Tugas 2 Otomasi Sistem Produksi Senin, jam 11.20 -12.50
KLASIFIKASI OTOMASI
Disusun Oleh : Taufik Akbar 1505903030031
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI J U R U S A N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Otomasi semakin berkembang dengan pesat sejak munculnya mikroprosesor
pada tahun 1973, sejak itu teknolologi otomasi telah memasuki berbagai sektor kegiatan manusia, baik yang secara khusus misalnya di dalam dunia manufaktur, maupun secara umum dalam berbagai bentuk barang yang ada di sekeliling kita seperti mesin suci dan sebagianya. Mesin cuci modern biasanya menggunakan sistem otomasi loop tertutup, sehingga proses pencuciannya dapat diprogram seperti yang diharapkan Pemanfaatan teknologi otomasi dalam proses produksi merupakan sebagian kecil saja dari penggunaan teknologi tersebut.. Proses otomasi yang dapat kita lihat seharihari antara lain: mesin cuci otomatik, sistem pengisian tandon otomatik, pengering tangan otomatik, dan sebagainya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada antara lain : 1. Definisikan mengenai otomasi tetap. 2. Definisikan mengenai otomasi terprogram. 3. Definisikan mengenai otomasi fleksibel.
1.3 Tujuan 2
Untuk mengetahui apa itu otomasi tetap.
3
Untuk mengetahui apa itu otomasi terprogram.
4
Untuk mengetahui apa itu otomasi fleksibel.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Otomasi Tetap Fixed Automation (Otomasi Tetap) adalah sistem di mana urutan pengolahan (atau perakitan) operasi ditetapkan oleh susunan peralatan, Operasi di urutan biasanya sederhana. Ini adalah integrasi dan koordinasi dari banyak operasi tersebut ke dalam satu set peralatan yang membuat sistem menjadi rumit. Fitur khas otomasi tetap adalah:
Investasi awal yang tinggi untuk instalasi yang custom-engineered
Laju produksi yang tinggi
Relatif tidak fleksibel dalam mengakomodasi perubahan produk
Pembenaran ekonomi untuk otomasi tetap ditemukan dalam produk dengan tingkat permintaan dan volume yang sangat tinggi . Biaya awal yang tinggi peralatan dapat tersebar pada jumlah unit yang sangat besar, sehingga membuat biaya/unit menarik dibandingkan dengan metode produksialternatif lain. Contoh otomasi tetap termasuk garis mekanik perakitan (mulai sekitar tahun 1913 – produk bergerak sepanjang konveyor mekanik, (namun work station disepanjang line/jalur dioperasikan secara manual) dan transfer line mekanik (dimulai sekitar 1924). 2.2 Otomasi Terprogram Programmable Automation (Otomasi Terprogram) adalah , peralatan produksi dirancang dengan kemampuan untuk mengubah urutan operasi untuk mengakomodasi konfigurasi produk yang berbeda. Urutan operasi dikontrol oleh program, yang merupakan satu set instruksi kode sehingga sistem dapat membaca dan menafsirkannya. Program baru dapat disiapkan dan dimasukkan ke peralatan untuk menghasilkan produk baru. Beberapa fitur yang menjadi ciri otomasi mampu program meliputi :
Investasi yang tinggi untuk instalasi peralatan multi guna
Laju produksi yang relatif rendah dibandingkan fixed otomation
Fleksible untuk menghadapi perubahan konfigurasi produk
Paling cocok untuk produksi batch Sistem produksi otomatis yang mampu program digunakan dalam produksi
volume rendah dan menengah. Part atau produk biasanya dibuat dalam batch. Untuk menghasilkan setiap batch baru dari produk yang berbeda, sistem harus diprogram ulang dengan set instruksi mesin yang sesuai dengan produk baru. Setup fisik mesin juga harus berubah : perkakas harus dimuat, Fixtures harus melekat pada meja mesin, dan setting mesin yang diperlukan harus dimasukkan. Prosedur ini membutuhkan waktu peralihan. Akibatnya, siklus khusus untuk produk yang diberikan mencakup periode selama setup dan pemrograman ulang yang terjadi, diikuti dengan periode di mana batch diproduksi. Contoh otomasi mampu program termasuk peralatan mesin dikontrol secara numerik (prototipe pertama kali ditunjukkan pada tahun 1952) dan robot industri (aplikasi awal sekitar 1961), meskipun teknologi ini berakar dalam mesin tenun Jacquard (1801). 2.3 Otomasi Fleksibel Automation Flexible (otomasi fleksibel) adalah salah satu yang mampu menghasilkan berbagai produk dengan hampir tidak ada waktu yang hilang untuk menunggu dari satu produk ke yang berikutnya. Sebenarnya otomasi ini merupakan bentuk pengembangan dari otomasi terprogram. Otomasi ini menggunakan sistem operasi yang mampu melakukan produksi tanpa ada jeda waktu atau saling terkait dengan sistem produksi lainnya. Konsep otomasi fleksibel telah dikembangkan hanya selama 15 atau 20 tahun terakhir, dan prinsip-prinsip masih berkembang.
3
Contoh Penggunaan Otomasi Berikut ini beberapa peralatan yang menggunakan otomasi untuk sistem produksi
: 1. Mesin CNC (Computer Numerical Control) Mesin ini menggunakan sistem produksi otomatis yang dioperasikan menggunakan perintah yang sudah diprogram melalui sebuah software khusus CNC.
2. Conveyor Mesin ini berfungsi untuk membawa barang dari satu tempat ke setiap tempat produksi hingga selesai dibuat berupa produk jadi. Conveyor menggunakan motor penggerak dan juga beberapa program yang bisa dikontrol melalui panel. 3. Robotika Beberapa land produksi menggunakan sistem otomasi robotika seperti untuk pengelasan (welding) dan perakitan (Assembling). Sistem robotika ini sudah terintegrasi dengan software yang sudah diprogram oleh software engineer.
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan
1. Otomasi Tetap (Fixed Automation) Fixed automation (otomasi tetap) adalah sistem di mana urutan pengolahan (atau perakitan) operasi ditetapkan oleh susunan peralatan, Operasi di urutan biasanya sederhana. investasi di awal untuk otomasi ini memang cukup tinggi tapi sesuai dengan hasil yang diterima. Otomasi jenis ini adalah suatu sistem di mana urutan memproses operasi ditetapkan oleh konfigurasi peralatan
2. Otomasi Terprogram (Programmable Automation) Programmable automation (otomasi mampu program) adalah sistem produksi yang
dirancang
dengan
kemampuan
untuk
mengubah urutan
operasi untuk
mengakomodasi konfigurasi produk yang berbeda. Urutan operasi dikontrol oleh program, yang merupakan satu set instruksi kode sehingga sistem dapat membaca dan menafsirkannya.
3. Otomasi Fleksibel (Flexible Automation) Automation Flexible (otomasi fleksibel) adalah salah satu yang mampu menghasilkan berbagai produk dengan hampir tidak ada waktu yang hilang untuk menunggu dari satu produk ke yang berikutnya. Sebenarnya otomasi ini merupakan bentuk pengembangan dari otomasi terprogram. Otomasi ini menggunakan sistem operasi yang mampu melakukan produksi tanpa ada jeda waktu atau saling terkait dengan sistem produksi lainnya.
Daftar Pustaka https://www.slideshare.net/WirdiIan/konsep-dasar-otomasi-sistem produksi?from
_action=save https://elisa.ugm.ac.id/community/show/otomasi-sistem-produksi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_otomasi