Tugas3- Pengantar Bisnis.docx

  • Uploaded by: Bayu Parwata
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas3- Pengantar Bisnis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,946
  • Pages: 7
TUGAS 3 PENGANTAR BISNIS

NAMA NIM

: KADEK CHINDRA APRILIYA DEWI : 030672083

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ DENPASAR 2018

1. Penjelasan kegiatan manajemen operasi dalam hubungannya dalam proses produksi dan operasional : Pengertian dan Definisi Manajemen Operasional Prinsip dasar manajemen merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut manajemen operasional adalah merupakan proses pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dengan alokasi biaya yang efisien dan efektif. Ruang Lingkup Manajemen Operasional Ada beberapa aspek yang saling berhubungan erat dalam ruang lingkup manajemen operasional, antara lain :  Aspek Struktural, merupakan aspek mengenai pengaturan komponen yang membangun suatu sistem manajemen operasional yan saling berinteraksi antara satu sama lainnya.  Aspek Fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajerial dan pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimal.  Aspek Lingkungan, sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan lingkungan. Peranan dan fungsi dari manajer operasional sangat strategis dalam mengembangkan sistem proses produksi yang tangguh untuk menciptakan produk atau jasa lebih efisien dan efektif. Beberapa kegiatan pokok Manajer Operasional dalam proses produksi dan operasiaonal adalah :  Perencanaan kualitas dan kuantitas bahan baku dalam proses produksi;  Menentukan dan mengatur letak layout pabrik  Menentukan dan mengatur lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien agar penghematan waktu dalam mobilisasi;  Melakukan pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan kontinuitas operasional;  Menciptakan strategi produk yang berkualitas dan unik agar dapat bersaing di pasar dengan biaya yang efektif;  Menentukan skedul kerja yang efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di area kantor, dan mengurangi biaya lembur.  Bertanggungjawab terhadap kontiniutas hasil produksi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

2. Yang dimaksud dengan Total Quality Manajemen dan implementasinya : Pengertian Total Quality Management (TQM) – Total Quality Management atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terusmenerus). Total Quality Management atau TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction). Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan. Implementasi Total Quality Manajement sebagai berikut : a. Fokus pada pelanggan Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan penggerak. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa. b. Obsesi terhadap kualitas Dengan adanya kualitas yang telah ditetapkan, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada tiap level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif untuk melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik. c. Komitmen jangka panjang TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses. d. Kerjasama tim ( Teamwork) Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintahan, dan masyarakat sekitarnya. e. Perbaikan sistem secara berkesinambungan (continuous improvement) Setiap produk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem / lingkungan. Olek karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat semakin meningkat. f. Pendidikan dan pelatihan Dalam menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental untuk dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain, apalagi dalam era persaingan global.

g. Kebebasan yang terkendali Kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik. h. Kesatuan tujuan Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. i. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan customer value. 3. Tiga teori motivasi, sebagai berikut : a. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970) Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. • Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya) • Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya) • Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki) • Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan) • Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya) Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman. b. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966) Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk

didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik). c. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab. d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja. Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y: a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain. b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran. c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab. d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. 4. Yang saya ketahui tentang konflik dan tiga pandangan mengenai konflik : Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik . Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi. Konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan lain sebagainya. Terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat individu atau kelompok menunjukkan sikap “bermusuhan” dengan individu atau kelompok lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktivitas organisasi. Pandangan Mengenai Konflik Terdapat tiga pandangan mengenai konflik. Hal ini disebabkan karena adanya pandangan yang berbeda mengenai apakah konflik merugikan, hal yang wajar atau justru harus diciptakan untuk memberikan stimulus bagi pihak-pihak yang terlibat untuk saling berkompetisi dan menemukan solusi yang terbaik. Pandangan itu adalah sebagai berikut : 1) Pandangan Tradisional (The Traditional View). Pandangan ini menyatakan bahwa semua konflik itu buruk. Konflik dilihat sebagai sesuatu yang negatif,

merugikan dan harus dihindari. Untuk memperkuat konotasi negatif ini, konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. 2) Pandangan Hubungan Manusia (The Human Relations View). Pandangan ini berargumen bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam semua kelompok dan organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena itu keberadaan konflik harus diterima dan dirasionalisasikan sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi. 3) Pandangan Interaksionis (The Interactionist View). Pandangan ini cenderung mendorong terjadinya konflik, atas dasar suatu asumsi bahwa kelompok yang koperatif, tenang, damai, dan serasi, cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut aliran pemikiran ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimun secara berkelanjutan, sehingga kelompok tetap bersemangat (viable), kritis-diri (self-critical), dan kreatif. 5. Konsep Inti dari Pemasaran adalah : a. Kebutuhan – Keinginan – Permintaan Kebutuhan merupakan suatu syarat hidup yang harus dipenuhi oleh manusia. Seperti manusia membutuhkan makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan ini jika diarahkan kepada objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut akan berubah menjadi keinginan. Misalnya orang amerika serikat membutuhkan makanan, tapi yang mereka inginkan adalah hamburger. Keinginan yang didukung dengan daya beli (membayar) akan berubah menjadi sebuah permintaan. Seperti orang-orang Indonesia menginginkan Lamborghini, tapi hanya sedikit yang mampu membeli. b. Pasar Sasaran – Positioning – Segmentasi Pasar sasaran merupakan kelompok-kelompok yang menyukai suatu produk tertentu yang sama. Menentukan pasar sasaran diperlukan demografis, psikografis dan perilaku pembeli. Setelah melakukan berbagai identifikasi lalu dilakukan pengelompokan yang disebut dengan segmentasi. Setelah membagi segmen pasar, lalu diputuskan segmen mana yang memberikan peluang keuntungan yang besar, itulah yang akan menjadi pasar sasarannya. Lalu menetukan dimana tempat yang paling sesuai untuk menjalankan pemasaran atau posisinya. c. Penawaran Dan Merk Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi pengalaman dan lain-lain. Serangkaian keuntungan yang ditawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya untuk menunjang penawaran dari pelanggan tersebut. Merk adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui. Merk dapat membentuk banyak asosiasi di benak orang sehingga menibulkan persepsi yang membentuk merk tersebut. d. Nilai Dan Kepuasan Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Nilai adalah konsep yang sentral perannya dalam pemasaran dan kepuasaan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya dalam kaitannya dengan ekspetasi. e. Saluran Pemasaran

Untuk mencapai pasar sasaran, diperlukan saluran pemasaran. Pada umumnya ada 3 jenis saluran pemasaran yaitu : 1) Saluran Komunikasi Berfungsi menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli. Seperti surat kabar, radio, televisi, telepon, pesan dll. 2) Saluran Distribusi Berfungsi menggelar, menjual atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan. Seperti distributor, pengecer dan agen. 3) Saluran Layanan Berfungsi melakukan transaksi dengan calon pembeli. Seperti gudang , perusahaan transaksi, bank, perusahaan asuransi dll. f. Rantai Pasokan rantai pasokan merupakan saluran yang lebih panjang yang membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir yang dihantarkan ke pembeli akhir. g. Persaingan Persaingan yang mencakup semua penawaran dan produk subsitusi yang ditawarkan oleh pesaing yang akan menjadi pertimbangan dari pembeli. h. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkunga luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlihat dalam produksi, distribusi, dan promosi. Termasuk didalamnya perusahaan, pemasok, distributor, dealer, dan pelanggan sasaran. Lingkungan luas terdiri dari 6 komponen yaitu lingkungan demografi, ekonomi, fisik, teknologi politik-hukum dan social budaya. Pemasar memang harus benar-benar memperhatikan trend an perkembangan dalam lingkunganlingkungan ini dan menyesuaikan waktu dan strategi pemasaran mereka.

Related Documents

Tugas3-agama.docx
December 2019 11
Pengantar
December 2019 56
Pengantar
April 2020 42
Pengantar
October 2019 56

More Documents from "Intan Purnamasari"