Nama Nim Mata Kuliah Kelas Tanda Tangan :
: Gede Aswin Suarlin : 0303005103 : Hukum Pajak :A
HUKUM PAJAK
Orang bisa dikatakan sebagai objek pajak karena beberapa hal, yaitu antara lain karena perbuatan, keadaan dan peristiwa. Berikut contoh-contohnya.: 1. Perbuatan Peseorang bisa kena pajak karena perbuiatannya. Sebagai misal orang tersebut bekerja dibidang ekspor impor barang antik. Maka secara langsung orang tersebut sudah dikatakan sebagai pajak karena perbuatannya. Karena dari kegiatannya yang megekspor atau mengimpor barang antik, orang tersebut dikenakan pajak. 2. Keadaan Seseorang bisa dikenakan pajak karena keadaan. Sebagai misal orang tersebut sedang bermain di salah satu klab malam dan orang tersebut membeli minuman di klub tersebut, namun harga jual minuman tersebut lebih mahal daripada kalau ia membeli diluar klub malam tersebut. Hal ini tidak lain terjadi karena pajak yang dikenakan di dalam dan diluar klub malam tentu saja berbeda. Pajak yang dikenakan untuk setiap barang yang dijual lebih mahal karena klub malam diorientasikan untuk orang-orang yang tperekonomiannya menengah keatas, sehingga oajak yang dikenakan pun lebih tinggi dibandingkan dengan barang yang dijual diluar klub malam tersebut. Dari contoh diatas, dapat diketahui kalau seseorang dikatakan sebagai objek pajak karena keadaan.
3. Peristiwa Seseorang bisa dikenakan pajak karena peristiwa yang sedang dialaminya. Sebagai contoh ketika seseorang akan membangun rumah, maka orang tersebut sudah merupakan objek pajak, karena orang itu harus mempersiapkan dan membayar segala sesuatunya untuk kelancaran pembangunan rumahnya tersebut, persiapan yang dimaksud yaitu ijin bangunan, ke notaris untuk pengaktaan tanah dan lain-lain. Dari peristiwa akan membangun rumah tersebut orang tersebut sudah merupakan objek pajak.