dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
id
2.8.3 Angkutan Laut
o.
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan
.g
kapal laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk
ps
kegiatan pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu
.b
kesatuan usaha, di mana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan
ab
induknya dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan.
kk
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator
ga
le
harganya. Output atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan metode ekstrapolasi, yaitu indeks produksi jumlah penumpang dan indeks muat barang sebagai
tre
dengan outputnya.
Sedangkan NTB diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB
ng
ekstrapolatornya.
Indikator produksi berupa jumlah penumpang naik dan barang yang diangkut dari
//
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV. Sedangkan indikator harga berupa rata-rata output
p:
per penumpang dan rata-rata output per barang diperoleh dari PT Pelayaran Nasional
ht tt
Indonesia (PELNI) dan PT Djakarta Lloyd, serta IHK jasa angkutan laut dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. Dalam penghitungan rasio NTB digunakan data laporan rugi/laba perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan go public angkutan laut dari Bursa Efek Indonesia. 2.8.4 Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kendaraan dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor, serta kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
24
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau serta penyeberangan. Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks produksi rata-rata tertimbang jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut. Selanjutnya, NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara
id
rasio NTB dengan outputnya.
o.
Data indikator produksi berupa jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang
.g
diangkut diperoleh dari publikasi tahunan Statistik Perhubungan, Kementrian
ps
Perhubungan. Sedangkan indikator harga berupa rata-rata output per penumpang, ratarata output per barang dan rata-rata output per kendaraan diperoleh dari PT Angkutan
.b
Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, serta IHK jasa angkutan sungai,
ab
danau dan penyeberangan dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. Dalam
kk
penghitungan rasio NTB digunakan data laporan rugi/laba PT. ASDP Indonesia.
ga
le
2.8.5 Angkutan Udara
Kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan
tre
beroperasi di Indonesia.
ng
menggunakan pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan yang
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi.Indikator produksi
//
yang digunakan adalah jumlah penumpang dan jumlah barang yang diangkut, atau jumlah
p:
km-penumpang dan ton-km barang yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku
ht tt
diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya untuk masing-masing
angkutan
penumpang
dan
barang
baik
domestik
maupun
internasional.Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks produksi jumlah penumpang dan jumlah barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh dengan mengalikan rasio NTB dengan outputnya untuk masing-masing harga tersebut. Data indikator produksi berupa jumlah penumpang naik dan barang yang diangkut diperoleh dari PT Angkasa Pura I (Kawasan Tengah dan Timur Indonesia) dan PT Angkasa Pura II (Kawasan Barat Indonesia). Sedangkan indikator harga berupa rata-rata output per
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
25
penumpang/km-penumpang dan rata-rata output per barang/km-ton barang diperoleh dari laporan perusahaan penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia Airlines dan PT Merpati Nusantara Air-lines; serta IHK jasa angkutan udara dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. 2.8.6 Jasa Penunjang Angkutan, Pergudangan dan Pos dan Kurir Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir),
id
jasa pelayanan bongkar muat barang darat dan laut, keagenan penumpang, jasa
o.
ekspedisi, jalan tol, pergudangan, jasa pengujian kelayakan angkutan darat dan laut, jasa
.g
penunjang lainnya, pos dan jasa kurir.
ps
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Nilai output dan
.b
NTB atas dasar harga berlaku dari hasil pengolahan data pendapatan dan
ab
pengeluaran/biaya dari laporan rugi/laba perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan
kk
go public. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan metode deflasi, yaitu dengan membagi nilai output atas dasar berlaku dengan indeks harga tahun
ga
le
dasar 2010. Nilai NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan mengalikan output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
ng
Sumber data utama untuk kegiatan jasa penunjang angkutan diperoleh dari badan
tre
usaha milik negara, seperti : PT Angkasa Pura I & II, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Jasa Marga, PT Varuna Tirta Prakasya, PT Bhanda Ghara Reksa, PT PBM Adhiguna Putera, PT
//
KBN, dan beberapa perusahaan go public dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan indikator
ht tt
p:
harga berupa IHK sarana penunjang transpor dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS. 2.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk
pengunjung dan pelancong lainnya serta penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera. Jumlah dan jenis layanan tambahan yang disediakan sangat bervariasi. Tidak termasuk penyediaan akomodasi jangka panjang seperti tempat tinggal utama, penyiapan makanan atau minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang melalui kegiatan perdagangan besar dan eceran.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
26
2.9.1 Penyediaan Akomodasi Sub kategori ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung atau pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk pelajar, pekerja, dan sejenisnya (seperti asrama atau rumah kost dengan makan maupun tidak dengan makan). Penyediaan akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau dengan makanan dan minuman dan/atau fasilitas rekreasi. Yang dimaksud akomodasi jangka pendek seperti hotel berbintang maupun tidak berbintang,
id
serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel, dan
o.
sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan
.g
fasilitas lainnya bagi para tamu yang menginap selama kegiatan tersebut berada dalam
ps
satu kesatuan manajemen dengan penginapan, alasan penggabungan ini karena datanya
.b
sulit dipisahkan.
ab
NTB sub kategori akomodasi diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar terjual dan
kk
indikator harganya adalah rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga
le
berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator
ga
harganya. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh berdasarkan perkalian
ng
output dengan rasio NTB. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan
tre
menggunakan metode revaluasi.
Data produksi menggunakan data malam kamar terjual dari Subdit Statistik
//
Pariwisata, BPS. Indikator harga menggunakan data tarif dari Survei Hotel Tahunan yang
p:
dilakukan oleh Subdit Statistik Pariwisata, BPS.
ht tt
2.9.2 Penyediaan Makan dan Minum Kegiatan sub kategori ini mencakup pelayanan makan minum yang menyediakan
makanan atau minuman untuk dikonsumsi segera, baik restoran tradisional, restoran self service atau restoran take away, baik di tempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat duduk. Yang dimaksud penyediaan makanan dan minuman adalah penyediaan makanan dan minuman untuk dikonsumsi segera berdasarkan pemesanan. Pendekatan yang digunakan untuk menghitung outputnya yaitu melalui pendekatan produksi. Indikator produksinya berupa jumlah penduduk pertengahan tahun. Dan indikator harganya berupa pengeluaran rata-rata per kapita atas makan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
27
minum jadi di luar rumah. Hasil perkalian kedua indikator tersebut diperoleh output atas dasar harga berlaku. Sedangkan, output atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode deflasi, dengan IHK kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok sebagai deflator. Dan NTB atas dasar harga berlaku maupun konstan diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB. Data indikator produksi sub kategori penyediaan makan dan minum bersumber dari Proyeksi Penduduk Indonesia Sensus Penduduk 2010 - BPS. Sedangkan data indikator
id
harga diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan IHK makanan jadi,
o.
minuman dan rokok dari publikasi Indikator Ekonomi - BPS.
.g
2.10 Informasi dan Komunikasi
ps
Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk kebudayaan,
.b
persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan produk-produk ini dan juga
ab
data atau kegiatan komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data serta
kk
kegiatan jasa informasi lainnya. Kategori terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan, Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran
ga
le
dan Pemograman (Radio dan Televisi), Telekomunikasi, Pemograman, Konsultasi Komputer dan Teknologi Informasi.
ng
Kegiatan industri penerbitan mencakup penerbitan buku, brosur, leaflet, kamus,
tre
ensiklopedia, atlas, peta dan grafik, penerbitan surat kabar, jurnal dan majalah atau tabloid, termasuk penerbitan piranti lunak. Semua bentuk penerbitan (cetakan,
//
elektronik atau audio, pada internet, sebagai produk multimedia seperti cd rom buku
p:
referensi dan lain-lain).
ht tt
Kegiatan industri produksi gambar bergerak, video, perekaman suara dan
penerbitan musik ini mencakup pembuatan gambar bergerak baik pada film, video tape atau disk untuk diputar dalam bioskop atau untuk siaran televisi, kegiatan penunjang seperti editing, cutting, dubbing film dan lain-lain, pendistribusian dan pemutaran gambar bergerak dan produksi film lainnya untuk industri lain. Pembelian dan penjualan hak distribusi gambar bergerak dan produksi film lainnya. Selain itu juga mencakup kegiatan perekaman suara, yaitu produksi perekaman master suara asli, merilis, mempromosikan dan mendistribusikannya, penerbitan musik seperti kegiatan jasa perekaman suara dalam studio atau tempat lain.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
28
Kegiatan industri penyiaran dan pemrograman (radio dan televisi) ini mencakup pembuatan isi siaran atau perolehan hak untuk menyalurkannya dan kemudian menyiarkannya, seperti radio, televisi dan program hiburan, berita, perbincangan dan sejenisnya. Juga termasuk penyiaran data, khususnya yang terintegrasi dengan penyiaran radio atau TV. Kegiatan
industri
telekomunikasi
ini
mencakup
kegiatan
penyediaan
telekomunikasi dan kegiatan jasa yaitu pemancar suara, data, naskah, bunyi dan video.
id
Fasilitas transmisi yang melakukan kegiatan ini dapat berdasar pada teknologi tunggal
o.
atau kombinasi dari berbagai teknologi. Umumnya kegiatan ini adalah transmisi dari isi,
.g
tanpa terlibat dalam proses pembuatannya.
ps
Kegiatan industri pemograman, konsultasi komputer dan teknologi informasi ini mencakup kegiatan penyediaan jasa keahlian di bidang teknologi informasi, seperti
.b
penulisan, modifikasi, pengujian dan pendukung piranti lunak; perencanaan dan
ab
perancangan sistem komputer yang mengintegrasikan perangkat keras komputer, piranti
kk
lunak komputer dan teknologi komunikasi; manajemen dan pengoperasian sistem
le
komputer klien dan/atau fasilitas pengolahan data di tempat klien serta kegiatan
ga
profesional lainnya dan kegiatan yang berhubungan dengan teknis komputer.
ng
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku didapat dari nilai produksi/pendapatan hasil olahan survei industri besar
tre
dan sedang, serta laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public bergerak di
//
industri informasi dan telekomunikasi, sedangkan NTB atas dasar harga berlaku didapat
p:
dari penjumlahan upah dan gaji, laba/rugi, penyusutan, dan komponen-komponen
ht tt
lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan metode deflasi, dan NTB atas dasar harga konstan didapat dari perkalian antara output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010. Sumber data utama untuk kegiatan informasi diperoleh dari Subdit Statistik Industri Besar dan Sedang dan Subdit Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi BPS, perusahaan go public dibidang televisi dan teknologi informasi, Direktorat Pembinaan Kesenian dan perfilman, Dirjen Ekraf Seni dan Budaya Kemenparekraf, sedangkan kegiatan telekomunikasi diperoleh dari perusahaan telekomunikasi go public seperti: PT Telkom dan anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel); PT Indosat dan anak perusahaannya, Excel Axiata; PT. Bakrie Telecom; dan PT. Smartfren Telecom, PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
29
Sedangkan indikator harga berupa indeks harga seperti: IHP percetakan dan penerbitan dari Subdit Statistik Harga Produsen-BPS; IHK umum dan IHK jasa komunikasi dari Subdit Statistik Harga Konsumen-BPS. 2.11 Jasa Keuangan dan Asuransi Kategori ini mencakup jasa perantara keuangan, asuransi dan pensiun, jasa keuangan lainnya serta jasa penunjang keuangan. Kategori ini juga mencakup kegiatan pemegang asset, seperti kegiatan perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga
id
penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.
o.
2.11.1 Jasa Perantara Keuangan
.g
Kegiatan ini mencakup kegiatan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
ps
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pinjaman
.b
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,
ab
seperti: menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, memberikan
kk
kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok Jasa Perantara
ga
le
Keuangan sedangkan memberikan jasa lainnya hanya kegiatan pendukung, seperti: mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat
ng
wesel/kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan
tre
barang berharga, dan sebagainya. Kegiatan tersebut antara lain bank sentral, perbankan konvensional maupun syariah, bank swasta nasional, bank campuran dan asing, dan bank
//
perkreditan rakyat, juga koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam, baitul maal
p:
wantanwil dan jasa perantara moneter lainnya.
ht tt
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi untuk bank
komersial (termasuk BPR) dan pendekatan pengeluaran untuk bank sentral (Bank Indonesia). Output atas dasar harga berlaku dari usaha bank komersial adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, dan imputasi jasa implisit bank yang diukur dengan menggunakan metode FISIM, juga pendapatan lainnya yang diperoleh karena melakukan kegiatan pendukung, seperti: mengirim uang, membeli dan menjual suratsurat berharga. Output bank sentral (Bank Indonesia) dihitung adalah jumlah atas biayabiaya yang dikeluarkan, termasuk konsumsi antara, pengeluaran untuk upah/gaji
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
30
pegawai, pajak, dan penyusutan. Sedangkan output KSP, BMT dan Jasa Moneter lainnya diperoleh dengan mengalikan rata-rata pendapatan usaha dengan masing-masing jumlah usahanya. Penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2010 dilakukan dengan menggunakan metode deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK Umum dan Indeks Implisit PDB tanpa Jasa Perantara Keuangan. Data output dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia. 2.11.2 Asuransi dan Dana Pensiun
id
Asuransi dan dana pensiun mencakup penjaminan tunjangan hari tua serta polis
o.
asuransi, dimana premi tersebut diinvestasikan untuk digunakan terhadap klaim yang
.g
akan datang.
ps
Asuransi dan reasuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank
.b
yang usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan
ab
terhadap barang atau orang, termasuk tunjangan hari tua. Pihak tertanggung dapat menerima biaya atas hancur/rusaknya barang atau karena terjadinya kematian pihak
kk
tertanggung. Golongan ini mencakup kegiatan asuransi jiwa, asuransi non jiwa dan
le
reasuransi, baik konvensional maupun dengan prinsip syariah.
ga
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga
ng
berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan asuransi dan reasuransi
tre
merupakan penjumlahan dari hasil underwriting, hasil investasi, dan pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan
//
metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
p:
deflator. NTB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh
ht tt
dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan asuransi dan reasuransi diperoleh
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen, BPS. Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala atau sekaligus pada masa pensiun sebagai santunan hari tua/uang pension. Dana pensiun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
31
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan dana pensiun merupakan hasil pengolahan laporan keuangan kegiatan tersebut. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
id
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan dana pensiun diperoleh dari
o.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk
.g
IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
ps
2.11.3 Jasa Keuangan Lainnya
.b
Jasa keuangan lainnya meliputi mencakup kegiatan leasing, kegiatan pemberian
ab
pinjaman oleh lembaga yang tidak tercakup dalam perantara keuangan, serta kegiatan
kk
pendistribusian dana bukan dalam bentuk pinjaman. Sub kategori ini mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi, pegadaian, pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu
ga
le
kredit, modal ventura, anjak piutang, dan jasa keuangan lainnya. Pegadaian mencakup usaha penyediaan fasilitas pinjaman kepada masyarakat
ng
atas dasar hukum gadai. Kredit atau pinjaman yang diberikan didasarkan pada nilai
tre
jaminan barang bergerak yang diserahkan, dengan tidak memperhatikan penggunaan dana pinjaman yang diberikan.
//
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga
p:
berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan pegadaian merupakan hasil
ht tt
pengolahan laporan keuangan PT Pegadaian yang terdiri dari pendapatan sewa modal, pendapatan administrasi, dan pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan pegadaian diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Pegadaian, dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
32
Lembaga pembiayaan mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi, pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan anjak piutang, dan pembiayaan leasing lainnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi mencakup kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk finance lease untuk digunakan oleh penyewa (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Pembiayaan konsumen mencakup usaha pembiayaan melalui pengadaan barang dan jasa berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran secara angsuran atau
id
berkala. Pembiayaan kartu kredit mencakup usaha pembiayaan dalam transaksi pembelian
o.
barang dan jasa para pemegang kartu kredit. Pembiayaan anjak piutang mencakup usaha
.g
pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan piutang suatu perusahaan.
ps
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan lembaga pembiayaan merupakan hasil
.b
pengolahan laporan keuangan perusahaan pembiayaan. Sedangkan output atas dasar
ab
harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga
kk
Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
le
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
ga
output dan rasio NTB.
ng
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga pembiayaan diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan
tre
untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
//
Modal ventura mencakup kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
p:
ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu
ht tt
tertentu. Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan modal ventura. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan modal ventura diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS. PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
33
2.11.4 Jasa Penunjang Keuangan Jasa penunjang keuangan meliputi kegiatan yang menyediakan jasa yang berhubungan erat dengan aktivitas jasa keuangan, asuransi, dan dana pensiun. Sub kategori ini mencakup kegiatan administrasi pasar uang (bursa efek), manager investasi, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, wali amanat, jasa penukaran mata uang, jasa broker asuransi dan reasuransi, dan kegiatan penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun lainnya.
id
Administrasi pasar uang (bursa efek) mencakup usaha yang menyelenggarakan
o.
dan menyediakan sistem dan sarana perdagangan efek. Kegiatannya mencakup operasi
.g
dan pengawasan pasar uang, seperti bursa kontrak komoditas, bursa surat berharga,
ps
serta bursa saham. Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan administrasi
.b
pasar uang (bursa efek) merupakan hasil pengolahan laporan keuangan PT Bursa Efek
ab
Indonesia yang terdiri dari pendapatan jasa transaksi efek, jasa pencatatan, jasa
kk
informasi, dan pendapatan lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan
le
diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
ga
umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga
ng
berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan administrasi pasar uang
tre
(bursa efek) diperoleh dari PT BEI, dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan
//
untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
p:
Manager investasi mencakup usaha mengelola portofolio efek untuk para
ht tt
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Metode estimasi untuk output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan manager investasi. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan manager investasi diperoleh dari Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS. PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
34
Lembaga kliring dan penjaminan mencakup usaha menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
id
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
o.
output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga kliring
.g
dan penjaminan diperoleh dari PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan
ps
untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian mencakup usaha menyelenggarakan
.b
kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain, serta
ab
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Metode estimasi yang
kk
digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
le
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
ga
perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan output atas dasar
ng
harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
tre
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
//
output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga
p:
penyimpanan dan penyelesaian diperoleh dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT
ht tt
KSEI). Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
Wali amanat (trustee) mencakup kegiatan usaha pihak yang dipercayakan untuk
mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi. Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan wali amanat. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
35
kegiatan wali amanat diperoleh dari Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS. Jasa penukaran mata uang (money changer) mencakup usaha jasa penukaran berbagai jenis mata uang, termasuk pelayanan penjualan mata uang. Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan jasa penukaran mata uang. Sedangkan output atas dasar harga konstan
id
diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
o.
umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga
.g
berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan
ps
rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan jasa penukaran mata uang diperoleh dari Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum
.b
diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
ab
Jasa broker asuransi dan reasuransi mencakup usaha yang memberikan jasa
kk
dalam rangka pelaksanaan penutupan objek asuransi milik tertanggung kepada
le
perusahaan-perusahaan asuransi dan reasuransi sebagai penanggung. Metode estimasi
ga
yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
ng
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan broker asuransi dan reasuransi. Sedangkan output atas dasar harga konstan
tre
diperoleh dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
//
umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga
p:
berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan
ht tt
rasio NTB. Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan jasa broker asuransi dan reasuransi diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS. 2.12 Real Estate Kategori ini meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau perantara dalam penjualan atau pembelian real estat serta penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan atas milik sendiri atau milik orang lainyang dilakukan atas dasar balas jasa
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
36
kontrak. Kategori ini juga mencakup kegiatan pembangunan gedung, pemeliharaan atau penyewaan bangunan. Real estat adalah property berupa tanah dan bangunan. Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang
id
disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara
o.
rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
.g
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
ps
Sumber data usaha persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh berdasarkan hasil Susenas dan Sensus Penduduk, BPS (imputasi sewa rumah). Sedangkan data
.b
produksi usaha persewaan bukan tempat tinggal diperoleh dari hasil penelitian asosiasi.
ab
Struktur input pada usaha persewaan bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan
kk
tempat tinggal diperoleh dari hasil Survei Khusus Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ),
le
BPS.
ga
2.13 Jasa Perusahaan
ng
Kategori Jasa Perusahaan merupakan gabungan dari 2 (dua) kategori, yakni
tre
kategori M dan kategori N. Kategori M mencakup kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik yang membutuhkan tingkat pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu
//
pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna. Kegiatan yang
p:
termasuk kategori M antara lain: jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur dan teknik
ht tt
sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan penelitian pasar, serta jasa professional, ilmiah dan teknis lainnya. Kategori N mencakup berbagai kegiatan yang mendukung operasional usaha secara umum. Kegiatan yang termasuk kategori N antara lain: jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya, jasa keamanan dan penyelidikan, jasa untuk gedung dan pertamanan, jasa administrasi kantor, serta jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya. Jasa hukum mencakup usaha jasa pengacara/penasihat hukum, notaris, lembaga bantuan hukum, serta jasa hukum lainnya.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
37
Jasa akuntansi, pembukuan dan pemeriksaan mencakup usaha jasa pembukuan, penyusunan, dan analisis laporan keuangan, persiapan atau pemeriksaan laporan keuangan dan pengujian laporan serta sertifikasi keakuratannya, termasuk juga jasa konsultasi perpajakan. Jasa arsitek dan teknik sipil serta konsultasi teknis mencakup usaha jasa konsultasi arsitek, seperti jasa arsitektur perancangan gedung dan drafting, jasa arsitektur perencanaan perkotaan, jasa arsitektur pemugaran bangunan bersejarah, serta jasa
id
inspeksi gedung atau bangunan.
o.
Periklanan mencakup usaha jasa bantuan penasihat, kreatif, produksi bahan
.g
periklanan, perencanaan dan pembelian media, termasuk juga kegiatan menciptakan dan
ps
menempatkan iklan di surat kabar, majalah/tabloid, radio, televisi, internet, dan media lainnya.
.b
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan
ab
konstruksi dan teknik sipil mencakup usaha jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa
kk
hak opsi mesin dan peralatan konstruksi dan teknik sipil termasuk perlengkapannya tanpa
le
operatornya.
ga
Jasa penyaluran tenaga kerja mencakup usaha jasa penampungan dan penyaluran
ng
para tuna karya yang siap pakai, seperti agen penyalur jasa tenaga kerja Indonesia, agen penyalur pembantu rumah tangga, dan lainnya.
tre
Jasa kebersihan umum bangunan mencakup usaha jasa kebersihan bermacam
//
jenis gedung, seperti gedung perkantoran, pabrik, pertokoan, balai pertemuan, dan
p:
gedung sekolah.
ht tt
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output kategori jasa perusahaan atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode revaluasi. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB. Sumber data berupa jumlah tenaga kerja diperoleh dari Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
38
2.14 Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup perundangundangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya, seperti halnya administrasi program berdasarkan peraturan perundangundangan, kegiatan legislative, perpajakan, pertahanan Negara, keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi
id
program pemerintah, serta jaminan social wajib. Kegiatan yang diklasifikasikan di
o.
kategori lain dalam KBLI tidak termasuk pada kategori ini., meskipun dilakukan oleh
.g
Badan pemerintahan. Sebagai contoh administrasi sistim sekolah, (peraturan,
ps
pemeriksaan, dan kurikulum) termasuk pada kategori ini, tetapi pengajaran itu sendiri
.b
masuk kategori Pendidikan (P) dan rumah sakit penjara atau militer diklasifikasikan
ab
pada kategori Q.
NTB administrasi pemerintahan atas dasar harga berlaku merupakan penjumlahan
kk
seluruh belanja pegawai dari kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan serta
le
jasa pemerintahan lainnya ditambah dengan penyusutan. Perkiraan NTB atas dasar harga
ga
konstan 2010 dihitung dengan cara ekstrapolasi. Dan indeks tertimbang jumlah pegawai
ng
negeri sipil menurut golongan kepangkatan sebagai ekstrapolatornya.
tre
Data bersumber dari Realisasi APBN. Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan; Realisasi anggaran belanja rutin dan belanja pembangunan; Statistik Keuangan
//
Pemerintah daerah (K1, K2, K3), BPS; Realisasi APBD, Biro Keuangan Pemerintah
p:
Daerah;Jumlah pegawai negeri sipil, Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
ht tt
2.15 Jasa Pendidikan Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk
berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televise, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan seperti kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain, mencakup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
39
Penghitungan NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga berlaku menggunakan pendekatan pengeluaran, dan untuk Jasa Pendidikan Swasta menggunakan pendekatan pendekatan produksi. Untuk NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga konstan 2010 menggunakan pendekatan deflasi, sedangkan Jasa Pendidikan Swasta menggunakan pendekatan revaluasi. Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan; Kementerian Agama; Berbagai Survei Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan Pengeluaran BPS; Subdirektorat
id
Statistik Harga Konsumen BPS.
o.
2.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
.g
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial
ps
yang cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
.b
tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan
ab
perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional. Kegiatan penyediaan
kk
jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah
le
Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Paramedis;
ga
Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang Kesehatan; Jasa
ng
Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa Kesehatan
tre
Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.
Metode penghitungan untuk jasa pemerintah atas dasar harga berlaku
//
menggunakan pendekatan pengeluaran, sedangkan swasta menggunakan pendekatan
p:
produksi. NTB jasa kesehatan dan kegiatan sosial pemerintah atas dasar harga konstan
ht tt
2010 menggunakan pendekatan deflasi, sedangkan jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta menggunakan pendekatan revaluasi. Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD; Kementerian Kesehatan; Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas); Berbagai Survei Khusus yang dilakukan Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat Neraca Pengeluaran BPS; Subdirektorat Statistik Harga Konsumen. 2.17 Jasa Lainnya Kategori Jasa Lainnya merupakan gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori ini mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga;
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
40
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta Lainnya termasuk Kegiatan Badan Internasional, seperti PBB dan perwakilan PBB, Badan Regional, IMF, OECD, dan lain-lain. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi berkategori R meliputi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum akan hiburan, kesenian, dan kreativitas, termasuk perpustakaan, arsip, museum, kegiatan kebudayaan lainnya, kegiatan perjudian
id
dan pertaruhan, serta kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya.
o.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan metode
.g
pendekatan produksi, yaitu output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator
ps
produksi dengan indikator harga. Output panggung hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan
.b
rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah
ab
perusahaan dan jumlah tenaga kerja masing-masing dengan rata-rata output per
kk
indikatornya. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB
le
dengan output. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan
ga
metode deflasi/ekstrapolasi dengan deflator/ekstrapolatornya adalah IHK rekreasi dan
ng
olahraga/indeks indikator produksi yang sesuai. Sumber data produksi Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi diperoleh dari
tre
beberapa sumber, yaitu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Periklanan
Indonesia
(PPPI),
dan
data
penunjang
intern
BPS
//
Perusahaan
Persatuan
p:
(Ketenagakerjaan, Susenas, Sensus Ekonomi, Statistik Harga Konsumen, dan Survei-survei
ht tt
Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat Neraca Pengeluaran).
Untuk kegiatan jasa lainnya, kegiatan berkategori S ini mencakup kegiatan dari
keanggotaan organisasi, jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga, serta berbagai kegiatan jasa perorangan lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output. Sedangkan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi dimana
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
41
deflatornya adalah IHK Umum. Data diperoleh dari internal BPS (Sensus Ekonomi, Subdit Statistik Demografi, Susenas, and Subdirektorat Statistik Harga Konsumen). Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan; Kegiatan berkategori T ini mencakup kegiatan yang memanfaatkan jasa perorangan untuk melayani rumah tangga yang didalamnya termasuk jasa pekerja domestik (pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, supir, dan sejenisnya), dan
id
Kegiatan Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan
o.
Sendiri Untuk Memenuhi Kebutuhan (didalamnya termasuk kegiatan pertanian, industri,
.g
penggalian, konstruksi, dan pengadaan air).
ps
Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ jasa pekerja domestik (pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, supir,
.b
dan sejenisnya) diperoleh dari perkalian antara pengeluaran perkapita untuk jasa pekerja
ab
domestik dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, sedangkan NTB-nya sama dengan
kk
output yang dihasilkan karena konsumsi antara pekerja jasa domestik merupakan
le
pengeluaran konsumsi rumah tangga majikan. Output dan NTB atas dasar harga berlaku
ga
diperoleh dengan hasil survei intern BPS (SKTIR). Sedangkan output pengadaan air
ng
diperoleh dengan pendekatan rumah tangga yang menggunakan pompa dan sumur, baik sumur terlindung maupun tidak terlindung. Sementara itu, output dan NTB atas dasar
tre
harga konstan, baik untuk kegiatan pekerja domestik maupun kegiatan menghasilkan
//
barang dan jasa untuk digunakan sendiri oleh rumah tangga diperoleh dengan
p:
menggunakan metode deflasi dengan deflatornya laju IHK umum. Sumber data kategori
ht tt
ini diperoleh dari intern BPS, yaitu, Susenas, Sensus Penduduk, Subdirektorat Pertambangan, Energi dan Konstruksi (Publikasi Statistik Air Bersih), dan Survei Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Pengeluaran. Kegiatan Badan Internasional dan Ekstra Internasional Lainnya, Kategori U ini mencakup kegiatan badan internasional, seperti PBB dan perwakilannya, Badan Regional dan lain-lain, termasuk The Internasional Moneter Fund, The World Bank, The World Health Organization (WHO), the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan lain-lain. Output dan NTB berlaku diperoleh dengan pendekatan biaya yang didapatkan dari laporan keuangan badan internasional dan ekstra internasional lainnya. Sementara, PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
42
untuk output konstan diperoleh dengan metode deflasi dengan deflator laju IHK umum. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan badan internasional dan ekstra internasional lainnya yang berkantor pusat di Indonesia dan Subdirektorat Statistik Harga
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
le
kk
ab
.b
ps
.g
o.
id
Konsumen.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
43
BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN TRENGGALEK
3.1.
Struktur Ekonomi Gambaran mengenai struktur ekonomi Kabupaten Trenggalek dapat dilihat dari
id
besarnya kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB. Lapangan usaha
o.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memegang peranan terbesar dan sulit digeser oleh
.g
lapangan usaha lainnya. Hal ini diperngaruhi oleh kondisi geografis yang pegunungan dan
ps
bukit, juga aktifitas masyarakat yang sebagian besar menggantungkan hidup pada
.b
kategori lapangan usaha ini.
ab
Tabel 3.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Trenggalek, 2011 – 2015 (Persen) 2011
kk
Lapangan Usaha (1)
(2)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
ga
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
2013*
2014*
2015**
(3)
(4)
(5)
(6)
29.21
30.09
30.45
31.15
31.42
7.20
6.58
6.25
6.49
6.49
14.40
14.18
13.97
14.02
14.08
0.04
0.04
0.03
0.03
0.03
0.06
0.06
0.06
0.06
0.05
ng
tre
dan Daur Ulang
le
A
2012
7.27
7.33
7.44
7.67
7.40
16.75
16.23
16.04
15.25
15.04
Transportasi dan Pergudangan
1.24
1.23
1.27
1.33
1.36
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.65
1.67
1.71
1.76
1.82
Informasi dan Komunikasi
4.86
5.07
5.25
5.09
5.11
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
2.33
2.47
2.57
2.57
2.60
L
Real Estat
1.99
1.96
1.98
1.90
1.96
Jasa Perusahaan
0.24
0.25
0.25
0.25
0.25
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
4.92
4.94
4.68
4.29
4.23
p:
H
//
dan Sepeda Motor
I
ht tt
J
M,N O
Jaminan Sosial Wajib P
Jasa Pendidikan
4.26
4.48
4.67
4.63
4.58
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0.78
0.79
0.79
0.82
0.82
Jasa lainnya
2.80
2.64
2.59
2.70
2.76
R,S,T,U
Keterangan: * Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
Selama kurun waktu 2011 - 2015 perekonomian Kabupaten Trenggalek didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi yang
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
44
semakin besar hingga lebih dari 31 persen terhadap total PDRB Trenggalek. Berikutnya, Kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor) dan Kategori C (Industri Pengolahan) juga besar peranannya terhadap perkonomian di Trenggalek. Hal ini dapat dilihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha tersebut terhadap total PDRB. Sumbangan terbesar pada tahun 2015 dihasilkan oleh lapangan usaha kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 31,42 persen. Sementara lapangan usaha
id
kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor memberikan
o.
kontribusi sebesar 15,04 persen dan lapangan usaha kategori Industri Pengolahan
.g
sebesar 14,08 persen. Sedangkan lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas memberikan
Pertumbuhan Ekonomi
.b
3.2.
ps
kontribusi terkecil dengan 0,03 persen.
ab
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek tahun 2015 sebesar 5,03 persen,
kk
melambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,28 persen. Pertumbuhan
le
ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
ga
Minum sebesar 7,32 persen. Disusul lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar
ng
7,31 persen dan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,84 persen.
7.00
//
6.00
tre
Gambar 3.1. Pertumbuhan Ekonomi Trenggalek, 2011-2015 (Persen) 6.21
5.94
6.00 5.28
5.03
4.00
ht tt
Persen
p:
5.00
3.00 2.00 1.00 0.00 2011
2012
2013
2014
2015
Tahun
Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan di bawah 5 persen antara lain lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 4,23 persen; dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,14 persen. Sedangkan lapang usaha yang
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
45
mengalami pertumbuhan paling rendah adalah kategori Pengadaan Pengadaan Listrik dan Gas yang hanya tumbuh minus 2,59 persen, melambat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 0,19 persen. Dari Gambar 3.1 di atas tampak, bahwa sejak tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Trenggalek mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya kondisi ekonomi global yang belum membaik, ketidakpastian pasar keuangan dan menurunnya daya beli masyarakat.
2012
(1)
(2)
(3)
1.41
2.98
4.14
5.68
5.60
7.07
6.16
9.12
1.98
0.19
-2.59
6.37
6.44
2.57
4.92
8.00
7.02
8.64
6.49
2.88
7.14
6.33
5.99
4.08
5.32
5.79
8.69
9.64
9.47
6.84
3.32
Industri Pengolahan
3.78
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
ab
10.73
.b
0.55
Pertambangan dan Penggalian
C
kk
8.63
dan Sepeda Motor H
Transportasi dan Pergudangan
ga
le
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
(6) 4.23
B
G
(5) 4.33
3.82
Konstruksi
2015**
4.58
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
F
(4)
2014*
5.78
A
dan Daur Ulang
2013*
.g
2011
ps
Lapangan Usaha
o.
id
Tabel 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 – 2015 (Persen)
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10.14
7.71
7.42
7.46
7.32
Informasi dan Komunikasi
11.29
14.52
13.86
8.15
7.31
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
10.33
11.05
11.45
5.38
5.32
L
Real Estat
O
tre
8.29
8.71
7.42
7.02
5.61
Jasa Perusahaan
6.71
6.65
5.63
8.02
5.57
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
5.27
2.14
1.48
0.98
5.21
8.40
8.94
8.95
6.24
6.02
17.61
11.08
7.45
13.80
1.41
4.42
4.55
6.30
7.61
4.71
5.94
6.21
6.00
5.28
5.03
//
M,N
ng
I J
p:
Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
ht tt
P Q
R,S,T,U
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya Kabupaten Trenggalek
Keterangan: * Angka diperbaiki
3.3.
** Angka sangat sementara
PDRB Perkapita PDRB perkapita Kabupaten Trenggalek menggambarkan nilai PDRB yang diterima
oleh penduduk Trenggalek. Nilai PDRB perkapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk. PDRB Per kapita menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
46
Trenggalek mencapai Rp. 19,78 juta atau meningkat 10,46 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari gambar 3.2 di atas tampak, bahwa PDRB per kapita Trenggalek lima tahun terakhir setiap tahun meningkat. Hal ini menunjukkan, bahwa secara umum kesejahteraan masyarakat Trenggalek dari tahun ke tahun semakin membaik.
id
Gambar 3.2 PDRB Per Kapita Trenggalek, 2011-2015 (Juta Rupiah) 19.78
19.00
17.91
ps
16.10
16.00
14.62
15.00 14.00
.b
Juta Rupiah
17.00
.g
18.00
o.
20.00
13.18
ab
13.00
11.00 10.00
le
2012
2013
2014
2015
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
2011
kk
12.00
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
47
BAB IV. PERTUMBUHAN DAN PERANAN PDRB TRENGGALEK MENURUT LAPANGAN USAHA
PDRB Kabupaten Trenggalek menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi sub kategori. Pemecahan
id
menjadi sub kategori atau sub lapangan usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku
o.
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di
ps
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
.b
4.1.
.g
bawah ini.
ab
Lapangan usaha ini mencakup sub lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terdiri dari: tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman
kk
perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan perburuan; sub lapangan usaha
le
kehutanan dan penebangan kayu; dan sub lapangan usaha perikanan. Lapangan usaha ini
ga
masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja.
tre
ng
Tabel 4.1. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian, 2011 – 2015 (Persen) 2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
//
2011
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
p:
A
Lapangan Usaha
73.68
71.60
69.78
68.25
67.59
a. Tanaman Pangan
33.83
32.89
31.91
31.34
31.54
b. Tanaman Hortikultura Semusim
0.18
0.17
0.15
0.15
0.14
c. Perkebunan Semusim
4.31
4.42
4.14
3.79
3.21
d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya
4.67
4.11
3.86
3.82
3.86
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
ht tt
Pertanian
e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan
6.88
6.90
6.61
6.54
6.53
22.78
22.17
22.17
21.68
21.33
1.03
0.95
0.93
0.94
0.98
g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2
Kehutanan dan Penebangan Kayu
3
Perikanan
Keterangan: * Angka diperbaiki
4.51
5.10
5.17
5.14
5.14
21.81
23.29
25.05
26.60
27.27
** Angka sangat sementara
Pada tahun 2015 lapangan usaha Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 31,42 persen.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
48
Lapangan usaha sub kategori Tanaman Pangan merupakan penyumbang terbesar terhadap lapangan usaha kategori ini yaitu tercatat sebesar 67,59 persen dari seluruh nilai tambah kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sub kategori
Tanaman
Pangan tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen, sedikit lebih cepat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 2,74 persen. Pertumbuhan pada kategori ini terbesar adalah lapangan usaha sub kategori perikanan yaitu sebesar 7,48 persen diikuti oleh lapangan usaha sub kategori Tanaman
id
Hortikultura Tahunan sebesar 5,68 persen. Sedangkan lapangan usaha yang mencetak
o.
laju pertumbuhan negatif yaitu sub kategori Perkebunan Semusim tumbuh minus 0,67
.g
persen. Secara keseluruhan, empat tahun terakhir lapangan usaha kategori Pertanian,
ps
Kehutanan dan Perikanan cenderung fluktuatif. Kondisi tersebut juga terjadi pada semua
.b
sub kategori.
ab
Gambar 4.1 Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, 2011 - 2015 (Persen)
kk
25.00
ga
15.00
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Kehutanan dan Penebangan Kayu
ng
10.00
tre
5.00 0.00
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
le
20.00
//
2011
2012
2013
2014
2015
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
ht tt
4.2.
p:
-5.00
Kategori ini secara umum memberikan kontribusi sebesar 6,49 persen terhadap
total PDRB di Trenggalek tahun 2015 yang bergerak fluktuatif sejak tahun 2011. Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, lapangan usaha yang berkontribusi terbesar adalah sub kategori Pertambangan dan Penggalian Lainnya. Hal ini dikarenakan sub kategori lainnya tidak memberikan kontribusi terhadap lapangan usaha ini. Secara keseluruhan pada tahun 2015, kategori Pertambangan dan Penggalian menunjukkan laju pertumbuhan sebesar 4,14 persen. Pertumbuhan yang kurang dari 5 persen tersebut turut mendukung perlambatan ekonomi di Trenggalek.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
49
4.3.
Industri Pengolahan Kategori Industri Pengolahan berkontribusi sekitar 14,08 persen terhadap total
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2015. Pada kategori ini, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah sub kategori Industri Makanan dan Minuman sebesar 42,97 persen dan sub kategori Industri Pengolahan Tembakau sebesar 20,10 persen, kemudian diikuti oleh sub kategori Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 17,68 persen; sub kategori Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang
id
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 9,40 persen; dan sub kategori
o.
Industri Barang Galian Bukan Logam sebesar 5,29 persen. Adapun sub kategori yang lain
.g
memiliki kontribusi di bawah lima persen.
2011
(1)
(2)
100.00
kk
Industri Pengolahan Industri Batubara dan Pengilangan Migas
2
Industri Makanan dan Minuman
3
Industri Pengolahan Tembakau
4 5 6
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
100.00
2014*
2015**
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
41.47
41.17
41.04
41.08
42.97
19.75
19.98
20.18
20.10
20.10
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
0.82
0.85
0.84
0.82
0.78
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
10.74
10.04
10.23
10.32
9.40
Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
0.31
0.29
0.28
0.26
0.26
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
17.58
18.43
18.35
18.38
17.68
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
0.06
0.06
0.06
0.05
0.05
ga
le
1
(3)
2013*
ng
C
2012
ab
Lapangan Usaha
.b
ps
Tabel 4.2. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan, 2011 – 2015 (Persen)
7
//
Sejenisnya
tre
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
ht tt
9
p:
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8
10
Industri Barang Galian bukan Logam
5.51
5.52
5.45
5.40
5.29
11
Industri Logam Dasar
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
12
Industri Barang Logam; Komputer, Barang
0.30
0.32
0.33
0.32
0.31
Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13
Industri Mesin dan Perlengkapan
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
14
Industri Alat Angkutan
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
15
Industri Furnitur
2.53
2.48
2.46
2.46
2.41
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan
0.92
0.86
0.80
0.78
0.74
Pemasangan Mesin dan Peralatan Keterangan: * Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 6,16 persen, melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
50
yang tumbuh 7,07 persen. Lapangan usaha yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah sub kategori Industri Makanan dan Minuman sebesar 9,50 persen dan sub kategori Industri Barang Galian Bukan Logam 6,16 persen. Sedangkan yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah sub kategori Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya yang tumbuh minus 0,82 persen. 4.4.
Pengadaan Listrik dan Gas Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,03 persen terhadap pada tahun 2015. Dari kontribusi tersebut, sebanyak 95,79 persennya
id
total PDRB
o.
disumbangkan oleh lapangan usaha Ketenagalistrikan, dan 4,21 persen oleh Pengadaan
ps
.g
Gas dan Produksi Es.
2011
2013*
2014*
2015**
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
96.41
96.27
95.98
95.69
95.79
3.59
3.73
4.02
4.31
4.21
(2)
kk
(1)
1
Ketenagalistrikan
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
Keterangan: * Angka diperbaiki
le
Pengadaan Listrik dan Gas
** Angka sangat sementara
ga
D
2012
ab
Lapangan Usaha
.b
Tabel 4.3. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas, 2011 – 2015 (Persen)
ng
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2015 adalah minus
tre
2,59 persen. Masing-masing sub kategori juga mencatatkan pertumbuhan yang negatif, lapangan usaha sub kategori Ketenagalistrikan tumbuh minus 2,64 persen, sedangkan sub
p:
//
kategori Pengadaan Gas dan Produksi Es tumbuh minus 0,97 persen.
ht tt
Gambar 4.2 Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas, 2011 - 2015 (Persen)
12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00
2011
2012
2013
2014
2015
-4.00 Pengadaan Listrik dan Gas
Ketenagalistrikan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
Pengadaan Gas dan Produksi Es
51
4.5.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan
penditribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 hanya 0,05 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya sebesar 4,92
id
persen, lebih cepat dibanding tahun 2014 yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,57
Konstruksi
.g
4.6.
o.
persen.
terhadap
total
perekonomian
Kabupaten
Trenggalek.
.b
persen
ps
Pada tahun 2015 lapangan usaha kategori konstruksi menyumbang sebesar 7,40 Apabila
diikuti
ab
perkembangannya selama lima tahun terakhir peranan lapangan usaha kategori ini
kk
cenderung stabil pada kisaran 7 persen. Sedangkan laju pertumbuhan tahun 2015 sebesar
le
2,88 persen, melambat dibanding tahun 2014 yang tumbuh 6,49 persen. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
ga
4.7.
Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
ng
dan Sepeda Motor menyumbang di atas 15 persen. Pada tahun 2015, kontribusi kategori
tre
ini sebesar 15,04 persen terhadap total nilai PDRB Trenggalek. Apabila dilihat peranannya
//
pada masing-masing sub kategori, Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasi
p:
menyumbang 28,79 persen dan sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil
ht tt
dan Sepeda Motor sebesar 71,21 persen terhadap lapangan usaha kategori ini. Tabel 4.4. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Persen), 2011 - 2015 Lapangan Usaha
2011
(1) G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
2012
2013*
2014*
2015** (6)
(2)
(3)
(4)
(5)
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
29.76
29.73
30.79
30.71
28.79
70.24
70.27
69.21
69.29
71.21
dan Sepeda Motor 1
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
2
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
Keterangan: * Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
52
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tahun 2015 sebesar 5,32 persen. Lapangan usaha yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 7,42 persen. Sedangkan sub kategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasi hanya tumbuh sebesar 0,27 persen. Gambar 4.3 Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 2011 - 2015 (Persen)
id
9.00 8.00
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
o.
7.00
.g
6.00 5.00
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
ps
4.00
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
.b
3.00
1.00 0.00
2013
2014
2015
kk
2012
le
2011
ab
2.00
Transportasi dan Pergudangan
ga
4.8.
ng
Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 subkategpri lapangan usaha, yaitu Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan
tre
Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos
//
dan Kurir.
ht tt
p:
Tabel 4.5. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan, 2011 – 2015 (Persen)
H
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Transportasi dan Pergudangan 1
Angkutan Rel
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2
Angkutan Darat
71.32
70.60
70.20
70.30
70.50
3
Angkutan Laut
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
4
Angkutan Sungai Danau dan
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Penyeberangan 5
Angkutan Udara
6
Pergudangan dan Jasa Penunjang
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
28.68
29.40
29.80
29.70
29.50
Angkutan; Pos dan Kurir Keterangan: * Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
53
Kategori ini memberikan kontribusi sebesar 1,36 persen pada tahun 2016. Lapangan usaha sub kategori Angkutan Darat memberikan kontribusi terbesar selama 5 tahun terakhir, dimana nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 70,50 persen pada tahun 2015. Sedangkan penyumbang terbesar berikutnya adalah Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebesar 29,70 persen. Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 6,84 persen pada tahun 2015, mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014 yang
id
mencapai 9,47 persen. Apabila dilihat pertumbuhannya pada masing-masing sub
o.
kategori, semua sub kategori tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan
.g
usaha sub kategori Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebesar
ps
7,59 persen. Sub kategori Angkutan Darat juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi,
.b
yaitu sebesar 6,57 persen.
ab
Gambar 4.4 Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan, 2011 - 2015 (Persen)
kk
12.00
le
10.00 8.00
ga
6.00 4.00
ng
2.00 0.00
tre
2011
2012
2013
2014
2015
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
ht tt
4.9.
Angkutan Darat
p:
//
Transportasi dan Pergudangan
Pada tahun 2015, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Trenggalek sebesar 1,82 persen, di mana sebesar 0,06 persennya (3,54 persen terhadap kategori) merupakan kontribusi dari lapangan usaha sub kategori Penyediaan Akomodasi dan sebesar 1,75 persen (96,46 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh lapangan usaha sub kategori Penyediaan Makanan Minum. Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 7,32 persen pada tahun 2015, sedikit lebih cepat dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
54
7,46 persen. Masing-masing lapangan usaha sub kategori Penyediaan Akomodasi dan sub kategori Penyediaan Makan Minum juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,18 persen dan 7,36 persen. Tabel 4.6. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, 2011 – 2015 (Persen) 2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
2.93
2.99
3.22
3.59
3.54
97.07
97.01
96.78
96.41
96.46
1
Penyediaan Akomodasi
2
Penyediaan Makan Minum
Keterangan: * Angka diperbaiki
o.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
id
2011
** Angka sangat sementara
.g
I
Lapangan Usaha
ps
4.10. Informasi dan Komunikasi
.b
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas
ab
di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan
kk
menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 sebesar 5,11
le
persen. Apabila dilihat perkembangannya selama lima tahun terakhir, peranan kategori
ga
ini cenderung fluktuatif yaitu dari 4,86 persen pada tahun 2011 menjadi 5,11 persen pada
ng
tahun 2014.
tre
Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan kecenderungan yang melambat dalam empat tahun terakhir. Secara berurutan, pertumbuhan tahun 2011 hingga 2015
p:
//
adalah 14,52 persen; 13,86 persen; 8,15 persen dan 7,31 persen.
ht tt
4.11. Jasa Keuangan dan Asuransi Pada tahun 2014 peranan lapangan usaha kategori Jasa Keuangan dan Asuransi
terhadap perekonomian Trenggalek sebesar 2,60 persen. Kegiatan ekonomi pada lapangan usaha sub kategori Jasa Keuangan Lainnya menjadi penyumbang mayoritas kategori jasa keuangan dan asuransi yaitu sebesar 57,28 persennya. Sedangkan sub kategori Jasa Perantara Keuangan dan sub kategori Asuransi dan Dana Pensiun masingmasing peranannya sebesar 29,82 persen dan 12,81 persen. Apabila diikuti perkembangannya selama lima tahun terakhir, peranan kategori ini semakin meningkat yaitu dari 2,33 persen pada tahun 2011 menjadi 2,607 persen pada tahun 2015.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
55
Gambar 4.5 Laju Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi, 2011 - 2015 (Persen) 18.00
Jasa Keuangan dan Asuransi
16.00 14.00
Jasa Perantara Keuangan
12.00
Asuransi dan Dana Pensiun
10.00 8.00
Jasa Keuangan Lainnya
6.00 4.00
Jasa Penunjang Keuangan
id
2.00 2012
2013
2014
2015
.g
2011
o.
0.00
ps
Secara keseluruhan lapangan usaha kategori Jasa Keuangan dan Asuransi pada
.b
tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 5,32 persen, melambat dibanding tahun
ab
2014 yang tumbuh 5,38 persen. Apabila dilihat pertumbuhannya pada masing-masing sub
kk
kategori, semua mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
le
lapangan usaha sub kategori Jasa Perantara Keuangan sebesar 7,73 persen, sedangkan
ga
terendah dialami oleh sub kategori Jasa penunjang Keuangan sebesar 3,78 persen.
ng
Tabel 4.7. Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi, 2011 – 2015 (Persen) 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jasa Keuangan dan Asuransi
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
1
Jasa Perantara Keuangan
27.17
28.18
29.51
29.77
29.82
2
Asuransi dan Dana Pensiun
12.80
12.55
12.99
12.67
12.81
59.93
59.17
57.40
57.46
57.28
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
ht tt
p:
K
//
tre
Lapangan Usaha
3
Jasa Keuangan Lainnya
4
Jasa Penunjang Keuangan
Keterangan: * Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
4.12. Real Estate Kategori real estate memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten Trenggalek dengan peranan sebesar kurang dari 2 persen. Selama tahun 2011 - 2015, secara berturut-turut sumbangan kategori real estat sebesar 1,99 persen; 1,96 persen; 1,98 persen; 1,90 persen dan 1,96 persen.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
56
Pada tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi kategori Real Estate mengalami pertumbuhan sebesar 5,61 persen, mengalami perlambatan bila dibanding tahun 2014 yang tumbuh 7,02 persen. 4.13. Jasa Perusahaan Kategori Jasa Perusahaan mencakup kegiatan jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur dan teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan penelitian pasar, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, jasa keamanan dan
id
penyelidikan, dan jasa penunjang usaha lainnya. Pada tahun 2015 peranan kategori Jasa
o.
Perusahaan ini dalam perekonomian Trenggalek hanya sebesar 0,25 persen.
.g
Seiriring dengan pesatnya pembangunan di Trenggalek khususnya dibidang
ps
ekonomi, pertumbuhan lapangan usaha kategori Jasa Perusahaan ini dari tahun ketahun
.b
berfluktuatif. Pada tahun 2011 sampai 2015, pertumbuhan lapangan usaha kategori ini
ab
berturut-turut adalah 6,71 persen; 6,65 persen; 5,63 persen; 8,02 persen dan 5,57
kk
persen.
le
4.14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
ga
Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya
ng
dilakukan oleh administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup kegiatan legislative, perpajakan, pertahanan Negara, keamanan dan keselamatan Negara,
tre
pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi program pemerintah, serta
//
jaminan sosial wajib. Lapangan usaha kategori ini selama tahun 2011 - 2015 peranannya
p:
semakin menurun, dari 4,92 persen pada tahun 2011 hingga menjadi 4,23 persen pada
ht tt
tahun 2015.
Pada periode yang sama, laju pertumbuhan lapangan usaha kategori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib bergerak fluktuatif. Pada tahun 2011 pertumbuhan lapangan usaha kategori ini tumbuh 5,27 persen, tahun 2012 tumbuh 2,14 persen, tahun 2013 tumbuh 1,48 persen, tahun 2014 tumbuh 0,98 persen dan tahun 2015 tumbuh 5,21 persen. 4.15. Jasa Pendidikan Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis. Kategori ini juga mencakup pendidikan
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
57
negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Peranan lapangan usaha Jasa Pendidikan selama kurun waktu lima tahun terakhir relatif stabil. Pada tahun 2011 peranan lapangan usaha kategori ini sebesar 4,26 persen dan menjadi 4,58 persen pada tahun 2015. Dengan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Kabupaten Trenggalek tahun 2015 mengalami perlambatan meskipun masih di atas 6 persen. Pertumbuhan lapangan usaha kategori ini tahun 2015 sebesar
id
6,02 persen, melambat dibanding tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,24 persen.
o.
4.16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
.g
Kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa Rumah
ps
Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan
.b
yang dilakukan oleh Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan
ab
Penunjang Kesehatan; Jasa Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical
kk
Evacuation); Jasa Kesehatan Hewan; Jasa Kegiatan Sosial. Selama lima tahun terakhir peranannya dalam perekonomian Trenggalek relatif stabil sekitar 0,8 persen.
ga
le
Pada periode yang sama lapangan usaha Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial cenderung melambat. Pada tahun 2011 pertumbuhan lapangan usaha kategori ini
ng
sebesar 17,61 persen; berikutnya tahun 2012 tumbuh 11,08 persen; tahun 2013 tumbuh
tre
7,45 persen; tahun 2014 tumbuh 13,80 persen dan tahun 2015 tumbuh 1,41 persen.
//
4.17. Jasa lainnya
p:
Kategori Jasa Lainnya mempunyai kegiatan yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan
ht tt
Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; serta Jasa Swasta Lainnya. Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Trenggalek tahun 2015 sebesar 2,76 persen, dengan pertumbuhan sebesar 4,71 persen, melambat dibanding tahun 2014 yang tumbuh 7,61 persen.
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
58
id o. .g ps .b ab kk le ga ng tre // p: ht tt PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
59
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta rupiah), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,612,403.3
2,999,582.6
3,352,287.3
3,830,534.6
4,282,706.6
1
1,924,870.0
2,147,819.4
2,339,188.0
2,614,455.7
2,894,531.3
883,906.5 4,812.6 112,549.6 122,031.5
986,652.4 5,008.7 132,468.7 123,268.0
1,069,639.6 5,022.2 138,830.4 129,528.7
1,200,447.4 5,560.0 145,091.5 146,424.0
1,350,713.9 5,837.8 137,512.4 165,367.4
179,643.0 595,014.8 26,911.9 117,726.9 569,806.4 644,185.9 0.0
206,885.9 665,037.3 28,498.4 153,117.2 698,646.0 656,081.3 0.0
221,635.0 743,237.1 31,295.0 173,452.7 839,646.6 687,562.9 0.0
250,576.9 830,391.6 35,964.3 197,040.3 1,019,038.6 798,524.1 0.0
279,706.1 913,493.0 41,900.7 220,341.1 1,167,834.3 885,359.7 0.0
o.
.g
ps
0.0 0.0 644,185.9 1,288,179.1 0.0 534,224.7 254,476.3 10,552.2 10.3
0.0 0.0 656,081.3 1,413,556.0 0.0 581,914.0 282,469.8 11,972.6 11.2
0.0 0.0 687,562.9 1,537,685.6 0.0 631,020.5 310,315.3 12,978.5 12.6
0.0 0.0 798,524.1 1,723,663.9 0.0 708,122.9 346,514.0 14,158.4 14.1
0.0 0.0 885,359.7 1,918,842.6 0.0 824,580.9 385,736.2 14,955.6 15.2
138,353.1
141,863.5
157,295.0
177,963.5
180,317.6
3,966.9
4,139.0
4,279.1
4,539.9
4,985.5
226,435.7
260,499.1
282,095.4
316,883.7
339,346.2
782.8
842.6
854.7
910.2
966.7
70,917.9 0.0 3,921.4
78,087.1 0.0 4,553.9
83,730.0 0.0 5,004.6
93,132.1 0.0 5,521.5
101,555.2 0.0 6,018.1
0.0 0.0 32,628.5 11,909.2
0.0 0.0 35,013.8 12,189.2
0.0 0.0 37,777.3 12,322.5
0.0 0.0 42,482.4 13,421.1
0.0 0.0 46,249.2 14,116.2
ht tt
p:
//
tre
ng
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
60
Lanjutan tabel 1 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas
H
I
5,857.7
6,418.8
6,827.4
7,441.8
730,841.0
818,666.1
942,784.5
1,008,971.0
1,618,376.0
1,765,827.8
1,875,244.5
2,050,742.1
445,792.0
481,083.2
543,652.7
1,052,241.0
1,137,292.8
1,222,175.1
111,025.2 0.0 79,179.4 0.0 0.0
122,409.3 0.0 86,416.4 0.0 0.0
tre
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
575,832.6
590,464.2
1,299,411.8
1,460,277.9
140,265.0 0.0 98,466.9 0.0 0.0
163,684.8 0.0 115,076.8 0.0 0.0
185,515.9 0.0 130,791.7 0.0 0.0
0.0 35,992.9
0.0 41,798.1
0.0 48,608.0
0.0 54,724.3
147,352.3 4,311.8 143,040.5 434,687.6 208,310.9 56,608.1 26,658.1 124,830.6 214.1 177,708.6 21,420.3 439,925.6
166,875.3 4,997.0 161,878.3 505,320.3 245,918.2 69,298.7 30,863.0 145,512.6 243.9 195,441.6 24,574.6 492,285.6
187,969.6 6,044.2 181,925.4 577,367.0 282,685.5 83,414.3 36,734.6 162,252.0 284.6 217,766.1 27,523.3 515,661.6
216,523.4 7,768.3 208,755.1 625,976.9 316,593.0 94,244.9 40,123.3 181,911.4 313.4 233,092.5 30,247.3 527,898.2
247,852.6 8,770.4 239,082.1 696,037.2 354,233.3 105,630.2 45,370.5 202,887.3 345.3 267,519.8 33,638.9 576,710.0
381,370.1 69,390.0 250,807.4
446,154.5 78,993.2 262,984.2 11,007,902.7 9,969,195.2 9,969,195.2
514,121.4 87,411.7 284,929.8 12,298,014.9 11,007,902.7 11,007,902.7
569,911.9 100,897.3 331,838.7 13,632,405.6 12,298,014.9 12,298,014.9
624,656.5 111,248.1 376,897.5
0.0 31,845.8
//
ht tt
P Q R,S,T,U
169.7
5,211.2 650,316.2
p:
L M,N O
3,862.5
162.7
1,498,033.0
ng
J K
3,609.4
150.9
id
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
3,602.3
147.1
o.
Konstruksi
3,796.7
136.7
8,944,130.7 8,944,130.7
.g
F G
3,667.3
ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4,032.1
ga
E
3,772.0
.b
Pengadaan Gas dan Produksi Es
3,753.3
ab
Ketenagalistrikan
2
3,943.8
kk
1
3,803.9
le
D
Lapangan Usaha
13,632,405.6 13,632,405.6
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
61
13,632,405
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta rupiah), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,434,651.8
2,575,274.6
2,693,350.5
2,809,868.6
2,928,682.6
1
1,784,013.4
1,849,489.6
1,867,267.6
1,918,343.6
1,974,729.0
814,191.7 4,621.5 106,305.5 117,619.7
831,396.6 4,696.0 118,453.9 118,760.8
829,992.8 4,456.7 126,592.8 118,951.3
861,354.9 4,563.7 128,658.2 121,817.5
890,454.0 4,642.0 127,798.6 128,731.3
166,297.4 549,733.6 25,244.1 109,108.5 541,529.9 622,365.6 0.0
175,653.5 574,644.6 25,884.2 133,586.8 592,198.2 625,795.5 0.0
178,062.8 582,487.5 26,723.8 153,218.8 672,864.1 634,591.0 0.0
185,710.6 588,045.7 28,193.1 151,841.7 739,683.3 653,494.2 0.0
192,873.8 601,432.3 28,797.0 158,968.1 794,985.5 680,560.5 0.0
o.
.g
ps
0.0 0.0 622,365.6 1,196,354.0 0.0 484,690.4 236,834.9 10,241.0 9.7
0.0 0.0 625,795.5 1,264,247.2 0.0 513,781.7 248,973.2 11,043.7 9.9
0.0 0.0 634,591.0 1,335,026.4 0.0 548,804.7 250,426.0 11,776.3 10.6
0.0 0.0 653,494.2 1,429,434.6 0.0 581,108.5 277,528.0 12,532.0 11.5
0.0 0.0 680,560.5 1,517,488.0 0.0 636,338.2 292,129.0 12,877.4 11.7
126,807.7
128,524.6
137,692.2
147,074.2
145,870.4
3,745.8
3,842.4
3,880.7
3,925.0
4,130.5
216,557.1
235,300.1
252,848.6
274,359.1
286,713.5
755.5
816.7
826.5
875.2
903.3
69,883.5 0.0 3,851.7
74,241.2 0.0 4,253.9
79,217.5 0.0 4,530.6
80,204.6 0.0 4,767.0
85,147.2 0.0 5,002.2
0.0 0.0 31,129.0 11,847.8
0.0 0.0 31,552.1 11,907.6
0.0 0.0 33,065.6 11,947.1
0.0 0.0 34,445.6 12,604.0
0.0 0.0 35,626.6 12,738.1
ht tt
p:
//
tre
ng
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
62
Lanjutan tabel 2 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas
H
I
5,476.8
5,829.6
5,979.2
6,273.2
647,556.4
703,475.6
749,101.1
770,649.4
1,504,363.2
1,594,508.7
1,659,510.7
1,747,733.4
419,802.6
437,646.0
466,371.7
995,068.0
1,066,717.2
1,128,137.0
107,868.6 0.0 78,852.1 0.0 0.0
117,238.1 0.0 85,673.8 0.0 0.0
489,399.4 1,258,334.1
128,539.2 0.0 94,218.1 0.0 0.0
140,711.2 0.0 103,413.1 0.0 0.0
150,338.8 0.0 110,208.0 0.0 0.0
0.0 31,564.4
0.0 34,321.1
0.0 37,298.1
0.0 40,130.8
142,164.8 3,984.5 138,180.3 424,676.5 196,703.5 53,527.4 24,634.6 118,342.9 198.6 170,111.7 20,154.3 420,627.3
153,123.3 4,304.4 148,818.9 486,344.5 218,433.0 58,658.5 27,817.2 131,742.3 215.0 184,933.7 21,495.3 429,615.3
164,484.4 4,676.7 159,807.8 553,739.2 243,444.2 67,699.0 32,418.3 143,088.9 237.9 198,661.1 22,705.1 435,982.5
176,747.2 5,074.6 171,672.6 598,862.7 256,537.0 72,853.8 33,385.8 150,050.3 247.1 212,614.5 24,525.6 440,233.6
189,691.9 5,388.0 184,303.9 642,663.2 270,181.8 78,486.7 35,288.1 156,150.5 256.4 224,547.9 25,892.0 463,173.3
360,904.3 67,794.2 241,771.9
393,152.4 75,303.6 252,762.2
428,355.7 80,914.3 268,684.2
455,085.2 92,077.8 289,139.5
482,482.6 93,372.3 302,749.6
8,435,218.8 8,435,218.8
8,959,464.3 8,959,464.3
9,496,726.8 9,496,726.8
9,998,366.0 9,998,366.0
10,500,809.1 10,500,809.1
0.0 29,016.6
tre
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
488,072.8
1,171,437.8
//
ht tt
P Q R,S,T,U
129.5
5,148.7 605,065.4
p:
L M,N O
4,199.1
130.7
1,414,870.6
ng
J K
4,312.8
127.8
id
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
4,307.4
126.3
o.
Konstruksi
4,223.0
126.0
.g
F G
3,859.7
ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4,328.6
ga
E
4,443.5
.b
Pengadaan Gas dan Produksi Es
4,435.2
ab
Ketenagalistrikan
2
4,349.2
kk
1
3,985.6
le
D
Lapangan Usaha
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
63
Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
29.21
30.09
30.45
31.15
31.42
1
21.52
21.54
21.25
21.26
21.23
9.88 0.05 1.26 1.36
9.90 0.05 1.33 1.24
9.72 0.05 1.26 1.18
9.76 0.05 1.18 1.19
9.91 0.04 1.01 1.21
2.01 6.65 0.30 1.32 6.37 7.20 0.00
2.08 6.67 0.29 1.54 7.01 6.58 0.00
2.01 6.75 0.28 1.58 7.63 6.25 0.00
2.04 6.75 0.29 1.60 8.29 6.49 0.00
2.05 6.70 0.31 1.62 8.57 6.49 0.00
ng
tre
//
p:
ht tt
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
o. .g
ps
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
0.00 0.00 7.20 14.40 0.00 5.97 2.85 0.12 0.00
0.00 0.00 6.58 14.18 0.00 5.84 2.83 0.12 0.00
0.00 0.00 6.25 13.97 0.00 5.73 2.82 0.12 0.00
0.00 0.00 6.49 14.02 0.00 5.76 2.82 0.12 0.00
0.00 0.00 6.49 14.08 0.00 6.05 2.83 0.11 0.00
1.55
1.42
1.43
1.45
1.32
0.04
0.04
0.04
0.04
0.04
2.53
2.61
2.56
2.58
2.49
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.79 0.00 0.04
0.78 0.00 0.05
0.76
0.76
0.74
0.05
0.04
0.04
0.00 0.00 0.36 0.13
0.00 0.00 0.35 0.12
0.00 0.00 0.34 0.11
0.00 0.00 0.35 0.11
0.00 0.00 0.34 0.10
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
64
Lanjutan tabel 3 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas
0.04
0.04
0.03
0.03
0.03
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.06
0.06
0.06
0.06
0.05
7.33
7.44
7.67
7.40
16.23
16.04
15.25
15.04
4.98
4.83
4.94
11.76
11.41
1.24 0.00 0.89 0.00 0.00
1.23 0.00 0.87 0.00 0.00
4.33
10.57
10.71
1.27 0.00 0.89 0.00 0.00
1.33 0.00 0.94 0.00 0.00
1.36 0.00 0.96 0.00 0.00
0.00 0.36
0.00 0.38
0.00 0.40
0.00 0.40
1.65 0.05 1.60 4.86 2.33 0.63 0.30 1.40 0.00 1.99 0.24 4.92
1.67 0.05 1.62 5.07 2.47 0.70 0.31 1.46 0.00 1.96 0.25 4.94
1.71 0.05 1.65 5.25 2.57 0.76 0.33 1.47 0.00 1.98 0.25 4.68
1.76 0.06 1.70 5.09 2.57 0.77 0.33 1.48 0.00 1.90 0.25 4.29
1.82 0.06 1.75 5.11 2.60 0.77 0.33 1.49 0.00 1.96 0.25 4.23
4.26 0.78 2.80
4.48 0.79 2.64
4.67 0.79 2.59
4.63 0.82 2.70
4.58 0.82 2.76
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
ps
.g
11.10
.b
ab
ng
tre
//
p:
ht tt
o.
4.68
0.00 0.36
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
id
7.27 16.75
kk
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ga
Konstruksi
P Q R,S,T,U
0.03
Pengadaan Gas dan Produksi Es
F
L M,N O
0.03
Ketenagalistrikan
G
J K
0.03
2
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
I
0.04
1 E
H
0.04
le
D
Lapangan Usaha
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
65
Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.82
5.78
4.58
4.33
4.23
1
3.14
3.67
0.96
2.74
2.94
1.43 3.93 6.77 7.30
2.11 1.61 11.43 0.97
-0.17 -5.10 6.87 0.16
3.78 2.40 1.63 2.41
3.38 1.72 -0.67 5.68
4.15 3.98 0.94 2.84 6.33 3.32 0.00
5.63 4.53 2.54 22.43 9.36 0.55 0.00
1.37 1.36 3.24 14.70 13.62 1.41 0.00
4.29 0.95 5.50 -0.90 9.93 2.98 0.00
3.86 2.28 2.14 4.69 7.48 4.14 0.00
ng
tre
//
p:
ht tt
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
o. .g
ps
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
0.00 0.00 3.32 3.78 0.00 6.81 1.70 5.45 3.27
0.00 0.00 0.55 5.68 0.00 6.00 5.13 7.84 1.95
0.00 0.00 1.41 5.60 0.00 6.82 0.58 6.63 7.38
0.00 0.00 2.98 7.07 0.00 5.89 10.82 6.42 8.02
0.00 0.00 4.14 6.16 0.00 9.50 5.26 2.76 1.67
2.61
1.35
7.13
6.81
-0.82
7.22
2.58
1.00
1.14
5.24
5.88
8.66
7.46
8.51
4.50
5.08
8.11
1.19
5.89
3.21
9.96 0.00 6.09
6.24 0.00 10.44
6.70
1.25
6.16
6.51
5.22
4.93
0.00 0.00 6.18 1.37
0.00 0.00 1.36 0.51
0.00 0.00 4.80 0.33
0.00 0.00 4.17 5.50
0.00 0.00 3.43 1.06
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
66
Lanjutan tabel 4
D
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas 1
Ketenagalistrikan
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
10.73
9.12
1.98
0.19
-2.59
11.10
9.41
2.00
0.13
-2.64
0.41
0.24
1.22
2.29
-0.97
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
8.63
6.37
6.44
2.57
4.92
F
Konstruksi
8.00
7.02
8.64
6.49
2.88
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
7.14
6.33
5.99
4.08
5.32
5.41
4.25
6.56
7.89
7.20
5.79 0.00 4.81 0.00 0.00
8.69 0.00 8.65 0.00 0.00
7.42
9.64 0.00 9.97 0.00 0.00
9.47 0.00 9.76 0.00 0.00
6.84 0.00 6.57 0.00 0.00
0.00 8.78
0.00 8.73
0.00 8.67
0.00 7.59
10.14 8.40 10.19 11.29 10.33 6.55 12.69 11.64 9.27 8.29 6.71 5.27
7.71 8.03 7.70 14.52 11.05 9.59 12.92 11.32 8.31 8.71 6.65 2.14
7.42 8.65 7.38 13.86 11.45 15.41 16.54 8.61 10.63 7.42 5.63 1.48
7.46 8.51 7.42 8.15 5.38 7.61 2.98 4.87 3.87 7.02 8.02 0.98
7.32 6.18 7.36 7.31 5.32 7.73 5.70 4.07 3.78 5.61 5.57 5.21
8.40 17.61 4.42
8.94 11.08 4.55
8.95 7.45 6.30
6.24 13.80 7.61
6.02 1.41 4.71
5.94 5.94
6.21 6.21
6.00 6.00
5.28 5.28
5.03 5.03
ps
.g
5.76
.b
ab
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
o.
3.84
kk
//
ht tt
P Q R,S,T,U
p:
L M,N O
tre
ng
J K
0.27
le
I
4.65
0.00 8.53
ga
H
id
E
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
67
Tabel 5. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
107.30
116.48
124.47
136.32
146.23
1
107.90
116.13
125.27
136.29
146.58
108.56 104.14 105.87 103.75
118.67 106.66 111.83 103.80
128.87 112.69 109.67 108.89
139.37 121.83 112.77 120.20
151.69 125.76 107.60 128.46
108.03 108.24 106.61 107.90 105.22 103.51 0.00
117.78 115.73 110.10 114.62 117.98 104.84 0.00
124.47 127.60 117.11 113.21 124.79 108.35 0.00
134.93 141.21 127.56 129.77 137.77 122.19 0.00
145.02 151.89 145.50 138.61 146.90 130.09 0.00
ng
tre
//
p:
ht tt
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
o. .g
ps
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
0.00 0.00 103.51 107.68 0.00 110.22 107.45 103.04 106.50
0.00 0.00 104.84 111.81 0.00 113.26 113.45 108.41 113.68
0.00 0.00 108.35 115.18 0.00 114.98 123.91 110.21 119.21
0.00 0.00 122.19 120.58 0.00 121.86 124.86 112.98 123.33
0.00 0.00 130.09 126.45 0.00 129.58 132.04 116.14 130.15
109.10
110.38
114.24
121.00
123.61
105.90
107.72
110.27
115.67
120.70
104.56
110.71
111.57
115.50
118.36
103.62
103.17
103.42
104.01
107.02
101.48
105.18
105.70
116.12
119.27
101.81
107.05
110.46
115.83
120.31
0.00 0.00 104.82 100.52
0.00 0.00 110.97 102.37
0.00 0.00 114.25 103.14
0.00 0.00 123.33 106.48
0.00 0.00 129.82 110.82
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
68
Lanjutan tabel 5 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
95.44
Pengadaan Listrik dan Gas 1
Ketenagalistrikan
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
90.68
84.62
84.89
93.15
95.01
89.91
83.63
83.69
91.98
108.51
116.54
118.09
124.42
131.04
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
101.21
106.95
110.11
114.19
118.63
F
Konstruksi
107.48
112.86
116.37
125.86
130.92
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
105.88
107.58
110.74
113.00
117.34
106.19
109.93
116.57
117.98
120.65
105.75
106.62
110.92
116.05
102.93 0.00 100.42 0.00 0.00
104.41 0.00 100.87 0.00 0.00
109.12 0.00 104.51 0.00 0.00
116.33 0.00 111.28 0.00 0.00
123.40 0.00 118.68 0.00 0.00
0.00 114.03
0.00 121.79
0.00 130.32
0.00 136.36
103.65 108.21 103.52 102.36 105.90 105.76 108.21 105.48 107.81 104.47 106.28 104.59
108.98 116.09 108.78 103.90 112.58 118.14 110.95 110.45 113.43 105.68 114.33 114.59
114.28 129.24 113.84 104.27 116.12 123.21 113.31 113.39 119.60 109.62 121.22 118.28
122.50 153.08 121.60 104.53 123.41 129.36 120.18 121.23 126.85 109.63 123.33 119.91
130.66 162.78 129.72 108.31 131.11 134.58 128.57 129.93 134.65 119.14 129.92 124.51
105.67 102.35 103.74
113.48 104.90 104.04
120.02 108.03 106.05
125.23 109.58 114.77
129.47 119.14 124.49
106.03 106.03
111.27 111.27
115.91 115.91
123.00 123.00
129.82 129.82
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
ps
.g
108.34
.b
ab
kk
//
ht tt
P Q R,S,T,U
p:
L M,N O
tre
ng
J K
le
I
0.00 109.75
ga
H
id
E
o.
D
Lapangan Usaha
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
69
Tabel 6. Laju Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
7.30
8.55
6.86
9.53
7.27
1
7.90
7.63
7.87
8.79
7.55
8.56 4.14 5.87 3.75
9.31 2.42 5.63 0.04
8.59 5.65 -1.94 4.91
8.14 8.11 2.83 10.38
8.84 3.22 -4.59 6.87
8.03 8.24 6.61 7.90 5.22 3.51 0.00
9.03 6.92 3.28 6.23 12.12 1.29 0.00
5.68 10.25 6.36 -1.23 5.77 3.35 0.00
8.40 10.67 8.93 14.63 10.40 12.78 0.00
7.48 7.56 14.06 6.81 6.63 6.46 0.00
ng
tre
//
p:
ht tt
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
o. .g
ps
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
0.00 0.00 3.51 7.68 0.00 10.22 7.45 3.04 6.50
0.00 0.00 1.29 3.84 0.00 2.76 5.59 5.21 6.74
0.00 0.00 3.35 3.01 0.00 1.52 9.22 1.66 4.86
0.00 0.00 12.78 4.69 0.00 5.98 0.76 2.51 3.46
0.00 0.00 6.46 4.86 0.00 6.34 5.76 2.80 5.53
9.10
1.17
3.50
5.92
2.16
5.90
1.71
2.36
4.90
4.35
4.56
5.88
0.77
3.52
2.47
3.62
-0.43
0.23
0.57
2.89
1.48
3.65
0.49
9.86
2.71
1.81
5.15
3.18
4.86
3.87
0.00 0.00 4.82 0.52
0.00 0.00 5.87 1.84
0.00 0.00 2.95 0.76
0.00 0.00 7.95 3.24
0.00 0.00 5.26 4.07
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
70
Lanjutan tabel 6
D
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas 1
Ketenagalistrikan
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
(4.56)
(4.99)
-6.68
0.31
9.73
(4.99)
(5.38)
-6.98
0.07
9.91
8.51
7.40
1.33
5.36
5.32
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
1.21
5.67
2.95
3.71
3.89
F
Konstruksi
7.48
5.01
3.11
8.15
4.03
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
5.88
1.61
2.94
2.04
3.84
6.19
3.52
6.05
5.75
0.82
2.93 0.00 0.42 0.00 0.00
1.44 0.00 0.45 0.00 0.00
4.62
4.51 0.00 3.61 0.00 0.00
6.60 0.00 6.48 0.00 0.00
6.08 0.00 6.65 0.00 0.00
0.00 3.90
0.00 6.80
0.00 7.01
0.00 4.64
3.65 8.21 3.52 2.36 5.90 5.76 8.21 5.48 7.81 4.47 6.28 4.59
5.14 7.28 5.08 1.51 6.31 11.71 2.53 4.71 5.22 1.16 7.57 9.56
4.86 11.33 4.66 0.35 3.14 4.30 2.13 2.66 5.44 3.72 6.03 3.22
7.20 18.45 6.82 0.25 6.28 4.99 6.06 6.92 6.05 0.01 1.74 1.38
6.66 6.33 6.68 3.61 6.24 4.04 6.98 7.17 6.15 8.67 5.34 3.84
5.67 2.35 3.74
7.39 2.49 0.30
5.76 2.98 1.92
4.34 1.43 8.22
3.38 8.73 8.47
6.03 6.03
4.94 4.94
4.17 4.17
6.11 6.11
5.55 5.55
ps
.g
1.61
.b
ab
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
o.
2.39
kk
//
ht tt
P Q R,S,T,U
p:
L M,N O
tre
ng
J K
2.26
le
I
1.21
0.00 9.75
ga
H
id
E
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
71
Tabel 7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta rupiah), 2011 ─ 2015 2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.85
4.40
4.90
5.58
6.21
1
2.84
3.15
3.42
3.81
4.20
1.30 0.01 0.17 0.18
1.45 0.01 0.19 0.18
1.56 0.01 0.20 0.19
1.75 0.01 0.21 0.21
1.96 0.01 0.20 0.24
0.26 0.88 0.04 0.17 0.84 0.95 0.00
0.30 0.98 0.04 0.22 1.02 0.96 0.00
0.32 1.09 0.05 0.25 1.23 1.01 0.00
0.36 1.21 0.05 0.29 1.48 1.16 0.00
0.41 1.33 0.06 0.32 1.69 1.28 0.00
ng
tre
//
p:
ht tt
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
o. .g
ps
.b
ab
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ga
C
2012
0.00 0.00 0.95 1.90 0.00 0.79 0.37 0.02 0.00
0.00 0.00 0.96 2.07 0.00 0.85 0.41 0.02 0.00
0.00 0.00 1.01 2.25 0.00 0.92 0.45 0.02 0.00
0.00 0.00 1.16 2.51 0.00 1.03 0.50 0.02 0.00
0.00 0.00 1.28 2.78 0.00 1.20 0.56 0.02 0.00
0.20
0.21
0.23
0.26
0.26
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.33
0.38
0.41
0.46
0.49
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.10 0.00 0.01
0.11 0.00 0.01
0.12 0.00 0.01
0.14 0.00 0.01
0.15 0.00 0.01
0.00 0.00 0.05 0.02
0.00 0.00 0.05 0.02
0.00 0.00 0.06 0.02
0.00 0.00 0.06 0.02
0.00 0.00 0.07 0.02
kk
B
2011
le
A
Lapangan Usaha
72
Lanjutan tabel 7
D
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
1
Ketenagalistrikan
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
F
Konstruksi
0.96
1.07
1.20
1.37
1.46
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
2.21
2.37
2.58
2.73
2.98
0.66
0.71
0.80
1.55
1.67
0.16 0.00 0.12 0.00 0.00
0.18 0.00 0.13 0.00 0.00
2.12
0.21 0.00 0.14 0.00 0.00
0.24 0.00 0.17 0.00 0.00
0.27 0.00 0.19 0.00 0.00
0.00 0.05
0.00 0.06
0.00 0.07
0.00 0.08
0.22 0.01 0.21 0.64 0.31 0.08 0.04 0.18 0.00 0.26 0.03 0.65
0.24 0.01 0.24 0.74 0.36 0.10 0.05 0.21 0.00 0.29 0.04 0.72
0.27 0.01 0.27 0.84 0.41 0.12 0.05 0.24 0.00 0.32 0.04 0.75
0.32 0.01 0.30 0.91 0.46 0.14 0.06 0.26 0.00 0.34 0.04 0.77
0.36 0.01 0.35 1.01 0.51 0.15 0.07 0.29 0.00 0.39 0.05 0.84
0.56 0.10 0.37
0.65 0.12 0.39
0.75 0.13 0.42
0.83 0.15 0.48
0.91 0.16 0.55
13.18 13.18
14.62 14.62
16.10 16.10
17.91 17.91
19.78 19.78
ps
.g
1.79
.b
ab
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas Produk Domestik Regional Bruto Dengan Migas
o.
1.89
kk
//
ht tt
P Q R,S,T,U
p:
L M,N O
tre
ng
J K
0.86
le
I
0.84
0.00 0.05
ga
H
id
E
* Angka diperbaiki ** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
73
Tabel 8. Peranan Lapangan Usaha Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku (persen), 2011 ─ 2015 2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6) 100.00
73.68
71.60
69.78
68.25
67.59
33.83 0.18 4.31 4.67
32.89 0.17 4.42 4.11
31.91 0.15 4.14 3.86
31.34 0.15 3.79 3.82
31.54 0.14 3.21 3.86
6.88 22.78 1.03 4.51 21.81 100.00 0.00
6.90 22.17 0.95 5.10 23.29 100.00 100.00
6.61 22.17 0.93 5.17 25.05 100.00 0.00
6.54 21.68 0.94 5.14 26.60 100.00 0.00
6.53 21.33 0.98 5.14 27.27 100.00 0.00
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
.g
o.
id
100.00
0.00 0.00 100.00 100.00 0.00 41.47 19.75 0.82 0.00
0.00 0.00 100.00 100.00 0.00 41.17 19.98 0.85 0.00
0.00 0.00 100.00 100.00 0.00 41.04 20.18 0.84 0.00
0.00 0.00 100.00 100.00 0.00 41.08 20.10 0.82 0.00
0.00 0.00 100.00 100.00 0.00 42.97 20.10 0.78 0.00
10.74
10.04
10.23
10.32
9.40
0.31
0.29
0.28
0.26
0.26
17.58
18.43
18.35
18.38
17.68
0.06
0.06
0.06
0.05
0.05
5.51 0.00 0.30
5.52 0.00 0.32
5.45 0.00 0.33
5.40 0.00 0.32
5.29 0.00 0.31
0.00 0.00 2.53 0.92
0.00 0.00 2.48 0.86
0.00 0.00 2.46 0.80
0.00 0.00 2.46 0.78
0.00 0.00 2.41 0.74
kk
ht tt
p:
//
tre
ng
ga
C
100.00
le
B
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura Semusim c. Perkebunan Semusim d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya e. Perkebunan Tahunan f. Peternakan g. Jasa Pertanian dan Perburuan 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 10 Industri Barang Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
100.00
ab
1
100.00
ps
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
.b
A
Lapangan Usaha
74
Lanjutan tabel 8
D
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014*
2015**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengadaan Listrik dan Gas 1
Ketenagalistrikan
2
Pengadaan Gas dan Produksi Es
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
96.41
96.27
95.98
95.69
95.79
3.59
3.73
4.02
4.31
4.21
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
F
Konstruksi
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
29.76
29.73
30.79
70.24
70.27
100.00 0.00 71.32 0.00 0.00
100.00 0.00 70.60 0.00 0.00
71.21
100.00 0.00 70.20 0.00 0.00
100.00 0.00 70.30 0.00 0.00
100.00 0.00 70.50 0.00 0.00
0.00 29.40
0.00 29.80
0.00 29.70
0.00 29.50
100.00 2.93 97.07 100.00 100.00 27.17 12.80 59.93 0.10 100.00 100.00 100.00
100.00 2.99 97.01 100.00 100.00 28.18 12.55 59.17 0.10 100.00 100.00 100.00
100.00 3.22 96.78 100.00 100.00 29.51 12.99 57.40 0.10 100.00 100.00 100.00
100.00 3.59 96.41 100.00 100.00 29.77 12.67 57.46 0.10 100.00 100.00 100.00
100.00 3.54 96.46 100.00 100.00 29.82 12.81 57.28 0.10 100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00
.g
ps
.b
ab
kk
//
o.
69.29
69.21
ht tt
P Q R,S,T,U
p:
L M,N O
tre
ng
J K
28.79
le
I
30.71
0.00 28.68
ga
H
id
E
* Angka diperbaiki
** Angka sangat sementara
PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha, 2011 - 2015
75
//
p:
ht tt
ps
.b
ab
kk
le
ga
ng
tre
.g
id
o.
id o. .g ps .b ab kk le ga ng tre // p: ht tt Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Trenggalek 2010 - 2014
ii