Soal 1. Tulis lengkap dan kaitkan pasal 1131 dan pasal 1132 KUHPe dengan kerahasiaan pembukuan. 2. Kaitkan pasal 1881 KUHPer dengan pasal 12 KUHD
Jawaban 1. Pasal 1131 “Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan.” Pasal 1132 “Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama – sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya;pendapatan
penjualan benda – benda itu
dibagi – bagi menurut keseimbangan yaitu menurut besar kecilnya piutang masing – masing, kecuali apabila diantara para piutang itu ada alasan – alasan yang sag didahulukan.” Kaitannya bahwa kerahasiaan pembukuan suatu perusahaan tidak semua orang dapat mengetahui atau melihatnya kecuali oleh pihak – pihak yang berkepentingan untuk perusahaan, misal ahli waris perusahaan tersebut, para kreditur {apabila usahanya pailit), serta para buruh yang upahnya sesuai dengan keuntungan perusahaan. Ini sangat terkait dengan pasal 1131 dan 1132 dimana pada pasal ini dijelaskan tentang segala benda pihak berhutang baik yang bergerak maupun tak bergerak akan dijual dan pendapatan penjualan benda itu dibagi – bagi menurut keseimbangan yaitu menurut besar kecilnya piutang masing – masing. Keuntungan dari penjualan barang – barang tersebut hanya dapat dilihat oleh kreditur. Dan pihak tersebut tidak boleh dengan sengaja atau tidak sengaja menyebarka rahasia pembukuan tersebut jika ini terjadi maka pihak tersebut dapat dikenakan sanksi pidana yaitu pasal 396, 397, 263 ayat 1 KUHP. 2. Pasal 1881 KUHPerdata “Register – register dan surat – surat urusan rumah tangga tidak memberikan pembuktian untuk keuntungan si pembuatnya; adalah register – register dan surat – surat itu merupakan pembuktian terhadap si pembuatnya:
1e. di dalam segala hal dimana surat – surat itu menyebutkan dengan tegas tentang suatu pembayaran yang telah diterima; 2e. apabila surat – surat ini dengan tegas menyebutkan bahwa catatan yang telah dibuat adalah untuk memperbaiki suatu kekurangan didalam suatu alas hak bagi seorang untuk keuntungan siapa surat itu menyebutkan suatu perikatan. Dalam segala hal lainnya, Hakim akan memperhatikannya, sebagaimana dianggapnya perlu. Pasal 12 KUHD “Tiada seorang pun dapat dipaksa akan memperlhatkan buku – bukunya, melainkan untuk keperluan mereka yang langsung berkepentingan terhadap buku – buku itu sebagai waris, sebagai yang berkepentingan dalam suatu persatuan ; sebagai persero, sebagai pengangkat seorang pengurus atau wakil dan akhirnya pun dalam kepailitan.” Jadi kaitannya disini adalah didalam pasal 1881 KUHPer yang mana perusahaan itu membuat surat – surat atau dokumen – dokumen yang mana salah satu surat yang dibuat adalah berupa anggaran dasar suatu perseroan terbatas yang surat ini adalah merupakan suatu bukti dari suatu perusahaan itu dan dijelaskan bahwa dokumen – dokumen atau surat – surat suatu perusahaan tersebut yang merupakan bukti dari suatu perusahaan itu tidak dapat diperlihatkan untuk umum kecuali mereka yang mempunyai kepentingan langsung sebagai ahli waris, pihak yang berkepentingan dalam suatu persetujuan sebagai Persero. Pembukuan itu juga merupakan alat bukti apabila perusahaan tesebut menghadapi masalah. Tapi suatu kerahasian pembukuan ini dapat diterobos karena alasan – alasan yang sah dan direkomendasikan oleh Hakim atau Represiontation.
TUGAS HUKUM DAGANG
OLEH: I MADE ADI SAPOETRA 0303005197
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2006