Kedokteran Keluarga UNSPECIFIED SEVERE PROTEIN-CALORIE MALNUTRITION DAN STUNTING Putih Ayu Qurrota A’yun 1710029049
Pembimbing: Dr. dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM dr. Tiara Ramadhani
LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ialah mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita (United Nations, 2015). Beberapa program untuk meningkatkan status gizi balita telah dijalankan pemerintah, namun malnutrisi di Indonesia belum mengalami penurunan.
LATAR BELAKANG
UNDERWEIGHT Gizi Kurang
Gizi Buruk
Total
25.00% 19.60%
20.00% 15.00%
17.80%
14,40%
13.90%
10.00% 5.70% 5.00%
3.40%
0.00% 2013
2016
(Kemenkes RI, 2013); (Kemenkes RI, 2016)
LATAR BELAKANG
STUNTING Pendek 40.00%
Sangat Pendek
Total
37.20%
35.00% 27.60%
30.00% 25.00% 20.00%
19.20%
18.00%
19%
15.00% 8.60%
10.00%
5.00% 0.00% 2013
2016
(Kemenkes RI, 2013); (Kemenkes RI, 2016)
LATAR BELAKANG
WASTING Kurus
Sangat Kurus
Total
14.00% 12.10%
12.00%
11.10%
10.00% 8.00% 6.00%
8% 6.80% 5.30%
4.00%
3.10%
2.00% 0.00% 2013
2016
(Kemenkes RI, 2013); (Kemenkes RI, 2016)
LATAR BELAKANG
Intervensi Gizi Spesifik:
ASI eksklusif dan MPASI yang bergizi
Tablet Fe dan asam folat untuk ibu hamil dan menyusui
Pemberian zat gizi mikro untuk anak
Pemberian obat cacing untuk anak
Pemberian vitamin A pada balita
Penanganan anak gizi buruk
Fortifikasi makanan dengan zat gizi mikro seperti vitamin A, zat besi, dan yodium
Pencegahan dan pengobatan malaria bagi ibu hamil, bayi, dan anak
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: An. AGB
Identitas Orang tua
Nama Ayah
: Tn. B
Usia
: 38 tahun
Pekerjaan
: Satpam
Pend. Terakhir: SMA
Usia
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Nama Ibu
: Ny. M
Alamat
: Jl. Perjuangan 7
Usia
: 37 tahun
Anak ke
:2
Pekerjaan
: IRT
Pend. Terakhir: SMA
: 1 tahun 2 bulan
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama
Berat dan tinggi badan tidak meningkat.
Riwayat Penyakit Sekarang
Berat badan anak tidak meningkat sesuai yang seharusnya
Dalam hampir 5 bulan terakhir, pasien hanya mengalami peningkatan berat badan sebanyak 0,5 kg.
Pasien hanya mengalami peningkatan tinggi badan sebanyak 1 cm dalam setahun terakhir.
Tidak ada keluhan muntah, diare, demam, sesak napas, maupun penurunan kesadaran.
LAPORAN KASUS
Pasien tidak mau makan selain asi, terkadang hanya makan biskuit
Pasien makan dengan frekuensi 3x sehari, namun pasien sering tidak menghabiskan makanannya.
Pasien jarang mengonsumsi buah dan sayur. Pasien tidak pernah minum susu formula.
Selama kehamilan, ibu pasien jarang kontrol. Ibu pasien tidak pernah mengalami keluhan dan makan dengan teratur.
Ibu pasien jarang membawa pasien ke Posyandu untuk dipantau tumbuh kembangnya, kecuali 3 bulan pertama saat pasien lahir
Berat badan dan tinggi badan pasien selalu berada di area hijau pada Kartu Menuju Sehat.
LAPORAN KASUS Bulan
Usia (bulan)
BB Anak (kg)
BB Normal (kg)
TB Anak (cm)
TB Normal (cm)
Januari 2018
0
4,1
2,5 – 4,4 (3,3)
40
46,1 – 53,7 (49,9)
Februari 2018
1
4,5
3,4 – 5,8 (4,5)
47,3
50,8 – 58,6 (54,7)
Maret 2018
2
4,8
4,3 – 7,1 (5,6)
50,8
54,4 – 62,4 (58,4)
Oktober 2018
9
5,5
7,1 – 10,3 (8,9)
64
67,5 – 76,5 (72,0)
Desember 2018
11
5,9
7,6 – 11,7 (10,5)
64,7
69,9 – 79,2 (74,5)
Maret 2019
14
6
8,1 – 12,8 (10,1)
65
73,1 – 83,9 (78,0)
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit infeksi berat sebelumnya, hanya beberapa kali mengalami batuk pilek ringan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ditemukan adanya riwayat malnutrisi pada keluarga pasien.
LAPORAN KASUS Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Makan dan minum anak
BBL
: 2670 gram
ASI: sejak lahir sampai sekarang
PBL
: 40 cm
Susu sapi/buatan: tidak pernah
BB sekarang
: 6 kg
Bubur : sejak usia 6 bulan sampai sekarang
TB sekarang
: 65 cm
Buah: sejak usia 6 bulan sampai sekarang
Gigi keluar
: 6 bulan
Lauk dan makan padat: sampai sekarang
Tersenyum
: orang tua lupa
Miring
: orang tua lupa
Tengkurap
: orang tua lupa
Duduk
: orang tua lupa
Merangkak
: 11 bulan
Berdiri
: 1 tahun
Berjalan
: 1 tahun
Berbicara 2 suku kata: 1 tahun
sejak usia 6 bulan
LAPORAN KASUS Pemeliharaan Prenatal
Makan dan minum anak
Periksa di: Puskesmas
Pemeliharaan postnatal
Penyakit Kehamilan: -
Periksa di:
Puskesmas
Obat-obatan yang sering diminum: Vitamin dan tablet Fe
Keadaan anak:
baik
Keluarga berencana: Ya
Riwayat Kelahiran
Lahir di: Rumah sakit
Persalinan ditolong oleh: Bidan
Usia kehamilan: Cukup bulan
Jenis partus: Spontan
LAPORAN KASUS
Riwayat Imunisasi Usia saat imunisasi Imunisasi
I
II
III
IV
Booster I
Booster II
BCG
(+)
//////
///////
////////
////////
////////
Polio
(+)
(+)
(+)
(+)
Campak
(+)
///////
////////
////////
////////
DPT
(+)
(+)
(+)
////////
Hepatitis B
(+)
(+)
(+)
LAPORAN KASUS
Genogram
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik Antropometri
Berat badan : 6 kg
Tinggi Badan : 65 cm
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Interpretasi z-score
BB/U: < - 3 SD Gizi Buruk (underwight)
TB/U: < - 3 SD Perawakan Pendek (stunting)
BB/TB: -3 SD s/d -2 SD Kurus (wasting)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
Regio Kepala/Leher
Bentuk kepala normal, rambut berwarna hitam
Ubun-ubun besar cekung (-), ubun-ubun besar cembung (-)
Edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), mata cowong (-/-), sklera ikterik (-/-), sianosis (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pernapasasan cuping hidung (-)
Faring hiperemis (-)
Regio Thorax
Paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi intercosta (-) Palpasi: Pergerakan dada simetris, raba fremitus simetris Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi : Suara napas simetris, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis teraba pada midclavicula line ICS V sinistra Perkusi : Batas jantung kanan : parasternal line dekstra Batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
Regio Abdomen
Inspeksi : kontur datar
Auskultasi: Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi: distribusi timpani pada keempat kuadran, shifting dulness (-)
Palpasi: soefl (+), nyeri tekan (-), organomegali (-)
Regio Ekstremitas
Inspeksi: Edema (-), deformitas (-), ruam (-)
Palpasi: Akral hangat
LAPORAN KASUS Pemeriksaan Perkembangan (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan/KPSP) No. Pemeriksaan 1 Tanpa bantuan, apakah anda dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai 2 Apakah anak dapat jalansendiri atau jalan dengan berpegangan? 3
4
5
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambailambai? Jawab TIDAK bila membutuhkan kemandirian kaq bantuan Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau menngatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya
Ya/Tidak Ya
Ya Ya
Ya
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Ya
LAPORAN KASUS Pemeriksaan Perkembangan (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan/KPSP) 6
7
8
9
Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Ya
Ya
Ya
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung? Ya
LAPORAN KASUS
Diagnosis Kerja
E43 Unspecified Severe Protein-Calorie Malnutrition
R62.52 Stunting
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan
Edukasi keluarga mengenai Unspecified Severe Protein-Calorie Malnutrition dan stunting yang dialami pasien.
Edukasi mengenai penatalaksaan gizi buruk, dimana peran keluarga sangat penting dalam penatalaksanaan gizi buruk terutama dalam mengajarkan bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi anak di rumah sehingga nutrisi anak terpenuhi.
Edukasi mengenai pentingnya evaluasi ke puskesmas kembali selama penatalaksanaan gizi buruk untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuan dari penatalaksaan yang telah dilakukan. Anak dengan gizi buruk harus diperiksakan setiap minggu pada 3 bulan pertama, dan 2 minggu sekali pada bulan ke-4 sampai bulan ke-6.
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan
Edukasi kepada keluarga apabila pasien mengalami penurunan kesadaran, mual, muntah, atau diare, harus segera dibawa ke puskesmas atau RS terdekat. Edukasi kepada keluarga pentingnya memberikan stimulasi sensorik dan emosional kepada pasien berupa kasih sayang dan lingkungan yang ceria bagi anak. Pemberian
buruk.
cairan dan makanan sesuai tatalaksana gizi
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan
Hari I (Fase Stabilisasi)
Pemberian 50 ml glukosa/larutan gula pasir 10% (5 gram gula pasir dalam 50 ml air) per oral.
2 jam pertama: Pemberian F75 27,5 ml setiap 30 menit.
10 jam berikutnya: Pemberian F75 110 ml setiap 2 jam.
3 berikutnya: Pemberian F75 160 ml setiap 3 jam.
4 jam berikutnya: Pemberian F75 220 ml setiap 4 jam.
4 jam berikutnya: Pemberian F100 220 ml setiap 4 jam.
Evaluasi nadi, pernapasan, edema.
Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi.
Stimulasi perkembangan anak.
Hari II (Fase Stabilisasi) Pemberian F100 220 ml setiap 4 jam. Evaluasi nadi, pernapasan, edema. Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi. Stimulasi perkembangan anak.
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan
Hari III - VII (Fase Transisi) Pemberian F100 250 ml. Dosis dinaikkan 10 ml setiap 4 jam, maksimal 365 ml. Evaluasi nadi, pernapasan, edema. Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi. Stimulasi perkembangan anak.
Minggu II – VI (Fase Rehabilitasi) Pemberian F100 seperti hari ketujuh ditambah makanan padat. Pemberian zat gizi mikro dengan zat besi. Stimulasi perkembangan anak. Target BB 15,4 kg dan TB 100,5 cm, atau BB/TB > -2 SD.
LAPORAN KASUS
Prognosis
Prognosis ad Vitam
Prognosis ad Functionam
: dubia ad bonam
Prognosis ad Sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
Anggota Keluarga No.
Anggota Keluarga
Usia
Pekerjaan
Hubungan Keluarga
Status
1
Tn. B
38 th
Satpam
Ayah kandung
2
Ny. M
37 th
IRT
3
An. BW
14 th
4
An. A
5
An. AGB
Serumah
Menikah
Ya Ya
Tdk -
Kdg -
Ibu kandung
Menikah
Ya
-
-
Pelajar
Sepupu kandung
Belum Menikah
Ya
-
-
2 th 7 bl
Belum bekerja
Kakak kandung
Belum menikah
Ya
-
-
1 th 2 bl
Belum bekerja
Pasien
Belum menikah
Ya
-
-
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Status Fisik, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan No.
Ekonomi Keluarga
Keterangan
1. 2. 3.
Luas tanah Luas Bangunan Pembagian ruangan
9 x 6 meter Rumah ini ialah rumah orang tua pasien. Rumah terbuat dari kayu dengan lantai kayu, dengan 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi/WC. Kamar mandi bergabung dengan WC dan berada di luar rumah, berdekatan dengan dapur. Pencahayaan dan ventilasi baik.
4. 5.
Besarnya daya listrik Tingkat pendapatan keluarga pasien: a. Pengeluaran rata-rata/bulan Bahan makanan: Beras, Lauk/ikan, sayur, air minum Diluar bahan makanan Kesehatan Listrik Air Lain-lain a. Penghasilan per bulan
Mengikuti besar daya listrik sekolah Rp 1.500.000,00 - Rp. 200.000,00/bulan - Rp. 60.000,00/bulan Tidak tetap, sekitar Rp 2.500.000,-
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Status Fisik, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan No.
Perilaku Kesehatan
1. 2.
Pelayanan promotif/preventif Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain
Puskesmas Puskesmas
3. 4.
Pelayanan pengobatan Jaminan pemeliharaan kesehatan
Puskesmas dan Dokter BPJS
No
Pola Makan Keluarga
1.
Pasien
No.
Aktivitas Keluarga
1.
Aktivitas fisik a. Pasien
2.
Aktivitas mental
Pasien mengkonsumsi makanan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam). Menu terdiri dari bubur saring, tahu, tempe, telur, ikan. Namun, pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Pasien sehari-hari sering bermain dengan anak sebayanya di sekitar rumahnya. Seluruh anggota keluarga sering berkumpul di ruang keluarga untuk makan dan menonton tv bersama terutama pada malam hari.
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Status Fisik, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan No.
Lingkungan
1.
Sosial
2.
Fisik/Biologik : Perumahan dan fasilitas Luas tanah Luas bangunan Jenis dinding terbanyak Jenis lantai terluas Sumber penerangan utama Sarana MCK Sarana Pembuangan Air Limbah Sumber air sehari-hari Sumber air minum Pembuangan sampah
Hubungan dengan lingkungan sekitar baik. Pergaulan dengan teman sebaya di sekitar rumah baik. Cukup 9x6m Kayu Kayu Lampu listrik Kamar mandi tergabung dengan WC. Mencuci pakaian 1 tempat dengan kamar mandi dan mencuci alat makan di dapur Pembuangan air limbah melalui parit Air PDAM Air isi ulang (gallon) Sampah dikumpulkan di tempat pembuangan sampah lalu dibuang di tempat penampungan sampah
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Penilaian APGAR Keluarga Kriteria
Pernyataan
Hampir Selalu (2) √
Adaptasi
Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya
Kemitraan
Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
Pertumbuhan
Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki
√
Kasih sayang
Saya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya
√
Kebersamaan
Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan
√
Jumlah
Kadang Kadang (1)
√
9
Hampir tidak pernah (0)
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Pola Hidup Bersih dan Sehat Keluarga No
Indikator Pertanyaan
Keterangan
Jawaban Ya
A. Perilaku Sehat 1 Tidak merokok Tidak ada yang memiliki kebiasaan merokok 2 Persalinan Dimana ibu melakukan persalinan 3 Imunisasi Apakah bayi ibu sudah di imunisasi lengkap
Ayah pasien merokok Ibu pasien melahirkan di rumah sakit
5
Sarapan pagi Apakah seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan Pasien dan keluarga sarapan pagi pagi? Dana sehat / Askes Pasien terdaftar sebagai peserta BPJS. Seluruh Apakah anda ikut menjadi peserta askes? anggota keluarga kecuali sepupu pasien terdaftar sebagai peserta BPJS
8
9
√
Ibu pasien jarang membawa pasien ke posyandu untuk ditimbang
Cuci tangan Apakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan Seluruh anggota keluarga rutin mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar? dengan sabun sebelum dan sesudah BAB Sikat gigi Apakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odol Aktivitas fisik/olahraga Apakah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik atau olah raga teratur
√
Pasien sudah diberikan imunisasi lengkap
Balita di timbang Apakah balita ibu sering ditimbang? Dimana?
7
√
√
4
6
Tidak
Seluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi Seluruh anggota keluarga jarang melakukan olahraga
√
√
√
√
√
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Pola Hidup Bersih dan Sehat Keluarga B. Lingkungan Sehat 1 Jamban Apakah dirumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannya 2 Air bersih dan bebas jentik Apakah di rumah tersedia air bersih dengan tempat/tendon air tidak ada jentik? 3 Bebas sampah Apakah di rumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada sampah berserakan? 4 5
SPAL Apakah ada/tersedia SPAL disekitar rumah Ventilasi Apakah ada pertukaran udara didalam rumah
Kepadatan Apakah ada kesesuaian rumah dengan jumlah anggota keluarga? 7 Lantai Apakah lantai bukan dari tanah? C. Indikator tambahan 1 ASI Eksklusif Apakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan 2 Konsumsi buah dan sayur Apakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur?
Ya, tersedia kloset jongkok
√
Di rumah menggunakan sumber air berasal dari air PDAM.
√
√
Tersedianya tempat sampah di dalam rumah, akan tetapi lingkungan sekitar rumah banyak sampah berserakan √
Pembuangan limbah menggunakan septic tank. Ventilasi di dalam kamar, di ruang tamu dan dapur
√
6
√
Rumah tidak cukup luas untuk 5 orang penghuni √
Sebagian lantai dari kayu dan sebagian dari semen
Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
√
Semua anggota keluarga mengkonsumsi sayur dan buah
√
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Analisis Holistik Faktor Resiko No Aspek .
1
Rincian
Keterangan/Con toh Alasan Keluhan utama: berat badan tidak meningkat sejak BB: 6 kg, ideal 8,1 – 12,8 kg. kedatanga hampir 2 tahun terakhir. TB: 65 cm, ideal n pasien. 73,1 – 83,9 Harapan pasien/keluarga: berat badan dan tinggi badan cm. pasien meningkat sesuai berat badan dan tinggi badan ideal sesuai usianya. Yang dikhawatirkan pasien/keluarga: keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan serta mudah terkena infeksi.
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Analisis Holistik Faktor Resiko 2 Diagnosis klinis biologikal, psikomental, intelektual, dan nutrisi, serta derajat keparahan.
Bila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan cukup dengan diagnosis kerja.
3 Perilaku individu dan gaya Pola makan. hidup, kebiasaan yang menunjang terjadinya penyakit, beratnya penyakit (faktor risiko internal).
Gizi buruk + stunting E43 Unspecified Severe Protein-Calorie Malnutrition R62.52 Stunting Pasien makan 3 kali sehari berupa bubur dan lauk tapi sering tidak habis. Pasien jarang mengonsumsi buah dan sayur. Terkadang pasien hanya makan biskuit saja.
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Analisis Holistik Faktor Resiko 4.1 Pemicu primer dinilai dari dukungan 4 Pemicu keluarga terdekat (family support). psikososial dan lingkungan dalam kehidupan 4.2 Masalah ekonomi yang mempunyai hingga pengaruh terhadap penyakit/masalah kesehatan yang ada. mengalami penyakit seperti yang ditemukan 4.3 Pemicu dari lingkungan fisik. (faktor eksternal) 5 Fungsi sosial: Mampu melakukan pekerjaan seperti Skala 1 sebelum sakit.
4.1 Ibu pasien kurang memperhatikan 4.1 Ibu pasien kurang memperhatikan pola makan pasien dan jarang membawa pasien ke Posyandu untuk dipantau BB dan TB pasien.
4.2 Keluarga pasien tergolong keluarga kurang mampu. Ayahnya bekerja sebagai satpam sekolah dan ibunya sebagai ibu rumah tangga
4.3 Lingkungan sekitar rumah tidak bersih, dimana banyak sampah yang berserakan di sekitar rumah Mampu beraktivitas rutin seperti biasa di dalam dan di luar rumah.
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Diagnosis Keluarga
Pasien An. AGB, usia 1 tahun 2 bulan, tidak mengalami peningkatan tinggi serta berat badan. Pasien merupakan anak dengan Gizi Buruk dan stunting. Pasien makan 3 kali sehari berupa bubur dan lauk. Pasien jarang mengonsumsi buah dan sayur. Terkadang pasien hanya makan bikuit dan asi saja. Ibu pasien kurang memperhatikan pola makan pasien dan jarang membawa pasien ke Posyandu untuk dipantau BB dan TB pasien. Pasien memiliki asuransi kesehatan. Mampu beraktivitas rutin seperti biasa di dalam dan di luar rumah.
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Mandala Of Health
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Keluarga
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Keluarga
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. AGB, usia 1 tahun 2 bulan, tidak mengalami peningkatan tinggi serta berat badan. Pasien merupakan anak dengan Unspecified Severe Protein-Calorie Malnutrition dan Stunting.
Pasien makan 3 kali sehari berupa bubur dan lauk. Pasien jarang mengonsumsi buah dan sayur. Terkadang pasien hanya makan bikuit dan asi saja. Ibu pasien kurang memperhatikan pola makan pasien dan jarang
membawa pasien ke Posyandu untuk dipantau BB dan TB pasien. Pasien memiliki asuransi kesehatan. Mampu beraktivitas rutin seperti biasa di dalam dan di luar rumah
PEMBAHASAN
Berat kurang : istilah untuk gabungan gizi buruk (<-3SD) dan gizi kurang (-2SD s/d -3SD) (underweight) BB/U
Pendek : istilah untuk gabungan sangat pendek (<-3SD) dan pendek (2SD s/d -3SD) (stunting) TB/U
Kurus : istilah untuk gabungan sangat kurus (<-3SD) dan kurus (-2SD s/d -3SD) (wasting) BB/TB
Pada pemeriksaan antropometri pasien ini didapatkan BB 6 kg dan TB 65 cm. Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapatkan nilai Zscore BB/U < - 3 SD atau gizi buruk (underwight), TB/U - 3 SD atau perawakan pendek
(stunting), dan BB/TB -3 SD s/d - 2 SD atau kurus (wasting).
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
Hari I (Fase Stabilisasi)
Pemberian 50 ml glukosa/larutan gula pasir 10% (5 gram gula pasir dalam 50 ml air) per oral.
2 jam pertama: Pemberian F75 27,5 ml setiap 30 menit.
10 jam berikutnya: Pemberian F75 110 ml setiap 2 jam.
3 berikutnya: Pemberian F75 160 ml setiap 3 jam.
4 jam berikutnya: Pemberian F75 220 ml setiap 4 jam.
4 jam berikutnya: Pemberian F100 220 ml setiap 4 jam.
Evaluasi nadi, pernapasan, edema.
Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi.
Stimulasi perkembangan anak.
Hari II (Fase Stabilisasi) Pemberian F100 220 ml setiap 4 jam. Evaluasi nadi, pernapasan, edema. Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi. Stimulasi perkembangan anak.
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
Hari III - VII (Fase Transisi) Pemberian F100 250 ml. Dosis dinaikkan 10 ml setiap 4 jam, maksimal 365 ml. Evaluasi nadi, pernapasan, edema. Pemberian zat gizi mikro tanpa zat besi. Stimulasi perkembangan anak.
Minggu II – VI (Fase Rehabilitasi) Pemberian F100 seperti hari ketujuh ditambah makanan padat. Pemberian zat gizi mikro dengan zat besi. Stimulasi perkembangan anak. Target BB 15,4 kg dan TB 100,5 cm, atau BB/TB > -2 SD.
TERIMA KASIH