Uji Kepekaan Antibiotik.docx

  • Uploaded by: Akagami Stary
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uji Kepekaan Antibiotik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,207
  • Pages: 5
UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK A. UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK METODE DIFUSI CAKRAM METODE KIRBY BAUER 1. PENDAHULUAN Pada saat ini seiring dengan meningkatnya penggunaan antibiotik pada manusia dan hewan, meningkat pula bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Dengan demikian maka diperlukan suatu pemeriksaan uji kepekaan antibiotik dengan metode yang dapat diperaya, sehingga dapat digunakan untuk memilih antibiotik yang tepat sebagai terapi definitif untuk pasien infeksi. Pada tahun 1976, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suatu cara pemeriksaan uji kepekaan antibiotik yaitu modifikasi tehnik difusi cakram KirbyBauer untuk dipakai di laboratorium mikrobiologi karena mudah dilakukan dan akurat hasilnya. Standar CLSI (Clinical Laboratory Standard Institute) yang digunakan di Amerika Serikat juga menggunakan uji kepekaan metode difusi cakram dari KirbyBauer dan pada umumnya semua laboratorium mikrobiologi di Indonesia menggunakan Standar CLSI tersebut. 2. KOMPETENSI PRAKTIKUM Pada akhir topik “Uji Kepekaan Antibiotik” maka, mahasiswa memiliki kompetensi:  Menjelaskan prosedur uji kepekaan antibiotik metode difusi cakram  Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan uji kepekaan antibiotik metode difusi cakram dari berbagai macam antibiotik 3. CLINICAL VIGNETTE Seorang pasien laki-laki, umur 58 tahun, menderita demam tinggi serta batuk sudah tiga hari lamanya. Pasien tampak sesak nafas dan pada pemeriksaan auskultasi terdengar suara ronkhi basah pada paru kiri. Gambaran foto thoraks tampak adanya infiltrat pada lobus paru kiri bawah. Dari hasil kultur dahak pada media agar darah tumbuh bakteri dan setelah diidentifikasi adalah Streptococcus pneumoniae. Kemudian dilakukan uji kepekaan antibiotik dengan hasil lebar zona hambat sebagai berikut:  Penicillin = 36 mm – Tetracycline = 13 mm – Levofloxacin = 10 mm  Chloramphenicol = 12 mm – Erythromycin = 28 mm a. Tentukan sebagai obat pilihan untuk pengobatan pasien ? Jelaskan alasannya ? b. Ternyata pasien mempunyai riwayat alergi dengan antibiotik golongan beta-laktam. Antibiotik lain yang dapat diberikan pada pasien ? 4. PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN

Metode uji kepekaan antibiotik ini dapat dipakai untuk mengukur kemampuan suatu agen antibiotik dalam menghambat pertumbuhan bakteri secara in vitro. Uji kepekaan metode difusi cakram merupakan pemeriksaan kualitatif untuk menentukan apakah isolat bakteri dari pasien infeksi masih sensitif, intermediate atau sudah resisten terhadap suatu antibiotik dengan mencocokan menggunakan tabel standar CLSI (terlampir). 5. ALAT DAN BAHAN  Penggaris / Caliper  Biakan bakteri uji kepekaan antibiotik pada media lempeng agar Mueller  Hinton dan lempeng agar Mueller Hinton + darah  Tabel Standar CLSI 6. PROSEDUR PEMERIKSAAN Prosedur uji kepekaan antibiotik metode difusi (KIRBY BAUER) adalah sebagai berikut: 1. Masukkan 4-5 koloni bakteri ke dalam medium TSB (Trypticase Soy Broth) 2. Buat kekeruhan biakan bakteri sesuai dengan kekeruhan 0,5 Mc. Farland (diukur menggunakan alat densitometer). 3. Celupkan lidi kapas steril ke dalam biakan cair bakteri. 4. Peraslah lidi kapas yang telah basah pada dinding dalam tabung. 5. Usapkan lidi kapas tersebut pada seluruh permukaan medium agar Mueller Hinton, ulang prosedur ini 2x lagi sambil memutar plate 60⁰. Kemudian biarkan plate 3-5 menit pada suhu ruang tapi tidak lebih dari 15 menit, supaya medium benar-benar kering sebelum ditempeli cakram antibiotik. 6. Dengan pinset, ambillah cakram antibiotik yang telah disediakan. 7. Letakkan cakram antibiotik tersebut di permukaan medium agar dengan sedikit ditekan. 8. Eramkan pada suhu 37⁰ C selama 24 jam dan lihat hasilnya pada keesokan harinya. 9. Bakteri peka terhadap antibiotika tertentu: ada zona hambat pertumbuhan di sekitar cakram antibiotik (Gambar 7.1). 7. INTERPRETASI HASIL Setiap mahasiswa melakukan pengukuran diameter zona hambat disekitar masingmasing cakram antibiotik pada lempeng agar Mueller-Hinton yang telah diinokulasi isolat bakteri dari pasien infeksi menggunakan penggaris atau caliper. Masing-masing lebar zona hambat dicatat dalam ukuran satuan milimeter. Melihat diameter zona hambat masing-masing cakram antibiotik yang telah dicatat dan men-interpretasikan hasilnya dengan cara mencocokan pada tabel CLSI untuk menentukan kriteria Sensitif, Intermediate dan Resisten. Catatan: Larutan 0,5 Mc Farland dibuat dengan mencampurkan: 1% Ba Cl2 → 16µl 1% H2SO4 → 3,3 ml

8. SOAL DISKUSI PRAKTIKUM Jelaskan manfaat pemeriksaan uji kepekaan antibiotik metode difusi cakram dari Kirby-Bauer. 9. DEFINISI KERJA Zona hambat: zona yang terbentuk disekeliling cakram antibiotik pada media Mueller-Hinton yang diinokulasi isolat bakteri dan tampak tidak ada pertumbuhan bakterinya setelah dieramkan dalam inkubator pada suhu 35±2⁰ C selama 18 jam. B. UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK METODE DELUSI 1. PENDAHULUAN Dalam melakukan uji kepekaan antibiotik diperlukan suatu tehnik untuk mengetahui berapa besar konsentrasi antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakterinya. Untuk memperkirakan (estimasi) aktifitas suatu antibiotik dilakukan pengenceran secara serial (two-fold dilution) dari antibiotik tersebut untuk mengetahui berapa besar nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) atau Minimal Inhibitory Concentration (MIC). 2. KOMPETENSI YANG DICAPAI Pada akhir topik ini, maka mahasiswa memiliki kompetensi:  Menjelaskan prosedur pemeriksaan uji kepekaan antibiotik metode dilusi.  Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan uji kepekaan antibiotik metode dilusi pada media cair dalam tabung (broth tube dilution) 3. CLINICAL VIGNETTE Seorang mahasiswa kedokteran ingin meneliti potensi antimikroba ekstrak kulit manggis terhadap infeksi Staphylococcus aureus secara in vitro dan menentukan

berapa dosis yang efektif. Bagaimana metode yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut ? 4. PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN Uji kepekaan antibiotik metode dilusi untuk mengukur kemampuan suatu agen antibiotik pada konsentrasi tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara in vitro. Uji kepekaan metode dilusi ini merupakan pemeriksaan kwantitatif yang digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) dari suatu antibiotik sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. 5. ALAT DAN BAHAN Deretan tabung reaksi berisi media cair Mueller-Hinton/Trypticase soy broth dengan berbagai konsentrasi antibiotik tertentu. 6. PROSEDUR PEMERIKSAAN Prosedur uji kepekaan antibiotik metode dilusi adalah sebagai berikut: 1. Disediakan 12 tabung steril, tabung 1-10 adalah tabung perlakuan, tabung 11 adalah kontrol negatif, tabung 12 adalah kontrol positif. 2. Tabung mo 1 diisi dengan medium trypticase soy broth (TSB) sebanyak 2 ml. 3. Tabung no 2-12 diisi dengan medium trypticase soy broth (TSB) sebanyak 1 ml. 4. Larutan antibiotik sebanyak 1 ml dari tabung 1 diambil menggunakan mikropipet untuk dipindahkan ke tabung 2, kemudian dihomogenkan sehingga konsentrasi zat antibiotik pada tabung 2 adalah setengah dari tabung 1. 5. Suspensi pada tabung 2 (yang terdiri dari larutan antibiotik dan medium TSB) sebanyak 1 ml diambil menggunakan pipet untuk dipindahkan ke tabung 3, begitu seterusnya sampai dengan tabung no 11. 6. Tabung 1-10 serta tabung 12 masing-masing ditambahkan suspensi bakteri dengan kekeruhan 0,5 Mc Farland sebanyak 1 ml. 7. Semua tabung dieramkan dalam inkubator pada suhu 35±2⁰ C selama 18 jam. Keterangan: -

Tabung kontrol negatif adalah tabung yang berisi medium TSB dan zat antibiotik. Tabung kontrol positif adalah tabung yang berisi medium TSB dan suspensi bakteri.

7. INTERPRETASI HASIL Mahasiswa mengamati perubahan kekeruhan mulai dari tabung konsentrasi tersebar yang tampak jernih sampai tabung yang tampak keruh pada deretan tabung media yang tersedia dengan cara membandingkan kekeruhannya menggunakan tabung kontrol positif. Tentukan berapa besar nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) dari pemeriksaan uji kepekaan antibiotik tersebut dan catat hasilnya. Besar nilai Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) ditentukan dengan melihat tabung media yang masih tampak jernih pada konsentrasi antibiotik yang paling rendah, kemudian cocokkan dengan tabel standar CLSI untuk menentukan apakah antibiotik tersebut masih dapat digunakan pada konsentrasi tersebut untuk terapi pasien. 8. SOAL DISKUSI PRAKTIKUM Jelaskan manfaat pemeriksaan uji kepekaan antibiotik metode dilusi. 9. DEFINISI KERJA Konsentrasi Hambat Minimal (KHM): besar nilai konsentrasi antibiotik terendah yang masih mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang diujikan.

DAFTAR PUSTAKA Cockerill FR, et al. 2014. Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing. Clinical and Laboratory Standards Institute-Pennsylvania Vandepitte J. et al. 2003. Basic Laboratory Procedures in Clinical Bacteriology. World Health Organization. Geneva. Switzerland

Related Documents

Uji
November 2019 66
Uji
May 2020 50
Uji Univariat.docx
December 2019 44
Uji Statistik.docx
November 2019 39
Uji Cochran.docx
April 2020 35

More Documents from "Yamin Laode"