Tugas_etik.docx

  • Uploaded by: iDKADHFLKA
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas_etik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 875
  • Pages: 6
TUGAS KEPERAWATAN MANDIRI PELANGGARAN ETIKA DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN DI INDONESIA

DisusunOleh : MEGI ADI SAPUTRA 1614471036

TINGKAT III REGULER I

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG PRODI KEPERAWATAN KOTABUMI TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Tugas 1. Bagilah kelas menjadi 5 kelompok 2. Siapkan laptop/adroid/ buku referensi 3. Carilah fakta-fakta pelanggaran etik praktik keperawatan yang terjadi di indonesia (surat kabar elektronik) 4. Identifikasi pelanggaran etikyang dilakukan 5. Identifikasi siapa saja yang terlibat dalam pelanggaran etiktersebut 6. Identifikasi langkah-langkah penyelesaiannya 7. Identifikasi apa yang seharusnya disiapkan/ dilakukan agar tidak melanggar hukum 8. Bagaimana pendapat kelompok dalam mencermati kasus pelanggaran etiktersebut.

1. Contoh kasus pelanggaran praktik keperawatan di Indonesia

JawaPos.com - Profesi tenaga medis tercoreng. Oknum perawat Puskesmas Blega mendadak bikin heboh medis sosial (medsos). Mereka berfoto selfie dengan latar korban korban penganiayaan masih bersimbah darah yang akhirnya meninggal dunia.

Kejadian itu berawal saat Puskesmas Blega menerima pasien H Dhofir, Kamis (11/5). Kades Karang Gayam berusia 43 tahun itu meninggal karena mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya. Saat petugas menerima korban, ada perawat puskesmas yang mengabadikan momen tersebut.

Dalam foto itu terdapat empat orang. Satu korban yang sedang ditangani HT dan S. Dua orang yang lain, T dan E membelakangi mereka. Dua orang inilah yang diyakini sedang berfoto ria.

Foto tersebut kemudian cepat menyebar di medsos. Seketika itu menuai banyak komentar. Tidak sedikit yang menyayangkan kelakuan mereka.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan melayangkan surat teguran kepada Puskesmas Blega, Jumat (12/5). Isinya mengenai permintaan agar seluruh tenaga kesehatan di puskesmas itu dibina ulang sehingga tidak kembali berulah.

Kepala Dinkes Bangkalan Muzakki menyayangkan tindakan petugas medis tersebut. Dia sudah meminta Puskesmas Blega memberikan pembinaan kepada para petugas. Dengan begitu, tindakan tersebut tidak kembali dilakukan atau ditiru oleh petugas tenaga keperawatan lain. ”Kami sudah beri teguran sekaligus diharapkan agar dilakukan pembinaan kembali kepada seluruh petugas. Ini menyangkut nama baik dan profesionalitas tenaga medis,” terang Muzakki.

Kepala Puskesmas Blega Sudiyo menyangkal foto tersebut diambil oleh anak buahnya. Dia mengatakan, pengambil gambar dan pengunggah foto bukan petugas puskesmas. Orang itu merupakan mantan petugas berinisial T.

Orang tersebut sudah dikeluarkan sebagai petugas puskesmas sekitar setahun lalu karena indisipliner. ”Staf kami tidak melakukan itu,” terangnya. ”Masuk tanpa sepengetahuan petugas ke ruangan tempat pasien. Karena banyak kenal dengan petugas lain, makanya dia mudah masuk,” lanjut Sudiyo.

Sedangkan perempuan di sebelahnya merupakan seorang bidan berinisial E. Sudiyo memastikan, kejadian tersebut tidak akan terulang. ”Bukan petugas Puskesmas Blega. Insya Allah kami pastikan tidak terjadi lagi,” jelasnya.

Pihaknya telah mengumpulkan petugas. Petugas dalam foto itu mendapat surat panggilan I bernormor X/836/88/433.102.17/2017. Anak buahnya tersebut juga diberi surat teguran bernomor 863/92/433.102.17/2017.

Mereka diminta membuat surat pernyataan permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi. Pihaknya juga melaporkan tindakan petugas itu kepada Komite Etik Keperawatan dan Komite Etik Kebidanan Jatim. ”Sudah melapor kepada kepala dinkes secara langsung juga,” tutupnya.

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bangkalan M. Hasinuddin juga mengeluarkan surat menindaklanjuti foto selfie tersebut. Dalam suratnya, dia menjelaskan tindakan perawat di puskesmas itu spontanitas. Pada saat merawat korban, T memanggil S dan HT. Sontak HT mengangkat tangan.

Dalam surat klarifikasi foto selfie tenaga kesehatan nomor 004/DPD.PPNI/S/K.S/V/ 2017 itu menyebutkan bahwa perawat yang bereaksi mengangkat tangan diberi teguran tertulis 1.

Sementara itu, kasus penganiayaan tersebut masih didalami Polres Bangkalan. M. Mahdi Muzakky, 17, sudah diamankan. Sedangkan kakaknya, M. Sulthan Sabilal Rasyad, 20, masih diburu. Mereka tega menghabisi nyawa korban karena dendam.

Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M. Ridha menyampaikan, pihaknya berharap

Sulthan menyerahkan diri. ”Jika tidak menyerahkan atau diserahkan, kami akan mengambil tindakan tegas. Karena yang bersangkutan diinformasikan masih memegang senjata yang digunakan membunuh korban,” jelasnya. (badri/luq/yuz/JPG)

2. Identifikasi pelanggaranetik yang dilakukan Pelanggaran yang dilakukan oleh perawat tersebut yakni : 1. Pelanggaran kode etik keperawatan 2. Pelanggaran sumpah profesi perawat 3. Pelanggaran terhadap hak pasien 3. Identifikasi siapa saja yang terlibat dalam pelanggaran etiktersebut 1) Mantan petugas berinisial T 2) Seorang bidan berinisial E 3) Perawat berinisial HT 4) Perawat berinisial S

4. Identifikasi langkah-langkahpenyelesaiannya Dengankasustersebutdapatdiselesaikandengandiberikansanksi – sanksi setelah yang bersangkutan dinyatakan melanggar kode etik keperawatan : sanksi I : Diberikan teguran secara lisan dan dilakukan pembinaan sanksi II : Diberikan teguran secara tertulis dan dilakukan pembinaan sanksi III : Diberikan sanksi hukuman (denda/penjara)

5. Identifikasi apa yang seharusnya disiapkan/ dilakukan agar tidak melanggar hukum a. Latih hati nurani dengan hokum dan prinsip Allah SWT b. Kuatkan iman c. Menaati kode etik yang berlaku d. Memahami dan mempelajari kode etik yang berlaku e. Jika pasien perempuan sebaiknya diusahakan dengan perawat perempuan, tetapi jika tidak ada perawat pria melakukan tindakan dengan izin keluarga pasien dan didampingi keluarga pasien f. Selalu tulus dalam bekerja tanpa memikirkan embel-embel atau lainnya

g. Menghormati dan menghargai pasien h. Selalu melakukan tindakan atas persertujuan pasien atau klien (informed consent) i. Selalu focus dalam bekerja agar tidak terjadi kelalaian dalam bertugas

6. Bagaimana pendapat kelompok dalam mencermati kasus pelanggaran tersebut. Menurutkelompok kami, seharusnyaperawatingatbahwaadabanyakperaturan yang telahditetapkanatausumpah yang telah di ucapkanpadasaatsebelumbekerjasebagaiseorangperawat. Salah satunyamenjagaprivasiklien, seperti yang telah di tetapkanpadaKode Etik Keperawatan Indonesia Keputusan MUNAS VI PPNI Nomor : 09 MUNAS VI/PPNI/2000“Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang di ketahui sehubungan dengan tugas yang di percayakan kepadanya kecuali jika di perlukan oleh yang berwenang sesuai ketentuan hukum yang berlaku”. Dan padaUndang – undang nomor 38 tahun 2014 tentang keprawatan pasal 38 ayat5 yang berbunyiDalam praktik keperawatan,klien berhak :memperoleh keterjagaan kerahasian kondisikesehatanya. Apabilaperawatmelanggarperaturantersebut, perawatwajibdiberikanterguranpertamayaitusecaralisandandiberikanpembinaan. Apabilamasihmelanggardapatdiberikanterugarkeduayaituteguransecaratertulisdandibe rikanjugapembinaan, namunapabilamasihterulanglagiuntuk yang terakhirdiberikansanksihukumanataudenda/penjara.

More Documents from "iDKADHFLKA"