Tugas Su Fadrian.docx

  • Uploaded by: Fadrian Oktori
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Su Fadrian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 781
  • Pages: 3
SUMBER ENERGI UNTUK SEKTOR INDUSTRI Sejalan dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan maka di masa depan perlu dipromosikan penggunakan teknologi energi yang lebih efisien serta ramah lingkungan. Teknologi cogeneration untuk pembangkit uap dan listrik secara bersamaan merupakan teknologi energi yang efisien yang perlu dipertimbangkan. Disamping itu penggunaan energi terbarukan seperti biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) dan limbah biomasa perlu dipromosikan melalui kebijakan energi yang tepat. 1.

Teknologi Cogeneration Teknologi cogeneration merupakan teknologi konversi energi yang memproduksi energi listrik dan uap (termal) secara bersamaan. Dengan menggunakan teknologi ini akan diperoleh beberapa keuntungan antara lain:  meningkatkan efisiensi sistem  mengurangi penggunaan bahan bakar sehingga dapat mengurangi biaya operasinal  mengurangi emisi karena bahan bakar yang digunakan lebih sedikit untuk unit produksi yang sama sehingga dapat dikatakan lebih ramah lingkungan. Secara sederhana keuntungan penggunaan teknologi cogeneration dalam meningkatkan efisiensi ditunjukkan pada Gambar 1. Teknologi cogeneration dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu siklus topping dan siklus bottoming. Pada siklus topping, panas yang dibangkitkan dari pembakaran bahan bakar digunakan dulu untuk memproduksi listrik, kemudian panas buang dari pembangkit listrik digunakan untuk menghasilkan uap. Pada siklus bottoming, panas dari pembakaran dimanfaatkan dulu untuk memenuhi kebutuhan uap untuk proses industri dan panas buang dipakai lagi untuk pembangkit listrik.

Gambar 1. Perbandingan pembangkit Cogeneration dan Konvensional

2.

Bahan Bakar Nabati BBN merupakan salah satu bentuk green energy yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: biodiesel, bioetanol, dan Pure Plant Oil (PPO) atau sering disebut biooil. Biodiesel merupakan bentuk ester dari minyak nabati. Bahan baku dapat berasal dari kelapa sawit, jarak pagar, kedelai dan kelapa. Dalam pemanfaatanya dicampur dengan minyak solar dengan perbandingan tertentu. B5 merupakan campuran 5% biodiesel dengan 95% minyak solar yang dijual secara komersiil oleh Pertamina dengan nama dagang biosolar. Bioetanol merupakan anhydrous alkohol yang berasal dari fermentasi tetes tebu, singkong, jagung atau sagu. Bioetanol dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi premium. E5 merupakan campuran 5% bioetanol dengan 95% premium yang telah dipasarkan Pertamina dengan nama dagang biopremium. PPO merupakan minyak nabati murni tanpa perubahan sifat kimiawi dan dimanfaatkan secara langsung untuk mengurangi konsumsi solar industri, minyak diesel, minyak tanah dan minyak bakar. O15 merupakan campuran 15% PPO dengan 85% minyak diesel dan dapat digunakan tanpa tambahan peralatan khusus untuk bahan bakar peralatan industri (Sugiyono, 2008). 3. Bahan Bakar Fosil Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang digunakan. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah panas dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik. Penggerak utamanya mungkin adalah uap gas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin pembakaran dalam. Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin dan operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus energi, ketika tidak direcovery sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer; mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin merkuri. Abu padat dari pembakaran batu bara juga harus dibuang, meski saat ini abu padat sisa pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai bahan bangunan. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.

4.

Sumber Air Untuk memenuhi kebutuhan air industri, dicari sumber-sumber air yangdapat memenuhi kebutuhan air industri seperti PDAM, waduk, bendungan, airsungai, air laut, industri lain yang menjual air. Dalam penggunaan air tersebut dipakai sebagai :  Air Proses Merupakan air demineralisasi yang bebas dari mineral seperti ion positif dan ion negatif yang dapat merusak alat dan mengganggu proses. Proses yang dilakukan menggunakan resin penukar kation dengan larutan regenerasiasam sulfat 2-4 % dan resin penukar anion dengan larutan regenerasi NaOH 4 %.  Air Umpan Boiler Merupakan air demineralisasi dan bebas dari gas O2, CO2 yang bersifat korosif. Penghilangannya dengan cara deaerasi. Air demin yang bebas dari gas O2 dan CO2 harus ditambahkan zat kimia seperti senyawa fosfat untuk menghindari terbentuknya kerak dan hidrazin (N2H4) untuk menghilangkan gas O2 serta pengatur pH.

Air Hidran dan Air Service Merupakan hard water, Air Hidran digunakan sebagai pemadam kebakaran, sedangkan air service digunakan sebagai sarana kebersihan pabrik. 

Air Minum Syarat kualitas air minum yaitu tidak berbau, jernih, tidak mengandung bakteri, tidak berwarna, pH sekitar 7,5. Digunakan untuk keperluan sanitasi pabrik, kantor, dan perumahan dinas. 

Cooling Water Dipergunakan untuk sarana pendingin mesin pabrik, proses produksi pabrik, dan air conditioner.

Related Documents

Tugas Su Fadrian.docx
November 2019 17
Su
April 2020 23
Su
October 2019 34
Su
June 2020 18

More Documents from "Alvaro Chiara"

Tugas Su Fadrian.docx
November 2019 17
Lembar Persetujuan.docx
December 2019 25
Spesifikasi Pemisahan.docx
November 2019 31
Flowsheet 3 Biji.docx
December 2019 23
Laporan V.docx
November 2019 15
Lembar Persetujuan.docx
November 2019 21