TEORI DAN PRAKTEK PERENCANAAN Tugas Resume Makalah ‘Economic, Social and Environmental Sustainability in Development Theory And Urban Planning Practice’
Nama Kelompok : Ryan Anindya Santoso I Gede Bintang Nararya Sena Wehelmina Linda Herlophina Dethan Gede Kurnia Michael Hans Victor Kambu Servasius M. Said I D G Naradhipa Hudyana
UNIVERSITAS UDAYANA Program Magister Perencanaan Manajemen Pembangunan Desa/Kota 2018
Economic, Social and Environmental Sustainability in Development Theory And Urban Planning Practice “A. D. Basiago – 1999” Economic in Development Theory Zaman dahulu para ekonomis berpikir natural resources = unlimited. Mereka berpikir dengan memaksimalkan natural resources akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi tersebut dapat menghadirkan kemajuan teknologi dan dipercaya dapat menggantikan keberadaan dari natural resources tersebut. Kenyataannya natural resources = limited. Pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari keberlangsungan natural resources. Sehingga muncul pemahaman baru dimana bkn lg mengacu pada pertumbuhan ekonomi, melainkan perkembangan ekonomi (pertumbuhan ekonomi + menjaga natural resources).
Economic Sustainability in Planning Practical Studi kasus kota Curitiba, Brazil. Hanya mengizinkan high rise bulidings apartment yg berdekatan dgn jalur busway, dimana jalur-jalur busway tersebut sudah terintegrasikan dengan baik dengan tujuan tertentu. Seperti jalur direct dari A ke B, atau yg memutar mengelilingi kota. Selain itu 2 lantai terbawah dari bangunan-bangunan tersebut harus difungsikan sebagai grosir / pertokoan. Sehingga penghuni apartment tidak perlu berpergian jauh untuk membeli kebutuhan-kebutuhan dasar mereka. Pemerintah melindungi pohon dengan membuat peraturan dimana pohon hanya boleh dipotong dengan ijin kuhusus dan apabila 1 pohon dipotong diganti dengan 2 pohon. Jalanjalan di pusat kota yang sudah terlalu padat dikonversi menjadi jalur pejalan kaki. Pemerintah juga menjaga dan memperindah kota dengan membersikan, mengolah, dan menukarkan setiap 6 katong sampah dengan 1 kantong dengan harga yang sudah ditetapkan. Sehingga masyarakat secara tidak langsung turut ingin mengumpulkan dan membuang sampah pada tempatnya. Dan hasil dari penjualan tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan seperti makanan untuk masyarakat yang kurang mampu. Mendapat penghargaan Green City. Tidak hanya layak huni / tinggal, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas kehidupan masyrakat.
Social Sustainabillity in Development Theory Dalam pengertian yang paling dasar keberlanjutan sosial menyiratkan sistem organisasi sosial yang mengurangi kemiskinan. Teori keberlanjutan sosial berpendapat bahwa pengentasan kemiskinan tidak perlu menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, karena kelestarian lingkungan dianggap sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Social Sustainability in Planning Practical Studi kasus di Kerala, India, memiliki ideologi pengembangan yang bertolak belakang dengan ideologi pengembangan ekologi secara umum. Ideologi yang dianut berupa sumber daya produksi adalah barang yang terbatas , bukan barang yang tidak terbatas. Tujuan ekonomi berada pada kesetaraan pembagian barang dan sumber daya alam daripada kuantitas produksi. Pengambilan
keputusan dalam komunitas bukan bersifat eksekutif dan hierarkis, melainkan berhati-hati dan lateral. Indivualisme tidak mendapat kesempatan untuk berkembang, karena segala kegiatan masyarakat berpusat pada keluarga dan komunitas. Etos kerja lebih menitikberatkan kepada kegembiraan dalam melakukan pekerjaan. Sarana hiburan tetap menggunakan sarana hiburan tradisional berupa percakapan-percakapan dalam komunitas dan permainan-permainan tradisional yang melibatkan komunitas ketimbang sarana hiburan modern yang menitik beratkanpada hiburan individu. Pengendalian populasi, dimana 1 wanita hanya boleh memiliki 2 anak. Adanya sistem kunjungan kesehatan berkala dan pendidikan lebih difokuskan pada tingkat SD dan SMP.
Environmental Sustainabillity in Development Theory Goodland pada tahun 1995 mendefinisikan tumpang tindih antara keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan, bahwa selama ini teori pembangunan berfokus pada masalah keterbelakangan ekonomi dan pengetasan kemiskinan, dan seolah melupakan masalah yang terjadi pada lingkungan secara global. Keberlanjutan lingkungan sebenarnya merupakan proses perencanaan yang memungkinkan manusia hidup di dalam keterbatasan biofisik. Environmental Sustainabillity in Planning Practical Studi kasus di Narayit, Mexico, mereka difasilitasi oleh komunitas lingkungan internasional, dimana terdapat tiga tahap dalam pelaksanaannya. Pertama, membentuk tim yang terdiri dari mexican resources managers. Kedua, manajer-manajer ini akan mendaftar di University of Florida’s Center for Wetlands. Ketiga, memperimbangkan lingkungan yang terdampak oleh pembangunan. pelaku utamanya adalah masyrakat lokal. Hasil dari proses perencanaan ini berupa seperangkat rekomendasi dan panduan yang didasarkan oleh prinsip ekologi dan legislasi dari belahan dunia yang lain, yang dibentuk oleh sumberdaya lokal. Dibentuknya dewan pengelola yang menjembatani pengelolaan kawasan pesisir lokal dengan pemegang kebijakan di tingkat nasional.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi
Berkelanjutan 2. Pembangunan 3. Produktivitas 4. Efek Menetes
Curitiba (Liveable City) Efisiensi busway, memperluas Ruang Terbuka Hijau, memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu
1. Keadilan 2. Pemberdayaan
Pembangunan Berkelanjutan
3. Akses
Sosial
Berkelanjutan 4. Partisipasi 5. Pembagian
Kerela (Social Harmony) Pemerataan pemanfaatan Sumber Daya Alam, pengendalian angka kelahiran, peningkatan kualitas pendidikan
6. Identitas Budaya 7. Kestabilan Pemerintahan
Narayit (Balance Development) 1. Ketangguhan Ekosistem
Lingkungan
Berkelanjutan 2. Daya Dukung
3. Keragaman Hewan dan Tumbuhan
Perencanaan pembangunan ramah lingkungan yang melindungi sistem pengembangan kota dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan