Tugas Kapsel Fira.docx

  • Uploaded by: SyafhiraK.Chandra
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kapsel Fira.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 534
  • Pages: 2
Nama : Syafira Ken Chandra NIM : 22115005 Kapita Selekta

Sekilas : Bandung Kota Kreatif Kota Bandung saat ini merupakan kota metropolitan terbesar dengan jumlah penduduk terpadat di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Penduduk Kota Bandung didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta. Berdasarkan Jumlah penduduknya, Kota Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo). Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dan saat ini pula Bandung sudah ditetapkan oleh UNESCO seabagi kota kreatif dunia. Kota Bandung Jawa Barat merupakan kota kreatif yang mewakiliki kreativitas dalam bidang Design. Bandung masuk dalam jajaran kota kreatif dunia ini berkat komitmen pemerintah kotanya yang mendukung sekitar 100.000 seniman kreatif dan entrepreneur kreatif selama lima tahun terakhir. Bandung berhasil membangun 30 Creative Hubs untuk meningkatkan perekonomian kreatif lokal. Bandung juga secara khusus membangun sebuah taman kota ini sebagai wujud perwakilan dari UNESCO Creative Cities Network. Belum lagi Asian-African Carnival yang rencananya diselenggarakan tiap tahun untuk mempromosikan kota-kota yang kurang terdengan gaungnya.

Salah satu indikator terpilihnya Bandung sebagai kota kreatif dunia diyakini berasal dari keberadaan masyarakat Bandung itu sendiri. Mereka dinilai menjadi pusat kreativitas yang ada di Bandung. Dengan unsur utamanya adalah karakter manusianya dan Bandung dari dulu dikenal sebagai pusat desain seni, fashion, baju, dan kreativitas komunitasnya yang sangat aktif. Menurut Charles Landry, satu pendiri think tank Comedia di Inggris, Baginya, Kota Kreatif adalah “kota yang menciptakan lingkungan yang mendukung orang untuk memikirkan, merencanakan, dan bertindak dengan imajinasi dalam memanfaatkan kesempatan dan masalah kota, mengubah kesempatan menjadi pemecahan. Seperti yang telah dikatakan Landry, “yang penting adalah keberadaan “piranti keras” (infrastruktur) dan “piranti lunak” (tenaga kerja yang dinamis, fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi). Salah satu pondasi penting yang mendukung keberadaan ekonomi kreatif adalah adanya infrastruktur yang bagus. Dengan adanya infrastruktur, maka Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau bisa dipersatukan dan memberi kesempatan yang sama pada seluruh masyarakat Indonesia. Seperti yang telah diucapkan oleh menteri keungan Sri Mulyani Indrawati bahwa "Pondasi dari ekonomi kreatif adalah kalau Indonesia memiliki infrastruktur yang bagus, sehingga siapapun pelaku kreatif di pelosok Indonesia memiliki akses yang sama, kemampuan mobilitas yang sama, bisa dikenal lebih bagus oleh masyarakat luas secara sama, sehingga tidak hanya yang itu-itu saja,". Hal ini mendukung dari pernyataan kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang menyebut bahwa ekonomi kreatif semakin lama semakin diminati kaum millennials saat ini. Sehingga perlu adanya peran dari pemerintah untuk turut mendukung, menyelenggarakan dan memfasilitasi interest masyarakat terhadap keberlanjutan ekonomi kreatif kota Bandung.

Related Documents

Tugas Kapsel Fira.docx
April 2020 6
Kapsel Han.ppt
June 2020 7
Gbpp Kapsel
October 2019 28
Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74