Ukbm Paibp 06 Ilmu.pdf

  • Uploaded by: Shella Erma
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ukbm Paibp 06 Ilmu.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,348
  • Pages: 5
UKBM-PAI dan Budi Pekerti 1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

UKBM PAIBP-1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

Keutamaan Orang Alim (Berilmu) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran b. Semester c. Kompetensi Dasar

: Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti : 2 :

1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan sebagai implementasi pemahaman Q.S. attaubah/9:122 dan hadits terkait. 3.7 Menganalisis semangat keilmuan 4.7 Menyajikan kaitan antara kewajiban menuntut ilmu dengan kewajiban membela agama sesuai perintah Q.S. at-Taubah/9: 122 dan hadits terkait

d. Materi Pokok e. Alokasi Waktu f. Tujuan Pembelajaran

: Keutamaan alim : 120 menit :

Melalui diskusi, tanya jawab, dan analisis, anda dapat memahami hikmah keutamaan orang berilmu menunjukkan sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab, sebagai implementasi hikmah keutamaan ilmu menganalisis keutamaan orang berilmu dan dapat menyajikan hubungan antara keutamaan orang berilmu dengan manfaatnya bagi individu dan masyarakat sehingga anda dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang anda anut, mengembangkan sikap disiplin, jujur, peduli, dan bertanggungjawab

g. Materi Pembelajaran o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): 1. Endi Suhendi Zen dkk, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X, Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Cet. Ke .. 2016. Halaman 158 – 168. 2. Barudin, Topaji Pandu., dan Arief Nur Rahman. 2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X. Intan Pariwara. 3. Dan buku-buku lain yang sekiranya anda temukan berkaitan dengan materi keilmuan seperti kitab Ensiklopedi Hadits 9 imam (Kutub at-Tis’ah). 4. Al Qur’an dan terjemah Surat-surat terkait bab keilmuan. 2. Peta Konsep

1 ©2018/2019-SMA Negeri 3 Kota Kediri

UKBM-PAI dan Budi Pekerti 1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

3. Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan

“Al-Farabi Sang Ilmuwan Serba Bisa”

Ilmu Logika Al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa Sosok dan pemikiran Al-Farabi hingga kini tetap menjadi perhatian dunia. Dialah filosof Islam pertama yang berhasil mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar terhadap dunia Barat. Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjadi beberapa bagian: 1. Logika 2. Ilmu-ilmu Matematika 3.Ilmu Alam 4. Teologi (Pengetahuan tentang tuhan) 5. Ilmu Politik dan kenegaraan. Dalam hal logika Al-Farabi adalah ahli logika muslim pertama yang mengembangkan logika no-Aristotelian. Dia membagai logika ke dalam dua kelompok, pertama idea dan kedua bukti. Dalam hal musik Selain seorang ilmuwan, Al-Farabi juga seorang seniman. Dia mahir memainkan alat musik dan menciptakan beragam instrumen musik dan sistem nada Arab yang diciptakannya hingga kini masih tetap digunakan musik Arab. Dia juga berhasil menulis Kitab Al-Musiqa – sebuah buku yang mengupas tentang musik. Dalam hal fisika Farabi juga dikenal sebagai ilmuwan yang banyak menggali pengetahuan tentang eksistensi alam dalam fisika. Dalam hal psikologi Social Psychology and Model City merupakan risalat pertama Al-Farabi dalam bidang psikologi sosial. Dia menyatakan bahwa, ”Seorang individu yang terisolasi tak akan bisa mencapai kesempurnaan dengan dirinya sendiri, tanpa bantuan dari orang lain.” Al-Farabi adalah sufi yang berlian. Beliau membaca buku fisika aristoteles 40 kali dan ade anima Aristoteles 200 kali. Al-Farabi berbicara tentang keimanan, ahklak, tauhid, dan juga berbicara tentang gelombang suara, gerhana matahari, dan fenomena alam lainnya. Kita haruslah cinta ilmu. Intelegensi seseorang makin tinggi, pengetahuan makin luas, pasti keimanannya mendalam. Pertanyaan : 1. Langkah nyata seperti apakah yang anda lakukan untuk menjadi berlian seperti al-Farabi? Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini. b.

Kegiatan Inti 1) Petunjuk Umum UKB a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Buku K13 PAI Pegangan siswa kelas X tahun 2016 hal 158 s.d 168. b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tingkat tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya. c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah disediakan. d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1,2, dan 3 kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.

2) Kegiatan Belajar

Ayo…… ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

2 ©2018/2019-SMA Negeri 3 Kota Kediri

UKBM-PAI dan Budi Pekerti 1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

Kegiatan Belajar 1 Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi, serta hafalkanlah !

Definisi 1. 2. 3.

Alim artinya berilmu, orang alim adalah orang yang berilmu. Ulama merupakan jamak dari alim, ulama berarti orang-orang yang berilmu. Abid artinya tekun beribadah. Seorang abid artinya seseorang yang rajin/tekun beribadah (sholat, puasa, shodaqoh, wirid, dzikir, dsb) Faqih secara etimologi mempunyai arti orang yang paham. Secara istilah adalah seseorang yang mempunyai kefahaman mendalam mengenai suatu ilmu.

Untuk memulai belajar pada materi ini isilah kalimat berikut kemudian kalian baca artikelnya! Banyak baca banyak .................... Tau Sedikit baca sedikit .................... Tau Ayat yang pertama turun saja .................... Iqra’ Artinya .................... Bacalah Oleh karena itu .......membaca............. itu penting, jangan pernah malas .........Membaca........... !! “Pentingnya Ilmu” Islam memberikan penekanan akan pentingnya menuntut ilmu. Tidak ada agama yang memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu melebihi Islam. Islam menjadikan menuntut ilmu sebagai sebuah kewajiban bagi umat Islam. Rasulullah saw bersabda:

َ ِ‫سلم‬ َ ِِ‫طلَبِِا ْلع ْلمِِفَر ْيضَة‬ ْ ‫علَىِكُلِِ ُم‬

tholabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. Islam memusuhi kebodohan seperti banjir memusuhi dataran tinggi. Hanya orang yang mempunyai nilai baca tinggi yang akan menjadikan orang itu besar dan maju. Pepatah mengatakan sekaya-kaya kekayaan adalah ilmu. Sebanyak-banyak kemiskinan adalah bodoh. Ilmu adalah gudang yang tak pernah habis. Maka kita tidak boleh lelah dalam menuntut ilmu. Kakek kita Adam as memiliki kelebihan dari malaikat karena malaikat kalah dalam mengikuti cerdas cermat yang dibuat oleh Allah swt. Ada petuah orang tua-tua kita: “Kelebihan burung karena sayap, Kelebihan gajah karena kekuatan, Kelebihan ikan karena insang. Kelebihan manusia karena ilmu.” Meskipun manusia tidak memiliki sayap tapi manusia dapat terbang di langit. Meskipun manusia tidak sekuat gajah tapi manusia mampu mengangkat berton-ton berat. Meskipun manusia tidak memiliki insang tapi manusia bisa berenang di luasnya samudra dan dalamnya lautan. Itu semua karena manusia memiliki keilmuan. Kata ilmu di ulang dalam Al-Qur’an terlalu banyak seperti atmosfir mengelilingi bumi. Yaitu diulangi sebanyak 854 kali dalam 750 ayat dari 6.666 ayat Al-Qur’an. Berikut ayat dari Al-Qur’an dan Hadits terkait keilmuan:

1. Q.S Mujadalah 11

ِ‫ّللاُِالَذينَِِآ َمنُواِمنكُ ِْمِ َوالَذينَِِأُوت ُواِا ْلع ْل َِمِد ََرجَات‬ َِ ِِ‫يَ ْرفَع‬

Yarfa'illahul ladzina amanu mingkum Wal ladzina utul 'ilma Darajat “Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

2. Tirmidzi 2681

ِِ‫نِأ َ َخ ِذَِبه‬ ِْ ‫ِإنَِِاْأل َ ْنبيا َ َِءِلَ ِْمِيُ َورث ُ ْواِديْنا َ ًراِ َولَِِد ْر َهمِا ًِإنَ َماِ َو َرث ُ ْواِا ْلع ْل َِمِفَ َم‬،‫إنِا ْلعُلُ َما ُِءِ َو َرث َ ِةُِاْأل َ ْنب َياء‬ ِ‫فَقَ ِْدِأ َ َخ ِذَِبحَظِِ َوافر‬

Innal Ulamâ waratsatul Anbiya’ wa innal Anbiyâa lam yuritsu dinaran wala dirhaman walakinnahum warratsu al-ilm, faman akhodzahu akhodza bi haddzin wâfirin

3 ©2018/2019-SMA Negeri 3 Kota Kediri

UKBM-PAI dan Budi Pekerti 1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” 3. Ahmad 6498

َ َ ‫ضلُّواِ َوأ‬ َ َ‫َالِفَسُئلُواِفَأ َ ْفت َ ْواِبغَيْرِِع ْلمِِف‬ ‫ضلُّوا‬ ًِ ‫سا َِءِ ُجه‬ ُِ َ‫َحتَىِإذَاِلَ ِْمِيُبْقِِعَال ًماِات َ َخ ِذَِالن‬ َ ‫اسِ ُر َؤ‬

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu serta merta dengan mengangkatnya langsung dari manusia, akan tetapi Ia mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama`, sehingga jika orang-orang alim telah habis, manusia akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, jika ditanya mereka memberi fatwa dengan tanpa ilmu, jadilah mereka sesat menyesatkan.” 4. Tirmidzi 2609

ْ َ‫سلَ َِم ِف‬ ِِ‫علَى ِا ْلعَابد‬ َ ِ ِ‫ضلُِ ِا ْلعَالم‬ َ ِ ُ‫ّللا‬ َِ ِ ‫صلَى‬ َِ ِ ‫سو ُِل‬ َ ِ ‫ّللا‬ َ ‫علَيْهِ ِ َو‬ ُ ‫َر ُج ََلنِ ِأ َ َح ُدهُِ َما ِعَابدِ ِ َو ْاْل َخ ُِر ِعَالمِ ِفَقَا َِل ِ َر‬ ْ َ‫َكف‬ ِِ‫س َم َوات‬ ََِ ِ َِ‫سلَ َِم ِإن‬ َ ِ ُ‫ّللا‬ َِ ِ ‫صلَى‬ َِ ِ ‫سو ُِل‬ َ ِ ‫ضلي‬ َ ِ ‫ّللا‬ َ ‫ّللا ِ َو َم ََلئ َكت َ ِهُ ِ َوأ َ ْه َِل ِال‬ َ ‫علَيْهِ ِ َو‬ ُ ‫علَى ِأ َ ْدنَاكُ ِْم ِث ُ َِم ِقَا َِل ِ َر‬ َ ‫علَىِ ُمعَلمِِالنَاسِِا ْل َخي َِْر‬ َ َِِ‫صلُّون‬ َ ُ‫َو ْاأل َ َرضينَِِ َحتَىِالنَ ْملَ ِةِفيِجُحْ ر َهاِ َو َحتَىِا ْل ُحوتَِِلَي‬ “Dua orang disebutkan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, salah seorang adalah ahli ibadah dan yang lain seorang yang berilmu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian, "kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” 5. Ibnumajah 219

َ ُِ‫ّللاُِلَ ِه‬ َ َِِ‫سلَك‬ َ َ ‫طريقًاِإلَىِا ْل َجنَةِِ َوإنَِِا ْل َم ََلئك َِةَِلَت‬ ِ‫ض ُِعِأَجْ ن َحتَهَاِرضًا‬ َِ ِ‫س َه َِل‬ ُِ ‫طريقًاِيَ ْلتَم‬ ِْ ‫َم‬ َ ِ‫سِفيهِِع ْل ًما‬ َ ِ‫ن‬ َ َ َ َِِ‫طالبِِا ْلع ْلمِِ َوإن‬ َ ‫ل‬ ْ ‫س َماءِِ َو ْاأل ْرضِِ َحتَىِا ْلحيتَانِِفيِا ْل َماءِِ َوإنَِِف‬ ِ‫ض َِل‬ ِْ ‫ست َ ْغف ُِرِلَ ِهُِ َم‬ َِ ‫طال‬ ْ َ‫بِا ْلع ْلمِِي‬ َ ‫نِفيِال‬ ُ َ َ ْ َ‫علَى ِا ْلعَابدِ ِ َكف‬ ِ‫سائرِ ِا ْلك ََواكبِ ِإنَِ ِا ْلعُلَ َما َِء ِهُ ِْم ِ َو َرث َ ِة ِ ْاأل ْنبيَاءِ ِإنَِ ِ ْاأل ْنبيَا َِء ِلَ ِْم‬ َ ِ ِ‫ضلِ ِا ْلقَ َمر‬ َ ِ ِ‫ا ْلعَالم‬ َ ِ ‫علَى‬ َ َ َ َ َ ِ‫نِأ َخذهُِِأ َخ ِذِبحَظِِ َوافر‬ ِْ ‫اراِ َو َِلِد ْر َه ًماِإنَ َماِ َو َرثُواِا ْلع ْل َِمِف َم‬ ً َ‫يُ َورثُواِدين‬ “Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air. Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar.” 6. Ibnumajah 235

ِ‫نِفيِ ْاأل َ ْرضِِ َحتَىِا ْلحيتَانِِفيِالْبَحْ ر‬ ِْ ‫اواتِِ َو َم‬ ِْ ‫ست َ ْغف ُِرِل ْلعَالمِِ َم‬ ْ َ‫إنَ ِهُِلَي‬ َ ‫نِفيِال‬ َ ‫س َم‬

“Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” 7. Ibnumajah 218

َ ‫ش ْي‬ ِ‫نِأ َ ْلفِِعَابد‬ ِْ ‫طانِِم‬ َ ‫علَىِال‬ َ ِ‫ش ُِّد‬ َ َ ‫فَقيهِِ َواحدِِأ‬

“Satu orang faqih itu lebih keras bagi setan dari pada seribu ahli ibadah.”

Ayoo berlatih!! Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka: 1. Tuliskan 1 ayat dari Al-Qur’an (selain ayat yang sudah terdapat pada UKB) yang memuat tentang keilmuan. Tulislah ayat, arti, beserta pemaknaannya. 2. Apa pentingnya kita bersekolah/menuntut ilmu? 3. Bagaimana kedudukan antara orang beriman dan orang alim? 4. Bagaimana kedudukan antara ulama dengan nabi? 5. Bagimana proses hilangnya ilmu dari muka bumi ini? 6. Bagaimana kedudukan antara seorang alim dan seorang abid? 7. Bagaimanakah keutamaan seorang faqih dengan seorang abid? 8. Sebutkan adab-adab para pelajar/siswa/santri didalam kitab ta'lim muta'alim dalam rangka menghormati ilmu dan menghormati guru? 9. Bagaimana jika ada orang berilmu (alim) tetapi tidak berpraktek (amal)? 10. Bagiamana jika ada orang amal (praktek) tapi tidak didasari ilmu (tidak alim)?

4 ©2018/2019-SMA Negeri 3 Kota Kediri

UKBM-PAI dan Budi Pekerti 1.7/2.7/3.7/4.7/2/4-6

c.

Penutup Bagaimana kalian sekarang? Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut diberikan refleksi untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut. Al Ghazali membagi manusia menjadi empat (4) golongan; Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu). Orang ini bisa disebut ‘alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati. Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu). Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu). Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu). Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jika menjawab “Pertama” pada pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi. Dimana posisimu? Jawab.......................................................... Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi keilmuan dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Ini adalah bagian akhir dari UKB materi keilmuan, mintalah tes formatif kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKB berikutnya. Sukses untuk kalian !!!

5 ©2018/2019-SMA Negeri 3 Kota Kediri

Related Documents

Ukbm Paibp 06 Ilmu.pdf
December 2019 16
Ukbm Trigonometri.pdf
November 2019 34
Ukbm Air
October 2019 23
Ukbm Karawang2018.xlsx
December 2019 15
Ukbm Binx Genap.docx
October 2019 18

More Documents from "Sukarnihilya"

Ukbm Paibp 06 Ilmu.pdf
December 2019 16
Chapter 5
November 2019 76
Chapter 9
November 2019 65
Chapter 12
November 2019 61
Chapter 3
November 2019 58