Ujian Ppl Laju Reaksi.docx

  • Uploaded by: Kurniawan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ujian Ppl Laju Reaksi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,227
  • Pages: 8
1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: : : : :

SMA Negeri 5 Pontianak Kimia XI / Ganjil Laju Reaksi 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect learning) pada pembelajaran. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 2 (SIKAP SOSIAL) 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 4 (KETERAMPILAN) 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6

3.7

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Memahami teori tumbukan 3.6.1. Menjelaskan pengertian laju reaksi. (tabrakan) untuk menjelaskan 3.6.2. Menjelaskan faktor-faktor yang faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi laju reaksi dengan laju reaksi menggunakan teori tumbukan. Menentukan orde reaksi dan dan 3.7.1 Menentukan orde reaksi, tetapan reaksi, tetapan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi dan waktu reaksi. data hasil percobaan.

C. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran Cooperative Learning dengan metode diskusi dan presentasi, peserta didik dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan. D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Laju Reaksi 2. Energi Aktivasi 3. Teori Tumbukan E. Strategi Pembelajaran 1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Numbered Head Together (NHT) F. Media Pembelajaran 1. Laptop, Media Cetak, Papan tulis dan spidol G. Sumber Belajar 1. Modul Pengayaaan Kimia kelas XI. 2. Buku Kimia SMA kelas XI

H. Langkah-langkah Pembelajaran NO

1 2 3 4 5 6 7

8

9

1 2

3

Kegiatan Pembelajaran

HOTS/4C/ Karakter/ literasi

Pendahuluan Fase 1 (menyampaikan tujuan dan mempersiapkan Karakter : siswa)  Saling menghormati Memberi Salam  Disiplin Peserta didik membaca doa dengan dipimpin oleh  Peduli salah satu peserta didik lingkungan Mengabsen, mengecek kerapian berpakaian,  Religius kebersihan kelas.  Kepemimpinan Peserta didik memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang tahapan kegiatan pembelajaran Melakukan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik Literasi Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat. Peserta didik secara secara individu membandingkan Communicate kemungkinan yang terjadi atara jalan raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa seperti halnya jalan raya, semakin banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar. Kegiatan Inti Fase 2 (menyajikan informasi) Critical thinking/HOTS Guru memberikan penjelasan pengantar kegiatan secara Literasi garis besar tentang materi Teori Tumbukan Critical Guru memberikan contoh-contoh materi Teori Tumbukan thinking/HOTS untuk dapat dikembangkan peserta didik Fase 3 (mengorganisir siswa ke dalam kelompok) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok terdiri atas 4 Communicate orang, kemudian diminta untuk duduk sesuai dengan kelompoknya dan setiap kelompok diberikan LKPD. Communicate Fase 4 ( membantu kerja tim dan belajar)

AlokasiW aktu 15 menit

65 menit

NO

4 5

1

2

3

HOTS/4C/ Kegiatan Pembelajaran Karakter/ literasi Peserta didik diminta untuk membaca dan menjawab Colaborate pertanyaan yang ada di dalam LKPD secara berkelompok.

AlokasiW aktu

Perwakilan setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi Colaborate kelompok. Fase 5 (mengevaluasi) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal evaluasi Communicate secara individu. Fase 6 ( memberikan pengakuan dan penghargaan) Peserta didik dengan nilai terbaik diberikan hadiah. Kegiatan penutup Guru memfasilitasi peserta didik menyimpulkan materi Critical thinking pembelajaran yang telah berlangsung (HOTS) Peserta didik diberikan tugas dan diminta untuk membaca Literasi materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pendidik memberikan kesempatan untuk menanyakan hal- Religius hal yang belum jelas.

I.Penilaian a. Sikap - Penilaian Observasi (terlampir) b. Pengetahuan - Penugasan/LKPD (terlampir) - Tertulis Uraian c. Keterampilan - Lembar Pengamatan Praktikum (terampil)

Pontianak, 1 Oktober 2018 Mengetahui : Pamong Mata Pelajaran

Mahsiswa,

Andi Ratnah Nurfitri, S. NIP: 19731026 200501 2 007

Ummi Shaleha NIM: F106115108

10 menit

H. Penilaian 1. Instrumen Penilaian a. Penilaian Kognitif b. Penilaian Afektif

: Soal Uraian : Observasi Penilaian Afektif

Lembar Observasi sikap pada saat mengerjakan tugas

Rasa ingin 1. Perserta didik tahu melakukan diskusi dengan berbagi informasi yang didapat 2. Perserta didik hanya berargumen jika ditanya 3. Perserta didiik tidak terlibat aktif dalam diskusi

3

2

1

0

Jika semua kreteria terpenuhi

Jika dua kreteria terpenuhi

Jika hanya satu kreteria terpenuhi

Jika tidak ada kreteria terpenuhi

2. Lembar Pengamatan Psikomotorik (Persentasi) No Nama Siswa Penggunaan Bahasa

Rubrik Penilaian psikomotorik Rubrik Penilaian Aspek yang dinilai : Penggunaan bahasa 1 = menggunakan bahasa yang benar 2 = menggunakan bahasa yang baku Namun ada beberapa bahasa yang tidak baku 3 = menggunakan bahasa yang baku

Nilai

Nilai Observasi Nilai Psikomotorik = Jumlah skor x 100 3

LAMPIRAN 1 Lembar Kerja Peserta Didik Mata pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu Nama Kelompok

3.8

: Kimia : : Laju Reaksi : 15 menit :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Memahami teori tumbukan 3.6.3. Menjelaskan terjadinya reaksi (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia menggunakan teori kimia tumbukan.

TEORI TUMBUKAN Tumbukan antara pereaksi ada yang menghasilkan reaksi dan tidak, sebagai contoh amati gambar reaksi antara hidrogen dan iodium berikut. 1. Tumbukan dengan energi yang tidak cukup.

2. Molekul terpisah kembali tumbukan tidak berhasil.

1. Tumbukan dengan energi yang cukup. Ikatan-ikatan akan putus dan terbentuk ikatan baru.

2. Molekul HI terbentuk. Tumbukan berhasil.

Sumber: Lewis, Thinking Chemistry

Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara partikel yang berhasil lebih banyak terjadi. Pada kenyataannya molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekul-molekul mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatan-ikatan pada pereaksi sehingga dapat membentuk ikatan baru pada hasil reaksi. 1. Perhatikan Wacana Berikut !

Tanpa pemanasan

dengan pemanasan

Ani ingin membuat pewarna alami warna hijau dari daun pandan, dengan merendamnya di dalam air. Ani belum mengetahui cara pembuatan pewarna tersebut. Ia pun melakukan uji coba dengan dua keadaan. Keadaan pertama, daun pandan hanya direndam di air biasa, sedangkan keadaan kedua direndam sambil dipanaskan. Setelah dilakukan didapatkan hasil bahwa daun pandan dengan pemanasan yang menghasilkan warna hijau dengan yang tanpa pemanasan tidak menghasilkan warna. Berdasarkan wacana tersebut kemukakan pendapat kalian mengapa hal tersebut dapat terjadi! Hubungkan dengan teori tumbukan!

Pembahasan: Hal tersebut dapat terjadi karena dengan adanya pemanasan membuat ikatan antar partikel-partikel dari daun pandan putus sehingga partikel tersebut dapat berikatan dengan partikel air sehingga terbentuk ikatan antara partikel daun pandan dan air yang ditunjukan warna larutan hijau. Sedangkan daun pandan yang tanpa pemanasan tidak menghasilkan larutan berwarna hijau karena partikelpartikel daun pandan masih berikatan dan tidak terdapat energi aktivasi yang membuat partikelpartikel tersebut berikatan dengan partikel air. Skor 5 Pedoman Penskoran 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐱𝟏𝟎𝟎 𝟓

Related Documents

Ppl
November 2019 28
Laju Reaksi
May 2020 35
Ppl Qs
July 2020 22
Laju Reaksi
June 2020 30
Ppl Prolog
November 2019 31

More Documents from ""