Judul Paper
UPAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI DESA PURWAJAYA KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA KALIMANTAN TIMUR
Penulis Tahun Reviewer
Irwandi, dkk. (Universitas 17 Agustus 1945) 2016 Andi Marcelino
Point of View Pendahuluan
Review
Sejak kebakaran hutan yang cukup besar tahun 1982/1983 di Kalimantan Timur, intensitas kebakaran hutan makin sering terjadi dan sebarannya makin meluas. Tercatat beberapa kebakaran cukup besar berikutnya yaitu tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 hingga 2003. Oleh karena itu perlu pengkajian yang mendalam untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan. Kebakaran hutan besar terpicu pula oleh munculnya fenomena iklim ElNino seperti kebakaran yang terjadi pada tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP, 1998). Perkembangan kebakaran tersebut juga memperlihatkan terjadinya perluasan penyebaran lokasi kebakaran yang tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi hampir di seluruh propinsi, serta tidak hanya terjadi di kawasan hutan tetapi juga di lahan non hutan. Menurut pendapat reviewer, kebakaran hutan merupakan permasalahn yang dihadapi di seluruh daerah khususnya pada daerah yang beriklim subtropis yang memiliki musim kering. Sehingga memicu kebakaran hutan. Apabila diterapkan di Lampung?? Provinsi Lampung masih meiliki sebagian besar daerah hutan atau penuh dengan tumbuh-tumbuhan. Permasalahan atas kebakaran hutan masih menjadi salah satu permasalahan daerah sehingga perlu dilakukan penanggulangan kebakaran hutan.
Metode Penelitian
Penelitian Paper ini menggunakan metoda triangulasi yaitu metode observasi lapangan, wawancara mendalam dan penulusuran dokumen.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode wawancara
terhadap petugas, Satgasdamkar dan masyarakat sekitar hutan serta metode observasi langsung di lapangan. Sedangkan untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan metode penelusuran dokumen, agar didapatkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan upaya pengendalian yang dilakukan dan kejadian kebakaran hutan di Wilayah Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kertanegara. Pengambilan responden wawancara dipilih secara sengaja (purposif) dan dalam jumlah yang kecil. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sitorus. Bagaimana bila metoda tersebut diterapkan di Provinsi Lampung??? Metoda triangulasi merupakan metoda yang selalu diterapkan dalam melakukan penelitian. Observasi atau turun langsung ke lapangan, teknik wawancara dengan dinas atau stakeholder terkait dan juga penulusuran dokumen-dokumen pendukung lainnya. Dalam bidang teknik sipil kaitannya?? Tentunya untuk dapat meningkatkan penanggulangan akan kebakaran hutan perlu adanya tindak waspada. Dalam bidang teknik sipil ada yang namanya aplikasi ‘arcgis’ untuk pengembangan informasi secara geografis. Kita dapat memetakan daerah-daerah yang memiliki daerah rawan kebakaran dan tidak. Tentunya sistem zonasi menggunakan aplikasi berbasis geografis akan sangat menguntungkan dalam melakukan penanggulangan bencana khususnya kebakaran hutan. Hasil penelitian dan pembahasan
Hasil wawancara dan observasi langsung di lapangan,
Pendapat dari petugas kebakaran dan Satgasdamkar, mereka mengatakan bahwa faktor alam yang menyebabkan kebakaran hutan di areal itu tidak ada. Namun faktor yang dapat mempengaruhi kebakaran hutan itu terdiri dari iklim, cuaca dan akumulasi penumpukkan serasah. Sesuai hasil pengamatan dan observasi lapang menunjukkan bahwa tidak ditemukan penyebab alami kebakaran hutan di Desa Purwajaya. Berbagai penyebab alami kebakaran hutan yang dimaksudkan oleh masyarakat, merupakan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kebakaran hutan, baik pada perilaku api maupun pada tindakan pemadaman kebakaran hutan. Faktor mempengaruhi kebakaran hutan 1.faktor alam
a. topografi lahan b. jenis bahan bakar c. faktor hidrologi d. faktor cuaca e. faktor iklim 2.faktor manusia a. kurangnya papan peringatan dan papan larangan b. ketidakpedulian masyarakat c. ketidakpedulian pihak swasta pengendalian kebakaran hutan sudah dilakukan oleh pemerintah setempat yaitu dengan pencegahan sebelum, sedang terjadi dan sesudah kebakaran hutan: asumsi reviewer apabila diterapkan upaya penanggulangan kebakaran hutan di Lampung?? provinsi Lampung beberapa tahun terakhir dapat dikatakan berhasil dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan, ini ditandakan dengan tidak ada nya kebakaran hutan yang signifikan terjadi. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan baik pada sebelum terjadi kebarakan hutan seperti: a. Pengadaan alat-alat pemadam dan penunjang kegiatan pemadam kebakaran (alat komunikasi, alat angkutan dan alat untuk mengetahui adanya kebakaran hutan). b. Persiapan (pengecekan kelengkapan) alat-alat pemadam kebakaran hutan. Upaya saat terjadi kebakaran hutan: a. Menghentikan penjalaran kebakaran hutan. b. Memadamkan kebakaran hutan secara langsung. Upaya setelah teradi kebakaran hutan (pasca): a. Pengukuran, overlay dan perhitungan kerugian/taksasi areal yang terbakar. b. melakukan pelaporan, pengecekan ulang, perumusan kegiatan rehabilitasi dan koordinasi ulang mengenai sistem pengawasan areal yang terbakar. Hal-hal tersebetu menurut riviewer merupakan upaya-upaya yang sangat penting dan berguna untuk mengurangi bencana kebakaran hutan khususnya untuk daerah provinsi Lampung. Kekurangan paper secara keseluruhan
1. Daftar pustaka yang digunakan dalam penelitian masih kurang banyak sehingga kurangnya validitas data
Kelebihan paper secara keseluruhan
2. tidak adanya hasil penelitian terdahulu yang menunjang penelitian paper ini 1. pemikiran peneliti dituangkan secara maksimum sehingga data yang disajikan cukup lengkap 2. bahasa yang disajikan tidak bertele-tele sehingga mudah ditangkap dan dimengerti pembaca