id o. .g ps .b ab kk le ga ng re //t tp : ht Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
i
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
Nomor Publikasi: -
:
.b
Naskah oleh
ps
.g
o.
id
Katalog BPS : -
le
:
ga
Gambar Kulit oleh
kk
ab
Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Trenggalek
re
ng
Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Trenggalek
:
//t
Diterbitkan oleh
ht
tp :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
ii
1KATA PENGANTAR
Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek adalah salah satu penyelenggara
Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional
(Susenas)
yang
dilaksanakan setiap tahun. Survei ini mencakup bidang sosial ekonomi masyarakat serta data kesejahteraan rakyat. Informasi yang dihimpun,
id
antara lain meliputi aspek kependudukan, kesehatan, pendidikan,
o.
ketenagakerjaan, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan dan
.g
konsumsi rumah tangga, serta kondisi sosial ekonomi rumah tangga.
ps
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek
.b
tahun 2015 ini merupakan hasil pengumpulan data melalui kuesioner
ab
Kor Susenas yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Publikasi ini
kk
disajikan dalam bentuk angka persentase untuk Kabupaten Trenggalek.
le
Dengan terbitnya publikasi ini, diharapkan dapat memenuhi
berpartisipasi
rakyat.
Kepada
ng
kesejahteraan
ga
kebutuhan masyarakat atau dinas instansi terhadap data statistik
dalam
semua
mengusahakan
pihak
yang
terwujudnya
telah
ikut
publikasi
ini,
ht
tp :
//t
re
diucapkan terima kasih.
Trenggalek, November 2016 BPS Kabupaten Trenggalek Kepala,
Ir Muhamad Wahyudi NIP. 19600620 198312 1 002
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
iii
Daftar isi
Kata Pengantar
..........................................................................
iii
Daftar Isi
..........................................................................
iv
Daftar Gambar
..........................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ...........................................................
1
1.2
Tujuan
...................................................................
2
1.3
Sistematika Penyajian ................................................
3
.g
o.
id
1.1
ps
BAB II METODE SURVEI
Ruang Lingkup .........................................................
2.2
Kerangka Sampel .......................................................
2.3
Metode Pengumpulan Data ..........................................
6
2.4
Pengolahan Data ........................................................
6
2.5
Konsep Dan Difinisi .....................................................
7
ga
BAB 3 ULASAN SINGKAT
le
kk
ab
.b
2.1
4 5
Kependudukan ...........................................................
3.2
Kesehatan .................................................................
24
3.3
Balita ........................................................................
28
Pendidikan.................................................................
32
3.5
Fasilitas Keluarga Berencana (KB) .................................
35
3.6
Perumahan ................................................................
38 .
3.7
Pengeluaran Pekapita ..................................................
41
3.8
Jaminan Sosial Rumah Tangga .....................................
44
3.9
Informasi Dan Teknologi ..............................................
47
ht
re
tp :
//t
3.4
ng
3.1
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
iv
21
Daftar Gambar
Gambar 1. Persentase Penduduk menurut kelompok usia, 2015 .............. 22 Gambar 2. Persentase Penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, penduduk yang sakit dan Persentase Rata-rata Hari Sakit, Tahun 2015 ............................................................................. 25 Gambar 3. Persentase penduduk Trenggalek menurut tempat berobat jalan
id
2015 ............................................................................. 26
o.
Gambar 4. Persentase Wanita usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
.g
dan Melahirkan Anak 2 Tahun terakhir Menurut Tempat
ps
melahirkan dan Penolong Kelahiran, 2015............................ 29
.b
Gambar 5. Persentase Baduta di Trenggalek Menurut
ab
Lamanya Pemberian Asi Tahun 2015 .................................. 30 Gambar 6. Persentase Balita di Trenggalek yang Mendapat Imunisasi
Persentase Penduduk Trenggalek Usia 15 Tahun Keatas
le
Gambar 7.
kk
menurut Jenisnya dan Imunisasi Lengkap, Tahun 2015 ......... 31
ga
Dirinci Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, ................................................................ 33
ng
Tahun 2015.
Gambar 8. Persentase Penduduk Perempuan di Trenggalek Usia 10
re
Tahun Ke Atas yang Pernah Kawin menurut Umur Kawin,
Persentase Penduduk Perempuan Trenggalek Usia 15 - 49
tp :
Gambar 9.
//t
Tahun 2015..................................................................... 36
ht
Tahun Yang Berstatus Kawin Menurut Kabupaten/Kota Dan Alat/Cara KB Yang Sedang Digunakan Tahun 2015 ............... 37
Gambar 10. Persentase Rumahtangga di Trenggalek Menurut Kondisi Bangunan yang Ditempati, Tahun 2015 ............................... 39 Gambar 11. Persentase Rumahtangga di Trenggalek Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar, Tahun 2015 ................................. 40
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
v
Gambar 12. Penduduk Trenggalek Menurut Kelompok Pengeluaran Perkapita per Bulan Tahun 2015......................................... 42 Gambar 13. Persentase Rumahtangga di Trenggalek yang Menerima beras Miskin (Raskin) danRata rata Beras Miskin yang Diterima, Tahun 2015 ....................................................... 45 Gambar 14. Persentase Rumahtangga di Trenggalek yang Ada Anggota Rumahtangganya Menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan
id
Menurut Tingkat Pendidikan,Tahun 2015 ............................. 46
o.
Gambar 15. Persentase Rumahtangga di Trenggalek yang Memiliki
.g
Komputer, Telepon Seluler dan Telepon Kabel , selama
ps
tiga bulan terakhir ............................................................ 47
.b
Gambar 16. Persentase Penduduk Berumur 5 tahun Ke atas yang pernah
ab
Mengakses Internet dalam 3 bulan terakhir Berdasarkan
ht
tp :
//t
re
ng
ga
le
kk
Tujuan dalam Mengakses Internet Tahun 2015 ................... 48
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
vi
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai
negara
berkembang,
permasalahan
tentang
kesejahteraan rakyat di Indonesia masih menjadi perhatian khusus.
taraf
dan
pola
kesejahteraan,
konsumsi,
perumahan
dan
ps
ketenagakerjaan,
pendidikan,
o.
kependudukan,
.g
masalah
id
Tingkat kesejahteraan rakyat yang dimaksud adalah meliputi
lingkungan dan angka kemiskinan yang tinggi serta kondisi sosial
.b
lainnya. Masalah kemiskinan masih menjadi sorotan penting dan
ab
menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan suatu
kk
wilayah. Demikian pula yang terdapat di wilayah Kabupaten
le
Trenggalek.
angka
kemiskinan
ng
mengurangi
ga
Program yang mampu mendukung langkah Indonesia dalam adalah
melalui
pembangunan
re
nasional. Pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian
//t
upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh
tp :
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam menjalankan misi
ht
pembangunan nasional tersebut, akan diketahui perkembangan atau
perubahan
kesejateraan
rakyat
terutama
dalam
hal
kemiskinan. Untuk membantu mengetahui perubahan ataupun perkembangan yang terjadi diperlukan seperangkat data sosial kependudukan yang lengkap dan berkesinambungan, sehingga
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
1
dapat dilakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap program yang telah dan sedang dilaksanakan. Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional
(Susenas)
dirancang
sedemikian untuk memberikan informasi kepada pemerintah baik secara nasional maupun regional untuk melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan yang telah dilakukan untuk dijadikan pijakan
id
dalam menentukan kebijakan pemerintah pada tahap pembangunan
kondisi
sosial
ekonomi
masyarakat
meliputi
kondisi
.g
dengan
o.
selanjutnya. Melalui Susenas dikumpulkan data yang berkaitan
ps
kesehatan, pendidikan, fertilitas, keluarga berencana, perumahan
.b
dan kondisi sosial ekonomi lainnya.
ab
Pelaksanaan pengumpulan data Susenas Maret 2015 terdiri
kk
dari beberapa instrumen pendataan yaitu pengumpulan data rumah
le
tangga Susenas kor (pokok) dan konsumsi yang hasilnya dapat
ga
diestimasi sampai tingkat kabupaten/kota. Data hasil Susenas 2015 yang dilakukan BPS Kabupaten Trenggalek dipublikasikan dalam
ng
bentuk buku yang berjudul “Statistik Kesejahteraan Rakyat
re
Kabupaten Trenggalek Tahun 2015”. Publikasi ini menyajikan
//t
data hasil Susenas Maret 2015 dari Kuesioner Kor dan data Pengeluaran,
tp :
Konsumsi
antara
lain
menyangkut
data-data
ht
kependudukan, kesehatan, balita, fertilitas dan KB, perumahan, pengeluaran perkapita, serta sosial ekonomi rumah tangga.
1.2 Tujuan Tujuan tersedianya
penerbitan
data
tentang
publikasi
ini
kesejahteraan
secara rakyat
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
umum yang
adalah dapat
2
mencerminkan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Secara khusus, terbitnya publikasi ini adalah : - Tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk masukan penyusunan kebijakan dan sebagai
alat
untuk
melihat
keadaan,
memonitor,
dan
mengevaluasi keberhasilan pembangunan
id
- Tersedianya data rinci tentang kesejahteraan rumah tangga,
o.
sosial-ekonomi, pendidikan, dan beberapa data kependudukan
.g
yang dirinci menurut golongan umur, jenis kelamin, status
ps
perkawinan, tingkat fertilitas, dan pemakaian kontrasepsi.
ab
.b
1.3 Sistematika Penyajian
Penulisan dalam publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat
tentang latar belakang
ga
1. Pendahuluan, berisi
le
kk
dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:
tujuan
dan
sistematika penyajian. Survei,
berisi
ng
2. Metode
ruang
re
rancangan sampel, metode
lingkup,
pengumpulan
kerangka data,
sampel,
pengolahan
//t
data, dan yang terakhir konsep dan definisi berisikan
tp :
3. Ulasan,
ulasan
singkat
tentang
aspek
ht
kependudukan, kesehatan, pendidikan, fertilitas dan keluarga
berencana perumahan,
pengeluaran
perkapita,
dan
sosial
ekonomi ee rumah tangga.ra Mengingat
terbatasnya
jumlah
sampel,
estimasi
hasil
Susenas hanya sampai dengan estimasi kabupaten, belum tersedia sampai dengan level kecamatan.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
3
2. METODE SURVEI
2.1 Ruang Lingkup
Pelaksanaan
Susenas
tahun
2015
berbeda
dengan
id
pelaksanaan Susenas tahun sebelumnya. Pelaksanaan Susenas
Maret
cakupan
sampel
cukup besar,
di
ps
Susenas
dan September.
.g
tahun 2015 dilakukan dua kali yaitu pada Maret
o.
sebelum tahun 2015 dilakukan dalam triwulanan sedangkan pada
Kabupaten
.b
Trenggalek sebesar 760 rumah tangga yang tersebar di 14
ab
kecamatan. Dengan jumlah sampel sepeti ini data yang dihasilkan
susenas
September
le
Sedangkan
kk
pada Susenas Maret dapat disajikan sampai level kabupaten.
rumahtangga,
ga
seperempatnya, di Trenggalek dengan
jumlah
jumlah
sampel
tinggal
jumlah
sampel sebanyak
sampel
seperti
ini
data
190 yang
re
ng
dihasilkan hanya sampai pada level Propinsi.
//t
Data dan informasi dari sampel rumahtangga dikumpulkan daftar
VSEN15.K
tp :
menggunakan VSEN15.K
mengumpulkan
dan
keterangan
VSEN15.KP. pokok
Kuesioner
individu
mulai
ht
kependudukan, kesehatan, pendidikan penggunaan teknologi dan lain lain serta data pokok rumah tangga meliputi penguasan bangunan
tempat
tinggal,
fasilitas
tempat
tinggal
serta
perlindungan sosial. Sedangkan VSEN.KP mengumpulkan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, penghasilan rumah tangga serta neraca keuangan rumah tangga.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
4
2.2 Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas 2015 terdiri dari 3 jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga. Kerangka sampel untuk pemilihan sampel tahap pertama adalah
id
daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan
muatan
mewah,
sensus
dominan
pemukiman
(pemukiman
kumuh),
informasi
biasa,
daerah
ps
pemukiman
blok
.g
RBL1),
o.
informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar
.b
sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban).
ab
Kerangka sampel untuk pemilihan sampel tahap kedua
kk
adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih. Kerangka
le
sampel untuk pemilihan sampel tahap ketiga adalah daftar rumah
ga
tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel pencacahan
lengkap
ng
hasil
SP2010
(SP2010-C1)
yang
telah
re
dimutakhirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.
//t
Kerangka sampel ketiga adalah untuk pemilihan rumah
tp :
tangga adalah daftar rumah tangga hasil listing yang terdapat
ht
dalam Daftar VSEN15.P. Dalam satu blok sensus diambil sebanyak 10 rumah tangga. 2.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rumah tangga yang terpilih sebagai sampel dilakukan melalui wawancara tatap muka antara petugas
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
5
survei (pencacah) dengan responden. Survei yang dilakukan Susenas 2015 yang ditujukan kepada individu, diusahakan individu tersebut adalah individu yang bersangkutan sehingga data atau informasi yang disampaikan lebih akurat, sedangkan keterangan tentang rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga, atau anggota keluarga yang lain yang mengetahui dengan pasti tentang
id
kondisi rumah tangga.
o.
Adapun referensi waktu survei yang digunakan dihitung
.g
berdasarkan satu periode yang berakhir sehari sebelum tanggal
ps
pencacahan, antara lain :
.b
a. Keterangan kegiatan anggota rumah tangga berumur 10 tahun
ab
ke atas dan konsumsi makanan, dengan refrensi waktu survei
kk
seminggu terakhir.
le
b. Keterangan kesehatan, dengan referensi waktu survei 1 bulan
ga
terakhir dan 1 tahun terakhir.
c. Pengeluaran untuk barang-barang bukan makanan, dengan
re
ng
referensi waktu survei 1 bulan terakhir dan 1 tahun terakhir.
tp :
//t
2.4 Pengolahan Data Untuk
mendapatkan
data
yang
baik,
tahapan
dalam
ht
pengolahan data Susenas adalah sebagai berikut :
a. Setelah selesai pelaksanaan lapang, dokumen hasil survei diperiksa oleh pengawas baik menyangkut kelengkapan isian, konsistensi atau keterkaitan jawaban antar pertanyaan dan juga kewajaran datanya.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
6
b. Pada tahap berikutnya dilakukan kegiatan receiving dan batching yaitu tahap memilah-milah, menyusun dan mengelompokkan dokumen. Tahapan selanjutnya adalah editing-coding¸ yaitu tahapan
penyuntingan
terhadap
kewajaran
isian
termasuk
hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban
lainnya
dan
pemberian
kode
terhadap
jawaban
Setelah data dinyatakan sempurna, maka dilaksanakan data
o.
c.
id
terbuka. Tahapan ini disebut juga tahap pra komputer.
.g
entry (perekaman data). Untuk kuesioner Kor dan Modul entry
ps
dilakukan di BPS Kabupaten, dan hasil perekaman data tersebut
.b
selanjutnya dikirim ke BPS Provinsi selanjutnya digabung dan
ab
dikirim ke BPS Pusat untuk dilakukan pengolahan/tabulasi.
Sensus
(BS)
adalah
le
A. Blok
kk
2.5 Konsep dan Definisi
bagian
dari
suatu
wilayah
ga
desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang
ng
pencacah.
re
Kriteria Blok Sensus sebagai berikut :
//t
1. Setiap wilayah desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa
tp :
blok sensus.
ht
2. Blok Sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali baik batas alam maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat (SLS seperti RT, RW, Dusun, lingkungan dan sebagainya) diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas (batas alam atau buatan).
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
7
3. Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan. Ada 3 jenis Blok Sensus, yaitu : a. Blok Sensus Biasa (B) adalah blok sensus yang bermuatan antara 80 sampai 120 rumah tangga atau bangunan sensus tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan keduanya dan sudah jenuh. b. Blok
Sensus
Khusus
(K)
adalah
blok
sensus
yang
permasyarakatan
tidak
ada
batas
muatan.
o.
lembaga
id
mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100 orang kecuali
.g
Tempat-tempat yang bisa dijadikan Blok Sensus Khusus
ps
antara lain : Asrama Militer (tangsi)
o
Daerah perumahan militer dengan pintu keluar-masuk
ab
.b
o
kk
yang dijaga.
le
c. Blok Sensus Persiapan (P) adalah blok sensus yang kosong
ga
seperti sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang dikosongkan
atau
bekas
pemukiman
yang
ng
terbakar.
(digusur)
re
d. Sub Blok Sensus adalah bagian dari blok sensus. BS yang
//t
mempunyai muatan lebih dari 150 rumah tangga harus
tp :
dipecah menjadi beberapa sub blok sensus.Yang menjadi
ht
cakupan dalam Susenas 2013 adalah blok sensus biasa.
e. Segmen adalah bagian dari blok sensus yang mempunyai batas jelas. Besarnya segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah tangga atau bangunan fisik.
B. Bangunan Fisik adalah tempat berlindung yang mempunyai dinding, lantai, dan atap, baik tetap maupun sementara, baik
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
8
digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan dapur, kamar mandi, garasi, dan lainnya yang terpisah dari bangunan induk dianggap bagian bangunan induk tersebut (satu bangunan), jika terletak dalam satu pekarangan. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik. Susenas 2013 tidak mencakup rumah tangga yang tinggal bukan
id
di bangunan fisik seperti bangunan liar di bawah jembatan, di
o.
pinggir rel kereta api, di gerbong kereta, di bantaran sungai, dan
.g
sebagainya.
ps
Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik
.b
yang mempunyai pintu keluar masuk sendiri dan dalam satu
ab
kesatuan penggunaan.
kk
C. Rumah tangga dalam hal ini dibedakan menjadi dua macam,
le
yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus.
orang
ga
1. Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok yang mendiami sebagian
atau seluruh bangunan
ng
fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur.
re
Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu.
//t
mengurus
tp :
Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari bapak, ibu dan
ht
anak-anaknya, serta anggota lainnya baik yang ada hubungan famili maupun tidak. Selain itu yang dapat juga dianggap sebagai rumah tangga biasa antara lain: Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri;
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
9
Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih terletak dalam blok sensus yang sama dianggap sebagai satu rumah tangga; Rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang; Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar satu
bangunan
sensus
walaupun
mengurus
id
dalam
o.
makannya sendiri-sendiri.
.g
2. Rumah tangga khusus meliputi:
ps
Orang-orang yang tinggal di asrama, yaitu suatu tempat
.b
tinggal yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya diatur
ab
oleh suatu yayasan atau badan, misalnya asrama perawat,
kk
asrama mahasiswa, asrama TNI (tangsi). Anggota TNI yang
le
tinggal di asrama bersama keluarganya dan mengurus
ga
sendiri kebutuhan sehari-harinya bukan rumah tangga khusus, melainkan rumah tangga biasa. yang
ng
Orang-orang
tinggal
di
panti
asuhan,
lembaga
re
pemasyarakatan, rumah tahanan dan sejenisnya.
//t
Sekelompok orang mondok dengan makan (indekos) yang
tp :
berjumlah lebih besar atau sama dengan 10 orang. Rumah
ht
tangga khusus tidak dicakup dalam Susenas.
D. Anggota rumah tangga (art) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di rumah tangga, baik yang berada di rumah tangga pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. Art yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian belum sampai 6 bulan
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
10
namun dengan maksud pergi lebih dari 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga lagi. Sebaliknya orang yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih, atau yang telah tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah/bertempat tinggal di rumah tangga tersebut selama 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga. E. Kepala rumah tangga (krt) adalah salah seorang dari anggota
id
rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-
o.
hari rumah tangga.
Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah
ps
1.
.g
F. Kependudukan
.b
atau umur menurut ulang tahun yang terakhir. Perhitungan
le
Belum Kawin
kk
2. Status perkawinan
ab
umur didasarkan pada kalender Masehi.
ga
Kawin adalah mereka yang mempunyai istri (bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan) pada saat pencacahan, baik
ng
tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja
re
mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama,
//t
negara dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup
tp :
bersama
dan
oleh
masyarakat
sekelilingnya
dianggap
ht
sebagai suami-istri.
Cerai hidup adalah mereka yang berpisah sebagai suamiistri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
11
Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup. Cerai mati adalah mereka yang ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum kawin lagi. G. Kesehatan 1. Keluhan
Kesehatan
adalah
keadaan
ketika
seseorang
mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena
id
penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal, atau hal
o.
lain. Lamanya terganggu tidak merujuk pada keluhan yang
.g
terberat saja, melainkan mencakup jumlah hari untuk semua
ps
keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir.
.b
2. Mengobati Sendiri adalah upaya oleh art/keluarga dengan
kesehatan
atau
memanggil
dokter/petugas
kk
fasilitas
ab
melakukan pengobatan sendiri (tanpa datang ke tempat
le
kesehatan ke rumahnya), agar sembuh atau lebih ringan
ga
keluhan kesehatannya, misal dengan cara minum obat modern, jamu, kerokan, kompres, pijat, dan lain-lain. Jenis
ng
obat/cara pengobatan yang digunakan adalah :
re
a. Obat Modern adalah obat yang digunakan dalam sistem
//t
kedokteran, dapat berbentuk tablet, kaplet, kapsul, sirup,
tp :
puyer, salep, dll; yang biasanya sudah dalam bentuk jadi
ht
buatan pabrik farmasi dengan kemasan bernomor kode pendaftaran di Depkes. Obat-obat ini ada yang harus dibeli dengan resep dokter di apotik dan ada yang dapat dibeli bebas di apotik, toko obat, dll.
b. Obat Tradisional adalah ramuan yang dibuat dari bagian tanaman, hewan, mineral, dll; biasanya berbentuk bubuk,
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
12
rajangan, cairan, tablet, kapsul, parem, obat gosok, dll. Pembuatnya bisa rumah tangga, penjaja jamu gendong, sinse, dukun, tabib, perusahaan jamu, pabrik farmasi, dll. c. Lainnya misal bahan makanan suplemen/pelengkap alami (sunchlorella, squalen, imedeen, omega 3, collagen, dll), minuman tonik (misal : Kratingdaeng, Kaki Tiga, Adem Sari, Lasegar, dll), kerokan, pijatan.
yang
mempunyai
keluhan
kesehatan
untuk
o.
tangga
id
3. Berobat Jalan adalah kegiatan atau upaya anggota rumah
.g
memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan
ps
mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern
ab
petugas kesehatan ke rumah.
.b
atau tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan
kk
4. Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan
le
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun mungkin saja, seperti jantung
berdenyut,
ga
hanya beberapa saat
bernafas dan menangis. Anak yang pada waktu lahir tidak
re
ng
menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati.
//t
5. Proses Kelahiran adalah proses lahirnya janin usia 5 bulan
tp :
ke atas dari dalam kandungan ke dunia luar, dimulai dengan
ht
tanda-tanda kelahiran, lahirnya bayi, pemotongan tali pusat, dan ke luarnya plasenta. a. Penolong
Pertama
Persalinan
adalah
penolong
persalinan yang pertama kali dipilih responden, jika kemudian ada kemungkinan proses mengalami hambatan maka diperlukan rujukan ke tenaga persalinan yang lain.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
13
b.Penolong
Terakhir
Persalinan
adalah
penolong
persalinan yang menangani proses hingga kelahiran bayi. 6. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)/Menyusui adalah jika puting susu ibu yang dihisap bayi mengeluarkan air susu yang diminum oleh bayi, walaupun hanya sedikit. Ibu yang menyusui dapat ibu kandung maupun bukan ibu kandung.
id
Bayi yang minum ASI melalui botol dikategorikan diberi ASI.
o.
7. Imunisasi atau vaksinasi adalah memasukkan kuman atau
.g
racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam
ps
tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut,
.b
dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap
ab
penyakit tersebut. Jenis imunisasi antara lain :
kk
a. BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksinasi untuk
le
mencegah penyakit TBC, diberikan kepada bayi baru lahir
ga
atau anak sebanyak satu kali dengan suntikan pada kulit pangkal lengan atas.
ng
b. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) adalah vaksinasi untuk
re
mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus, diberikan
//t
kepada bayi berumur 3 bulan ke atas dengan suntikan di
tp :
paha. Imunisasi DPT lengkap pada balita sebanyak 3 kali.
ht
c. Polio adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit polio, diberikan kepada bayi berumur 3 bulan ke atas, dengan memberikan 3 tetes cairan vaksin berwarna merah muda atau putih ke dalam mulut anak. Imunisasi polio lengkap pada balita sebanyak 3 kali.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
14
e. Campak/Morbilli
adalah
vaksinasi
untuk
mencegah
penyakit campak/morbilli, diberikan kepada bayi berumur 9 sampai 12 bulan, dengan suntikan di bawah kulit pada paha sebanyak 1 kali. f. Hepatitis B adalah suntikan secara intramuskular (suntikan ke dalam otot) untuk mencegah penyakit Hepatitis B, diberikan kepada bayi sebanyak 3 kali.
id
H. Pendidikan
o.
1. Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar
.g
(SD dan SLTP), menengah (SLTA) dan tinggi (perguruan
ps
tinggi/akademi), termasuk pendidikan yang setara seperti
.b
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah
ab
Aliyah. Madrasah Diniyah bukan merupakan sekolah formal.
kk
2. Tidak/belum pernah sekolah adalah tidak/belum pernah
le
terdaftar dan tidak/belum pernah aktif mengikuti pendidikan di
ga
suatu jenjang pendidikan formal. Mereka yang tamat/belum tamat Taman Kanak-Kanak yang tidak melanjutkan ke SD/MI
ng
dianggap tidak/belum pernah sekolah.
re
3. Masih bersekolah adalah status dari mereka yang terdaftar
//t
dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan
tp :
formal.
ht
4. Tidak bersekolah lagi adalah status dari mereka yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal, tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
15
5. Pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki adalah jenjang pendidikan tertinggi yang yang pernah diduduki oleh seseorang yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang sedang diduduki oleh seseorang yang masih bersekolah. 6. Tamat Sekolah adalah telah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir pada suatu jenjang pendidikan formal baik negeri swasta
dengan
mendapatkan
tanda
tamat
id
maupun
o.
belajar/ijasah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran
.g
pada kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan
ps
lulus, dianggap tamat sekolah.
.b
7. Dapat membaca dan menulis adalah mereka yang dapat
kk
latin dan atau huruf lainnya.
ab
membaca dan menulis surat/kalimat sederhana dengan huruf
le
I. Perumahan
ga
1. Status rumah yang ditempati harus dilihat dari sisi anggota rumah tangga yang mendiaminya, yaitu :
ng
a. Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu
re
pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga
//t
(krt) atau salah seorang anggota rumah tangga (art).
tp :
Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau
ht
rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri.
b. Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh krt/art dalam
jangka
waktu
tertentu
berdasarkan
perjanjian
kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
16
dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada
akhir
masa
perjanjian
pihak
pengontrak
harus
meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. c. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh krt/art dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus
id
menerus tanpa batasan waktu tertentu.
o.
d. Rumah dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan
.g
disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu
ps
art, baik dengan membayar sewa maupun tidak.
.b
e. Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut
oleh
art
tanpa
mengeluarkan
suatu
kk
ditempati/didiami
ab
diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan
le
pembayaran apapun.
ga
f. Rumah milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang
ng
tua/sanak/saudara
re
pembayaran
apapun
dan
tidak
untuk
mengeluarkan
mendiami
tempat
suatu tinggal
//t
tersebut.
tp :
g. Lainnya,
jika
tempat
tinggal
tersebut
tidak
dapat
ht
digolongkan ke dalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal milik bersama, rumah adat.
2. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari (sebatas atap). Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam perhitungan luas lantai seperti lumbung
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
17
padi, kandang ternak, lantai jemur (lamporan semen) dan ruangan khusus untuk usaha (misalnya warung). Untuk bangunan bertingkat, luas lantai adalah jumlah luas dari semua tingkat yang ditempati. Bila suatu tempat tinggal dihuni oleh lebih dari satu rumah tangga, maka luas lantai hunian setiap rumah tangga adalah luas lantai dari ruangan yang dipakai bersama dibagi banyaknya rumah tangga ditambah
id
dengan luas lantai pribadi rumah tangga yang bersangkutan.
o.
3. Sumber air minum
.g
a. Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan
ps
didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan
.b
gelas, botol, dan galon; seperti antara lain air kemasan
ab
merk Aqua, Ades, Total, dan lain-lain, termasuk juga air isi
kk
ulang.
le
b. Air leding adalah air berasal dari air yang telah diproses
ga
menjadi jernih/bersih sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini
ng
diusahakan oleh PAM/PDAM/BPAM.
re
c. Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilan airnya
//t
dengan menggunakan pompa tangan/pompa listrik.
tp :
d. Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah
ht
yang digali, cara pengambilannya dengan menggunakan
gayung atau ember baik dengan atau tanpa katrol.
e. Mata air adalah sumber air permukaan tanah yang timbul dengan sendirinya. J. Pengeluaran rumah tangga sebulan adalah semua biaya yang dikeluarkan rumah tangga selama sebulan untuk memenuhi
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
18
kebutuhan konsumsi untuk semua anggota rumah tangga. Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan dan bukan makanan. 1. Pengeluaran untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu baik dari pembelian, produksi sendiri atau pemberian. Untuk makanan yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian,
id
nilainya harus diperhitungkan sesuai dengan harga pasar
o.
setempat. Pengeluaran untuk makanan di sini yang dicatat
.g
hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh anggota rumah
ps
tangga selama seminggu yang lalu, tidak termasuk yang
untuk
bukan
makanan
ab
2. Pengeluaran
.b
diberikan kepada karyawan/pekerja atau pihak lainnya. adalah
nilai
kk
pengeluaran untuk konsumsi barang bukan makanan selama
dari
pembelian,
produksi
sendiri
maupun
dari
ga
baik
le
1 bulan yang lalu, 2 bulan yang lalu, dan 3 bulan yang lalu,
ht
tp :
//t
re
ng
pemberian/pembagian.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
19
id o. .g ps .b ab kk
ga
le
3. ULASAN STATISTIK
ht
tp :
//t
re
ng
KESEJAHTERAAN RAKYAT
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
20
kk
ab
.b
ps
.g
o.
id
3.1 KEPENDUDUKAN
le
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu
ga
wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam
ng
konsep Susenas penduduk adalah seseorang yang tinggal dalam
re
suatu wilayah tertentu selama 6 bulan atau lebih atau jika kurang
tp :
//t
dari 6 bulan berencana untuk menetap. Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang
ht
diperlukan
dalam
proses
pembangunan,
mulai
dari
tahap
perencanaan sampai dengan tahap akhir yaitu evaluasi terhadap hasil pembangunan itu sendiri. Beberapa masalah kependudukan yang perlu diperhatikan antara lain mencakup jumlah, komposisi dan distribusi penduduk.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
21
Penduduk di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 adalah 689.200 jiwa dan 197.572 rumah tangga, sehingga rata-rata penduduk per rumah tangga adalah 3,49 atau rata-rata 3-4 orang per rumah tangga. Dengan wilayah Trenggalek seluas 1261,40 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk Trenggalek tahun 2015 adalah 546 jiwa per kilometer persegi.
Persentase
penduduk laki-laki lebih kecil yaitu 49,68 persen sedangkan perempuan
sebanyak
50,31
persen.
Bila
dilihat
id
penduduk
jumlah
penduduk
laki-laki
terhadap
perempuan,
.g
antara
o.
berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), yaitu perbandingan di
ps
Trenggalek tahun 2015 diperoleh nilai 98,73 persen. Ini berarti
.b
rata-rata setiap 100 penduduk perempuan akan terdapat sekitar
ab
98-99 penduduk laki-laki. Terdapat beberapa sebab sex ratio
kk
kurang dari 100 persen, di antaranya angka harapan hidup
le
perempuan lebih tinggi dibanding angka harapan hidup laki-laki
ga
serta karena faktor migrasi penduduk laki-laki lebih tinggi terutama
ng
pada penduduk usia produktif.
Gambar 1.
65 Tahun Keatas
ht
tp :
//t
re
Persentase Penduduk menurut kelompok usia, 2015
15-64 Tahun
0-14 Tahun
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
22
Apabila diperhatikan berdasarkan kelompok umur, maka ada sekitar 68,43 persen penduduk di Trenggalek tahun 2015 masuk di usia produktif (umur 15-64 tahun), sehingga ada sebanyak 31,57 persen berada pada kelompok usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Dari data tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa angka ketergantungan (age dependency ratio) penduduk Trenggalek tahun 2015 sebesar 46,12 persen, ini berarti bahwa
id
secara hipotesis setiap 100 penduduk usia produktif menanggung
.g
o.
sekitar 46 orang penduduk usia tidak produktif.
ps
Dari sisi kelengkapan administrasi kependudukan khususnya
.b
anak dengan usia 0-17 tahun terkait kepemilikan akte kelahiran di
ab
Trenggalek sebanyak 93,49 persen sudah memiliki akte kelahiran. Jadi masih ada sekitar 6,51 persen anak di Trenggalek belum
kk
memiliki akte. Mereka yang belum memiliki akte alasan yang
le
terbanyak adalah karena mengaku malas / tidak mau repot yaitu
ga
sebesar 30,68 persen. Padahal akte ini merupakan bukti pengakuan
tp :
//t
re
ng
yang sah terkait identitas dari yang bersangkutan.
ht
Penduduk 0 - 17 tahun
22.37 % karena akte belum terbit
93.49 % memiliki Akte Kelahiran
14.56 % karena tidak punya biaya untuk mengurus
6.51 % tidak memiliki Akta Kelahiran
5.97 % karena tidak tahu cara mengurusnya 30.68 % karena Malas/tidak mau repot 26.42 % karena alasan lainnya
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
23
o.
id
3.2 KESEHATAN
ng
ga
le
kk
ab
.b
ps
.g
Pada tahun 2015, secara umum penduduk perempuan lebih banyak mengalami keluha kesehatan dari pada penduduk laki laki
re
Kesehatan adalah hak dasar manusia dan merupakan salah
//t
satu aspek penentu kualitas sumber daya manusia yang penting
tp :
untuk dicermati. Sumber daya manusia yang sehat secara fisik diharapkan akan baik pula dari sisi kualitas, terutama untuk
ht
berkiprah dalam pembangunan agar kesejahteraan rakyat dapat terwujud. Melalui pembangunan bidang kesehatan diharapkan pelayanan kesehatan yang memadai dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat
dilaksanakan
dengan
tindakan
nyata
misalnya
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
melalui
24
penyediaan
berbagai
fasilitas
kesehatan
dilengkapi
dengan
peralatan medis yang memadai, yang diiringi ketersediaan tenaga medis berkualitas. Gambar 2. Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan, Penduduk Yang Sakit dan Persentase Rata-rata Hari Sakit, 2015 Persentase
Tidak Ada Keluhan Kesehatan
id
Ada Keluhan Kesehatan
Yang
o.
Penduduk 31%
.g
Mengalami
ps
69%
Keluhan
ab
.b
Kesehatan
Persentase
kk
Penduduk
82.3 %
Tidak Sakit
le
Yang
ga
Mengalami
Sakit
17.7 %
re
ng
Sakit
Persentase
//t
Rata-Rata
tp :
Hari Sakit
43,81
34,73
ht
( hari )
<4
4-7
8,13
5,28
8,05
8-14
15-21
22-30
Berdasarkan hasil Susenas 2015 di Kabupaten Trenggalek, sekitar
31
persen
penduduk
mempunyai
keluhan
kesehatan
(referensi survei dalam sebulan yang lalu) dan penduduk yang
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
25
mengalami
sakit sebesar
mengalami
keluhan
17,7 persen. Dari
kesehatan
yang
penduduk
menyebabkan
yang
terganggu
aktivitas keseharian, terdapat sekitar 43,81 persen dengan lama hari terganggu kurang dari 4 hari dan terdapat 34.73 persen dengan lama hari terganggu 4-7 hari. Dalam mengatasi keluhan kesehatan yang dialami, ada
id
sekitar 59,84 persen penduduk berobat jalan dan sisanya 40,16
o.
persen tidak melakukan berobat jalan. Berbagai alasan penduduk
.g
tidak berobat jalan dalam mengatasi keluhan kesehatannya, yang
ps
paling besar adalah karena mereka mengobati sendiri keluhan
.b
kesehatannya yaitu sebesar 69,54 persen dan berikutnya adalah
ab
karena merasa tidak perlu untuk berobat jalan karena keluhan kesehatan yang dirasakan dianggap biasa dan tidak perlu berobat
kk
jalan. Penduduk yang berobat jalan kebanyakan mendatangi tempat
le
praktek dokter/bidan yaitu sebesar 62,43 persen dan berikutnya
ga
yang banyak didatangi adalah Puskesmas/Pustu sebesar 21,47
Gambar 3
re
ng
persen.
ht
tp :
//t
Persentase Tempat Berobat Jalan Penduduk Trenggalek 2015
Lainnya
Praktek Pengobatan…
UKBM (Polindes,Poskesdes,Posyandu,BP)
3,1 1,59 1,75 21,47
Puskesmas/Pustu Klinik/Praktek Dokter Bersama
5,56 62,43
Praktek Dokter/Bidan RS Swasta
2,67
RS Pemerintah
4,7
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
26
Kepemilikan jaminan kesehatan juga masih jauh dari cukup, bagi masyarakat Trenggalek. Lebih dari 64 persen penduduk belum memiliki
jaminan
kesehatan.
Kepemilikan
terbanyak
adalah
Jamkesmas atau BPJS PBI ( 24.08 persen ) yang dimiliki oleh rumah tangga sasaran program perlindungan sosial. Selanjutnya adalah Askes/Asabri/Jamsostek ( 5.6 persen ) dan BPJS Kesehatan
o.
id
(4.33 persen ).
ps .b
ng
ga
le
kk
ab
Tidak Memiliki Jaminan Kesehat an 64%
.g
Memiliki Jaminan Kesehat an 36%
Dilihat dari kebiasan merokok dalam sebulan terakhir,
re
penduduk Trenggalek yang usianya 5 Tahun keatas, sebanyak
//t
23,10 persen merokok dengan rincian 20,37 persen merokok setiap
tp :
hari dan 2,83 persen merokok tapi tidak setiap hari. Jumlah batang
ht
yang dihisap oleh para perokok pun cukup banyak, yaitu 48 persen perokok menghisap lebih dari 60 batang rokok, 32 persen menghabiskan 30-59 batang dalam seminggu, sisanya 19 orang perokok menghabiskan rokok tidak sampai 30 batang per minggu.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
27
3.3 B A L I T A
Imunisasi Lengkap 87%
kk
ab
.b
ps
.g
o.
Imunisasi Tidak Lengkap 13%
id
Persentase Anak 0-23 bulan menurut imunisasi yang diterima
le
Pertumbuhan manusia dalam perkembangannya akan sangat
ga
dipengaruhi pada saat tumbuh kembangnya pada masa balita.
ng
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan balita, antara
re
lain kesehatan ibu, tenaga penolong pada saat lahir, pemberian ASI
//t
dan imunisasi. Demi keselamatan bayi dan ibu yang melahirkan,
tp :
sebaiknya penolong persalinan dilakukan oleh tenaga medis atau orang yang sudah dibekali pengetahuan dan kemampuan persalinan
ht
secara memadai. Perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun di Trenggalek
yang melahirkan anak lahir hidup kurang dari 2 tahun yang lalu, sebanyak 38,58 persen memilih RS/RS Bersalin dan 34,55 persen memilih tempat praktek bidan/klinik/praktek dokter sebagai tempat melahirkan.
Fasilitas-fasilitas
tersebut
banyak
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
dipilih
karena
28
dipandang sebagai tempat yang cukup memadai untuk proses kelahiran yang memerlukan penanganan serta peralatan yang serius.
Gambar 4. Persentase Wanita usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin dan Melahirkan Anak 2 Tahun terakhir Menurut Tempat
o.
id
melahirkan dan Penolong Kelahiran, 2015. Persentase kelahiran 15-49
.g
Persentase wanita usia 15-49
tahun yang pernah kawin dan
ps
tahun yang melahirkan kurang
melahirkan anak dalam 2
.b
dari 2 tahun yang lalu menurut penolong kelahiran
ab
tahun terakhir berdasarkan
ht
tp :
//t
re
ng
ga
le
kk
tempat melahirkan
Bila dilihat dari penolong proses kelahiran, seluruh kelahiran telah ditangani oleh tenaga medis. Sebanyak 61 persen ditangani bidan, 38 persen di tangani oleh dokter kandungan
sedangkan
sisanya masih sekitar 1,4 persen ditangani dokter umum.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
29
Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Pemberian ASI pada bayi sangat makanan
utama
diperlukan, karena ASI merupakan sumber yang
murah
dan
terbaik
serta
memenuhi
kebutuhan gizi dan mengandung zat yang memberikan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit ringan. Selain itu, pemberian ASI
id
juga sebagai sarana paling efektif untuk mempererat hubungan
.g
o.
lahir-batin antara ibu dan anak.
ps
Gambar 5.
.b
Persentase Baduta di Trenggalek Menurut
ab
Lamanya Pemberian Asi Tahun 2015
re
ng
ga
le
kk
60,6
12 - 15 bulan
15,59
16 - 19 bulan
10,29
20 - 23 bulan
tp :
//t
< 12 bulan
13,52
Kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan pada bayi sangat
ht
berkaitan dengan asupan gizi makanan yang dikonsumsi oleh ibu, terutama saat ibu hamil dan setelah melahirkan (masa menyusui). ASI sebenarnya memang langsung dikenalkan pada bayi mulai saat lahir, proses ini disebut dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Data data Susenas 2015 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 1549 Tahun di Trenggalek yang Melahirkan Anak Lahir Hidup Kurang
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
30
dari 2 Tahun yang lalu sebanyak 50,93 persen sudah melakukan IMD kurang dari 1 jam setelah kelahiran bayi, namun masih ada sebanyak 6,53 persen yang melakukan IMD lebih dari 1 hari. Hal yang tak kalah penting dalam melindungi balita pada masa tumbuh kembangnya dan menjaga kesehatannya hingga dewasa kelak adalah pemberian Imunisasi. Imunisasi merupakan
id
prosedur pencegahan penyakit menular yang diberikan kepada anak
berguna
untuk
melindungi
tubuh
dari
serangan
.g
imunisasi
o.
sejak masih bayi hingga remaja. Antibodi yang terbentuk setelah
ps
mikroorganisme tersebut di masa yang akan datang. Inilah yang
.b
disebut dengan kekebalan aktif. Imunisasi dasar yaitu BCG, DPT,
ab
POLIO, Campak dan Hepatitis B diberikan oleh pemerintah melalui kegiatan posyandu yang ada di desa dan kelurahan. Namun
kk
demikian belum seluruh balita di Trenggalek yang mendapatkan
le
imunisasi dasar ini, terutama campak ( 78.95 persen ), hal ini
ga
dimungkinkan karena masih ada orang tua yang kurang aktif dalam
re
ng
kegiatan posyandu di daerahnya. Gambar 6.
//t
Persentase Balita di Trenggalek yang Mendapat Imunisasi
ht
tp :
menurut Jenisnya dan Imunisasi Lengkap, Tahun 2015 95,57
94,99
98,16
93,96 78,95
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
31
3.4 PENDIDIKAN
o.
ps
.g
93,98
id
6.02 persen penduduk Trenggalek umur 15 tahun keatas, tidak bisa membaca dan menulis
.b
6,02
Melek Huruf
ab
Buta Huruf
kk
Pembangunan di bidang pendidikan baik secara formal
le
maupun non formal mempunyai andil besar terhadap kemajuan
ga
sosial ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Ukuran dasar tingkat pendidikan adalah kemampuan penduduk 10 tahun ke atas untuk
baca-tulis
re
Kemampuan
ng
baca-tulis huruf latin dan atau huruf lainnya (melek huruf). merupakan
kemampuan
intelektual
//t
minimum karena sebagian besar informasi dan ilmu pengetahuan
tp :
diperoleh melalui membaca.
ht
Angka buta huruf merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan antar wilayah,
mengingat
buta
huruf
selalu
identik
dengan
keterbelakangan serta ketidakberdayaan yang umumnya menjadi ciri masyarakat marginal. Pada tahun 2015, masih ada sekitar 6,02 persen penduduk usia 15 tahun ke atas di Trenggalek yang buta
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
32
huruf (belum melek huruf). Secara umum, angka buta huruf lakilaki lebih rendah dibanding angka buta huruf perempuan, yaitu 3,14 persen dibanding 8,75 persen. Partisipasi sekolah penduduk usia 10 tahun ke atas di Trenggalek berdasarkan Susenas tahun 2015 adalah 15,29 persen sedang bersekolah, 80,21 persen penduduk tidak bersekolah lagi dan ada sebesar 4,60 persen tidak/belum pernah sekolah. Bila
id
diperhatikan menurut jenis kelamin, penduduk usia 10 tahun
o.
keatasyang sedang sekolah, laki laki lebih banyak, yaitu 11.58
ps
.b
Gambar 7.
.g
persen sedangkan perempuan 14.04 persen.
ab
Persentase Penduduk Trenggalek Usia 15 Tahun Ke Atas
le
kk
Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Tahun 2015
ga
S2/S3
ng
D4/S1 D1/D2/D3
re
SMK
//t
SMA sederajat
tp :
SMP sederajat
ht
SD sederajat
Tidak punya ijazah 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan (ijazah tertinggi yang dimiliki) merupakan indikator pokok kualitas SDM, karena semakin
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
33
tinggi
ijazah
yang
dimiliki
oleh
penduduk
suatu
daerah
mencerminkan kualitas penduduk di daerah tersebut. Pada tahun 2015, penduduk usia 15 tahun ke atas di Trenggalek sebagian besar masih tamatan SD/sederajat yaitu sebesar 38,77 persen dan yang tamatan Sarjana sebesar 5,08 persen (D1-D3 = 1,11 persen, D4/S1 = 3,80 persen dan S2/S3 0,17 persen). Kondisi seperti ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi era Masyarakat
id
Ekonomi Asean (MEA). Seperti kita ketahui bersama pada Tahun
o.
2015 ini merupakan awal dibukanya MEA, dalam menghadapinya
.g
semua daerah haruslah mempersiapkan sumber daya manusia
ht
tp :
//t
re
ng
ga
le
kk
ab
.b
ps
(SDM) yang trampil, cerdas, dan begitu juga Trenggalek
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
34
3.5 Fertilitas dan Keluarga Berencana [ KB ] Sebanyak 4.89 persen dari wanita usia subur yang
o.
.g
Dan sebanyak 7.59 persen perempuan pernah kawin
id
pernah kawin berumur 15 – 19 tahun.
ps
menikah pada usia kurang dari 17 tahun
ab
.b
Trenggalek, 2015
kk
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil
le
reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau sekelompok
ga
wanita. Kesehatan reproduksi yaitu kesehatan pada ibu khususnya dan perempuan pada umumnya di masa usia subur (15-49 tahun),
dengan
re
berkaitan
ng
perlu mendapat perhatian yang tidak kalah penting. Hal ini kualitas
kesehatan
perempuan
terutama
//t
berkaitan dengan kodrat perempuan, yang memiliki siklus haid,
tp :
hamil, melahirkan, dan menyusui dalam hidupnya. Selain itu
ht
kesehatan bayi semasa dalam kandungan sangat bergantung pada kesehatan ibu yang mengandungnya, jadi kesehatan anak pada dasarnya akan sangat tergantung pada kesehatan ibunya. Angka kelahiran (fertilitas) sangat dipengaruhi oleh usia perkawinan pertama perempuan serta angka prevalensi keluarga berencana (KB). Usia perkawinan pertama seorang perempuan
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
35
berpengaruh terhadap resiko melahirkan, karena semakin muda usia perkawinan pertama, maka akan semakin besar resiko keselamatan ibu maupun anak selama masa kehamilan maupun saat melahirkan. Gambar 8 Persentase Penduduk Perempuan di Trenggalek Usia 10 Tahun Ke Atas yang Pernah Kawin menurut Umur Kawin,
o.
id
Tahun 2015
ab
.b
ps
.g
< 17 Thn 8%
25 Thn + 6%
ga
//t
re
ng
19 - 24 Tahun 62%
le
kk
17 - 18 Tahun 24%
tp :
Perkawinan di usia muda masih perlu menjadi perhatian, di
Trenggalek tahun 2015 ada 8 persen dari wanita pernah kawin
ht
menikah pada usia kurang dari 17 tahun. Selain berakibat pada rendahnya tingkat pendidikan, perkawinan pada kelompok usia muda tersebut akan menyebabkan peluang lebih besar untuk memiliki jumlah anak lebih banyak, jika tidak memiliki perencanaan keluarga yang baik, mengingat masa reproduksinya yang relatif
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
36
panjang. Untuk itu perlu peningkatan akses program Keluarga Berencana, khususnya pada kelompok seperti ini. Beberapa
waktu
belakangan
pemerintah
mulai
gencar
kembali menggalakkan program KB dengan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS). Pada usia 15-49 tahun merupakan usia subur bagi perempuan, karena pada kelompok usia ini cukup besar peluang
id
perempuan untuk bisa hamil dan melahirkan anak. Pada kelompok
o.
umur ini akses program KB perlu digalakkan. Pada tahun 2015 di
.g
Trenggalek sekitar 67,42 persen perempuan berstatus kawin pada
ps
kelompok usia 15-49 tahun sedang menggunakan alat/cara KB.
.b
Di antara perempuan yang sedang menggunakan alat/cara
ab
KB, alat/cara KB yang banyak digunakan adalah suntikan KB sebesar 50,78 persen, berikutnya menggunakan pil KB sebesar 9,48
kk
persen dan yang ketiga adalah menggunakan IUD/AKDR/Spiral
le
sebesar 9,45 persen..
ga
Gambar 9
ng
Persentase Penduduk Perempuan Trenggalek Usia 15 - 49
re
Tahun Yang Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara KB Yang
//t
Sedang Digunakan Tahun 2015
tp :
Tradisional
ht
Kondom
3,18
0,5 17,92
Pil
Implan
8,69 50,78
Suntik IUD
9,45
MOW/MOP
9,48
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
37
ps
.g
o.
id
3.6 PERUMAHAN
.b
Rumah adalah tempat untuk berkumpul dan berinteraksi
ab
antar sesama keluarga, serta bersosialisasi dengan lingkungan.
kk
Bahkan saat ini rumah sudah menjadi bagian dari gaya hidup,
le
lambang tingkatan sosial dan investasi. Rumah akan menjadi
ga
tempat tinggal yang nyaman dan aman, bila memiliki kualitas bangunan yang baik, lengkap dengan fasilitasnya, serta berada
ng
dalam lingkungan yang bersih dan sehat.
re
Kondisi dan estetika perumahan yang baik akan memberikan
//t
kenyamanan bagi seluruh anggota rumah tangga. Semakin baik
tp :
kondisi dan kualitas rumah yang ditempati menunjukkan semakin
ht
baik keadaan sosial ekonomi rumah tangga. Secara umum rumah dapat dikatakan layak huni apabila memiliki lantai, dinding dan atap yang
memenuhi
syarat,
serta
mempunyai
luas
lantai
yang
mencukupi/sebanding dengan banyaknya orang yang tinggal di dalamnya. Selain itu, rumah layak huni juga ditentukan oleh fasilitas
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
38
penerangan,
air
minum
dan
tempat
pembuangan
akhir
kotoran/tinja. Sejalan
dengan
bertambahnya
jumlah
penduduk
maka
semakin meningkat pula kebutuhan perumahan. Fakta yang terjadi, lahan
untuk
perumahan
semakin
terbatas
dan
biaya
untuk
mendapatkan/membeli rumah yang layak sering tidak terjangkau
id
oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan banyak
o.
rumah tangga menempati rumah yang kurang layak huni.
.g
Gambar 10
ps
Persentase Rumahtangga di Trenggalek Menurut Kondisi
ab
.b
Bangunan yang Ditempati, Tahun 2015
kk
38.94 %
64.09 %
ng
ga
luas tanah 50-99meter
le
sumber air sumur terlindung
re
lantai bukan tanah
tp :
//t
atap genteng (keramik,metal,tanah liat)
95,86
91.48 %
ht
dinding tembok
89.58 %
milik sendiri
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
96.26 %
39
Bila dirangkum berdasarkan hasil Susenas tahun 2015 berdasarkan status tempat tinggal/rumah yang ditempati oleh rumah tangga di Trenggalek, sekitar 96,26 persen menempati rumah milik sendiri, berdasarkan luas lantai terbanyak menempati rumah dengan luas lantai 50-99 meter persegi atau lebih, sebanyak 64,09 persen. Berdasarkan kualitas rumah, sekitar 89,54 persen rumah di Trenggalek berlantai bukan tanah, rumah berdinding
id
terluas tembok sekitar 83,90 persen dan sekitar 95,86 persen
.g
o.
rumah memiliki atap terluas beton/genteng.
ps
Meskipun sebagian besar rumah tangga di Trenggalek (72,98
.b
persen) sudah mempunyai tempat buang air besar sendiri namun
yang
persen
ab
kalau dilihat tempat pembuangan akhir tinjanya masih ada 39,11 belum
memenuhi
syarat
kesehatan
dengan
masih
banyaknya
le
terus
kk
(sawah/sungai/kebun/lobang tanah). Kondisi ini tidak bisa dibiarkan rumah
tangga
yang
belum
ga
mempunyai sarana pembuangan akhir tinja yang memadahi. Hal ini
Gambar 11
re
ng
tentunya akan mempengaruhi kesehatan penduduknya.
//t
Persentase Rumahtangga di Trenggalek Menurut
tp :
Fasilitas Tempat Buang Air Besar, Tahun 2015
ht
12% 0%
Sendiri
15%
Bersama Umum Tidak ada 73%
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
40
3.7 PENGELUARAN PER KAPITA
o.
id
Persentase Pengeluaran Rumahtangga di Trenggalek Dilihat dari Konsumsi Makanan dan Non Makanan, Tahun 2015
Pengeluaran
Non Makanan
Makanan
.g
Pengeluaran
ps
51%
ga
le
kk
ab
.b
49%
ekonomi
ng
Salah satu cara melihat kesejahteraan penduduk dari sisi adalah
yang
re
pendapatan
dengan
melihat
meningkat
pendapatannya.
dimungkinkan
secara
Dengan ekonomi
//t
penduduk lebih sejahtera. Namun untuk memperoleh informasi
tp :
tentang pendapatan rumah tangga sangatlah sulit sehingga dalam
ht
pendekatannya menggunakan pengeluaran. Secara umum jumlah pengeluaran berbanding lurus dengan pendatapatan. Kemampuan daya beli masyarakat dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi daya beli masyarakat menunjukkan
peningkatan
kemampuan
dalam
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
memenuhi
41
kebutuhan hidupnya dan menjadi salah satu indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Gambar 12 Penduduk Trenggalek Menurut Kelompok Pengeluaran
id
Perkapita per Bulan Tahun 2015.
.g
o.
17.32 %
1.000.000 keatas
ps
11.99 %
750.000-999.999
ab
.b
20.11 %
500.000-749.999
28.86 %
kk
300.000-499.999
21.72 %
Susenas
re
Data
ng
ga
le
< 300.000
memberikan
informasi
kesejahteraan
//t
masyarakat yang direpresentasikan melalui pengeluaran konsumsi
tp :
rumah tangga. Pada data kelompok pengeluaran Susenas 2015 kelompok
terbanyak
pada
pengeluaran
antara
ht
menunjukkan
300.000 rupiah dan 500.000 rupiah. Namun bila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya ada peningkatan pengeluaran penduduk Trenggalek. Hal ini dibuktikan oleh persentase penduduk yang bergeser menuju pada kelompok pengeluaran yang semakin besar.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
42
Pergeseran persentase pengeluaran rumah tangga dari kelas pengeluaran yang lebih rendah ke kelas pengeluaran yang lebih tinggi, mengandung dua kondisi, yaitu pertama terjadi karena adanya peningkatan kesejahteraan rumah tangga atau kedua karena adanya peningkatan harga berbagai kebutuhan rumah tangga. Meningkatnya kesejahteraan penduduk biasanya juga ditandai dengan semakin berkurangnya proporsi pengeluaran untuk
id
keperluan makanan yang selanjutnya bergeser pada pengeluaran
o.
untuk keperluan bukan makanan.
.g
Pada tahun 2015 sebagian besar pengeluaran penduduk
ps
Trenggalek sudah bergeser ke arah untuk memenuhi kebutuhan
.b
non makanan, yaitu mencapai 51,11 persen. Kondisi ini juga
ab
mendukung adanya peningkatan kesejahteraan sejalan dengan
ht
tp :
//t
re
ng
ga
le
kk
peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
43
3.8 Jaminan Sosial Rumah Tangga
id
Rata – rata bantuan beras miskin yang diterima adalah 7 kg/bulan dengan harga rata-rata 2.000 rupiah per kilogram
diselenggarakan
oleh
negara
guna
menjamin
.g
yang
o.
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial warga
ps
negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak.
.b
Utamanya adalah sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang
ab
memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap
kk
kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia lanjut,
le
kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.
ga
Perlindungan sosial adalah paket kebijakan negara yang
ng
harus mencakup seluruh warga negara sejak berada dalam kandungan hingga meninggal. Sebagai bagian dari kebijakan,
re
perlindungan sosial harus diorganisir oleh negara. Pada kasus
kandungan
tp :
dalam
//t
negara maju, perlindungan sosial dijamin sejak ibu hamil dan bayi karena
negara
ingin
memastikan
lahirnya
ht
generasi yang lebih baik. Berbagai program perlindungan sosial di tujukan kepada masyarakat terutama pada kelompok rentan/kurang beruntung seperti Program Beras miskin, PKH, Jamkesmas, BSM, Kartu Indensia Pintar dan sebagainya.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
44
Gambar 13 Persentase Rumah Tangga di Trenggalek penerima Bantuan Beras Miskin, 2015
kk
ab
.b
ps
.g
Menerima Raskin
o.
id
Tidak Menerima Raskin
le
Data Susenas tahun 2015 menunjukkan lebih dari separuh
ga
rumah tangga di Trenggalek menerima bantuan pemerintah berupa beras miskin (Raskin) yaitu sebesar 68,24 persen. Jumlah penduduk
ng
miskin di Trenggalek tahun 2015 sekitar 13 persen, sedangkan
re
rumah tangga penerima raskin 68,24 persen ini memberikan
//t
gambaran bahwa rumah tangga yang menerima Raskin tidak saja
tp :
orang yang masuk dalam kelompok miskin saja. Kondisi ini
ht
menjadikan jumlah beras yang diterima setiap rumahtangga menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya. Jumlah rata-rata raskin yang diterima per rumahtangga pada tahun 2015 adalah sebesar 7,08 kg padahal yang ditetapkan oleh pemerintah seharusnya 15 kg per rumahtangga.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
45
Gambar 14 Persentase Rumah tangga di Trenggalek yang Ada Anggota Rumah tangganya Menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM)
id
Menurut Tingkat Pendidikan, Tahun 2015
52,63
o.
52,75
ab
.b
47,37
47,25
ps
.g
83,18
SMP
SMA
le
kk
SD
16,82
ga
Menerima BSM
Tidak Menerima BSM
Program pemerintah lainya adalah pemberian bantuan bagi miskin
(BSM)
yang
ng
siswa
bermaksud
menolong
siswa
dari
sekolah
dan
//t
putus
re
rumahtangga kurang mampu dengan harapan mengurangi angka meningkatkan
angka
partisipasi
sekolah.
tp :
Sebanyak 47,25 persen rumahtangga di Trenggalek yang ada anak
ht
SD nya menerima BSM dan ditingkat SMP sebanyak 47,37 persen sedangkan tingkat SMA sebanyak 16,82 persen. Rata-rata uang yang diterima oleh seorang siswa untuk SD sebesar Rp. 188.886 dan SMP sebesar Rp. 277.192 sedangkan SMA sebesar Rp. 110.154. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan rumahtangga dalam memenuhi kebutuhan anak sekolah.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
46
3.9 INFORMASI dan TEKNOLOGI Kebutuhan akan teknologi di zaman modern ini memang tidak bisa terpisahkan sehingga membuat teknologi -teknologi baru bermunculan. Teknologi adalah ciptaan manusia yang mana tujuan utama diciptakannya demi untuk memudahkan atau meringankan aktivitas manusia. Teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan
id
pola pikir masyarakat sehingga bisa mempengaruhi kehidupan
o.
sosial. Seperti contohnya fasilitas internet yang bisa dibilang hal
.g
wajib saat ini membuatnya mendapat tempat sebagai pusat
ps
informasi dan menjadi wadah trend pergaulan masyarakat kota
.b
besar di zaman modern ini, bukan lagi buku, koran, dll. Hal tersebut
ab
dikarenakan manusia lebih senang dengan sesuatu yang praktis dan
kk
cepat .
le
Gambar 15
ga
Persentase Rumah tangga di Trenggalek yang Memiliki
ht
tp :
//t
re
ng
Komputer, Telepon Seluler dan Telepon Kabel , 2015
13,98
85,66
1,49
Berdasar hasil Susenas terlihat bahwa rumah tangga di Trenggalek dari tahun ketahun semakin memanfaatkan teknologi informasi modern dan meninggalkan yang lama. Kondisi ini dapat
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
47
dilihat dari perkembangan jumlah rumah tangga yang memiliki Telepon
seluler/HP
dalam
tiga
tahun
terakhir
ini
semakin
meningkat. Pada tahun 2015 lebih dari 85 persen rumah tangga memiliki HP.
Sedangkan kepemilikan telepon kabel menurun
menjadi 1,49 persen saja. Lebih dari 30 persen penduduk usia 5 tahun keatas di Trenggalek telah mengakses internet. Penduduk laki - laki lebih
id
banyak yang mengakses internet dibandingkan perempuan yaitu
o.
16,91 persen laki -laki dan 14,59 persen perempuan . Bila dilihat
.g
tujuannya secara berturut -turut dari 3 tertinggi adalah mengakses
ps
internet karena sosial media/jejaring sosial sebesar 80,36 persen,
.b
kemudian mendapatkan informasi/berita sebesar 66,65 persen dan
ab
hiburan 46,62 persen
kk
Gambar 17
le
Persentase Penduduk Berumur 5 tahun Ke atas yang
ga
Pernah Mengakses Internet dalam 3 bulan terakhir
ng
Berdasarkan Tujuan dalam Mengakses Internet Tahun
4,02 Mendapatkan informasi
//t
re
3,65
2015 .
tp :
46,62
66,65
Mengerjakan tugas sekolah Mengirim/menerima email
ht
6,69
35,91
Sosial Media/jejaring sosial
Pembelian/penjualan barang/jasa
80,36 24,21
Hiburan
Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
48
id o. .g ps .b ab kk le ga ng re //t tp : ht Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek Tahun 2015
49
ht
.b
ab
kk
le
ga
tre ng
://
tp
id
o.
.g
ps