Tugas_keperawatan_keluarga-1.docx

  • Uploaded by: Sarwendi Al Ghazali
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_keperawatan_keluarga-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,499
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori tersebut menguraikan dan menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit, melainkan juga menguraikan peran perawat dalam pengkajian dan intervensi. Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem, teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teoriteori utama yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas-batasnya. Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang diskrit. Konsep tentang tahap-tahap siklus kehidupan keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga.

Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai sistem sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan karakteristik teori sistem. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dan lingkungan eksternal dan internal.

B. Tujuan Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengenal teori dan perspektif keperawatan dalam keluarga dan bagaimana aplikasi/penerapannya dalam tindakan keperawatan. 1

BAB II PEMBAHASAN Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu : A. Mengidentifikasi data B. Tahap dan riwayat perkembangan C. Data lingkungan D. Struktur keluarga E. Fungsi keluarga F. Koping keluarga Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:

A. IDENTIFIKASI DATA KELUARGA. Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi : a. Nama keluarga b. Alamat dan Nomor telepon c. Komposisi Keluarga Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.

2

Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman : N

Nama

o

Keluarga

1

Bapak

2

Ibu

3

Anak

Jenis Kelami n

Hubunga

Tempat/Tangga

Pekerjaa

Pendidika

n

l Lahir

n

n

tertua 4

…………. . Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau

pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga.

B. TIPE KELUARGA 1) Tipe Bentuk Keluarga Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.

3

2) Latar Belakang Budaya Keluarga Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi : a. Identitas suku bangsa b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama ) c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen ) d. Kegiatan-kegiatan

keagamaan,

sosial,

budaya,

rekreasi

dan

pendidikan e. Bahasa yang digunakan sehari-hari f. Kebiasaan diit dan berpakaian g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya ) h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis ) i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan. j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.

3) Identifikasi Religius Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilainilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.

4) Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan ) Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, 4

karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah : a. Status kelas Sosial Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah. b. Status Ekonomi Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain. c. Mobilitas Kelas Sosial Menggambarkan

perubahan

yang

terjadi

sehingga

mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. d. Aktifitas rekreasi keluarga Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll ) 5

C. SEJARAH KEPERAWATAN KELUARGA “Konsep keperawatan keluarga selalu ada dalam perawatan” (ford, 1979, hal 4). Akan tetapi keperawatan keluarga tampak pasang surut. Pada era sebelum masa industri dan kolinial, saat anggota keluarga bekerja dirumah,, dalam industri rakyat atau perkebunanperawtan keluarga tampak menonjol. Kemudian datang era industrialisasi, saat anggota keluarga berpindah kerja kepabrik. Pelayanan kesehatan secara bertahap berpindah dari rumah kerumah sakit. Di inggris, floren nightingale menyadari betapa pentingnya keluarga dan lingkungan rumah dalam perawatan individu yang sakit floren mengatakan adanya kebutuhan akan anggota keluarga didalam camp militer dan kebutuhan untuk “menjaga seluruh keluarga terhindar dari kemiskinan dengan cara memberikan perawatan kepada para pencari nafkah agar kembali sehat” (Beard, 1915, seperti yang dikutip dalam whall, 1986an, hal 242-243). Selama tahun 1800an dan awal 1900an di amerika serikat, perawtan kesehatan masyarakat dan petugas kesehatan lain di inggris melayani keluarga di rumah (di awali dengan kaum miskin, tetapi kemudian juga untuk keluarga yang mengidap penyakit menular). Dengan adanya birokrasi di dalam masyarakat, spesialisasi dalam dunia kedokteran dunia kedokteran berkembang (opstetri, anak, bedah, dll). Keperawatan juga mengalami spesialisasi dan praktik kedokteran keluarga serta keperawatan yang berorientasi pada keluarga tidak lagi digunakan. Keterbatasn cakupan asuransi, kebijakan perujukan dan pembayaran lembaga pemerintah maupun swasta, dan kurangnya pendanaan untuk hal yang bersifat preventif juga merupakan kebijakan yang kemudian mengurangi perawata yang berfokus pada keluarga (ford, 1979). Keperawatan kesehatan masyarakat, kesehatan ibu anak, dan kebidanan berusaha untuk menjembatani kesenjangan dalam beberapa hal dan berdiri sebagai contoh, baik perawatan yang berpusat pada keluarga maupun perawatan fraksional. Sebgai contoh, opstetri membatasi perawatannya hanya pada ibu, perawatan bayi diserahkan kepada penyedia keperawatan yang lain, dan hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada anggota keluarga yang lain; dan layanan kesehatan masyarakat untuk penyakit menular biasanya melibatkan keluarga sebatas temuan kasus contoh dari pelayanan keperawatan keluarga berkelanjutan adalah Frotier 6

Nursing Servise di sini, Frotier Nursing Servise menyediakan layanan, baik layanan kebidanan maupun layanan kesehatan masyarkata bagi keluarga. Selain pengaruh spesifik yang dialami setiap area spesialisasi ini, beberpa faktor umum tertentu telah meningkatkan pertumbuhan keperawatan keluarga. Faktor – faktor tersebut adalah 1. Peningkatan pemahaman dalam keperawatan dan masyarakat terhadap kebutuhan akan promosi kesehatan dan fokus kesehatan, tidak hanya berorientasi pada penyakit 2. Populasi lansia yang ada dalam komunitas kita dan pertumbuhan penyakit kronik, menyebabkan tingginya biaya perawatan diri dan kebutuhan akan penyediaan perawatan bagi kelaurga 3. Adanya kesadaran yang luas akan banyaknya keluarga yag bermasalah dalam komunitas kita 4. Penyebaran dan penerimaan umum teori interpersonal dan teori yang berbasis keluarga tertentu, seperti teori bonding attachment dan teori sistem umum, serta teori stress dan koping keluarga 5. Gerakan terpai pernikahan dan keluarga, perkembangan pedoman membesarkan anak, pernikahan, serta pelayanan dan klinik keluarga 6. Perkembangan penelitian keluarga dan makna temuan penelitian tersebut

D. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah : 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. 3. Riwayat keluarga Inti Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau 7

pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan). 4. Riwayat keluarga sebelumnya Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )

E. LINGKUNGAN KELUARGA Meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidangbidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi : a) Karakteristik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan : a) Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar), b) Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah) Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah. b) Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas. Menjelaskan tentang : a) Karakteristik

fisik

dari

lingkungan,

yang

meliputi

:

tipe

lingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan /

8

kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ) b) Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung. c) Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitasfasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain. d) Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga. e) Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada. f) Insiden kejahatan disekitar lingkungan. c) Mobilitas geografis keluarga Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ). d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.

F. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan ) 9

G. STRUKTUR KELUARGA Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah : 1. Pola dan komunikasi keluarga Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga. 2. Struktur kekuatan keluarga Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut. 3. Struktur Peran Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi : a. Struktur peran formal 1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut. 2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga. 3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten. 4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan b. Struktur peran informal 1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten. 2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya

terhap

anggota keluarga c. Analisa Model Peran 1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi. 10

2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tua d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran 1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga. 2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran 3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran. 4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran. 5) Nilai-Nilai Keluarga Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah : 1. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga 2. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya 3. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga 4. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai. 5. Idetifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga 6. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluarga. 7. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.

H. FUNGSI KELUARGA Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi : 1. Fungsi Afektif Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi : a) Pola kebutuhan keluarga -

Sejauh

mana

keluarganya,

keluarga serta

mengetahui

bagaimana

kebutuhan

orang

tua

anggota mampu

menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya. -

Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluarga 11

b) Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga -

Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung.

-

Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.

c) Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluarga -

Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga.

2. Fungsi sosialisasi Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi : a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluarga. b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anak. g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi : a) Sejauh

mana

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan

pada

keluarganya. b) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan c) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit. d) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi. e) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapat 12

f) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan. g) Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. h) Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan i) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

I. KOPING KELUARGA Pengkajian koping keluarga meliputi : 1) Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga. 2) Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi. 3) Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga. 4) Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

J. ISU KEPERAWATAN KELUARGA 1. Isu praktik: kesenjangan bermakna antara teori dan penilitian serta praktik klinis. Kesenjangan antara pengetahuan yang ada dan penerapan pengetahuan ini jelas merupakan masalah segala bidang dan spesialisasi dikeperawatan, meskipun kesenjangan ini lebih tinggi di keperawatan keluarga. Keperawatan yang berpusat pada keluarga juga masih dinyatakan ideal dibanding praktik yang umum dilakukan. Wright and leahey (2000) percaya bahwa faktor terpenting yang menciptakan kesenjangan ini adalah” cara perawat menjabarkan konsep masalah sehat dan

sakit.

Hal

ini

merupakan

kemampuan”

berfikir

saling

mempengaruhi”: dari tingkat individu menjadi tingkat keluarga (saling memengaruhi)” penulis lain menyoroti bahwa kecendrungan teknologi dan ekonomi seperti pengurangan layanan dan staf, keragaman dalam 13

populasi klien yang lebih besar (bowden, dickey, dan greenberg, 1998) kurangnya alat pengkajian keluarga yang komprehensif dan strategi intervensi yang baik, perawat terikat pada dengan model kedokteran (berorientasi oleh individu pada penyakit) dan sistem pemetakan yang dilakukan serta sistem diagnostik keperawatan ( hanson, 2001) menyebabkan penerapan perawatan yang berfokus pada keluarga sulit diwujudkan. 2. Isu praktik: kebutuhan untuk membuat perawatan keluarga lebih mudah untuk diintegrasikan ke dalam praktik. Dalam beberapa tahun belakangan ini, terjadi restrukturisasi pelayanan kesehatan besar-besaran, yang mencakup perkembangan pesat sistem pengelolaan perawatan berupa sistem pemberian pelayanan kesehatan yang kompleks, multi unit, dan multi level sedang dibentuk. Sebagian dari restrukturisasi ini juga termasuk kecenderungan pasien dipulangkan dalam” keadaan kurang sehat dan lebih cepat” daan pengurangan jumlah rumah sakit, pelayanan dan staf, serta pelayanan berbasis komunitas. Perubahan ini menyebabkan peningkatan tekanan kerja dan kelebihan beban kerja dalam profesi keperawatan. Waktu kerja perawat dengan individu dan keluarga menjadi berkurang. Oleh karena itu mengembangkan cara yang bijak dan efektif untuk

mengintegrasikan

keluarga

kedalam

asuhan

keperawatan

merupakan kewajiabn perawat keluarga. Mengatasi kebutuhan ini dengan menyusun wawancara keluarga selama 15 menit atau kurang. Pencetus gagasan

dan

strategi

penghematan

waktu

yang

realistis

guna

mempraktikan keperawatan keluarga adalah isi utama praktik dewasa ini. 3. Isu praktik: peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia pelayanan kesehatan kepada keluarga. Berdasarkan pelayanan dengan perawat dan tulisan yang disusun oleh perawat keluarga, terdapat kesepakatan umum bahwa peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia pelayanan kesehatan ke pasien atau keluarga perlu dilakukan. Kami percaya hal tersebut masih menjadi isu penting pada pelayanan kesehatan saat ini. Mengingatkan kita bahwa terdapat kebutuhan akan kesetaraan yang lebih besar antara perawat dan keluarga, hungan kolaboratif yang 14

lebih baik, dan pemahan yang lebih baik akan keahlian keluarga. Perkembangan penggunaan internet dan e-mail telah memberikan banyak keluaga informasi yang dibutuhkan untuk belajar mengenai masalah kesehatan dan pilihan terapi mereka. Gerakan konsumen telah mempengaruhi pasien dan keluarga untuk melihat diri mereka sebagai konsumen, yang membeli dan mendapatkan pelayanan kesehatan, seperti layanan yang lain yang mereka beli. Dilihat dari kecendrungan ini anggota keluarga sebaiknya diberikan kebebasan untuk memutuskan apa yang baik bagi mereka dan apa yang harus mereka lakukan demi kepentingan mereka sendiri.

15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Bila bekerja dengan keluarga atau individu yang bermasalah, teori perkembangan keluarga membantu para profesional kesehatan keluarga berpikir tentang siklus kehidupan keluarga yang telah membentuk konteks dimana masalahmasalah keluarga dan individu terjadi. Sedangkan teori sistem lebih memandang keluarga sebagai suatu sistem sosial yang hidup. Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang mempunyai hubungan erat satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu yakni fungsi-fungsi keluarga. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dengan lingkungan eksternal dan internal. Pendekatan perkembangan dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang perkembangan keluarga dan tugas-tugas siklus kehidupan, menguji perubahanperubahan dalam kehidupan keluarga dari waktu ke waktu dan mengkaji bagaimana sebuah keluarga menangani tugas-tugas perkembangan. Pendekatan sistem umum yang diterapkan pada keluarga juga diperlukan untuk memandang proses adaptasi dan komunikasi dalam keluarga. Analisa struktural fungsional cenderung mengemukakan suatu pandangan terhadap keluarga yang bersifat statis, sementara itu teori perkembangan dan teori sistem menangani peruabahan dari waktu ke waktu dengan baik. Ketiga teori ini saling melengkapi dalam format pengkajian keluarga Friedman untuk membantu perawat keluarga memberikan asuhan keperawatan yang optimal.

3.2 Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang teori keperawatan dalam keluarga .Diharapkan para pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan penulisan makalah selanjutnya. 16

DAFTAR PUSTAKA

-

Friedman, Marilyn M., (1998), Family Nursing : Research,Theory and Practice. 4th edition, Norwalk CT, Appleton & Lange

-

Friedman, Marilyn M., (1998), Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik, edisi 3, EGC, Jakarta.

-

Wright, Lorraine M., (1994), Nurses and Families : A Guide toFamily Asseement and Intervention, second edition, DNLM

17

More Documents from "Sarwendi Al Ghazali"