Praktikum_audit_kasus_3_kelompok.docx

  • Uploaded by: Bayu Krisna
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Praktikum_audit_kasus_3_kelompok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 750
  • Pages: 4
Rasio

2008

2009

Arti Perubahan

Lancar

1.511

1.481

Likuiditas menurun

Days To Sell 93.025 Inventory

100.521 Terjadi peningkatan yang signifikan jumlah hari yang diperlukan untuk menjual persediaan. Ada kemungkinan persediaan yang usang (obsolete) atau penjualan yang menurun

Average Collection Period

33.194

Adanya peningkatan yang signifikan kemungkinan terjadi karena adanya piutang yang terlalu lama beredar karena merupakan piutang dari afiliasi ataupun adanya piutang fiktif . Likuiditas menurun.

Debt To Total 0.688 Assets Ratio

0.697

tidak ada perubahan signifikan hal mengindikasikan posisi solvabilitas stabil

Times Interest Earned

2.025

2.789

Adanya peningkatan yang signifikan menunjukkan solvabilitas yang baik

Profit Margin

0.028

0.023

tidak

30.235

ada

perubahan

signifikan

ini

hal

ini

hal

ini

hal

ini

mengindikasikan profitabilitas cukup stabil Return

On 0.078

0.063

Assets Return

tidak

ada

perubahan

signifikan

mengindikasikan profitabilitas cukup stabil On 0.268

0.208

Equity

tidak

ada

perubahan

signifikan

mengindikasikan profitabilitas cukup stabil TUGAS KELOMPOK KASUS 3 (Ari Seta Kurniawan & Ahmad Hikam Hidayaturrahman)

SOAL LATIHAN

KESIMPULAN Rasio keuangan PT. Maju Makmur menunjukkan bahwa dari terjadi penurunan likuiditas dari 2008 ke 2009 namun pada rasio profitabilitas dan solvabilitas perubahan yang terjadi tidak signifikan atau dapat dikatakan stabil.

Rasio

Rata

2009

Arti Perubahan

Lancar

2.230

1.481

Rasio PT. Maju Makmur berada dibawah rasio ratarata industri, hal ini mengindikasikan adanya permasalahan likuiditas

Days To 98.000 Sell Inventory

100.52 1

Rasio pt. maju makmur berada diatas industri yang mengindikasikan penumpukan persediaan karena persediaan using atau penjualan yang menurun

Average Collection Period

33.194

Periode penagihan piutang pt. maju makmur jauh diatas rata – rata industri. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan mengenai piutang perusahaan maupun penjualan Rasio pt.maju makmur jauh dari rata-rata industri, yang mengindikasikan tingkat hutang yang cukup tinggi

13.000

Debt To 48.100 Total Assets Ratio

0.697

Times

2.789

11.600

Kemampuan membayar bunga pt. maju makmur

Interest

tergolong lebih rendah daripada rata2 industrinya. Hal

Earned

ini mengindikasikan permasalahan pada solvabilitas

Profit

2.620

2.27

Margin (%) Return On 5.160

Profitabiltas pt. maju makmur sedikit lebih rendah daripada rata2 industri

6.29

Rasio pt. maju makmur diatas rata-rata industri

Assets (%)

mengindikasikan bahwa profitabiltas perusaahaan

Return On 11.630

cukup baik Rasio pt. maju makmur diatas rata-rata industri

Equity (%)

Riset kelompok Soal 1

20.76

mengindikasikan bahwa profitabiltas perusaahaan baik

Risiko Audit atau Audit Risk (AR) adalah kemungkinan risiko salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud) yang bisa lolos dari proses audit jika auditor tidak melakukan tugasnya secara cermat. Terdapat 3 (tiga) jenis risiko audit yang wajib diuji dan dipertimbangkan oleh seorang auditor sebelum menjalankan proses audit, yaitu: (1) risiko inherent (inherent risk), (2) risiko pengendalian (control risk) dan (c) risiko deteksi (detection risk). Risiko inherent (inherent risk) adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi, baik karena: (a) kompleksitas transaksi dan klas transaksi; atau (b) kompleksitas perhitungan; (c) aset yg mudah tercuri/digelapkan; maupun (d) ketiadaan informasi yang sifatnya obyektif. Inherent risk berada diluar jangkauan auditor dalam melakukan pencegahan. Bahkan, juga diluar kendali pihak auditee sendiri. Sebagai auditor anda melihat 4 faktor penting berikut ini dalam mengukur Risiko Inherent (Inherent Risk): •

Usaha Sejenis



Kompleksitas Pengakuan Pendapatan



Salah Saji Pada Audit Sebelumnya



Perusahaan yang memiliki anak/cabang dalam jumlah banyak dan melibatkan banyak mata uang asing, diasumsikan mengandung IR yang tinggi.

Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko yang bisa timbul akibat kelemahan sistim pengendalian intern (SPI) auditee, entah karena desainnya yang lemah atau pelaksanaanya yang tidak sesuai desain — tidak mampu mencegah potensi salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Karakter perusahaan ber CR tinggi, antara lain: •

Struktur Organisasi (SO), tidak jelas dengan pembagian tugas yang juga tidak jelas.



Lemahnya pengawasan manajemen terhadap operasional perusahaan



Tidak memiliki auditor internal dan komite audit.

Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko yang bisa timbul akibat kegagalan auditor dalam menedeteksi adanya salahsaji bersifat material dan/atau penggelapan (fraud). Ada 4 faktor yang berpotensi menghasilkan DR yang tinggi, yaitu: •

Salah Mengaplikasikan Prosedur Audit



Salah Menginterpretasikan Hasil Audit



Salah Memilih Metod Uji



Pengujian Risiko Deteksi Yang Kurang Intensive

Riset kelompok Soal 2 Prosedur analitis adalah “evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang logis antar data keuangan maupun nonkeuangan meliputi pembandingan jumlah-jumlah yang tercatat atas harapan yang dikembangkan oleh auditor". Prosedur analitis digunakan dalam setiap fase auditing dengan tujuan sebagai berikut :



Pada fase perencanaan



Pada fase pengujian



Pada kesimpulan audit atau penilaian tahap akhir tentang kewajaran laporan keuangan yang diaudit

Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain adalah : •

Perbandingan data absolut;



Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal;



Analisa Rasio;



Analisa kecenderungan atau Trend Analysis;

More Documents from "Bayu Krisna"