Ukl-upl Edit.doc

  • Uploaded by: nuriah malia
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ukl-upl Edit.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 2,250
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor kunci dalam kehidupan manusia. Kesehatan yang baik menjadi faktor pendukung kesuksesan hidup. Segala aktivitas dan pekerjaan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Namun seiring dengan berbagai usaha manusia untuk mewujudkan kesehatan, semakin berat pula tantangan yang dihadapi. Penyakit menjadi semakin beragam, dan juga pola penyakit bergeser dari infeksi menjadi degeneratif. Melihat kondisi tersebut, kami, Dinas Kesehatan, ingin menjadi bagian dari sarana kesehatan masyarakat yang mampu memberikan pelayanan bermutu. Menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan hidup sehat guna menunjang kebahagiaan hidup lahir dan batin. Kami menyediakan pelayanan kesehatan lewat puskesmas. Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi kami yaitu untuk memberikan pelayanan yang bermutu, profesional dan handal, serta mengacu pada Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, kami menyadari sepenuhnya bahwa perlu diadakan pengkajian dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan sebagai efek samping dari kegiatan operasional yang dilakukan. Adapun pengkajian lingkungan tersebut berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

B. Peraturan Perundang-undangan yang Melandasi Penyusunan UKL-UPL Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) mengacu pada. a.

Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

b.

Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup

c.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Puskesmas

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

1

C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Tujuan pengkajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah: a.

Untuk mendeteksi lebih dini dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan puskesmas

b. Menindaklanjuti hasil pengkajian dan segera melakukan tindakan untuk menghentikan dan memperbaiki keadaan lingkungan.

Adapun kegunaan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah: a.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.

b.

Sebagai pertimbangan bagi para pengambil keputusan Puskesmas dalam memutuskan dan mengimplementasikan berbagai kegiatan dan kebijakan.

c. Sebagai acuan untuk mengoptimalkan berbagai dampak positif. d. Bersama dengan masyarakat setempat menjaga dan meningkatkan kelestarian dan kebersihan lingkungan

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

2

BAB II URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS A. Data Umum Nama Puskesmmas

: Puskesmas Lahi huruk

Alamat Kantor

: Jl.Libu Engu,Desa Taramanu,Kecamatan Wanukaka

No telp.

:-

Status Lahan

: Hak Pakai

Status Permodalan

:

Batas Lahan

:

Utara

: Tanah pekarangan Bapak Kaledi Wunit

Selatan

: Tanah Pekarangan Bapak Touwa Deta

Timur

: Tanah PEMDA

Barat

: Tanah Pekarangan Bapak Lawu Mehang dan Bapak Jewu Mala

Jenis Pelayanan

: Rawat Jalan Dan Rawat Inap

Perijinan yang sudah dimiliki

:

Ijin

:

IMB Sementara No

:

B. Tahap Konstruksi Konstruksi bangunan sejak awal telah mempertimbangkan tempat pembuangan limbah baik medis maupun non medis. Limbah padat non medis dikumpulkan dan diambil oleh petugas kebersihan. Sedangkan untuk limbah cair dibuat saluran dan tempat pembuangan. Khusus untuk limbah cair dan padat medis di masukan dalam mesin IPAL yang sudah tersedia. Selain itu pada tahap ini juga dibangun: Ruangan

:

Apotek Ruang Poli Umum Ruang Poli Anak Ruang Bidan Apotek Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

3

UGD Ruang rawat inap Ruang sekretariat Mushola Dapur a. Tenaga Kerja Sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat sungguh sangat mempertimbangkan tenaga kerja yang nantinya menjadi tenaga yang dapat membantu setiap pekerjaan di puskesmas sesuai dengan besik dan kemampuannya masing-masing. Pertimbangan tersebut meliputi kualitas maupun kuantitas. Kuantitas disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar yang dimiliki. Adapun jumlah dan rincian tenaga kerja adalah sebagai berikut : b. Penggunaan Energi Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Dokter Umum Bidan Perawat Analisis Apoteke Administrasi Bendahara dll

Jumlah 1 orang 10 orang 17 orang 1 orang 10 orang

Tenaga Umum Sopir Satpam Clenning Service dll Jumlah

1orang 3 orang

43 orang

Puskesmas menjadi pelanggan PT PLN (Pusat Listrik Negara) untuk memenuhi kebutuhan listrik. Kapasitas yang digunakan sebanyak sebesar 1300 wattt. Sebagai langkah antisipatif pengadaan energi ketika terjadi pemadaman listrik dari PT PLN adalah melalui pemakaian genset. Namun sayangnya, pemekaian genset dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu berupa polusi asap dan suara. Untuk itu kami menyadari sepenuhnya Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

4

bahwa pemasangan dan pemakaian genset harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. c. Penggunaan Air Dalam memenuhi kebutuhuan air, Puskesmas.memanfaatkan sumur bor dan juga disertai. Kebutuhan air sangat ditentukan oleh jumlah pasien yang ditangani dan kegiatan yang dilaksanakan. d. Pelayanan Kesehatan Sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Puskesmas menyediakan fasilitas pelayanan seperti: 

Pelayanan kesehatan umum



Konsultasi dokter



Konsultasi kandungan



Pelayanan vaksinasi



Pemeriksaan ibu hamil



Pelayanan ibu melahirkan



Pelayanan keluarga berencana



Posyandu



Rawat inap



Perawatan bayi lahir



Instalasi Gawat Darurat 24 jam



Laboratorium



Apotek



Senam Lansia



Dll

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

5

BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan Sekitar Menerangkan, lokasi puskesmas dan fasilitas umum yang berdekatan dengan puskesmas.

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

6

BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG MUNGKIN TERJADI 1. Dampak Dalam kegiatannya di tengah masyarakat dalam keseharian, Puskesmas mempunyai berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak ini muncul baik pada tahap konstruksi maupun tahap operasional. Dampak positif pada kedua tahap ini cenderung sama yaitu: a.

Mitra masyarakat dalam mewujudkan hidup dan lingkungan yang sehat

b.

Penyerapan tenaga kerja dari lingkungan masyarakat sekitar

c.

Pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan biaya yang terjangkau

d.

Mempercepat dan mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

e.

Menggairahkan perekonomian masyarakat sekitar, mereka dapat membuka warung nasi, toko keperluan sehari-hari, wartel, dll

2. Tahap operasi mempunyai dampak negatif seperti: a.

Limbah padat medis Limbah ini berupa: kapas, darah alat suntik, botol infus, botol obat, plastik kemasan obat, toples obat, kasa, dll

b.

Limbah padat non medis Plastik, sisa makanan, kertas, daun, kulit buah, dll

c.

Limbah cair medis Darah, urine, air ketuban, dll

d.

Limbah cair non medis Urine, air limbah kamar mandi, dll

e.

Polusi gas atau debu Asap genset (pemakaian ketika listrik dari PLN mati), asap dapur, asap kendaraan bermotor

f.

Polusi surara Suara mesin genset, kendaraan bermotor, ambulance

g.

Persepsi buruk masyarakat

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

7

Bila tidak diberikan pengertian dan keterbukaan informasi, masyarakat sekitar dapat mempunyai persepsi buruk tentang Puskesmas bahwa limbah akan dibuang sembarangan dan mengganggu kebersihan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, di jabarkan berbagai dampak negatif tersebut dalam tabel berikut ini: SUMBER JENIS DAMPAK DAMPAK Tahap Konstruksi Limbah Debu

BESARAN DAMPAK

KETERANGAN

Polusi Suara Limbah Sisa Konstruksi Kelancaran Lalu Lintas Tahap Operasi Limbah Limbah padat medis Medis Limbah ini berupa: kapas, darah alat suntik, botol infus, botol obat, plastik kemasan Limbah cair medis Darah, urine, air ketuban, dll Limbah Non Medis

Limbah padat non medis Plastik, sisa makanan, kertas, daun, kulit buah, dll Limbah cair non medis Urine, air limbah kamar mandi, dll

Lain-lain

Polusi gas atau debu Asap genset (pemakaian ketika listrik dari PLN mati), asap dapur, asap kendaraan bermotor Polusi surara Suara mesin genset, kendaraan bermotor, ambulance Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

8

Gangguan arus lalu lintas Arus kendaraan keluar masuk, munculnya para pedagang kaki lima di pinggir jalan, Persepsi buruk masyarakat Tanpa pengertian dan keterbukaan informasi, masyarakat dapat mempunyai persepsi buruk bahwa limbah dibuang sembarangan dan mengganggu kebersihan lingkungan.

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

9

BAB V PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN LINGKUNGAN 1. Upaya Pengelolaan Lingkungan Berdasarkan prediksi berbagai limbah yang potensial muncul seiring dengan kegiatan Puskesmas (seperti telah dijabarkan pada bab IV), kami berusaha untuk meminimalisir atau bahkan meniadakan berbagai dampak tersebut. Sebagai sebuah lembaga yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, menjadi bagian dari mereka, maka kami juga merasa wajib ikut bertanggung jawab atas kelestarian dan kebersihan lingkungan. A. Tahap Operasi: Buangan Limbah a. Sumber dampak

: buangan limbah

b. Jenis dampak

: vektor penyakit, estetika lingkungan, dan penurunan kualitas air

tanah/sumur c. Upaya pengelolaan dampak

:

1) Penanganan dampak buangan sampah limbah non medis. a. Limbah rumah tangga disediakan bak sampah tertutup, kemudian dilakukan pembuangan di tempat pembuangan akhir (TPA). b. Limbah cair yang berasal dari kamar mandi, ruang dapur dibuang ke septik tank dan sumur peresapan yang sudah disediakan. c. Penanganan dampak buangan limbah medis d. Limbah padat

disediakan bak sampah khusus yang tertutup, disemprot dengan

obat anti bakteri, pengolahan limbah untuk dimusnahkan dengan pembakaran. e. Limbah cair ditampung dalam bak khusus dan akan dilakukan penyedotan secara periodik kemudian dikirim ke instansi yang menyediakan fasilitas pengolahan limbah (Surat kerjasama terlampir). f. Adanya vektor penyakit (lalat, tikus, kecoa, dll) ditanggulangi dengan cara membersihkan lingkungan yang kotor dan lembap.

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

10

B. Tahap Operasi : Kegiatan Puskesmas a. Sumber dampak b. Jenis dampak

: Persepsi Masyarakat : keluhan/tanggapan negatif/positif dari kegiatanoperasional

c. Upaya pengelolaan dampak

:

 Memperhatikan keluhan - keluhan masyarakat atas kegiatan Puskesmas  Berpartisipasi aktif dalam kegiatan disekitar Puskesmas berupa bantuan dana, tenaga, maupun pemikiran demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.  Memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya manusia diwilayah sekitar Puskesmas dengan memperhatikan kualifikasi dan persyaratan SDM yang dibutuhkan.  Menjalin koordinasi yang baik dengan kepala wilayah dan puskesmas setempat demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.  Menjaga kebersihan lingkungan, terutama ditempat - tempat sebagai media tumbuh dan berkembangnya vektor penyakit (kecoa, lalat, dan tikus)  Memperhatikan ketentuan-ketentuan seperti penyehatan bangunan dan ruang termasuk pencahayaan, ventilasi udara dan kebisingan, penyehatan makanan dan minuman, penyehatan air dan peningkatan kualitas air, penangan sampah dan limbah, penyehatan tempat pencucian, pengendalian serangga dan tikus, sterilisasi dan disinfeksi, penyuluhan kesehatan lingkungan  Untuk menjaga kuantitas dan kualitas air tanah, dibuat sumur-sumur resapan di sekitar kegiatan Puskesmas. C. Operasional Gen Set Dilakukan hanya pada waktu listrik negara giliran padam, sedang tempat genset jauh dari Puskesmas kurang lebih 100.m dan tempatnya kedap suara.

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

11

Sumber

Jenis dampak

Cara

Lokasi

Pelaksana

Pengawasan

Dampak Tahap Pra Konstruksi dan Konstruksi Tahap Operasi Buangan limbah

Pencemaran air tanah

Membuat bak-bak

Di lokasi

cair

atau menurunnya

penampungan septik tank

penampungan

Medis

kualitas air tanah

dan resapan sesuai

limbah non

Non Medis

Air permukaan

ketentuan berlaku

medis dan

Puskesmas

DINKES

Puskesmas

DINKES

Puskesmas

DINKES

satu lokasi bak penampungan Buangan limbah

Bau yang

Untuk limbah padat

limbah medis Bagian

padat (limbah

ditimbulkan dari

medis diolah dengan

belakang

padat medis dan

limbah tempat

menggunakan IPAL

Puskesmas

non medis

penampungan Persepsi negatif

Memantau secara rutin

Masyarakat

masyarakat terhadap

keluhan masyarakat

sekitar lokasi

pencemaran air dan

Mengatasi dampak

Puskesmas

buangan limbah

negatif secara konsekuen

Timbulnya vektor

dan baik

penyakit

Menjalin kerjasama

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

12

dengan instansi terkait Penyemprotan

Timbulnya vektor

Pembersihan tempat

Di tempat-

penyakit (lalat, tikus,

pembuangan sampah

tempat yang

Pemakaian

kecoa) Gangguan asap dan

lmbah cair Mengisolasi ruang genset

rawan lalat. Tempat

genset (bila

bising

dengan memberi

terbuka jauh

peredam

dari

Menempatkan cerobong

puskesmas

diruang genset

100.m

listrik PLN mati)

Puskesmas

DINKES

Puskesmas DINKES

Menanam pohon untuk Kegiatan Puskesmas

Pelayanan kesehatan

penghijauan Melayani pasien

dan Puskesmas

Puskesmas

DINKES

pelayanan kesehatan di bidang lain lainya

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

13

a. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Upaya pemantauan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan Puskesmas adalah. b. Tahap Pra-Konstruksi dan Konstruksi 1) Jenis dampak

: kebisingan, polusi udara, dll

2) Parameter yang dipantau : keluhan masyarakat 3) Tolak ukur

:

c. Tahap Operasi: Buangan Limbah Cair Medis dan Non Medis 1) Jenis dampak pencemaran dan penurunan kualitas air tanah dan sumur 2) Parameter yang dipantau

kualitas air tanah/sumur penduduk sesuai SK

Menkes no. 416/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air 3) Tolok Ukur Tabel 5.3 Parameter yang diukur untuk kualitas air

No Parameter Fisika 1 Bau 2 Zat padat terlarut 3 Kekeruhan 4 Suhu 5 Warna 6. Air Raksa 7. Arsen

Batas syarat air minum

satuan

15000 25 3 50 0,001 0,05

Mg/L NTU ºC TCU Mg/L

4) Lokasi Pemantauan

: Puskesmas dan penduduk sekitar

5) Waktu dan frekuensi pemantauan

:

6) Cara pengujian kualitas air bersih

:

pemeriksaan

fisik

air

degan

kategori Berwarna, Berbau dan Berasa. d. Tahap Operasi 1. Jenis dampak

: berkembangnya vektor penyakit (lalat, kecoa, dan tikus)

di wilayah tempat kegiatan Puskesmas. 2. Sumber dampak e. Parameter yang dipantau

: Buangan limbah padat Puskesmas : binatang penghuni sampah (kecoa, lalat, tikus, dan

lain-lain) terutama diwilayah tapak kegiatan Puskesmas.

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

14

f. Tolak ukur

: tidak adanya binatang penghuni sampah dan

lingkungan bersih g. Lokasi pemantauan di wilayah tempat kegiatan Puskesmas. h. Waktu dan frekuensi pemantauan dilakukan selama operaional Puskesmas dan frekuensinya tiga bulan sekali. i. Cara pemantauannya dengan pengamatan lapangan diwilayah Puskesmas (terutama ditempat penampungan sampah, dapur, kantin, kamar rawat, dan lainlain yang berpotensi bersarangnya penyebab vektor penyakit). j. Pelaksana pemantauan

: Pengelola Puskesmas

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

15

Secara keseluruhan upaya pemantauan dampak lingkungan termuat dalam tabel ringkasan berikut ini.

Jenis dampak Menurunnya kualitas

Parameter

Tolok

Lokasi

Ukur

Pemantauan Pemantauan Frekuensi Ruang genset Mengukur uji Selama

Pemantuana Pengelola Dinkes

Puskesmas

Puskesmas

Kualitas

udara udara untuk

(debu

dan pemukiman

Cara

Waktu dan Pelaksanan

sampel

operasioanal

kualitas

Puskesmas,

udara

tiap

bising)

penduduk

Menurunnya

Kualitas air

Kualitas air Bak

Mamantau

tahun Selama

Pengelola

kualitas air/

tanah dan

tanah dan

penampungan

kondisi

operasioanal

Puskesmas

pencemaran air

kualitas

kualitas

air tanah dan

lingkungan

Puskesmas,

limbah cair.

limbah

air limbah

sekitar

limbah cair 1

sumber air

bulan sekali,

cair.

Pengawas

satu Dinkes

air bersih 6 Berkembangnya

Kecoa.

Kebersihan

Tempat

Pengamatan

bulan sekali Selama

vektor penyakit

Lalat, dan

lingkungan

sampah di

langsung di

operasional

tikus di

Puskesmas

Puskesmas

wilayah

Puskesmas,

Puskesmas

tiap 1 bulan

Pengamatan

sekali Selama

Pengelola

langsung,

operasional

Puskesmas

wilayah Persepsi

Puskesmas Keluhan

Tidak

masyarakat

masyarakat

keluhan

ada Puskesmas

Pengelola Puskesmas

Dinkes

Dinkes

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

16

sekitar

terhadap kegiatan Puskesmas

masyarakat

jajak

Puskesmas,

pendapat

tiap 3 bulan sekali

Di isi sesuai dengan keadaan puskesmas

17

Related Documents


More Documents from ""

Sks
October 2019 23
Ukl-upl Edit.doc
October 2019 24
Sp Tanggung Jawab Mutlak
October 2019 23
Proyek Sedap2
November 2019 28
Comments 1st Qtr.docx
November 2019 13
Fiqh Sains.docx
July 2020 11