Tugas Laporan Bengkel2.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Laporan Bengkel2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,209
  • Pages: 22
LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT I. DASAR TEORI : Sheet Metal / plat logam adalah lembaran logam yang memiliki ketebalan dari 0.25 mm-0.5 mm lebar mulai dari 0.45 m - 1.2 m. Plat logam yang dimaksud adalah plat seng yang merupakan lat logam tipis yang terbuat dari bahan galvalum atau Zincalume (Zinc dan Aluminium) yang berfungsi untuk melapisi talang air atau sebagai penutup bubungan atau nok atap. Seng mempunyai beberapa ukuran dan juga ketebalan yang berbeda-beda. Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) / pelat seng sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain. Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah-langkah kerja sebagai berikut, antara lain : 1. Pembacaan gambar kerja 2. Pembuatan sketsa kerja pada sheet metal 3. Melakukan (pemotongan/penekukan/pematrian/ dll) sheet metal II. TUJUAN : Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk : 1.

Membaca gambar kerja

2.

Menggunting plat

3.

Membuat sambungan lipat bersudut

4.

Mematri

5.

Membuat penguat tepi

6.

Menggambar diatas plat

III. PERALATAN Adapun peralatan yang digunakan adalah : 1. Penggores 2.

Mistar baja

3. Gunting seng 4. Palu 1

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

5. Tang Riveter 6. Paku rivet 7. Paku keeling 8. Alat ketok paku keeling / uklik 9. Tang 10. Peralatan mematri 11. Jangka sorong 12. Landasan Alat-alat mesin : 1. mesin penekuk 2. mesin pemotong 3. mesin pembuat lingkaran 4. mesin pengebor.

IV. BAHAN : Seng plat BWG 32 lebar 1 m

V. PETUNJUK UMUM : Adapun petunjuk umumnya dalah: 1. Pahami terlebih dahulu gambar kerja sebelum memulai pekerjaan. 2. Proses pembuatan sambungan tidak harus urut dari A, B, C, D.

VI. TINDAKAN KEAMANAN KERJA : Keamanan kerja: 1. Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap. 2. Hati-hati dalam menggunakan alat yang tajam dan runcing seperti gunting seng dan penggores. 3. Bersihkan serpihan-serpihan plat sisa pemotongan dan buang ditempat sampah yang telah disediakan. 4. Gunakan alat dan perkakas sesuai dengan fungsinya.

VII. JOB SHEET : 1. LANGKAH PENGERJAAN PEMOTONGAN 2

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

Pengerjaan secara umum: 1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan. 2. Periksa ukuran dan bahan-bahan yang akan dibuat dapun ukiran yang dibuat adalah -

10 x 10 cm (1 bh)

-

11.5 x 11.5 cm (2 bh)

-

11 x 10 cm ( 5 bh)

-

12.1 x 10 cm (4 bh)

3. Ukurlah plat seng yang akan di potong dengan cara digores. 4. Potonglah plat seng dengan cara menggunakan mesin pemotong atau gunting, dengan cara:  Masukkan kedalam alat pemotong plat seng hingga Nampak bayangan pemotoong pada mesin pemotong, lalu pijak bagian tuas pemotongnya.  Dengan menggunakan gunting pemotong mengikuti alur yang digores.

2.LANGKAH PENGERJAAN MACAM-MACAM LIPATAN: Pengerjaan secara umum: 1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan. 2. Periksa ukuran dari bahan-bahan yang akan dibuat. 3. Cermati ukuran-ukuran yang akan dibuat. 4. Lakukan rancangan ukuran untuk jarak pelipatan. 5. Lakukan lipatan dengan alat pelipat atau dengan paku yaitu dengan cara dijepit bagian yng lebih panjang dan dipukul dengan palu hingga bengkok sesuai yang diinginkan. 6. Beri identitas dengan stempel dan serahkan benda kerja kepada pembimbing.

Jenis-jenis lipatan dan Pengerjannya: 1. Lipatan tunggal Cara kerja: -

Potonglah plat seng menjadi ukurun 11 x 10 cm.

-

Tandai dengan penggores 1 cm. 3

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

-

Masukkan kedalam alat di goresan 1 cm tadi, tarik tuas alat lalu bengkokkan (180˚).

-

Rapikan dengan palu, masukkan pelat panjang dengan lebar 0.5 cm kedalam lipatan tadi agar tersedia celah antar keduanya.

2. Lipatan Ganda Cara kerja: -

Potonglah plat seng menjadi ukurun 12.1 x 10 cm.

-

Tandai dengan penggores 1 cm.

-

Masukkan kedalam alat di goresan 1 cm tadi, tarik tuas alat lalu bengkokkan secara penuh (180˚) .

-

Buat lagi goresan 1 cm dari ujung lipatan tunggal. Bengkokkan lagi secara penuh (180˚).

-

Rapikan dengan palu, masukkan pelat panjang dengan lebar 0.5 cm kedalam lipatan tadi agar tersedia celah antar keduanya.

3. Lipatan Sisi tunggal Cara kerja: -

Potonglah plat seng menjadi ukurun 11 x 10 cm.

-

Tandai dengan penggores 1 cm.

-

Masukkan kedalam alat di goresan 1 cm tadi, tarik tuas alat lalu bengkokkan.

-

Buat lagi goresan 1 cm dari ujung lipatan tunggal. Bengkokkan lagi secara setengah (90˚).

4. Lipatan Sisi Ganda Cara kerja: -

Potonglah plat seng menjadi ukurun 12.1 x 10 cm.

-

Tandai dengan penggores 1 cm.

-

Masukkan kedalam alat di goresan 1 cm tadi, tarik tuas alat lalu bengkokkan secara penuh (.(180˚).

-

Buat lagi goresan 1 cm dari ujung lipatan tunggal. Bengkokkan lagi secara setengah (90˚).

-

Rapikan dengan palu, masukkan pelat panjang dengan lebar 0.5 cm kedalam lipatan tadi agar tersedia celah antar keduanya.

2. LANGKAH PENGERJAAN MACAM-MACAM SAMBUNGAN: 4

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

Cara penyambungan terdiri dari dua cara pengerjaan: i. Cara penyambungan manual baik itu olangsung dimasukkan ke dalam celah dengan bantuan palu. ii. Cara penyambungan dengan menggunakan patri  alat-alat mematri: - kompor - alat patri (palu patri)  Bahan-bahan: - air keras - timah putih.  Cara kerja:  Hidupkan kompor lalu panaskan alat patri hingga berwarna merah membara.  Oleskan bagian dari plat seng yang akan di patri dengan menggunakan air keras.  Setelah alat patri panas, ambil dan letakkan timah di atas bagian alat patri yang berpijar hingga meleleh.  Arahkan lelehan tadi kea rah sambungan, ratakan tunggu hingga dingin. a. Sambungan Tunggal cara kerja: 

Ambilah plat seng sisi tunggal dan lipatan tunggal.



Taruhlah lipatan tunggal tidurkan dengan posisi lipatan berada di atas.



Taruhlah lipatan sisi tunggal 90˚ satukan dengan celah lipatan tunggal.



Rapikan dengan palu.

b. Sambungan Ganda Cara kerja: 

Ambilah plat seng sisi ganda dan lipatan tunggal.



Taruhlah lipatan sisi ganda tidurkan dengan posisi lipatan berada di atas.



Taruhlah lipatan tunggal 90˚ satukan dengan celah lipatan tunggal.



Rapikan dengan palu.

c. Sambungan Bagian Luar Cara kerja : 

Ambilah plat seng sisi tunggal dan plat yang dipotong 10 x 10 cm. 5

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153



Taruhlah lipatan sisi ganda tidurkan dengan posisi lipatan berada di atas.



Taruhlah lipatan tunggal 90˚ satukan dengan celah lipatan tunggal.



Tandai setiap plat 10 x 10 cm dengan alat penggores 1 cm.



Dempetkan lalu oleskan dengan air keras.



Lalu patri.

d. Sambungan Pangku. Cara kerja: 

Ambilah plat seng berukuran 11,5 x 11,5 cm.



Tandai setiap bagian plat 1,5 cm.



Dempetkan lalu oleskan dengan air keras.



Lalu patri.

e. Sambungan Paku Keling Sambungan paku keling terdiri dari jenis paku yaitu paku eksplosif / tinen dan paku rivet atau pop rivet, cara pemasangannya adalah sebagai berikut:  Paku Eksplosif / Tinen

Adapun langkah-langkah pengerjaanya sambungan paku keling Tinen:  Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari diameter paku keling.  Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.  Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.

 Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala lepas masuk 6

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.

 Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan dirapikan/ratakan.  Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan dipasang.  Sambungan Paku Rivet atau Pop Rivet

Langkah-langkah pemasangan pop rivet adalah sebagai berikut:  Masukkan tangkai paku keling ke dalam lubang dari bagian yang akan disambung.  Pasang drive rivet (rivet gun) ke dalam ujung tangkai tengah paku keling.  Tekan rivet gun dengan cukup kuat hingga terbentuk kepala paku keling baru.  Tarik rivet gun sehingga tangkai tengah (mandrel) dari rivet menjadi putus, dan terbentuklah suatu sambungan blind rivet.

MACAM MACAM SAMBUNGAN PLAT TIPIS Plat yang digunakan: Bagian 1Pengawatan Tepi Sambungan Paku keling Tinen Persiapan: 

Buatlah lingkaran diujung plat dengan dimater 5 mm. (plat lebarnya 10 mm)



Dari bagian tepi lingkaran potong plat 65 mm.



Dari ujung plat yang bebas tandai 15 mm. 7

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153



Bagi bagian tadi menjadi 4 bagian lalu buat lingkaran dengan mesin bor plat.

Bagian 2 Sambungan Paku keling Tinen – sambungan paku keling Pop. Persiapan: 

Potonglah plat dengan ukuran 80 x 100 mm



Kedua bagian plat seng tadi ditandai 15 mm dan bagi menjadi 4 bagian



Lalu bor dengan mesin bor.

Bagian 3 Sambungan Paku keling Pop Rivet-sambungan lipat Persiapan: 

Lipatlah plat dengan lebar 10 cm sebesar 7 mm (lipatan tunggal)



Dari tepi lipatan dalam ukurlah plat panjang 65 mm.



Potong dan tandai 15 mm di bagian ujung yang bebas dengan penggores.



Bagi menjadi empat bagian dan buat lubang lagi dengan mesin bor.

Bagian 4 sambungan Lipat- sambungan patri Persiapan: 

Lipatlah plat dengan lebar 10 cm sebesar 7 mm (lipatan tunggal)



Dari tepi lipatan dalam ukurlah plat panjang 60 mm.



Tandai ujung bebas dengan 1 cm untuk di patri.

Bagian 5 Sambungan Patri-Lipatan Tepi Persiapan:  Buat lipata dengan plat lebar 10 cm sebesar 5 mm (lipatan tunggal).  Dari tepian bebas potong 60 mm.  Lalu ujung bebas ditandai 1 cm untuk dipatri

MEMBUAT TALANG Pada umumnya talang atap dikenal dengan (talang bak) adalah suatu konstruksi talang yang dipasang di belakang papan lis (Lispang) atau tersembunyi, sehingga tidak terlihat dari luar. Talang luar adalah suatu konstruksi talang yang dipasang di luar atau di depan papan lis (Lispang) atau yang langsung terlihat dari luar. Konstruksi talang luar tidak tergantung pada 8

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

konstruksi lainnya seperti kemiringan atap misalnya, akan tetapi tergantung pada keinginan pemakainya. Bentuk talang luar bermacam-macam, tapi yang sering digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium dan setengah lingkaran. Talang atap adalah tempat pengaliran air hujan yang berasal dari atap bangunan dan diteruskan ke pipa pembuangan.Bahan talang atap biasanya dibuat dari baja galuanis, plat seng, lembaran tembaga, lembaran plat besi tuang dan asbes semen. Adapun prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja dari pembuatan lipatan, sambungan yang telah dibahas sebelumnya. Gambarnya dapat dilihat lembar selanjutnya.

9

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

VIII. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari pelaksanaan praktikum kerja bengkel adalah: a. Sheet Metal / plat logam adalah lembaran logam yang memiliki ketebalan dari 0.25

mm-0.5 mm lebar mulai dari 0.45 m - 1.2 m. b. Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan atau langkah-langkah

kerja sebagai berikut, antara lain : Pembacaan gambar kerja, Pembuatan sketsa kerja pada sheet metal, Melakukan (pemotongan/penekukan/pematrian/ dll) sheet metal. c. Prinsip pengerjaan dari sheet metal dapat diterapkan pada pembuatan talang.

IX. SARAN Adapun saran dari praktikum pengerjaan sheet metal ini adalah perlunya keseriusan dalam bekerja karena logam metal yang digunakan sangan tajam, pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting pada bagian yang sulit dijangkau dan berliku serta jangan menaruh terlalu banyak timah pada sambungan.

10

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

DOKUMENTASI SHEET METAL

11

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

12

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

13

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

14

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

LAPORAN PRAKTIKUM DRAINASE I. DASAR TEORI : Drainase dalah suatu system jaringan instalasi air kotor dengan teknik tertentu untuk menghindari pencemaran lingkungan yang keluar dari dalam tanah dengan cara alami atau buatan. Drainase juga merupakan perekayasaan yang berkembang melalui pemahamanpemahaman mengenai jenis pemipaan, sifat lokasi tanah yang digali untuk menahan pipa, membuat lubang control dan septitank. Jenis air buangan atau limbah baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuhan dibagi menjadi 4 golongan : 

Air kotor : yangberasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter lainnya.



Air bekas : air yang berasal dari bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dan sebagainya.



Air hujan : dari atap, halaman.



Air buangan :yang berasal dari pabrik, laboratorium rumah sakit, tempat pemotongan hewan dan air buangan yang bersifat radioaktif.

Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam bebrapa klasifikasi menurut jenisair buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi dimana saluran itu dipasang. 1.Klasifikasi menurut jenis air buangan  Sistem pembuangan air kotor  Sistem pembuangan air bekas  Sistem pembuangan air hujan  Sistem pembuangan air khusus  Sistem pembuangan air dapur 2. Klasifikasi menurut cara pembuangan air  Sistem pembuangan air campuran  Sistem pembuangan terpisah  Sistem pembuangan tak langsung 3. Klasifikasi menurut cara pengaliran  Sistem grafitasi  Sistem bertekanan 15

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

4. Bak control Bak kontrol di pasang dimana pipa bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang atau pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lobang pembersih. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan ukuran pipa dan cukup besar untuk memudahkan pembersihan. Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu koral setabal 15cm atau lebih. Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120 kali diameter dalam pipanya. Dibawah ini diperlihatkan contoh bak kontrol dengan pasangan batu bata.

II. TUJUAN : Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk : 7.

Membaca gambar kerja

8.

Membuat galian dengan kedalaman tertentu

9.

Dapat menentukan kemeringan dari pipa.

III. PERALATAN DAN BAHAN Adapun peralatan yang digunakan adalah : 13. Mistar/meteran 14. Palu 15. Cangkul 16. Sekop 17. Sekop panjang 18. Palu besar 19. Paku 20. Benang 21. Sendok semen 22. Bak tempat pencampur semen 23. Ember 24. Pipa 25. Selang (elevasi) 26. Pemberat. 27. gergaji

Bahan-bahan yang dibutuhkan : 16

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

5. Pasir 6. Semen 7. air

IV. TINDAKAN KEAMANAN KERJA : Keamanan kerja: 5. Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap. 6. Hati-hati dalam menggunakan alat yang tajam seperti cangkul, sekop dan lainnya. 7. Gunakan alat dan perkakas sesuai dengan fungsinya.

V. JOB SHEET : 1. LANGKAH PENGERJAAN PEMOTONGAN a. Pembersihan areal b. Pembuatan Bowplank. 

Ambilah kayu 2 x 2” sebanyak 4 buah potong panjang kira-kira 1.5 m



Buatlah runcing pada salah satu bagian dari kayu, untuk semua kayunya.



Tanamkan kayu tersebut ke dalam tanah pada satu sisi. Setelah itu tanam kayu kedua disebelahnya beri jarak 1.2 m dengan meteran.



Begitu juga dengan dua batang lagi yang berada didepannya jaraknya dibuat 5 m.



Lalu dengan menggunakan selang aturlah elevasi dari masing-masing kayu.



Lalu paku kayu / papan 1 X 8” di bagian yang sudah diukur elevasinya.



Lalu papan tadi diukur tengahnya lalu dipaku (pada masing-masing bagian bowplank) lalu hubungkan dengan benang.



Dari bagian tengah itu bagi lagi menjadi dua bagian menjadi 30 cm lalu paku dan hubungkan dengan benang.



Taruhlah pemberat pada paku sebagai acuan ukuran awal.

c. Penggalian tanah 

Galilah tanah pada sisi pertama sebesar 60 x 60 cm



Lalu gali sedalam 40 cm kedalam tanah.

17

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153



Pada galian lubang yang kedua gali sampai kedalaman 50 cm dengan ukuran 60 x60 cm.



Setelah itu galilah bagian dari tempat pipa. Sesuai kemiringannya. (secara umum kemiringannya 2 %).

d. Pemotongan pipa 

Sediakan pipa panjang 4.8 m



Ukurlah kembali bagian dari antar lubang (+tebal dari batu batadan dilebihkan 5 cm)



Lalu batasi pipa dan potong dengan gergaji.



Taruhlah pipa dalam lubang tersebut.

e. Pembuatan bak batu bata. 

Buatlah campuran semen : pasir ,1 : 2 dan campur dengan air.



Buatlah bak batu bata hinggan kedalamannya kurang lebih 60 cm.

f. Pembersihan areal g. Pembongkaran.

18

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

VI. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari pelaksanaan praktikum kerja bengkel adalah: d. .Drainase dalah suatu system jaringan instalasi air kotor dengan teknik tertentu untuk menghindari pencemaran lingkungan yang keluar dari dalam tanah dengan cara alami atau buatan. e. Rentetan dari praktikum ini adalah a. pembersihan areal, Pembuatan Bowplank, penggalian tanah, pemotongan pipa, pembuatan bak batu bata, pembersihan areal, pembongkaran.

19

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

DOKUMENTASI DRAINASE

20

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

21

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155 Indonesia, http://www.polmed.ac.id email : [email protected] Telp. Jurusan Sipil (061)8225153, Fax : 061-8225153

22

Related Documents