TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELOMPOK 4 1. Riyoni Putri V 2. Rizal Fadlilah ` 3. Salsabil Shalihah R 4. Salsabila Cemara P. 5. Siti Khalifah 6. Siti Rais Pertiwi 7. Wida Triani 8. Widianingsih 9. Winaningsih 10. Yumailita Setiawati
(P2.06.31.2.15.031) (P2.06.31.2.15.032) (P2.06.31.2.15.033) (P2.06.31.2.15.034) (P2.06.31.2.15.035) (P2.06.31.2.15.036) (P2.06.31.2.15.037) (P2.06.31.2.15.038) (P2.06.31.2.15.039) (P2.06.31.2.15.040)
SHALAT DHUHA DALAM KESIBUKAN BEKERJA
Pengertian Shalat Dhuha Shalat dhuha merupakan shalat sunah yang
dikerjakan di pagi hari, yakni setelah terbit fajar. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, baik berdasarkan hadits maupun penjelasan para ulama salafushalih. Shalat ini yang akan mendorong kita menuju gairah hidup yang penuh keberkahan.
Keutamaan Shalat Dhuha 1. Dua rakaan shalat dhuha dapat mewakili 360 sedekah. Shalat dhuha memiliki keutamaan yang sangat besar dan posisi yang begitu penting. “Pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah
shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at shalat Dhuha yang ia
kerjakan”. (HR. Muslim)
LANJUTAN… “Sesungguhnya anak keturunan Adam diciptakan di atas 360 persendian. Barangsiapa bertakbir kepada Allah, memuji Allah, bertahlil kepada Allah, bertasbih kepada Allah, menyingkirkan batu dari jalanan kaum Muslimin, atau menyingkirkan duri, atau menyingkirkan tulang, atau menyuruh kepada kebaikan, atau
melarang dari kemungkaran setara dengan jumlah 360 persendian, maka pada sore harinya ia menjauhkan dirinya dari neraka.” (HR. Muslim)
LANJUTAN… 2. Allah akan mencukupi orang yang shalat 4 rakaat di awal siang. “Wahai anak Adam, shalatlah 4 rakaat untuk-Ku pada waktu Dhuha, maka Aku akan memberikan jaminan yang cukup kepadamu sampai akhir hari itu.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Abu Nu’aim, Al-Haitsami. Ahmad
meriwayatkan hadits ini dengan rawi-rawi kepercayaan. Tetapi AtTirmidzi mengatakan hadits ini hasan)
LANJUTAN…
3. Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka Allah menghadiahkan kepadanya sebuah istana dari emas di dalam syurga”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Anas Bin Malik).
LANJUTAN… Maka shalat Dhuha adalah shalatnya orang-orang yang dermawan. Mereka termasuk golongan yang tidak pelit akan waktu untuk
mengejar materi di dunia dikurangi untuk sujud mengingat Allah. Meminta dan berharap bahwa rezekinya diberkahi dan terus dilapangkan. Mereka tidak sayang membuang sepersekian menit
waktu sibuk mereka di pagi hari untuk bersujud. Di tengah sedemikian banyak orang yang berkutat dengan segala urusannya, orang yang shalat Dhuha mampu memberikan waktunya untuk
Allah.
Shalat Dhuha dalam Kesibukan Bekerja Shalat dhuha dapat diamalkan ditengah-tengah kesibukan dalam bekerja. Kita bisa mengambil di sela-sela waktu luang sekalipun di
waktu sibuk. Misalnya, melaksanakan shalat Dhuha sebelum memulai aktivitas bekerja dan sekolah, atau mengambil waktu kurang lebih 10 menit di sela-sela kesibukan. Orang yang
mengerjakannya merupakan suatu ibadah yang sangat mulia, karena dia bisa mengerjakan shalat duha ditengah-tengah kesibukannya. Ia termasuk orang-orang yang mulia karena ia selalu mengingat Allah.
LANJUTAN… Kita perlu berusaha semampunya untuk mengerjakan shalat dhuha dengan tetap tidak melalaikan amanah kita dalam bekerja karena
bagaimanapun juga menjaga amanah adalah wajib hukumnya. Bila kita dapat mengatur waktu dengan baik dan meluangkan waktu kita untuk melaksanakan shalat dhuha, insyaAllah Allah akan memberi ganjaran yang tidak ternilai harganya.
Do’a Shalat Dhuha
Do’a Shalah Dhuha dalam Huruf Latin Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata
qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu'asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa
inkaana ba'idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita 'ibaadakash shalihin.