Tugas Kapal R0-dikonversi.pdf

  • Uploaded by: Aji Nugroho
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kapal R0-dikonversi.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 8,883
  • Pages: 66
TUGAS PANTAI DAN PELABUHAN DOSEN PENGAJAR MAULIDYA OCTAVIANI ST , MMT

Disusun Oleh:

AJI NUGROHO NIM: 2016410024

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS Dr. SOETOMO SURABAYA 2019

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

i

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

KATA PENGANTAR Pertama – tama penyusun mengucapkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat izin-Nya tugas CV 6346 Pantai dan Pelabuhan ini dapat disusun. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Pantai dan Pelabuhan pada semester 6 tahun ajaran 2018/2019. Adapun tujuan dari diberikannya tugas besar ini adalah untuk lebih memahami dan mengetahui penerapan dari mata kuliah Pantai dan Pelabuhan. Tugas ini merupakan penjelasan dari definisi dan jenis-jenis kapal dan pelabuhan. Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak membantu terselesaikannya tugas besar ini, yaitu : 1. Ibu Maulidya Octaviani B, ST., MMT selaku Dosen Pengajar dan Mata Kuliah Pantai dan Pelabuhan 2. Teman – teman, selaku pihak yang telah membantu memberikan referensi materi , saran dan kritikan agar tugas ini selesai tepat waktu . Tugas ini pun masih banyak memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak agar tugas ini menjadi contoh yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga tugas besar ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca laporan ini. Surabaya, Maret 2019

Penyusun

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

ii

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii BAB I .............................................................................................................................................................. 1 KAPAL ............................................................................................................................................................ 1 1.

DEFINISI KAPAL.................................................................................................................................. 1

2.

JENIS-JENIS KAPAL ............................................................................................................................. 1 A. Kapal Menurut Bahannya ................................................................................................................ 1 B. Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya............................................................................................. 4 C. Kapal Berdasarkan Mesin Penggerak Utamanya. ............................................................................ 6 D. Jenis-jenis Kapal Khusus Berdasarkan Fungsinya ............................................................................ 8

BAB II ........................................................................................................................................................... 32 PELABUHAN ................................................................................................................................................ 32 1.

DEFINISI PELABUHAN ..................................................................................................................... 32

2.

JENIS-JENIS PELABUHAN ................................................................................................................. 33 1. Pelabuhan ditinjau dari segi penyelenggaraannya ........................................................................ 33

2. Pelabuhan ditinjau dari segi pengusahaannya ................................................................................... 38 3. Pelabuhan ditinjau dari fungsi perdagangan Nasional dan Internasaional ................................... 40 4. Pelabuhan ditinjau dari segi penggunaannya ................................................................................ 46 5. Pelabuhan ditinjau menurut letak Geografis ................................................................................. 50 6. Pelabuhan ditinjau Menurut Fungsinya ......................................................................................... 52 7. Pelabuhan ditinjau Menurut Perannya: ......................................................................................... 53 8. Pelabuhan ditinjau Menurut Jangkauan Pelayaranya:................................................................... 53 9. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pada pengawasan bea cukai: ...................................................... 57 10. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pada area pelayaran: ................................................................. 57 11. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pelayarannya : ........................................................................... 57

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

iii

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

BAB I KAPAL 1. DEFINISI KAPAL Kapal (ship) adalah kendaraan besar pengangkut penumpang dan barang di laut, sungai, dan sebagainya. Meskipun sama-sama kendaraan air, kapal berbeda dengan perahu (boat). Perahu selalu berukuran lebih kecil dari kapal. Kapal bisa mengangkut perahu , tetapi, perahu tidak bisa mengangkut kapal. Jadi, sobat sudah bisa membedakan antara kapal dan perahu. Terkadang pula, perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Kapal juga merupakan alat transportasi paling efektif dan efisien karena kapasitasnya dan daya angkut yang lebih banyak dibandingkan moda transportasi darat, udara, maupun rel manapun. 2. JENIS-JENIS KAPAL

Secara umum penggolongan kapal dapat dibedakan menjadi. A. Kapal Menurut Bahannya Bahan untuk membuat kapal bermacam-macam adanya dan tergantung dari tujuan serta maksud pembuatan itu. Tentunya dicari bahan yang paling ekonomis sesuai dengan keperluannya. 1. Kapal kayu adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu sebaai material utamanya pada umumnya kapal kayu di Indonesia didominasi oleh kapal ikan .

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

1

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

2. Kapal fiberglass adalah kapal yang seluruh kontruksi badan kapal dibuat dari fiberglass. Keuntungan menggukan fiberglass adalah karena material ringan. Namun hanya cocok digunakan pada pelayaran pantai.

3. Kapal ferro cement adalah kapal yang dibuat dari bahan semen yang diperkuat dengan baja sebagai tulang-tulangnya.Fungsi tulangan ini sangat menentukan karena tulangan ini yang akan menyanggah seluruh gaya-gaya yang bekerja pada kapal. Selain itu tulangan ini juga digunakan sebagai tempat perletakan campuran semen hingga menjadi satu kesatuan yang benar-benar homogen, artinya bersama-sama bisa menahan gaya yang datang dari segala arah.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

2

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

4. Kapal baja adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja. Pada umumnya kapal baja selalu menggunakan sistem konstruksi las, sedangkan pada kapal-kapal sebelum perang dunia II masih digunakan konstruksi keling. Kapal pertama yang menggunakan sistem konstruksi las adalah kapal Liberty, yang dipakai pada waktu perang dunia II. Pada waktu itu masih banyak kelemahan-kelemahan pada sistim pengelasan, sehingga sering dijumpai keretakan-keretakan pada konstruksi kapalnya. Dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam teknik pengelasan dan teknologi pembuatan kapal, kelemahan-kelemahan itu tidak dijumpai lagi. Keuntungan sistem las adalah bahwa pembuatan kapal menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan konstruksi keling. Disamping pada konstruksi las berat kapal secara keseluruhan menjadi lebih ringan.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

3

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

B. Kapal Berdasarkan Alat Penggeraknya. Penggerak kapal juga menentukan klasifikasi kapal sesuai dengan tujuannya. 1. Kapal dengan menggunakan alat penggerak layar.Pada jenis ini kecepatan kapal tergantung pada adanya angin.Banyak kita jumpai pada kapal-kapal latih dan pada kapal barang tetapi hanya terbatas pada kapal- kapal kecil saja.

2. Kapal dengan menggunakan alat penggerak padle wheel. Sistim padle wheel, pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yangmenyebabkan/menimbulkan gaya dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin. Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal pesiar.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

4

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

3. Kapal dengan menggunakan alat penggerak jet propultion. Sistim ini pada prinsipnya adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan menarik.

4. Kapal dengan menggunakan alat penggerak propeller (baling-baling). Kapal bergerak karena berputarnya baling yang dipasang di belakang badan kapal sehingga menimbulkan daya dorong. Alat penggerak inilah yang pada umumnya digunakan pada saat sekarang.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

5

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

C. Kapal Berdasarkan Mesin Penggerak Utamanya. Beberapa faktor ekonomis dan faktor-faktor design akan menentukan mesin macam apa yang cocok untuk dipasang pada suatu kelas tertentu dari sebuah kapal. Jenis-jenis yang biasa dipakai diantaranya: 1. Mesin uap torak (Steam reciprocating engine).Biasanya yang dipakai adalah triple expansion engine (bersilinder tiga) atau double Compound engine. Keuntungan mudah pemakaian dan pengontrolan, mudah berputar balik (reversing) dan mempunyai kecepatan putar yang sama dengan perputaran propeller. sedangkan kerugiannya konstruksinya berat dan memakan banyak tempat

serta

pemakaian bahan bakar besar. 2. Turbine uap (Steam turbine). Tenaga yang dihasilkan oleh mesin semacam ini sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien baik pada tekanan tinggi ataupun rendah. Kejelekannya yang utama adalah tidak dapat berputar balik atau non reversible sehingga diperlukan reversing turbine yang tersendiri khusus untuk keperluan tersebut.Juga putarannya sangat tinggi sehingga, reduction propeller gear, sangat diperlukan untuk membuat perputaran propeller jangan terlalu tinggi. Vibration sangat kecil dan pemakaian bahan bakar kecil TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

6

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

kalau dibandingkan dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapat dibuat bertenaga sangat besar, oleh karena itu digunakan untuk kapal yang membutuhkan tenaga besar. 3. Turbine Electric Drive. Beberapa kapal yang modern memakai sistem dimana suatu turbin memutarkan sebuah elektrik generator, sedangkan propeller digerakkan oleh suatu motor yang terpisah tempatnya dengan mempergunakan aliran listrik dari generator tadi. Disini reversing turbine yang tersendiri dapat dihapuskan dengan memakai sistim ini sangat mudah operasi mesin-mesinnya. 4. Motor pembakaran dalam (internal combustion engine). Mesin yang paling banyak dipakai adalah motor bensin untuk tenaga kecil (motor tempel atau out board motor). Sedangkan tenaga yang lebih besar dipakai mesin diesel yang dibuat dalam suatu unit yang besar untuk kapal-kapal yang berkecepatan rendah dan sedang. Keuntungannya dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara kombinasi dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan

dalam

pemakaian

turbo

charger

untuk

supercharging

maka

beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan. 5. Gas turbine. Prinsipnya adalah suatu penggerak yang mempergunakan udara yang dimampatkan (dikompresikan) dan dinyalakan dengan menggunakan bahan bakar yang disemprotkan dan kemudian setelah terjadi peledakan udara yang terbakar akan berkembang. Kemudian campuran gas yang dihasilkan itu yang dipakai untuk memutar turbine. Gas yang telah terpakai memutar turbine itu sebelum dibuang masih dapat dipakai untuk “heat exchangers” sehingga pemakaiannya dapat seefektif mungkin.Type mesin ini yang sebetulnya adalah kombinasi dari “Free Piston Gas Fier” dan gas turbine belum banyak dipakai oleh kapal-kapaldagang. Research mengenai mesin ini masih banyak dilakukan. 6. Nuclear Engine. Bentuk Propulsi ini hanya dipakai pada kapal-kapal besar non komersil seperti kapal induk, kapal perang sehingga kapal yang memakainya masih terbatas.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

7

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

D. Jenis-jenis Kapal Khusus Berdasarkan Fungsinya

1. Kapal Penumpang (Passanger Ship) Kapal penumpang merupakan kapal besar yang difungsikan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak. Perlu diketahui kalau kapal penumpang populitasnya lebih sedikit dibandingkan kapal barang, sob. Makanya kapal ini kurang dijumpai ketimbang kapal barang. -Kapal Pesiar (Cruise Ship) Kapal pesiar adalah kapal penumpang yang dipakai untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang dilengkapi fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Jadi, kapal pesiar selalu memulai dan mengakhiri perjalannya di tempat yang sama. Lama pelayaran kapal pesiar bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Kapal pesiar terbesar sekaligus kapal penumpang terbesar, Oasis of the Seas, adalah kapal pesiar yang memiliki bobot sekitar 225.000 ton lebih dan juga memiliki bangunan atau kabin hingga 20 tingkat diibaratkan sudah mirip dengan apartement mampu menampung ribuan penumpang. Apalagi soal fasilitasnya yang sangat lengkap dan komplit. Kapal pesiar Oasis yang memiliki julukan kota terapung ini di perkirakan memiliki panjang 360 m atau sekitar 5 kali lebih besar dari kapal Titanic. Yang lebih kerennya lagi, semua fasilitas yang ada mampu mensuplai para penumpangnya saat berlayar hingga 30 hari atau sebulan perjalanan di atas laut yang luas.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

8

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Samudra (Ocean Liner) Kapal samudra adalah kapal penumpang besar yang identik dengan kapal pesiar. Kapal ini juga memiliki fasilitas penginapan dan perlengkapan yang mirip dengan kapal pesiar. Apa yang membedakan kapal pesiar dan kapal samudra? Yang membedakan hanya 1, yaitu rute perjalannya. Kapal pesiar berangkat dari suatu tempat kemudian kembali ke tempat yang sama pula, tetapi, kapal samudra berangkat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Banyak orang yang menyangka kalau kapal samudra itu sama dengan kapal pesiar karena samasama berukuran besar, namun kenyataannya berbeda. Kapal Titanic termasuk dalam kategori jenis kapal ini. Queen Mary 2 adalah kapal samudra terbesar dan sebuah kapal penumpang Cunard Line yang namanya berasal dari kapal Cunard awal, RMS Queen Mary. Pada saat dibangun pada tahun 2003, Queen Mary 2 merupakan kapal penumpang terbesar yang pernah dibuat dalam setiap dimensinya. Namun, pada November 2009, kapal ini menjadi yang kedua terbesar setelah dikalahkan oleh kapal pesiar Oasis of the Seas. Ukurannya 345 m, hanya 15 m lebih pendek daripada kapal pesiar terbesar Oasis of the Seas. Kemewahan Queen Mary 2 meliputi 15 restoran dan bar, lima kolam renang, sebuah kasino, sebuah ballroom, dan sebuah planetarium.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

9

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Feri (Ferry) Kapal Feri adalah kapal yang digunakan untuk penyebrangan laut yang mengangkut penumpang beserta kendaraannya. Kendaraan yang diangkut pun bisa berupa mobil pribadi, bus, truk, ataupun semi-trailer. Hal yang membuat penggunaan kapal ini adalah tidak adanya jembatan penyebrangan laut.

2. Kapal Barang (Freight Ship) Kapal Barang merupakan kapal besar yang difungsikan untuk distribusi pengangkutan barang dalam jumlah massal. Kapal-kapal raksasa pengangkut barang pasti sering dijumpai kalau kita pergi ke pelabuhan misalnya Tanjung Priok. Kapal barang merupakan kapal yang paling dijumpai karena tidak hanya jumlahnya yang banyak, tetapi juga jenisnya. -Kapal Peti Kemas (Container Ship) TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

10

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Kapal peti kemas adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar (biasanya berukuran 20 ft atau 40 ft). Kapal ini memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan crane/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri. Kapal ini pasti sudah tidak asing lagi bagi sobat karena populasi kapal ini sangat banyak. Galangan kapal Daewoo dari Korea Selatan telah membangun kapal peti kemas terbesar di dunia atas pesanan Maersk Line. Kapal seharga US$ 190 juta ini dengan panjang 399 meter dibangun sanggup untuk memuat 18,000 TEU (satuan peti kemas 20 ft). Kapal ini dinamakan Maersk Triple E Class. Kapal tipe kelas ini mempunyai daya muat 2500 TEU lebih banyak dari pada kemampuan kapal peti kemas yang terbesar sekarang ini, yaitu Emma Maersk yang sudah beroperasi mengarungi samudra dari China ke Eropa.

-Kapal Tanker Minyak (Oil Tanker) Kapal Tanker Minyak adalah sejenis kapal tanker yang berfungsi untuk mengangkut minyak. Ada 2 jenis kapal tanker pengangkut minyak, yaitu kapal tanker pengangkut minyak matang/halus dan kapal tanker pengangkut minyak mentah. Biasanya kapal pengangkut minyak mentah berukuran lebih kecil. Kapal ini harus dibuat kokoh dan jangan sampai minyak yang diangkutnya bocor karena dapat menyebabkan malapetaka dalam kehidupan laut di sekitarnya. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

11

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Kapal tanker terbesar yang kini bernama Knock Nevis ini memang lain dibandingkan dengan yang lain. Kapal ini merupakan kapal laut terbesar di dunia yang pernah dibuat orang. Dan mungkin juga menjadi kapal yang paling sering berganti nama. Itu karena Knock Nevis memang sering berganti pemilik. Meskipun memegang gelar sebagai kapal terbesar di dunia, tapi kini Knock Nevis tidak difungsikan sebagai kapal lagi. Sekarang tugasnya adalah sebagai floating storage dan Offloading Unit di Dubai. Untuk menggambarkan ukuran raksasa super tanker ini, kita dapat lihat pada dimensinya. Kapal yang dibangun di galangan kapal Sumitomo Heavy Industries, Jepang ini memiliki panjang 1.504 feet atau setara dengan 458,5 meter. Bobotnya 564.763 DWT. Bandingkan dengan ukuran kapal induk yang paling besar sekalipun. Karena ukurannya tersebut, super tanker ini tidak bisa melintasi terusan Panama dan terusan Suez. Dimensi ukurannya memang luar biasa besar. Karena kendala seperti itulah oleh pemiliknya sekarang (First Olsen Tankers) hanya digunakan sebagai floating Storage.

-Kapal Tanker Bahan Kimia (Chemical Tanker) Kapal Tanker Bahan Kimia adalah sejenis kapal tanker yang berfungsi untuk mengangkut bahan kimia. Populasi kapal jenis ini bisa dikatakan jarang.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

12

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Tanker LPG (LPG Tanker) Kapal Tanker LPG adalah salah satu kapal tanker gas yang difungsikan untuk membawa LPG (Liquefied Petroleum Gas). Hampir seluruh dunia mempunyai jenis kapal tanker ini. PT Pertamina Persero telah membeli kapal yang dibuat di galangan kapal Hyundai Heavy Industries Co. Ltd, Ulsan, Korea Selatan, ini memiliki panjang tercatat 226 meter dan kedalaman mencapai 22,3 meter serta lebarnya mencapai 36,6 meter. kapal ini adalah kapal LPG terbesar di dunia bernama Pertamina Gas 2 untuk mengangkut gas jenis propan dan butan. So, jangan bilang Indonesia nggak mampu membeli kapal tanker besar.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

13

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Tanker LNG (LNG Tanker) Kapal Tanker LNG adalah salah satu kapal tanker gas yang difungsikan untuk membawa LNG (Liquefied Natural Gas). Kapal ini tidak jauh berbeda dengan kapal tanker LPG karena sama-sama kapal tanker pengangkut gas. Kapal Tanker LNG terbesar bernama Q-Max. Nama Q-Max diambil dari “Q” adalah singkatan dari Qatar dan “Max” untuk ukuran maksimum kapal yang dapat berlabuh di terminal LNG di Qatar. Ukurannya adalah 345 m, sama dengan kapal samudra Queen Mary 2.

-Kapal Pengangkut Barang Curah (Bulk Carrier) Kapal Pengangkut Barang Curah merupakan kapal barang yang berfungsi untuk mengangkut barang-barang seperti batu bara, semen, biji-bijian, bijih logam, dan sebagainya di dalam sel-sel/rongga-rongga kargo yang terpisah. Kapal Valemax adalah kapal pembawa bijih yang sangat besar (VLOC) yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan tambang Brasil Vale SA untuk membawa bijih besi dari Brasil ke pelabuhan Eropa dan Asia dengan kapasitas mulai dari 380.000 ton sampai 400.000 ton bobot mati. Kapal Valemax adalah kapal barang curah terbesar yang pernah dibangun dan satu di antara kapal-kapal terpanjang dari setiap jenis saat ini yang masih beroperasi.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

14

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Pengangkut Mobil (Car Carrier) Kapal Pengangkut Mobil/Ro-Ro merupakan kapal besar yang bertugas membawa kendaraan baru melalui transportasi air. Awas sob, meskipun mengangkut mobil, kapal ini berbeda halnya dengan ferry. Ferry bertugas menyebrangkan kendaraan bersama pemiliknya langsung dari suatu pulau ke pulau lainnya akibat tidak adanya jembatan penyebrangan, sedangkan kapal RoRo bertugas menyalurkan kendaraan baru secara massal yang dipesan langsung dari produsen kepada konsumennya. Istilah Ro-Ro adalah Roll-OnRoll-Off untuk mengangkut kendaraan sedangkan istilah Lo-Lo adalah LiftOn/Lift-Off untuk angkutan barang yang harus diangkat menggunakan derek/crane. Mark V Class memiliki empat kapal Ro-Ro dibangun untuk perusahaan pelayaran Norwegia Wilhelmsen dan asosiasi perusahaan Wallenius yang dibangun oleh Jepang oleh perusahaan Mitsubishi. Kapal ini adalah kapal Ro-Ro terbesar saat ini yang beroperasi dengan kapasitas kargo sebesar 138.000 meter kubik.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

15

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Pengangkut Barang Berat (Heavy Lift Cargo Transporter) Kapal Pengangkut Barang Berat merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut barang yang ukurannya superbesar melebihi ukuran yang semestinya bisa diangkut kapal-kapal pada umumnya. Barang yang dibawa bisa berupa peralatan kilang minyak ataupun kapal besar lainnya. Tempat kargo pada kapal tersebut tidak dibatasi oleh pagar sehingga memungkinkan barang bisa diangkut dari posisi manapun. Untuk mengangkut kapal besar lain seperti kapal pesiar, sebagian badan kapal pengangkut dapat ditenggelamkan (semisubmersible), kemudian kapal pesiar digeser ke atas area yang ditenggelamkan itu. Setelah kapal pesiar sudah berada di posisi yang tepat, kapal pengangkut pun mulai mengapungkan badannya yang tenggelam itu sehingga kapal pesiar bisa terangkat dan siap diantar.

-Kapal Pengangkut Kapal Kecil (Boat/Yatch Transporter)

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

16

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Kapal pengangkut kapal kecil merupakan kapal pengangkut kapal yang berukuran lebih kecil dalam jumlah yang banyak dalam posisi berbaris dan berbanjar. Pada kapal pengangkut yang satu ini, tempat kargo dibatasi pagar agar muatan tidak jatuh ke laut di mana muatan tersebut ringan dan mudah tergelincir. Mekanisme pengangkutannya pun hampir sama dengan kapal pengangkut barang berat yaitu dengan cara menenggelamkan dirinya (semisubmersible), tetapi muatan (kapal kecil/boat) harus masuk lewat belakang badan kapal sebab bagian samping maupun depan kapal pengangkut dibatasi oleh pagar permanen.

-Kapal Tongkang/Ponton Kapal tongkang/ponton merupakan jenis kapal yang mengangkut barang. Kapal ini sebenarnya bukan benar-benar kapal karena tidak mempunyai mesin sendiri (self-propelled), sehingga ia harus digandeng dengan kapal tunda. Tongkang juga bisa disebut sebagai gandengan kapal. Tuh, sob, memangnya truk aja yang gandengan? Kapal juga punya gandengan, sob.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

17

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

3. Kapal Fungsional Kapal fungsional adalah kapal yang bukan digunakan untuk pengangkutan orang maupun barang melainkan berfungsi untuk menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti kapal untuk pekerjaan proyek, penelitian, de-el-el. –Kapal Tunda (Tug Boat) Kapal tunda merupakan kapal kecil yang memanuver kapal dengan mendorong atau menarik mereka. Kapal tunda juga memindahkan kapal yang dalam suatu kondisi tidak bisa bergerak sendiri, seperti kapal-kapal di pelabuhan yang ramai atau di sebuah kanal yang sempit dan juga kapal yang memang tidak bisa bergerak sendiri, seperti tongkang, kapal yang rusak, atau platform minyak. Beberapa kapal tunda berfungsi sebagai pembuka pintu laut pelabuhan atau sebagai kapal penyelamatan. Kapal tunda awal memiliki mesin uap, namun saat ini, mesin diesel yang digunakan.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

18

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Derek (Crane Ship) Kapal derek merupakan kapal raksasa yang dilengkapi dengan beberapa derek raksasa pula yang bertugas untuk mengangkat barang berat ataupun membantu pekerjaan konstruksi di lepas pantai. Kapal jenis ini berukuran sangat tinggi sob yang mampu melebihi 100 m.

-Kapal Pengebor (Drilling Ship) Kapal pengebor adalah kapal yang dilengkapi dengan alat pengeboran. Tujuan yang paling sering digunakan adalah untuk eksplorasi pengeboran minyak baru atau sumur gas di perairan dalam atau untuk pengeboran ilmiah.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

19

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Pengeruk Kapal pengeruk adalah kapal penggali yang operasinya biasanya dilakukan setidaknya sebagian bawah air, di laut dangkal, atau daerah air tawar dengan tujuan mengumpulkan material dasar. Kegiatan pengerukan itu juga dapat menghasilkan bahan untuk reklamasi atau tujuan lain (biasanya terkait dengan konstruksi).

-Kapal Penangkap Ikan Kapal penangkap ikan adalah kapal yang dipakai nelayan untuk menangkap ikan di laut, sungai, ataupun danau secara massal. Kapal ini digunakan oleh perusahaan nelayan kaya untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya agar TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

20

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

lebih efisien dibandingkan menggunakan perahu kecil. Jumlah ikan yang ditangkap menggunakan jaring besar dalam satu kali berlayar bisa mencapai ribuan ton atau sama dengan persediaan untuk 3 tahun, sob.

-Kapal Penelitian/Riset Kapal penelitian/riset adalah kapal yang didesain untuk membawa fasilitas penelitian hingga ke tengah lautan. Kapal riset memiliki peruntukannya masingmasing dan peran yang menjadikan kapal riset memiliki beberapa jenis. Kapal riset juga dapat bekerja sama dengan jenis kapal lain, misal kapal pemecah es untuk mengarungi lautan es. Jenis kapal riset khusus oseanografi membawa peralatan yang dapat mengukur karakteristik fisik, kimiawi, dan biologi dari air dan udara di atmosfer serta kondisi iklim di atasnya. Termasuk di dalamnya adalah sonar gema untuk pembacaan hidrografi sederhana.

-Kapal Pemecah Es (Ice Breaker) Kapal pemecah es adalah kapal dengan perlengkapan khusus untuk memecah lapisan es di permukaan air untuk membuka alur pelayaran melalui lapisan es. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

21

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Untuk kapal pemecah es, membutuhkan tiga sifat utamanya yaitu pelampung diperkuat, bentuk es kering, dan kekuatan untuk mendorong melalui perairan tertutup es. Es juga mampu membocorkan kapal yang tidak diperkuat dengan mudah.

-Kapal Kabel Laut (Cabel Laying Ship) Kapal kabel laut adalah kapal laut yang dirancang dan digunakan untuk memasang kabel bawah air untuk telekomunikasi, listrik, dan semacamnya. Kabel yang dipasang adalah kabel komunikasi bawah laut yang sangat panjang yang menghubungkan suatu negara ke negara lain, sob.

-Kapal PSV (Platform Supply Vessel) Kapal PSV adalah kapal yang dirancang khusus untuk memasok platform minyak lepas pantai. Kapal ini berukutan antara 20 sampai 100 meter TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

22

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

panjangnya dan menyelesaikan berbagai tugas. Fungsi utama untuk sebagian besar kapal ini adalah transportasi barang dan personil dari platform minyak lepas pantai dan struktur lepas pantai lainnya.

-Kapal FPSO (Floating Production Storage and Offloading) Kapal FPSO adalah sebuah kapal jenis sistem tangki mengambang yang digunakan oleh industri minyak lepas pantai dan gas dan dirancang untuk mengambil semua minyak atau gas yang dihasilkan dari platform terdekat, proses penyimpanan, sampai minyak atau gas dapat diturunkan ke kapal tanker atau diangkut melalui pipa. Calon kapal terbesar di dunia yang merupakan kapal FPSO jenis FLNG (Floating Liquefied Natural Gas) sedang dirakit di lepas pantai Korea Selatan bernama Prelude berukuran panjang 1.601 kaki (488 meter), membuatnya 150 kaki (45,7 meter) lebih panjang daripada Empire State Building. Dimiliki oleh Shell, kapal itu telah mendapat julukan sebagai obyek terbesar yang mengapung. Kapal berwarna merah terang itu memiliki bobot 600 ribu ton dan lebar 243 kaki (74 meter), menurut Wired, pembangunan Prelude yang memiliki tiga mesin berkekuatan 20.100 tenaga kuda membutuhkan satu tahun penuh.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

23

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Pemadam Kebakaran (Fire Fighter) Kapal pemadam kebakaran adalah kapal khusus yang sering menyerupai kapal tunda, dengan pompa dan nosel yang dirancang untuk memadamkan api pada kapal yang terbakar.

-Kapal Penyelamatan (SAR) Kapal penyelamatan adalah kapal yang membawa petugas dan peralatan keselamatan yang bertugas menolong korban kecelakaan yang terjadi di laut.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

24

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

4. Kapal Pengangkut Ternak Kapal pengangkut ternak. Karena muatannya adalah ternak, maka kapal jenis ini harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk ternak tersebut misalnya tempat makan, tempat kotoran yang dengan mudah dapat dibersihkan. Kapal ternak merupakan bagian dari kapal tol laut untuk memperlancar distribusi ternak antar pulau maupun antar negara.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

25

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

5. Kapal Angkatan Laut (Naval Ship) Kapal Angkatan Laut adalah kapal-kapal yang digunakan untuk operasi militer laut. Sobat pasti tidak asing juga sama kapal ini. Biasanya yang paling sering diketahui adalah kapal induk, kapal perang, dan kapal selam. Padahal masih ada yang lain, sob. -Kapal Induk (Aircraft Carrier) Kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar. Tugasnya adalah memindahkan kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut sebagai pendukung operasi-operasi angkatan laut. Selain itu juga digunakan sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan detterence atau memberikan efek gentar pada lawan. Sebagai kapal yang membawa pesawat, kapal induk memiliki fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding jenis kapal perang lainnya. Kapal ini tidak pernah berjalan seorang diri. Ia selalu dikawal kapal-kapal lainnya. Selain kegunaan tempur, kapal induk juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti pengintaian, superioritas udara, atau memberikan bantuan. USS Enterprise (CVN-65), sebelumnya CVA(N)-65, adalah kapal induk yang telah pensiun dari Amerika Serikat. Ia adalah kapal induk pertama bertenaga nuklir di dunia dan kapal kedelapan angkatan laut Amerika Serikat. Seperti pendahulunya ketika Perang Dunia II, ia dijuluki “Big E”. Dengan panjang 1..123 ft (342 m), ia adalah kapal angkatan laut terpanjang di dunia yang masih berdiri. Dengan berat 94.781 t, ia menjadi kapal induk ke-11 terberat, setelah kapal kelas Nimitz sebagai peringkat ke-10. Kapal ini juga memiliki awak sebanyak 4.600 anggota militer.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

26

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Perang (Battleship/Battlecruiser) Kapal perang adalah kapal yang dibangun dan terutama ditujukan untuk pertempuran. Kapal perang biasanya dibangun dengan cara yang sama sekali berbeda dari kapal biasa. Selain sebagai senjata, kapal perang dirancang untuk menahan kerusakan dan biasanya lebih cepat dan lebih lincah dari kapal biasa. Tidak seperti kapal biasa, kapal perang biasanya hanya membawa senjata, amunisi dan pasokan untuk awaknya sendiri. Biasanya kapal perang milik angkatan laut. Kapal perang yang biasa dikenal adalah battleship, padahal ada jenis yang lain, yaitu battlecruiser. Yang membedakan antara battlecruiser dengan battleship adalah battlecruiser kurang lengkap perlengkapan senjatanya namun lebih cepat.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

27

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Pengisian Bahan Bakar (Replenishment Oiler) Kapal tangki pengisian adalah kapal angkatan laut tambahan dengan tangki bahan bakar yang dapat mengisi kapal lain sementara berlangsung di laut lepas. Beberapa negara telah menggunakan kapal ini untuk pengisian.

-Kapal Pengangkut Helikopter (Helicopter Carrier) Kapal induk helikopter adalah jenis kapal induk yang tujuan utamanya adalah untuk mengoperasikan helikopter. Penampilannya hampir sama dengan kapal induk pada umumnya hanya saja lebih kecil karena didesain untuk mengangkut helikopter saja.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

28

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Patroli (Patrol Boat) Kapal patroli adalah kapal angkatan laut yang relatif kecil dan umumnya dirancang untuk tugas-tugas pertahanan pesisir. Ada banyak desain untuk kapal patroli. Mereka dapat dioperasikan oleh angkatan laut suatu negara, penjaga pantai, atau kepolisian. Mereka umumnya ditemukan dalam berbagai peran perlindungan perbatasan, termasuk anti-penyelundupan, anti-pembajakan, patroli perikanan, dan penegakan hukum imigrasi. Mereka juga sering dipanggil untuk berpartisipasi dalam operasi penyelamatan.

-Kapal Penyapu Ranjau (Minesweeper Ship) Kapal penyapu ranjau adalah kapal perang laut kecil yang dirancang untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh ranjau laut. Kapal penyapu ranjau umumnya mendeteksi kemudian menetralisir ranjau sebelum kegiatan operasi laut lainnya. Kapal penyapu ranjau dengan tujuan dan tugas khususnya mulai dibangun pertama kali selama Perang Dunia I, yaitu dengan munculnya kapal penyapu ranjau kelas Bunga (Flower-class minesweeping sloop).

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

29

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Serbu Amfibi (Amphibious Assault Ship) Kapal serbu amfibi (juga disebut sebagai pembawa komando atau pembawa serangan amfibi) adalah jenis kapal perang amfibi yang mendukung pasukan darat di wilayah musuh dengan serangan amfibi. Desain belakang kapal dilengkapi dengan gerbang yang dapat dibuka miring ke bawah untuk memungkinkan kendaraan pasukan darat masuk ke dalam kapal.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

30

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

-Kapal Selam (Submarine) Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar angkatan laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

-Kapal Rumah Sakit (Hospital Ship) Kapal rumah sakit adalah kapal yang membawa petugas medis dan obatobatan dalam jumlah yang sangat banyak/massal untuk memeriksa keadaan kesehatan dan mengobati awak-awak militer yang mengalami kecelakaan.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

31

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

BAB II PELABUHAN 1. DEFINISI PELABUHAN

Menurut PP no. 69 tahun 2001, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar roda transportasi. Dalam PP no. 69 tahun 2001 juga diatur kriteria, peran, dan jenis Pelabuhan.

Sedangkan menurut Bambang Triatmodjo dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pelabuhan, pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindungi dari gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito), dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dan daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. (Suyono, 2005).

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

32

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Sedangkan yang dimaksudkan dengan kepelabuhan adalah meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan/ atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah. (Suyono, 2005).

2. JENIS-JENIS PELABUHAN

1. Pelabuhan ditinjau dari segi penyelenggaraannya

a. Pelabuhan Umum

Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkankepada badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat badan usaha milik negara yang diberi wewenang mengelola pelabuhan umum diusahakan. Keempat badan usaha tersebut adalah: 1. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I berkedudukan di Medan 2. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II bekedudukan di Jakarta 3. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III bekedudukan di Surabaya 4. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV bekedudukan di Ujung Pandang

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

33

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Logo PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Logo PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

34

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Logo PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Logo PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Pembagian wilayah pengelolaan pelabuhan di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut :

Wilayah pengelolaan pelabuhan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

35

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Wilayah pengelolaan pelabuhan oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Wilayah pengelolaan pelabuhan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

36

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Wilayah pengelolaan pelabuhan oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

b. Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri demi menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang berfungsi untuk pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut. Sebagai contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh yang digunakan untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah atau negara lain. Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara digunakan untuk melayani Import bahan baku Bouksit dan export Aluminium ke daerah / negara lain.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

37

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan LNG Arun Aceh

Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara

2. Pelabuhan ditinjau dari segi pengusahaannya

a. Pelabuhan yang diusahakan

Pelabuhan yang diusahakan merupakan pelabuhan yang memberikan fasilitas fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainnya. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya - biaya, seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan, bongkar-muat, dan sebagainya. Contoh pelabuhan yang diusahakan adalah Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

38

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan Malahayati di Aceh Besar

b. Pelabuhan yang tidak diusahakan

Pelabuhan yang tidak diusahakan merupakan pelabuhan yang hanya tempat singgahan kapal, tanpa fasilitas bongkar-muat, bea cukai, dan sebagainya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan kecil yang disubsidi oleh pemerintah, dan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Contoh Pelabuhan yang tidak diusahakan adala Pelabuhan Sendang Biru, Malang, Jawa Timur.

Pelabuhan Sendang Biru, Malang, Jawa Timur

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

39

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

3. Pelabuhan ditinjau dari fungsi perdagangan Nasional dan Internasaional

a. Pelabuhan Laut

Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal - kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama di suatu daerah yang dilabuhi kapal - kapal yang membawa barang untuk ekspor / impor secara langsung ke dan dari luar negeri. Di Indonesia terdapat lebih dari seratus pelabuhan seperti ini. Contoh Pelabuhan Laut adalah Pelabuhan Gorontalo.

Pelabuhan Gorontalo

b. Pelabuhan Pantai

Pelabuhan pantai merupakan pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dahulu. Contoh Pelabuhan Pantai adalah Pelabuhan Pantai Pelabuhan Ratu.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

40

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan Pantai Pelabuhan Ratu c. Pelabuhan Penyebrangan Pelabuhan penyebrangan merupakan pelabuhan yang digunakan khusus untuk kegiatan penyebrangan dari satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lainnya yang mempunyai keterkaitan Klasifikasi pelabuhan penyeberangan dibagi kedalam 3 (tiga) kelas, yaitu: a. pelabuhan penyeberangan kelas I b. pelabuhan penyeberangan kelas II c. pelabuhan penyeberangan kelas III.

1. Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas I :

a. volume angkutan: 1) penumpang > 2000 orang/hari; 2) kendaraan. > 500 unit/hari;

b. frekuensi > 12 trip/hari; c. dermaga > 1000 GRT; d. waktu operasi > 12jam/hari; TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

41

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

e. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: 1) perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; 2) kolam pelabuhan; 3) fasilitas sandar kapal; 4) fasilitas penimbangan muatan; 5) terminal penumpang; 6) akses penumpang dan barang ke dermaga; 7) perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa; 8) fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker); 9) instalasi air, listrik dan komunikasi; 10) akses jalan dan/atau rel kereta api; 11) fasilitas pemadam kebakaran; 12) tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.

2. Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas II :

a. volume angkutan: 1) penumpang : 1000 - 2000 orang/hari; 2) kendaraan : 250 - 500 unit/hari;

b. frekuensi 6 -12 trip/hari; c. dermaga 500 - 1000 GRT; d. waktu operasi 6 -12 jam/hari; e. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: 1) perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; 2) kolam pelabuhan; 3) fasilitas sandar kapal; 4) fasilitas penimbangan muatan, 5) terminal penumpang; TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

42

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

6) akses penumpang dan barang ke dermaga; 7) perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa; 8) fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker).

3. Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas III :

a. volume angkutan: 1) penumpang < 1000 orang/hari; 2) kendaraan < 250 unit/hari;

b. frekuensi < 6 trip/hari; c. dermaga < 500 GRT; d. waktu operasi < 6 jam/hari; e. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi: 1) perairan tempat labuh termasuk alur pelayanan; 2) Kolam pelabuhan; 3) fasilitas sandar kapal; 4) fasilitas penimbangan muatan; 5) terminal penumpang, 6) akses penumpang dan barang ke dermaga; 7) perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa.

Didalam

pengelolaannya

pelabuhan

juga

diklasifikasikannya

kedalam

pelabuhan daratan. Pelabuhan daratan mempunyai peran sebagai terminal peti kemas untuk pengumpulan dan distribusi barang di daratan yang di hubungkan dengan pelabuhan induknya melalui jalan atau jalur kereta api. Pelabuhan

daratan

menurut

klasifikasinya,

dikembangkan

dengan

memperhatikan: a. kelas dari pelabuhan induknya; TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

43

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

b. jaringan jalan dan/atau jalur kereta api; c. cakupan hinterland; d. kegiatan lalu lintas yangada di dalam pelabuhan daratan; e. frekuensi kegiatan angkutan dari pelabuhan daratan ke pelabuhan induknya atau sebaliknya; f. memiliki fasilitas: 1) bongkar muat; 2) lapangan penumpukan; 3) gudang; 4) prasarana dan sarana angkutan barang; 5) perlengkapan/peralatan untuk pengemasan; dan 6) kantor penyelenggara pelabuhan.

d. Pelabuhan Sungai

Pelabuhan sungai dan danau merupakan pelabuhan yang melayani kebutuhan angkutan di sebuah danau ataupun sungai

e. Pelabuhan Daratan

Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan batasbatas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum Pelabuhan daratan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu : 1.

Pelabuhan Daratan Kelas I a. volume angkutan barang/peti kemas > 20.000 TEU’s/tahun b. luas terminal > 3 Ha c. area penumpukan > 8.000 m2 d. kapasitas penumpukan > 1.000 TEU’s e. gudang ekspor >450 m2 TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

44

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

f. gudang impor > 450 m2 g. hangar mekanik > 350 m2 h. gedung perkantoran > 400 m2 i. area bongkar muat dan lalu lintas trailer/alat berat > 6.000 m2 j. panjang landasan pacu gantry crane > 250 m2 k. panjang jalan rel untuk bongkar muat.

2.

Pelabuhan Daratan Kelas II a. volume angkutan barang/peti kemas < 12.000 TEU’s/tahun; b. luas terminal < 2 Ha c. area penumpukan : 5.000 – 8.000 m2 d. kapasitas penumpukan 750 – 1.000 TEU’s e. gudang ekspor: 300 – 450 m2 f. gudang impor: 300 – 450 m2 g. hangar mekanik: 250 – 350 m2 h. gedung perkantoran: 250 – 400 m2 i. area bonkar muat dan lalu lintas trailer/alat berat > 6.000 m2 j. panjang landasan pacu gantry crane: 200 – 250 m2 k. panjang jalan rel untuk bongkar muat.

3.

Pelabuhan Daratan Kelas III a. volume angkutan barang/peti kemas < 12.000 TEU’s/tahun; b. luas terminal < 2 Ha c. area penumpukan < 5.000 m2 d. kapasitas penumpukan < 750 TEU’s e. gudang ekspor < 300 m2 f. gudang impor < 300 m2 g. hangar mekanik < 250 m2 h. gedung perkantoran < 250 m2 i. area bonkar muat dan lalu lintas trailer/alat berat < 3.000 m2 j. panjang landasan pacu gantry crane < 200 m2 TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

45

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

k. panjang jalan rel untuk bongkar muat.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal pengelolaan pelabuhan, yaitu ; a. Pelabuhan harus terletak pada lokasi yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran serta dapat dikembangkan dan dipelihara sesuai standar yang berlaku; b. Pelabuhan harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian bagi pengguna; c.

Pelabuhan

harus

mudah

dikembangkan,

untuk memenuhi

peningkatan

permintaan akan jasa angkutan laut; d. Pelabuhan harus menjamin pengoperasian dalam jangka waktu panjang; e. Pelabuhan harus berwawasan lingkungan; f. Pelabuhan harus terjangkau secara ekonomis bagi pengguna dan penyelenggara pelabuhan

4. Pelabuhan ditinjau dari segi penggunaannya

a. Pelabuhan Ikan

Pelabuhan ikan mneyediakan tempat bagi kapal - kapal ikan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan dan memberikan pelayanan yang diperlukan. Contoh Pelabuhan Ikan adalah Pelabuhan Ikan Cilacap.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

46

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan Ikan Cilacap

b. Pelabuhan Minyak

Pelabuhan minyak biasanya diletakkan di tempat yang agak jauh dari keperluan umum untuk alasan keamanan. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan deramga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan dengan pipa - pipa dan pompa - pompa. Contoh Pelabuhan Minyak adalah Pelabuhan Minyak Balikpapan.

Pelabuhan Minyak Balikpapan TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

47

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

c. Pelabuhan Barang

Pelabuhan Barang adalah tempat terjadinya moda transportasi, yaitu dari angkutan laut ke angkutan darat dan sebaliknya. Contoh Pelabuhan Barang adalah Pelabuhan Tanjung Priok.

Pelabuhan Tanjung Priok

d. Pelabuhan Penumpang

Pelabuhan penumpang digunakan oleh orang - orang yang berpergian dengan menggunakan kapal penumpang. Contoh Pelabuhan Penumpang adalah Pelabuhan Ambon.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

48

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan Penumpang Ambon

e. Pelabuhan Campuran

Pelabuhan Campuran adalah pelabuhan yang pada umumnya dipakai untuk penumpang dan barang, sedangkan untuk keperluan minyak dan ikan biasanya terpisah. Contoh Pelabuhan Campuran adalah Pelabuhan Sorong.

Pelabuhan Sorong TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

49

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

f. Pelabuhan Militer

Pelabuhan Militer mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal - kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah. Contoh Pelabuhan Militer adalah Pelabuhan Tanjung Perak.

Pelabuhan Tanjung Perak

5. Pelabuhan ditinjau menurut letak Geografis

a. Pelabuhan Alam

Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindungi badai dan gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah, atau terletak di Teluk, Estuari atau Muara Sungai, dengan begitu pengaruh gelombang menjadi sangat kecil. Contoh Pelabuhan Alam adalah Pelabuhan Palembang.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

50

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan Palembang

b. Pelabuhan Buatan

Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (Breakwater). Contoh Pelabuhan Buatan adalah Pelabuhan Tanjung Mas.

Pelabuhan Tanjung Mas Semarang

c. Pelabuhan Semi Alam TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

51

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe di atas. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pasir dan perlindungan buatan hanya pada alur masuk. Contoh Pelabuhan Semi Alam adalah Pelabuhan Bengkulu.

6. Pelabuhan ditinjau Menurut Fungsinya Pelabuhan utama Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan antar provinsi. Pelabuhan pengumpul Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi. Pelabuhan pengumpan Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan provinsi. 2. Jenis pelabuhan berdasarkan keadaan: •

Pelabuhan terbuka ialah pelabuhan di mana kapal-kapal bisa masuk dan langsung berlabuh ke dermaga.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

52

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan •

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Pelabuhan tertutup ialah pelabuhan di mana kapal-kapal yang masuk melalui beberapa pintu air, pelabuhan ini dilakukan pada pantai dimana memiliki perbedaan pasang surut yang besar. 7. Pelabuhan ditinjau Menurut Perannya:



Sebagai simbol dalam jaringan transportasi yang sesuai dengan hierarkinya.



Sebagai pintu gerbang aneka kegiatan perekonomian daerah, nasional maupun internasional.



Sebagai tempat penunjang aneka kegiatan industri dan perdagangan.



Sebagai tempat terjadinya distribusi, konsolidasi serta produksi. 8. Pelabuhan ditinjau Menurut Jangkauan Pelayaranya: Dalam PP no.69 tahun 2001, berdasarkan lingkup pelayarannya, pelabuhan terdiri atas :



Pelabuhan Internasional (utama primer) meliputi:



Pelabuhan internasional hub yang merupakan pelabuhan utama primer :

1. koneksinya dengan jalur pelayaran internasional; 2. berguna untuk tempat alih muat penumpang dan barang internasional; 3. memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan internasional hub lainnya; 4. koneksinya dengan pasar internasional; 5. memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung dari gelombang dengan luas daratan 6. kedekatan dengan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia; 7. volume kegiatan bongkar muat. 8. berperan sebagai pelabuhan internasional hub yang melayani angkutan alih muat (transhipment) peti kemas nasional dan internasional dengan skala pelayanan transportasi laut dunia. 9. berperan sebagai pelabuhan induk yang melayani angkutan peti kemas nasional dan internasional sebesar 2.500.000 TEU's/tahun atau angkutan lain yang setara. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

53

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

10. berperan sebagai pelabuhan alih muat angkutan peti kemas nasional dan internasional dengan pelayanan berkisar dan 3.000.000 - 3.500.000 TEU's/tahun atau angkutan lain yang setara. 11.

berada dekat dengan jalur pelayaran internasional ± 500 mil.

12.

kedalaman minimal pelabuhan : -12 m LWS.

13.

memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 350 m',4 crane dan

lapangan penumpukan peti kemas seluas 15 Ha. 14.



jarak dengan pelabuhan internasional hub lainnya 500 - 1.000 mil.

Pelabuhan internasional (utama sekunder) sama seperti premier pelabuhan ini memperhatikan koneksi antara pelayaran nasional dan internasional, Tempat menaikan penumpang dan barang nasional, memiliki jarak dengan pelabuhan internasional lainnya. Mempunyai kondisi teknis pelabuhan yang melindungi dari gelombang dengan luas daratan dan perairan tertentu, serta volume bongkar muat.



Pelabuhan intemasional yang merupakan pelabuhan utama sekunder :

1.

berperan sebagai pusat distribusi peti kemas nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional.

2.

berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan angkutan peti kemas.

3.

melayani angkutan peti kemas sebesan 1.500.000 TEU's/tahun atau angkutan lain yang setara.

4.

berada dekat dengan jalur pelayaran internasional + 500 mil dan jalur pelayaran nasional ± 50 mil.

5.

kedalaman minimal pelabuhan - 9 m LWS.

6.

memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 250 m',2 crane dan lapangan penumpukan kontener seluas 10 Ha.

7.

jarak dengan pelabuhan internasional lainnya 200 - 500 mil.

8.

bobot kapal yang dilayani 3000 DWT atau lebih.

9.

panjang dermaga 70 M atau lebih, konstruksi beton/baja.

10.

kedalaman di depan dermaga - 5 M LWS atau lebih. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

54

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan 11.

menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan Beracun (B3).

12.

melayani kegiatan pelayanan lintas Propinsi dan Internasional.



Pelabuhan nasional meliputi, pemerataan pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan wilayah, sebagai tempat alih muat barang nasional dan muat penumpang serta bisa menangani semi kontainer, memiliki jarak terhadap jalur lintas pelayaran nasional, dan lain sebaginya.



Pelabuhan nasional yang merupakan pelabuhan utama tersier :

1.

berperan sebagai pengumpan anqkutan peti kemas nasional.

2.

berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional.

3.

berperan melayani angkutan peti kemas nasional di seluruh Indonesia.

4.

berada dekat dengan jalur pelayaran nasional + 50 mil.

5.

kedalaman minimal pelabuhan –9 m LWS.

6.

memiliki dermaga multipurpose minimal panjang 150 m', mobile crane atau skipgear kapasitas 50 ton.

7. 8.

jarak dengan pelabuhan nasional lainnya 50 - 100 mil. bobot kapal yang dilayani 3000 DWT atau lebih.

9.

panjang dermaga 70 M atau lebih, konstruksi beton/baja.

10.

kedalaman di depan dermaga - 5 M LWS atau lebih.

11.

menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan Beracun (B3).

12.

melayani kegiatan pelayanan lintas Propinsi dan Internasional.



Pelabuhan regional meliputi, peraturan pemerintah dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan antar propinsi, berperan sebagai tempat melayani penumpang dan barang internasional Kab/Kota.



Pelabuhan regional yang merupakan pelabuhan pengumpan primer :

1.

berperan

sebagai

pengumpan

pelabuhan

hub

internasional,

pelabuhan

internasional pelabuhan nasional. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

55

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan 2.

berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke pelabuhan utarna dan pelabuhan pengumpan.

3.

berperan melayani angkutan taut antar Kabupaten/Kota dalam propinsi.

4.

berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau ± 25 mil.

5.

kedalaman minimal pelabuhan -4 m LWS.

6.

memiliki dermaga minimal panjang 70 m.

7.

jarak dengan pelabuhan regional lainnya 20 - 50 mil.

8.

bobot kapal yang dilayani lebih clan 1000 DWT dan kurang dan 3000 DWT.

9.

panjang dermaga kurang dari 70 M', konstruksi beton/baja.

10.

kedalaman di depan dermaga kurang clan - 5 M LWS.

11.

tidak menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan beracun (B3).

12.

melayani kegiatan pelayanan lintas Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi.



Pelabuhan lokal meliputi Kebijakan pemerintah yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pembangunan Kab/Kota, melayani penumpang dan barang antar wilayahterhadap kebutuhan modal transportasi laut.



Pelabuhan lokal yang merupakan pelabuhan pengumpan sekunder :

1.

berperan

sebagai

pengumpan

pelabuhan

hub

internasional,

pelabuhan

internasional, pelabuhan nasional dan pelabuhan regional. 2.

berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi, perbatasan, daerah perbatasan yang hanya didukung oleh mode transportasi laut.

3.

berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk mendukung kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multifungsi selain sebagai terminal untuk penumpang juga untuk melayani bongkar muat kebutuhan hidup masyarakat disekitamya.

4.

berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali keperintisan. TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

56

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

5.

kedalaman minimal pelabuhan -1,5 m LWS.

6.

memiliki fasilitas tambat.

7.

jarak dengan pelabuhan lokal lainnya 5 - 20 mil.

8.

bobot kapal kurang dari 1000 DWT.

9.

panjang dermaga kurang clan 50 M' dengan konstruksi kayu.

10.

kedalaman di depan dermaga kurang clan - 4 M LWS.

11.

tidak menangani pelayanan barang berbahaya dan beracun (B3) dan melayani kegiatan pelayanan lintas Kota dalam satu Kabupaten/Kota. 9. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pada pengawasan bea cukai:



Custom port ialah pelabuhan yang berada dibawah pengawasan bea cukai.



Free port ialah pelabuhan yang berada diluar pengawasan bea cukai. 10. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pada area pelayaran:



Pelabuhan Samudra seperti pelabuhan tanjung priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya.



Pelabuhan Nusantara seperti pelabuhan yang ada di Banjarmasin Kalimantan Selatan.



Pelabuhan Pelayaran Rakyat seperti pada pelabuhan Sunda Kelapa di pasar ikan, Jakarta. 11. Pelabuhan ditinjau bedasarkan pelayarannya :



Transito merupakan pelabuhan yang melakukan transhipment cargo. Seperti pelabuhan Singapura.



Ferry merupakan pelabuhan penyeberangan. Pelayanan dilakukan oleh kapal ferry yang menghubungkan dua tempat Maksud dan tujuan tatanan pelabuhan nasional dimana Tatanan Kepelabuhanan Nasional merupakan dasar dalam perencanaan pembangunan, pendayagunaan, pengembangan dan pengoperasian pelabuhan di seluruh Indonesia, baik TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

57

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan sungai dan danau, pelabuhan daratan dan pelabuhah khusus yang bertujuan: terjalinnya suatu jaringan infrastruktur pelabuhan secara terpadu, selaras dan harmonis agar bersaing dan tidak saling mengganggu yang bersifat dinamis terjadinya efisiensi transportasi taut secara nasional; terwujudnya penyediaan jasa kepelabuhanan sesuai dengan tingkat kebutuhan; terwujudnya penyelenggaraan pelabuhan yang handal dan berkemampuan tinggi dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan daerah selain itu, tatanan kepelabuhan nasional ini juga dituntut untuk memperhatikan; a. tata ruang wilayah; b. sistem transportasi nasional; c. pertumbuhan ekonomi; d. pola/jalur pelayanan angkutan taut nasional dan internasional; e. kelestarian tingkungan f. keselamatan pelayaran; dan g. standarisai nasional, kriteria dan norma.

Selain itu pelabuhan juga melaksanakan tugas dan peranan sebagai berikut; a. pemerintahan; 1) pelaksana fungsi keselamatan pelayaran; 2) pelaksana fungsi Bea dan Cukai; 3) pelaksana fungsi imigrasi; 4) pelaksana fungsi karantina; 5) pelaksana fungsi keamanan dan ketertiban;

b. pengusahaan jasa kepelabuhanan: 1) Usaha pokok yang meliputi pelayanan kapal, barang dan penumpang; 2) usaha penunjang yang meliputi persewaan gudang, lahan dan lain-lain.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

58

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Ada beberapa fasilitas pokok dan penunjang yang wajib dimiliki oleh sebuah pelabuhan, yaitu ; a. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran b. kolam pelabuhan c. fasilitas sandar kapal d. penimbangan muatan e. terminal penumpang f. akses penumpang dan barang ke dermaga g. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa h. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker) i. instalasi air, listrik dan komunikasi j. akses jalan dan atau rel kereta api k. fasilitas pemadam kebakaran l. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke kapal. Dan fasilitas penunjangnya adalah : a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhanan b. tempat penampungan limbah c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan d. area pengembangan pelabuhan.

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

59

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

60

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

61

CV 6346 Pantai dan Pelabuhan

[UNIVERSITAS DR SOETOMO]

Sumber : http://kapal-cargo.blogspot.com/2010/07/jenis-jenis-kapal.html

http://teori-bangunan-kapal.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-kapal.html

PP no. 69 tahun 2001,Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo http://beblog90.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-pelabuhan_23.html https://kargoku.id/inilah-jenis-jenis-pelabuhan/ http://thecivengone.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-pelabuhan.html

TEKNIK SIPIL | 2016410024 | AJI NUGROHO

62

Related Documents


More Documents from "hadi m lukmantyo"

5.pdf
June 2020 13
3.pdf
June 2020 16
Makalah Jdu.docx
May 2020 13
7.pdf
June 2020 14