4. Penetapan kode abjad Penetapan kode abjad digunakan untuk mempermudah dalam membuat kartu klaper. Contoh penetapan kode abjad misalnya B-1 (merupakan kode dari wilayah bungo). Kode abjad tersebut digunakan dalam membuat kartu klaper. Contoh kartu klaper adalah sebagai berikut :
Bungo – Jambi No. Kartu : 1 Tanggal M atau K Perusahaan
No
isi
Ke
urut
5. Penyortiran Surat-surat atau dokumen yag telah diteliti, diberi kode abjad lalu disortir sesuai dengan kepentingan surat apakah surat itu termasuk surat keluar atau surat masuk, surat rahasia atau biasa. Penyortiran dokumen dilakukan untuk mempermudah pengarsipan.
6. Penyimpanan Tempat penyimpanan arsip harus disediakan sebelum arsip-arsip akan disimpan, agar dalam penyimpananya dapat dilakukan secara teratur dan rapi. Penyimpanan arsip dengan sistem wilayah harus disesuaikan atau diurutkan sesuai denga kode abjad yang telah dibuat pada kartu klaper.
7. Penataan
Dalam menata arsip harus ditentukan cara penataanya. Agar arsip tertata / terlihat lebih rapi. Dalam penataan arsip dapat digunakan dengan 3 cara antara lain cara horizontal, vertikal dan lateral.
8. Perawatan hinga pemusnahan Setelah arsip tersimpan secara rapi, maka perlu adanya perwatan. Perawatan dilakukan untuk menjaga arsip tetap terjaga dari kerusakan. Misalnya denga selalu membersihkan tempat penyimpanan arsip agar tidak menjadi lembab yang dapat menimbulkan arsip rusak. Dalam perawatan arsip, semua arsip juga perlu diperiksa atau diteliti untuk mengetahui arsip tersebut masih aktif atau arsip in aktif. Jika arsip itu termasuk arsip in aktif maka setelah kita tanyakan dan mendapat persetujuan dari pimpinan bahwa arsip tersebut merupakan arsip in aktif maka harus diadakanya pemusnahan.
b. 1. Skestsa kerja penemuan kembali surat adapun proses penemuan kembali surat adalah sebagai berikut : Penelitian Kode Penetapan Tempat Pencarian Dokumen Pengambilan Pengantian dengan bon pinjam Penyerahan b. 2. Keterangan
1. Penelitian kode Untuk menemukan kembali dokumen/arsip yang telah disimpan maka perlu diadakan penelitian kode, agar tidak terjadi salah pengambilan arsip.
2. Penetapan tempat Setelah kode arsip diteliti maka pentapan tempat arsip dapat dilakukan dengan mudah.
3. Pencarian dokumen Dalam pencarian dokumen harus dilakukan secara teliti supaya dokumen yang akan diambil tidak salah dan sesuai dengan yang diminta.
4. Pengambilan Pengambilan dokumen dilakukan secara hati-hati dari tempatnya gar dokumen tidak rusak dan dokumen yang lain tetap tertata rapi.
5. Pergantian dengan bon pinjam. Arsip yang telah diambil harus diganti dengan bon pinjam arsip. Agar tidak terjadi hilangnya arsip karena pihak peminjam yang tidak bertanggung jawab.
Contoh dari bon pinjam adalah sebagai berikut :
Bon Pinjam Arsip Tanggal : ......................
1. Kode arsip
: ....................................................
2. Nomor surat
: ....................................................
3. Tanggal surat
: ....................................................
4. Hal surat
: ....................................................
5. Nama peminjam
: ....................................................
a. Bagian
: ....................................................
b. Jabatan
: ....................................................
6. Lama dipinjam
; tgl ...........s/d.............tgl..........
Yang memberikan
Yang meminjam
Tanda tangan
Tanda tangan
Nama Terang
Nama Terang
6. Penyerahan Pemnjam
arsip
yang
telah
mengisi
bon
pinjam
arsip
atau
menandatanganinya maka arsip yang dipinjam tersebut harus diserahkan kepada pihak peminjam, dan berusaha mengingatkan kembali tentang pengembalian arsip yang telah disepakati dengan tepat.
V.I RENCANA ANGGARAN BIAYA
a. Daftar harga bahan No
Nama Bahan
Spesifi
Satuan
Jumlah
harga
Total
1
Kertas HVS
kasi A4
Lembar
15
200
Harga 3000
2
Pena “Plat”
Hitam
Buah
1
2000
2000
3
Buku agenda
falio
Buah
1
11000
11000
4
Tipe x
Buah
1
2500
2500
5
Pengaris
Buah
1
100
1000
6
Pensil
Buah
1
1500
1500
7
Penghapus k
Buah
1
1000
1.000
8
Ordner
Buah
1
15000
9
Guide card
Lembar
10
700
7000
10
Kartu indeks
Lembar
10
700
7000
11
Kartu klaper
Lemabr
10
700
7000
12
map Jumlah
Lembar
10
500
5000 198.000
150.000
b. Daftar harga peralatan No
1 2 3 4 5
Nama Peralatan
Rak penyortir Lemari arsip Pelubang k Stepler Isi stepler
Spesifik asi
Bsr&kcl Bsr/kcl
Jumlah
Total biaya yang dibutuhkan
Satuan
Unit Unit Buah Buah Buah
J harga umla h 1 100.000 1 200.000 1 30.000 2 1.000 2 1.000
Total Harga 3000 2000 11000 2500 1000
332.000
a. Biaya bahan
Rp. 198.000
b. Biaya alat
Rp. 332.000
c. Biaya jasa
Rp. 250.000
Total biaya
Rp. 780.000
VII. Sasaran Pengguna Kegiatan pengarsipan dokumen pada PT. Federal International Finance dilakkukan hanya 1 bagian saja yaitu hard copy atau sekretaris dan kegiatan pengarsipan ini sangat penting dilakukan pada organisasiorganisasi baik swasta maupun negeri juga lembaga-lemabga pemerintah. Pada PT. Federal International Finance dalam pengarsipannya ini lebih baik menggunakan sistem wilayah.
VII. Jadwal Pelaksanaan N
Kegiatan
o
Desembe
januari
Februari
Maret
April
r 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3
1
Proposal
2 Konsultasi 3 Proses 4 Laporan 5 Veripikasi 6 Uji Nas
IX. Penutup
Dengan terselesainya proposal ini yang telah diajukan dengan adanya
bimbingan-bimbingan
yang
akan
dijadikan
sebagai
suatu
pembenahan kegiatan pengarsipan dokumen pada PT. Federal International finance yang dilaksanakan oleh sekretaris perusahaan tersebut, maka penulis sangat berharap adanya partisipasi dan dukungan karyawan pada program yang telah dibuat ini, agar tujuan didalam proposal ini terpenuhi. Penulis
juga
mengharapkan
dengan
adanya
proposal
ini
kegiatan
pengarsipan dalam perusahaan akan lebih teratur guna menunjang kualitas kegiatan perusahaan untuk lebih baik. Dan semoga proposal ini dapat bermampaat bagi penulis, pembaca dan perusahaan agar dapat mengetahui pentingnya pengarsipan dalam kelancaran kegiatan perusahaan/lingkungan.