Udit Asus: Habib Hamdani Muhamad Ridho

  • Uploaded by: Bayu Krisna
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Udit Asus: Habib Hamdani Muhamad Ridho as PDF for free.

More details

  • Words: 2,217
  • Pages: 23
AUDIT KASUS 3 Habib Hamdani Muhamad Ridho

PERTANYAAN DISKUSI DAN LATIHAN Soal 1 : Surat perikatan audit yang dibuat oleh KAP dan Kliennya bertujuan untuk mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien, tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab auditor bagi kliennya, kesepakatan tentang reproduksi laporan keuangan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh auditor. Tanggung jawab spesifik apa yang diterima KAP? KAP bertanggung jawab atas : 

Melakukan Audit atas L/K perusahaan untuk tahun yang telah ditetapkan, yang terdiri atas Laporan posisi keuangan, L/R, Arus Kas, Perubahan Ekuitas guna memberikan opini mengenai kewajaran dan kesesuaian L/K



Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia.



Merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang layak dan bukan keyakinan absolute terkait L/K bebas salah saji yang material.



Audit tidak didesain untuk mendeteksi kesalahan atau kecurangan yang tidak material terhadap L/K, oleh karena itu audit tidak mendeteksi salah saji yang dibawah level material yang telah ditetapkan.



Perencanaan audit dilakukan untuk menentukan sifat, waktu dan perluasan prosedur audit, namun tidak didesain untuk memberikan keyakinan terhadap pengendalian intern.

Lanjutan...

Tanggung Jawab apa yang harus dilakukan oleh perusahaan klien? 1.

Tanggung jawab manajemen, antara lain :

2.

Manajemen bertanggung jawab atas L/K keuangan yang telah disusun telah sesuai dengan PABU (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum).

3.

Menciptakan dan memelihara pengendalian internal yang efektif atas L/K.

4.

Mengidentifikasi dan memastikan bahwa perusahaan patuh pada hokum dan peraturan yang berlaku.

5.

Menyediakan semua catatan dan informasi yang berkaitan dengan proses audit.

6.

Menyediakan representation letter.

Soal 2 Saldo akun terkait HPP yaitu : 1. 2.

3. 4. 5. 6.

Penjualan (baik tunai maupun kredit) Pembelian (baik tunai maupun kredit) Retur dan diskon Penjualan Retur dan diskon Pembelian Persediaan Awal dan Akhir Biaya kirim

Soal 3

Pada umumnya akun transaksi yang memiliki tingkat resiko inheren yang tinggi adalah : 1. 2.

3. 4.

Kas dan setara kas : terkait dengan sifatnya sangat liquid dan mudah sekali dihilangkan. Persediaan : pencatatan dan kontrol yang kurang bagus pada persediaan akan meningkatkan risiko kehilangannya, mengingat persediaan PT Maju Makmur merupakan persediaan yang ekonomis dan dapat diperjualbelikan dengan mudah. Penjualan : terkait dengan pengakuan pendapatan atas penjualan dan piutang tak tertagih berhubungan dengan penjualan kredit. Biaya terkait dengan penjualan (biaya kirim) : kaitannya terhadap pengakuan, pengukuran dan penilaian biaya, semakin rendah biaya, maka akan semakin tinggi laba, sehingga perhitungan bonus akan semakin tinggi, hal ini yang bisa memicu munculnya kecurangan dengan kecenderungan menekan biaya untuk laba yang tinggi.

Soal 4 Berdasarkan PSA No. 07 SA 326 : Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. Audit yang dilakukan auditor independen bertujuan untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk dipakai sebagai dasar memadai dalam merumuskan pendapatnya. Jumlah dan jenis bukti audit yang dibutuhkan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya memerlukan pertimbangan profesional auditor setelah mempelajari dengan teliti keadaan yang dihadapinya. Dalam banyak hal, auditor independen lebih mengandalkan bukti yang bersifat mengarahkan (persuasive evidence) daripada bukti yang bersifat meyakinkan (convincing evidence).

Lanjutan...

Auditor bekerja dalam batas-batas pertimbangan ekonomi; agar secara ekonomis bermanfaat, pendapatnya harus dirumuskan dalam jangka waktu yang pantas dan dengan biaya yang masuk akal. Auditor harus memutuskan, sekali lagi dengan menggunakan pertimbangan profesionalnya, apakah bukti audit yang tersedia baginya dengan batasan waktu dan biaya, cukup memadai untuk membenarkan pernyataan pendapatnya. Sebagai pegangan, harus terdapat hubungan yang rasional antara biaya untuk mendapatkan bukti dengan manfaat informasi yang diperoleh. Masalah kesulitan dan biaya pengujian suatu pos bukan merupakan dasar yang sah untuk menghilangkan pengujian tersebut dalam proses audit. Sehingga Bukti audit dikatakan cukup apabila bukti audit yang diperoleh mampu memberikan keyakinan yang memadai terhadap opini yang akan diberikan auditor atas L/K yang telah diaudit.

Soal 5 Kualitas bukti yang dikumpulkan melalui prosedur tes subtantif adalah baik karena dalam prosesnya tes subtantif langsung mengambil bukti bukti dengan melakukan tes pada data perusahaan yang sebenarnya. Dan kualitas tes subtantif akan baik dilakukan jikatingkat resiko deteksi rendah. Subtantif tes memiliki kompetensi yang lebih baik dibandingkan bukti dari analytical tes. Subtantif tes langsung mencari bukti dengan melakukan tes pada data riil perusahaan dan bukan dengan analisaanalisa atau perbandingan-perbandingan rasio saja. Sehingga tingkat keakuratannya lebih menjamin kondisi sebenarnya perusahaan yang diaudit.

Soal 6 Seorang auditor harus memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai bisnis kliennya seperti pengendalian internalnya. Auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya untuk dapat melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit. Auditor dapat mengambil informasi dari : 1.

Berdiskusi dengan orang kliennya seperti pemilik atau pegawai di entitas itu

2.

Berdiskusi dengan auditor terdahulu yang pernah menangani entitas itu

Soal 7 Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Seksi 302 dijelaskan sebagai berikut: Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi. 

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, kompetisi fee audit akan mempengaruhi independensi auditor dalam memberikan opini atas L/K yang diaudit. Auditor akan sulit bersifat obyektif apabila perikatan audit dipengaruhi adanya kompetisi fee audit. Jika memang hal ini terjadi, maka kompetensi auditor akan dipertanyakan dan hal ini bias merusak citra profesi sebagaimana dijelaskan dalam aturan etika akuntan publik.

Soal 8 

Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.



Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak sesuai, menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya, atau menafsirkan secara keliru hasil audit.



Risiko deteksi mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko pengendalian. Semakin kecil risiko risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin besar adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini auditor, semakin kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterima.

Soal 9 KAP dapat menaksir resiko kecurangan dengan cara : 1.

Melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen, Auditor dapat bertanya secara spesifik yang berkaitan dengan kecurangan

2.

Auditor dapat melakukan prosedur analisis untuk mengidentifikasi adanya salah saji atas suatu transaksi yang material

3.

Berkomunikasi dengan seluruh tim audit

4.

Berkomunikasi dengan auditor terdahulu yang pernah menangani entitas

Lanjutan...

Dalam melakukan penaksiran , auditor harus mempertimbangkan faktor resiko kecurangan yang berkaitan dengan : 1. salah saji yang timbul sebagai akibat kecurangan dalam pelaporan keuangan 2. salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva untuk setiap golongan yang bersangkutan. Sebagai bagian dari penaksiran resiko, auditor juga harus meminta keterangan kepada manajemen untuk memperoleh pemahaman dari manajemen tentang resiko kecurangan dalam entitas dan untuk menentukan apakah manajemen memiliki pengetahuan tentang kecurangan yang telah dilakukan terhadap atau terjadi dalam entitas.

Soal 10

Dalam kasus ini, PT Maju Makmur belum menjadi perusahaan publik dan masih akan menjadi perusahaan publik, sehingga KAP AS & R masih boleh melakukan audit atas L/K PT Maju Makmur. Namun, jika PT Maju Makmur telah menjadi perusahaan publik, maka hanya KAP yang sudah terdaftar di Bapepam-LK. Dan dihubungkan dengan sudut pandang etika profesi yaitu jika PT Maju Makmur sudah menjadi perusahaan publik, maka hanya KAP yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat di Bapepam-LK yang dapat mengaudit PT Maju Makmur.

SOAL LATIHAN a. Rasio Keuangan Rasio Current Ratio

Days To Sell Iventory

Average Collection Period

2008

2009

1,51

1,48

93,03

30,23

100,52

33,19

Arti Perubahan

Likuiditas menurun Terjadi peningkatan yang signifikan jumlah hari yang diperlukan untuk menjual persediaan. Ada kemungkinan persediaan yang usang (obsolete) atau penjualan yang menurun

Adanya peningkatan yang signifikan kemungkinan terjadi karena adanya piutang yang terlalu lama beredar karena merupakan piutang dari afiliasi ataupun adanya piutang fiktif . Likuiditas menurun.

Lanjutan... Rasio Debt To Total Assets Ratio

Times Interest Earned

Profit Margin

Return On Assets

Return On Equity

2008

0,69

3,57

0,03

0,08

0,27

2009

Arti Perubahan

0,70

tidak ada perubahan signifikan hal ini mengindikasikan posisi solvabilitas stabil

2,79

Adanya penurunan yang signifikan menunjukkan solvabilitas yang buruk

0,02

tidak ada perubahan signifikan hal ini mengindikasikan profitabilitas cukup stabil

0,06

tidak ada perubahan signifikan hal ini mengindikasikan profitabilitas cukup stabil

0,21

tidak ada perubahan signifikan hal ini mengindikasikan profitabilitas cukup stabil

b. Perbandingan Rasio Rasio

Current Ratio

Days To Sell Iventory

Average Collection Period

Debt To Total Assets Ratio

Rata-Rata Industri

2,23

98

13

48,1

PT Maju Makmur 2009

Arti Perubahan

1,48

Rasio PT. Maju Makmur berada dibawah rasio rata-rataindustri,hal ini mengindikasikan adanya permasalahan likuiditas

100,52

Rasio PT Maju Makmur berada diatas rata- rata industri yang mengindikasikan penumpukan persediaan karena persediaan usang atau penjualan yang menurun

33,19

Periode penagihan piutang PT Maju Makmur jauh diatas rata – rata industri. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan mengenai piutang perusahaan maupun penjualan

0,70

Rasio PT Maju Makmur jauh dari ratarata industri, yang mengindikasikan tingkat hutang yang cukup tinggi

Lanjutan... Rasio

Rata-Rata Industri

PT Maju Makmur 2009

Arti Perubahan

Times Interest Earned

11,6

2,79

Kemampuan membayar bunga PT Maju Makmur tergolong lebih rendah daripada rata-rata industrinya. Hal ini mengindikasikan permasalahan pada solvabilitas

Profit Margin

2,62

0,02

Profitabiltas PT Maju Makmur lebih rendah daripada rata-rata industri

0,06

Rasio PT Maju Makmur lebih rendah dari rata-rata industri mengindikasikan bahwa profitabiltas perusaahaan kurang baik

0,21

Rasio PT Maju Makmur lebih rendah dari rata-rata industri mengindikasikan bahwa profitabiltas perusaahaan kurang baik

Return On Assets

Return On Equity

5,16

11,63

c. Periksa Laporan Keuangan No

Prosedur

Temuan

Arti

1

Periksa neraca saldo

Saldo debit muncul pada akun "Penyisihan piutang ragu-ragu"

Akun kerugian kemungkinan terdapat salah catat atau salah posting

2

Periksa neraca saldo

saldo persedian toko 5 mengalami penurunan signifikan

akun tersebut kemungkinan mengalami kerugian

3

Periksa neraca saldo

pada tahun 2009 muncul saldo debet asuransi di bayar dimuka

pada tahun 2010 kemungkinan telah terjadi transaksi pembayaran asuransi yang baru muncul pada tahun 2010

4

Periksa neraca saldo

terjadi peningkatan saldo kredit pada akumulasi penyusutan peralatan kantor

kemungkinan telah terjadi revaluasi nilai kantor atau bisa saja pembelian kantor baru

akun retur penjualan mengalami penurunan

hal ini kemungkinan dikarenakan peningkatan kualitas produk sehingga menekan pengembalian produk

5

Periksa neraca saldo

Lanjutan... No

6

Prosedur

Periksa neraca saldo

Temuan

Arti

akun penjualan di beberapa tempat mengalami kenaikan

peningkatan penjualan kemungkinan dikarenakan peningkatan kualitas produk yg sudah kami sampaikan pada poin diatas, atau juga produk mengalami kenaikan harga

7

Periksa neraca saldo

HPP mengalami peningkatan nilai

peningkatan tersebut kemungkinan telah terjadi kenaikan harga atau juga biaya yg dikeluarkan untuk produk yg terjual terlalu besar

8

Periksa neraca saldo

saldo laba juga mengalami peningkatan

kemungkinan saldo laba meningkat karena peningkatan penjualan

9

Periksa neraca saldo

bberapa biaya mengalami penurunan

kemungkinan pihak manajemen menekan angka biaya untuk meningkatkan laba

10

Periksa neraca saldo

piutang tak tertagih yang selalu kosong

kemungkinan perusahaan melakukan transaksi penjualan secara tunai

RISET KELOMPOK Soal 1 Risiko Audit atau Audit Risk (AR) adalah kemungkinan risiko salah saji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud) yang bisa lolos dari proses audit jika auditor tidak melakukan tugasnya secara cermat. Terdapat 3 (tiga) jenis risiko audit yang wajib diuji dan dipertimbangkan oleh seorang auditor sebelum menjalankan proses audit, yaitu: 1.

Risiko inherent (inherent risk) adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi, baik karena kompleksitas transaksi dan klas transaksi, atau kompleksitas perhitungan, aset yg mudah tercuri/digelapkan, maupun ketiadaan informasi yang sifatnya obyektif. Inherent risk berada diluar jangkauan auditor dalam melakukan pencegahan. Bahkan, juga diluar kendali pihak auditee sendiri. Sebagai auditor anda melihat 4 faktor penting berikut ini dalam mengukur Risiko Inherent (Inherent Risk): a) Usaha Sejenis b) Kompleksitas Pengakuan Pendapatan c) Salah Saji Pada Audit Sebelumnya d) Perusahaan yang memiliki anak/cabang dalam jumlah banyak dan melibatkan banyak mata uang asing, diasumsikan mengandung IR yang tinggi.

Lanjutan... 2.

3.

Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko yang bisa timbul akibat kelemahan sistim pengendalian intern (SPI) auditee, entah karena desainnya yang lemah atau pelaksanaanya yang tidak sesuai desain — tidak mampu mencegah potensi salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Karakter perusahaan beresiko tinggi, antara lain a) Struktur Organisasi (SO), tidak jelas dengan pembagian tugas yang juga tidak jelas. b) Lemahnya pengawasan manajemen terhadap operasional perusahaan Tidak memiliki auditor internal dan komite audit. Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko yang bisa timbul akibat kegagalan auditor dalam menedeteksi adanya salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Ada 4 faktor yang berpotensi menghasilkan DR yang tinggi, yaitu: a) Salah Mengaplikasikan Prosedur Audit b) Salah Menginterpretasikan Hasil Audit c) Salah Memilih Metod Uji d) Pengujian Risiko Deteksi Yang Kurang Intensive

Soal 2

Prosedur analitis adalah “evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang logis antar data keuangan maupun nonkeuangan meliputi pembandingan jumlah-jumlah yang tercatat atas harapan yang dikembangkan oleh auditor". Prosedur analitis digunakan dalam setiap fase auditing dengan tujuan sebagai berikut : 

Pada fase perencanaan



Pada fase pengujian



Pada kesimpulan audit atau penilaian tahap akhir tentang kewajaran laporan keuangan yang diaudit

Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain adalah : 

Perbandingan data absolut



Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal



Analisa Rasio



Analisa kecenderungan atau Trend Analysis

Related Documents

Udit
October 2019 7
Asus
June 2020 11
Asus P5g
November 2019 15
Ridho Rhoma
May 2020 6
Yusuf Hamdani 12.pdf
December 2019 1

More Documents from "Ahmad Bakir"