Laporan Tugas Kelompok.docx

  • Uploaded by: aziz
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tugas Kelompok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,091
  • Pages: 7
LAPORAN TUGAS KELOMPOK 2

Disusun Oleh : 1.

Anita Evania Mambat

(14100004)

2.

Jerry Apriliansya

(14100020)

3.

Kopong Bali Fransiskus R

(14100025)

4.

Putri Anena Ayu R

(14100013)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA YOGYAKARTA 2018

Soal Kasus no. 2 Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke IGD sebuah rumah sakit dengan keluhan terkena sengatan listrik saat menyetrika. Tampak lubang kecil di daerah metacarpal. Klien tampak lemah dan pucat. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mengetahui kehilangan cairan pada pasien tersebut adalah... a. Leukosit b. Hematokrit c. Albumin d. Natrium e. Hemoglobin

Pemeriksaan Natrium Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot. Konsentrasi Na banyak terdapat di dalam darah dan cairan limfa. Keabnormalan Na dalam darah mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida (Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk

mempertahankan

cairan

dalam

tubuh,

mengaktifkan

enzim,

sebagai konduksi impuls saraf. Manfaat Pemeriksaan: Menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif, dan keadaan klinis lainnya. Nilai normal dalam serum : Dewasa135-145 mEq/L Anak

135-145 mEq/L

Bayi

134-150 mEq/L

Nilai normal dalam urin : 40 – 220 mEq/L/24 jam Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan, bilas lambung, diet rendah garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretik (obat untuk darah tinggi yang fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh). Peningkatan Na terjadi pada pasien diare, gangguan jantung krohis, dehidrasi, asupan Na dari makanan tinggi,gagal hepatik (kegagalan fungsi hati), dan penggunaan obat antibiotika, obat batuk, obat golongan laksansia (obat pencahar). Sumber garam

Na yaitu: garam dapur, produk awetan (cornedbeef, ikan kaleng, terasi, dan IainIain.), keju,/.buah ceri, saus tomat, acar, dan Iain-Iain.

Pemeriksaan Albumin Albumin merupakan protein yang dibuat oleh hati. Albumin mengambil bagian sekitar 60% dari total protein dalam darah dan memainkan banyak peran seperti menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah; memelihara jaringan; dan mengangkut hormon, vitamin, obat-obatan, dan zat seperti kalsium ke seluruh tubuh. Pemeriksaan albumin mengukur kadar albumin dalam darah yang dianjurkan secara berkala sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan; direkomendasikan oleh dokter ketika seseorang dicurigai mengalami gejala gangguan hati atau penyakit ginjal; terkadang ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kekurangan gizi, atau sebelum operasi direncanakan. Pemeriksaan albumin membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan. Manfaat Pemeriksaan: Menyaring dan membantu diagnosis kelainan hati atau penyakit ginjal; terkadang mengevaluasi status gizi, terutama pada pasien rawat inap. Nilai normal : Dewasa

3,8 – 5,1 gr/dl

Anak

4,0 – 5,8 gr/dl

Bayi

4,4 – 5,4 gr/dl

Bayi baru lahir2,9 – 5,4 gr/dl Penurunan albumin mengakibatkan keluarnya cairan vascular (cairan pembuluh darah) menuju jaringan sehingga terjadi oedema (bengkak). Penurunan albumin bisa juga disebabkan oleh :

a. Berkurangnya sintesis (produksi) karena malnutrisi, radang menahun, sindrom malabsorpsi, penyakit hati menahun, kelainan genetik. b. Peningkatan ekskresi (pengeluaran), karena luka bakar luas, penyakit usus, nefrotik sindrom (penyakit ginjal).

Pemeriksaan Hematokrit Hematokrit menunjukkan persentase zat padat (kadar sel darah merah, dan Iain-Iain) dengan jumlah cairan darah. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah makin kental. Hal ini terjadi karena adanya perembesan (kebocoran) cairan ke luar dari pembuluh darah sementara jumlah zat padat tetap, maka darah menjadi lebih kental. Diagnosa DBD (Demam Berdarah Dengue) diperkuat dengan nilai HMT > 20 %. Tujuan pemeriksaan hematokrit adalah untuk mengukur volume sel darah merah dalam darah. Nilai Normal HMT : Anak

33 -38%

Pria dewasa

40 – 48 %

Wanita dewasa

37 – 43 %

Penurunan HMT terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah secara mendadak, misal pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik, mainutrisi, kekurangan vitamin B dan C, kehamilan, ulkuspeptikum (penyakit tukak lambung). Peningkatan HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat,eklampsia (komplikasi pada kehamilan), efek pembedahan, dan luka bakar, dan Iain-Iain.

Pemeriksaan Leukosit Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Perhitungan leukosit total dan hitung jenis leukosit menjadi bagian pemeriksaan darah lengkap dalam pemeriksaan kesehatan. Nilai normal : Bayi baru lahir

9000 -30.000 /mm3

Bayi/anak

9000 – 12.000/mm3

Dewasa

4000-10.000/mm3

Peningkatan jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut,misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, prokainamid, alopurinol, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu

juga

dapat

disebabkan

obat-obatan,

terutama

asetaminofen

(parasetamol),kemoterapi kanker, antidiabetika oral, antibiotika (penicillin, cephalosporin, kloramfenikol), sulfonamide (obat anti infeksi terutama yang disebabkan oleh bakter). Hitung Jenis Leukosit Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5 yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Salah satu jenis leukosit yang cukup besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (se! darah merah), dan mampu bergerak aktif dalam pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat

bereaksi terhadap radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahanan selama fase infeksi akut. Peningkatan jumlah neutrofil biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan jaringan, apendiksitis akut (radang usus buntu), dan Iain-Iain. Penurunan jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi besi, dan Iain-Iain.

Pemeriksaan Hemoglobin Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain Nilai normal Hb : Wanita

12-16 gr/dL

Pria

14-18 gr/dL

Anak

10-16 gr/dL

Bayi baru lahir

12-24gr/dL

Penurunan Hb terjadi pada penderita: anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker), indometasin (obat antiradang). Peningkatan Hb terjadi pada pasien dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun (COPD), gagal jantung kongestif, dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb yaitu metildopa (salah satu jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat untuk infeksi pada kulit

Related Documents


More Documents from "Frans Romeo"