TUGAS MENGIDENTIFIKASI MASALAH DISINTEGRASI BANGSA DI INDONESIA
OLEH
Contoh kasus yang terjadi di Indonesia: Anggota Polresta Tasikmalaya menembak Resa Febhara,23,anggota geng motor XTC yang melawan petugas dengan samurai saat dicegah ketika akan tawuran,dini hari kemarin. Warga Bojong,Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes,Kota Tasikmalaya, itu ditembak polisi saat melintas menggunakan sepeda motor dibonceng temannya di Jalan Martadinata. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, Resa ditembak di bagian kakinya sebelah kanan dengan jarak tembak yang hanya 10 meter yang saat itu dibonceng oleh Asep Supriadi,
19,warga
Kecamatan
Singaparna,
Kabupaten
Tasikmalaya.
Penembakan dilakukan pada saat anggota geng motor mengendarai empat sepeda motor secara berboncengan mengacung-acungkan samurai di sepanjang Jalan RE Martadinata yang diduga akan melakukan perlawanan terhadap geng motor musuhnya. Kendati sudah terkena tembakan, anggota geng motor tersebut terus menjalankan sepeda motornya dengan kencang hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan polisi di kawasan Bojong Jengkol perbatasan Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis atau sekitar dua kilometer dari lokasi penembakan. Penembakan dilakukan anggota UPS Polresta Tasikmalaya Brigpol Wiyan Irawan berpakaian preman yang saat
itu
sedang
bertugas
bersama
anggota
lainnya.
“Yang ditembak itu DPO kami, terlebih pada saat kejadian mereka itu membawa samurai dan mengacung- ngacungkannya kepada anggota saya makanya penembakan itu sama sekali tidak menyalahi aturan dan sesuai dengan prosedur. Bahkan dia merupakan biang anarkistis aksi geng motor di Kota Tasikmalaya dan sudah melakukan ulah berulangkali serta seringkali berurusan dengan polisi,” tegas Kapolresta Tasikmalaya AKBP Moh Hendra Suhartiyono di Mapolsekta Indihiang,kemarin. Setelah menjalani perawatan, Resa akhirnya ditahan di Mapolsekta Indihiang untuk
menjalani
pemeriksaan
lebih
lanjut.
Dari tangan anggota geng motor XTC yang berhasil dilumpuhkan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya sebilah samurai berukuran sekitar satu meter, ikat pinggang,kartu anggota XTC,jaket XTC, handpone, serta satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX. “Sampai saat ini ada enam orang anggota geng motor XTC yang diamankan di Mapolsekta Indihiang, mereka rata-rata berusia remaja dan mereka semua terlibat dalam konvoi bersama anggota geng motor yang kami tembak itu. Berdasarkan informasi, mereka akan tawuran dengan geng motor Brigez yang katanya mendatangkan bantuan dari Bandung, makanya hingga pagi hari kami berjaga
dan
melakukan
operasi,”
jelas
Hendra.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Otong Koswara mendukung tindakan polisi yang melakukan tindakan tegas terhadap aksi geng motor yang brutal dan melakukan tindakan anarkistis.“ Saya setuju dengan tindakan polisi yang sangat tegas, mudahmudahan hal ini membuat
jera
geng
motor
yang
hendak
membuat
onar
di
sini,”ujar
Otong.
Sumber : hhtp://www.seputar-indonesia.com
Mengidentifikasi masalah yang terjadi 1. Apa masalah yang terjadi Anggota Polresta Tasikmalaya menembak salah satu anggota geng motor XTC yang melawan petugas dengan samurai saat dicegah ketika akan tawuran 2. Siapa yang di tembak oleh polisi Resa Febhara,23,anggota geng motor XTC 3. Kapan kejadian tersebut terjadi minggu 14 november dini hari 4. Dimana kejadian tersebut terjadi ,Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes,Kota Tasikmalaya 5. Kenapa anak-anak remaja geng motor XTC melakukan kegiatan tersebut o Kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua. o Kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif. o Untuk menunjukkan eksistensi diri dan mencari uang. o Pengaruh negatif dari lingkungan sekitar atau teman bergaul. o Memperebutkan wanita, daerah kekuasaan, hingga wilayah pemasaran obatobatan, dll.
6. Bagaimana solusi Pencegahan Geng Motor yang bertindak anarkis o 1)
Internalisasi atau penanaman nilai-nilai sosial melalui kelompok informal atau formal.
Lembaga-lembaga sosial, seperti keluarga dan sekolah, adalah kekuatan yang dapat membatasi meluasnya geng motor. o 2)
Penerapan hukum pidana yang dilakukan secara formal oleh pihak negara. Dalam
kaitan itu, aparat penegak hukum, seperti kepolisian, pengadilan, dan lembaga pemenjaraan, digunakan untuk mengatasi geng motor. o 3)
Pihak pemerintah dan masyarakat membuka berbagai jenis ruang publik yang dapat
digunakan
kaum
remaja
untuk
mengekspresikan
keinginannya,
terutama
dalam
menggunakan kendaraan bermotor. Lapangan terbuka atau arena balap bisa jadi merupakan jalan keluar terbaik.