Tugas referat kulit Moluskum Kontagiosum
Pendahuluan
Definisi Moluskum Kontagiosum (MK) adalah infeksi virus jinak namun dapat berkembang menjadi penyakit infeksi virus yang menjadi masalah pada anak-anak Hal ini ditandai dengan permukaan halus, papul berbentuk kubah, yang biasanya disertai eritem (dermatitis moluskum). Pasien dan keluarganya merasa terganggu oleh lamanya perjalanan penyakit ini sebab penyakit ini bisa bertahan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Moluskum kontagiosum perlu diperhatikan pada individu dengan immunokompromais dan dermatitis atopik dimana masa infeksi menjadi lebih ekstrim. Penyakit ini menular melalui hubungan sex pada orang dewasa.1 Infeksi Moluskum kontagiosum dapat meliputi seluruh tubuh atau hanya pada beberapa bagian tubuh tertentu seperti ekstremitas, wajah, dan badan sedangkan pada orang dewasa yang penularannya melalui hubungan seksual distribusi lesi biasanya hanya pada daerah genital.1,2 Virus moluskum kontagiosum adalah anggota virus yang tidak di klasifikasikan dari Family Poxviridae. Virus ini tidak dapat tumbuh dalam kultur jaringan. Melalui analisa endonuclease restriktif dari genom isolate, jenis virus ini adalah moluskum kontagiosum I-IV.1 Epidemologi Tiga kelompok utama yang terkena adalah: anak-anak, dewasa yang aktif secara seksual, dan orang-orang dengan imunosupresi, terutama mereka yang terinfeksi HIV. Prevalensi infeksi MK telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade ini, tercatat peningkatan 11 kali lipat pasien datang dengan infeksi ini dalam 2 dekade. Peningkatan ini terjadi pada seluruh jumlah penyakit melalui hubungan seksual. Rata-rata variasi berdasarkan lokasi dan diperkirakan infeksi sub-klinis lebih umum terjadi daripada klinis.1 Moluskum kontagiosum jarang terjadi pada anak-anak yang lebih muda dari usia 1 tahun, mungkin karena kekebalan yang ditularkan secara maternal dan periode inkubasi yang panjang; jika tidak, kejadian tampaknya mencerminkan paparan kepada orang lain. Insiden terbesar terjadi pada anak-anak yang lebih muda dari usia 5 tahun dan pada orang dewasa muda. Puncak di antara kelompok usia pediatrik berkorelasi dengan kontak biasa, sedangkan puncak pada orang dewasa muda berkorelasi dengan kontak seksual.1
Pasien yang terinfeksi human immunodeficiency virus memiliki resiko tinggi terkena infeksi yang lama, dan pasien yang memiliki riwayat atopi dapat memiliki lesi yang lebih banyak dan masa infeksi yang lama. Transmisi dapat terjadi melalui kontak kulit atau kontak membrana mukosa, atau via hubungan seksual. Handuk mandi, kolam renang dan bak mandi telah dilaporkan sebagai sumber infeksi, dan individu-individu yang terlibat olahraga yang mengharuskan kontak jarak dekat. (contoh: gulat) juga bisa menjadi resiko tinggi. Autoinkulasi dan koebnerisasi juga memainkan peranan penting pada penyebaran lesi.1,3