Uas_resiko_misaelsilooy.docx

  • Uploaded by: Misael Silooy
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uas_resiko_misaelsilooy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,171
  • Pages: 6
Mata Kuliah : Management Kualitas dan Resiko Proyek Nama

: Misael Silooy

NIM

: 1765490023

ANALISA MANAGEMENT RESIKO PADA JEMABATAN FLY OVER Dalam melakukan management resiko dalam suatu kegiatan ada beberapa tahapan yang perlu kita lakukan antara lain 1. Mengetahui resiko-resiko yang terdapat dalam proyek fly over Dalam proyek pembangunan fly over resiko-resiko yang dapat terjadi dalam proyek tersebut dapat terjadi dimulai dari proses perencanaan sampai pada tahap pemeliharaan Analisis resiko-resiko tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut a. Resiko pada tahap perencanaan Dalam proses perencanaan merupakan awal mula pengambilan data lapangan dan kemudian diolah enjadi sebuah proyek Data-data yang diambil pada lapangan haruslah akurat, dan tepat, apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan data maka akan terjadi kesalahan dalam pembuatan proyek tersebbut. 1) Pengambilan data boring yang tidak benar. Pelaksanaan kegiatan survey lapangan dan pengambilan data yang tidak baik dapat berakibat fata nantinya pada pekerjaan lapangan Hal-hal yang perlu dilakukan adalah dengan cara meminta data hasil labolatorium yang nantinya merupakan hasil uji tanah pada lokasi pekerjaan itu. 2) As build drawing Perencanaan gambar awal rencana proyek fly over yang tidak sesuai dengan situasi lapangan perlu untuk diperhatikan. Resiko ini perlu diperhatikan dengan seksama. Gambar rencana yang di buat tidak sesuai dengan kondisi lapangan dapat menyulitkan pihak kontraktor nanti dalam pembangunann nya nanti 3) Lahan Kesiapan lahan dalam proses perencanaan sangat diperlukan dalam proses perencanaan. Pembebasan lahan dimana proyek tersebut akan dibangun sangat

diutamakan. Permasalahan lahan yang tidak dapat dibebaskan dalam sebuah proyek dapat mengakibatkan proyek tersebut berhenti total 4) Rencana RAB Dalam perencanaan RAB merupakan inti utama dalam biaya. Perhitungan RAB yang terlalu tinggi dan terlalu murah perlu dipertanyakan dan diteliti Jangan

sampai

terjadi

kesalahan

dalam

perhitungan

proyek

yang

mengakibatkan kontraktor rugi, atau mark up yang berlebihan. b. Resiko pada tahap pelelangan Dalam proses pelelangan perlu dilakukan pemantauna yang ketat sehingga tidak ada kandidat-kandidat atau calo-calo yang menggunakan kedekatan dengan orangorang tertentu yang dapat membuat pelelangan menjadi tidak jujur. c. Resiko pada tahap pelaksanaan Pada pelaksanaan proyek banyak resiko-resiko yang dapat terjadi antara lain: 1) Keterlambatan bahan 2) Kekurangan/kelebihan personil 3) Cuaca yang extreme 4) Banjir pada lokasi proyek 5) Keselamatan kerja (K3) 6) Keakuratan waktu rencana proyek 7) Kontraktor yang belum berpengalaman 8) Penambahan pengurangan item pekerjaan (review design) 9) Kesalahan pada saat pemancangan 10) Bahan pancang yang rusak 11) Konstruksi yang ambruk karena kesalahan rencana 12) Pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis 13) Pekerja jatuh dari ketinggian 14) Pekerjaan tertimpa material kerja 15) Terjadi penurunan setelah permukaan fly over karena pondasi pancang yang tidak baik

d. Resiko yang dapat diakibatakan oleh pembangunan flyover terhadap penduduk sekitar 1) Kemacetan akibat penutupan sebagian jalan untuk konstruksi flyover

2) Kebisingan karena aktifitas pemancangan

2. Berikut dapat dijelaskan analisis resiko yang dapat terjadi pada jembatan fly over serta tingkat resiko terjadi dan penanggung jawab pada resiko tersebut No

Sumber Resiko

A 1

Tahap Perencanaan Pengambilan data boring yang tidak benar As build drawing yang tidak jelas kesiapan Lahan Rencana RAB Tahap Pelelangan Tahap Pelaksanaan Keterlambatan bahan Kekurangan/kelebihan personil Cuaca yang extreme Banjir pada lokasi proyek Keselamatan kerja (K3) Keakuratan waktu rencana proyek Kontraktor yang belum berpengalaman Penambahan pengurangan item pekerjaan (review design) Kesalahan pada saat pemancangan Bahan pancang yang rusak Konstruksi yang ambruk karena kesalahan rencana Pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerjaan tertimpa material kerja Terjadi penurunan setelah permukaan fly over karena pondasi pancang yang tidak baik

2 3 4 B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Pengelolaan Alokasi Resiko

Tinggi sedang Tinggi

Konsultan Konsultan Owner

sedang

Owner

Tinggi rendah sedang sedang Tinggi sedang sedang

Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor Kontraktor Konsultan Kontraktor

rendah Tinggi sedang

Owner Kontraktor Kontraktor

Tinggi

Konsultan

Tinggi Tinggi Tinggi

Kontraktor Kontraktor Kontraktor

Tinggi

Kontraktor

3. Pengelolaan Management resiko pada Proyek Pekerjaan Flyover

No

Sumber Resiko

A

Tahap Perencanaan

1

Pengambilan data boring sebagai owner kita berhak melihat hasil labolatorium yang yang tidak benar

Tata Cara Pengelolaan Resiko

merupakan bukti utama hasil boring yang di ambil. Kesalahan ini dapat berakibat fatal pada pemancangan nantinya

2

As build drawing yang tidak gambar site plan dan gambar detail yang tidak jelas juga jelas

menyulitkan

kontraktor

dan

owner

untuk

dapat

menerjamahkan gambar. 3

kesiapan Lahan

perhitungan biaya yang terlalu tinggi dan terlalu rendah harus diperhitungkan dengan jelas. Hal ini dapat diantisipasi dengan perhitungan OE yang akurat dari pikah owner

4

Rencana RAB

B

Tahap Pelelangan

C

Tahap Pelaksanaan

1

Keterlambatan bahan

perketat proses pelelangan agar tidak ada calo-calo belakang

pihak kontraktor harus memasukan bahan sebelum pekerja itu mulai di lapangan. Bahan sudah harus ada sebelum pekerja ada di lapangan.

2

3

Kekurangan/kelebihan

kelebihan personil akan berakibat pada personil yang tidak

personil

efisien dalam bekerja. Pekerja yang tidak

Cuaca yang extreme

cuaca merupakan kondisi alam yang tidak dapat diketahui secara akurat. Akan tetapi tidak ada salahnya jika melihat perkiraan cuaca yang akan terjadi sebelum membuat rencana, agar pekerjaan dapat berjalan tanpa ada hambatan cuaca

5

Keselamatan kerja (K3)

keselamatan kerja personil lapangan perlu diperhatikan demi menjaga keselamatan para pekerja dilapangan. Hal ini perlu di tindak lanjuti dengan cara pengaplikasikan K3 pada proyek konstruksi lapangan.

6

Keakuratan waktu rencana keakuratan waktu perlu di antisipasi dengan cara membuat proyek

time schedule proyek berjalan agar dapat terlihat apabila sebuah proyek keluar dari schedule yang telah dibuat

7

Kontraktor

yang

belum pengalaman kontraktor sangat penting dalam sebuah

berpengalaman

konstruksi untuk mengantisipasi kontraktor yang tidak berpengalaman maka perlu diperketat ketika tender pekerjaan.

8

Penambahan item

pengurangan

pekerjaan

(review

design) 9

rendah

Kesalahan

pada

saat diperlukan operator alat pancang serta perhitungan yang

pemancangan

benar agar proses pemancangan dapat berjalan dengan baik tanpa berakibat fatal pada material tiang pancang beton

10

Bahan pancang yang rusak

apabila bahan pancang yang dibawa dari pabrik dan sampai di lokasi dalam keadaan rusak, maka perlu di identifikasi apakah- kerusakan tersebut berat atau pun ringan, apabila tiang pancang tersebut rusak berat dan mempengaruhi kualitas tiang pancang, maka tiang pancang tersebut harus di kembalikan dan tidak akan digunakan.

11

Konstruksi

yang

ambruk konstruksi yang dibuat tanpa mengikuti rencana konstruksi

karena kesalahan rencana dapat berpengaruh pada kualitas konstruksi tersebut. Untuk (Pekerjaan memenuhi teknis) 13

yang

tidak dapat meminimaliskan keadaan tersebut agar tidak terjadi

spesifikasi maka diperlukan pengawasan yang ketat dari pihak owner maupun konsultan pengawasan

Pekerja jatuh dari ketinggian diperlukan pelaksanaan K3 yang baik pada lapangan kerja karena keselamatan kerja dalam sebuah proyek instruksi sangat penting.

14

Pekerjaan tertimpa material diperlukan pelaksanaan K3 yang baik pada lapangan kerja kerja

karena keselamatan kerja dalam sebuah proyek instruksi sangat penting.

15

Terjadi penurunan setelah kualitas dari suatu pemancangan perlu diperhatikan agar permukaan fly over karena proses pemancangan dapat berjalan dengan baik, dan dapat pondasi pancang yang tidak tertanam hingga tanah keras sesuai dengan data boring yang baik

16

telah dilakukan

Kemacetan akibat penutupan diperlukan sebagian

pengalihan

arus

lalu

lintas

pada

lokasi

jalan

untuk pembangunan proyek fly over. Hal ini diperlukan agar tidak

konstruksi flyover

terjadi kemacetan yang dapat merugikan masyarakat yang melalui daerah tersebut. atau dibuat jalur alternatif.

17

Kebisingan karena aktifitas untuk dapat meminimaliskan suara pada proses pemancangan pemancangan

maka diperlukan penggunaan alat pancang dengan metode hidraulic.

More Documents from "Misael Silooy"

Uas_resiko_misaelsilooy.docx
November 2019 10
Tugas Bu Dwi.docx
November 2019 14
Drogas
April 2020 32
Informe Sobre Flujos
October 2019 39
April 2020 29