Tugas Gilang

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Gilang as PDF for free.

More details

  • Words: 2,002
  • Pages: 7
Aku menangis sendiri, aku telah pergi. Tiada lagi malam dan tiada lagi rasa kesakitan. Aku pergi sendiri, membawa semua kekuatan ku, aku telah membuat perubahan. Kesedihan terbenam dalam darah ku, semua di sekitarku yang aku cintai telah pergi, dan sekarang terbangunlah, sebuah tempat yang gelap dan dingin di dalam diriku, aku harus melepaskan diri. Cerita ini mulai pada saat dia tak dapat lagi ditemukan. Cerita ini adalah cerita tentang seorang prajurit yang bernama Ryan Makenzie, Ryan baru saja pulang dari tugasnya di Afganistan. Ketika pulang, dia berubah. Dia tak lagi seperti dirinya yang dulu Inilah ceritanya Ryan kini telah berubah, tidak ada satu orang pun yang dapat mengenalnya. Dia tak seperti dirinya yang dulu lagi. Ini semua terjadi ketika dia pulang dari perang. Semua orang bingung atas apa yang terjadi. Dulunya Ryan adalah orang yang sangat baik dan sangat senang jika teman-temannya datang ke rumah untuk nongkrong di ruang tamu.Tapi sekarang, jika teman-temannya datang ia hanya berdiam diri di atas sofa, jika dia di sapa oleh temannya dia hanya diam dan kadang-kadang hanya menjawab dengan suara “huh”. Keliatannya dia masih normal, maksudnya dia tidak gila. Kini Ryan hanya menghabiskan waktunya dalam kamar. Disana perkerjaan yang dia lakukan hanyalah membuat puisi. Agar tau apa yang terjadi kepada anaknya, Ibunya mencoba membaca salah satu puisi yang di buat oleh Ryan ( Yang berisi ) Staring at the carnage, praying that the sun will never rise Living another day in disguise, These feelings can’t be right, lend me your courage to stand up and fight. Some are dead, others killing for fun I shot a mother right in front of her sun Yang jika di artikan dalam bahasa Indonesia berarti : Menatap semua kematian, berdoa matahari tak lagi terbit Hidup lagi dalam penyamaran Perasaan ini tak salah, pinjamkan kerberanianmu agar ku dapat berdiri dan bertarung Sebagian mati, yang lain membunuh hanya untuk kesenangan Aku menembak serong ibu di depan anaknya

1

Selesai membaca puisi yang dibuat oleh anaknya, ibu Ryan langsung tau apa yang terjadi pada anaknya. Dia berfikir, bahwa anaknya itu telah trauma karena perang yang dia alami selama satu tahun ketika dia berada di Afganistan, namun tidak hanya itu masalah yang Ryan harus hadapi. Ketika semuanya mulai berubah menjadi seperti awal lagi, kejadian buruk terjadi dalam kehidupan Ryan sekali lagi. Saat itu, dia berfikir tidak ada yang lebih buruk daripada harus pergi kembali ke Afganistan, namun bukan itu masalah baru yang harus dihadapai oleh Ryan sekarang. Selesai latihan Basket di kampusnya Ryan langsung pulang untuk mandi. Rencananya malam itu Ryan mau pergi keluar dengan teman lamanya yang bernama Sarah Michelles, tapi ketika sampai di rumah dia melihat banyak orang berdiri di depan rumahnya, dia juga melihat beberapa mobil polisi dan mobil ambulance di depan rumahnya, lalu dia bertanya kepada tetangganya “Apa yang terjadi?” dan tetangganya itu menjawab “Ryan, kamu tak boleh berada disini nak, pergilah!” Namun karena Ryan ingin tahu apa yang terjadi, dia memaksa lewat. Namun karena polisi-polisi yang menghambat jalannya dia tak dapat lewat. Karena tak sanggup lagi Ryan berhenti untuk memaksa lewat dan bersorak “Mengapa kalian ada di rumahku! Ini rumahku! Aku ingin tau apa yang terjadi di rumahku sendiri, mengapa kalian tidak mengizinkan aku masuk dalam rumahku sendiri!” Lalu salah satu polisi itu mengizinkannya masuk ke dalam rumah dan ketika ia masuk, dia melihat darah dimana-mana. Dan ketika ia melihat ibu, bapak dan saudarasaudaranya, ia langsung berlutut dan menangis. Akibat kejadian itu, Ryan yang mulai berubah menjadi dirinya yang dulu sekarang menjadi pendiam lagi. Kini ia hanya berdiam dalam rumahnya, dan hanya keluar untuk pergi ke makam keluarganya tiap malam. “ Ini semua salah ku! Andai saja aku tidak terlibat dengan orang-orang mafia itu, mungkin keluarga ku sekarang masih berada dengan ku!” Ryan merasa bersalah karena orang-orang yang membunuh keluarganya sebernarnya adalah orang-orang yang sedang mencarinya, karena sebelum pergi ke Afganistan dia sempat terlibat dengan sindikat kejahatan yang berada di daerah dimana mereka tinggal. Nama sindikat tersebut adalah “Unholy Knights” yang berati kesaktria yang tidak suci. Mereka memberi nama itu kepada kelompok mereka karena tujuan mereka adalah untuk membuat keributan. Ryan sebenarnya tidak ada hubungan langsung dengan sindikat ini, namun karena dia menolong seorang gadis yang lagi dicari oleh sindikat itu, ia pun harus merasakan akibat jika ikut campur dengan keperluan sindikat mereka. Sudah beberapa kali Ryan di hantam dan di hajar oleh sindikat itu, dan dia pun tak pernah melaporkannya kepada polisi karena dia sudah diancam, jika di beri tahu kepada polis tentang kejadian apa saja yang terjadi padanya, maka keluarganya lah yang akan berasakan akibatnya. Waktu terus berlanjut, dan siksaan kepada Ryan pun terus berlanjut.

2

Suatu hari, Ryan mendapatkan surat yang berisi perintahan dari pemerintah bahwa Ryan wajib ikut dalam perang di Afganistan selama 1 tahun. Seminggu setelah kedatangan surat perintahan tersebut, opsir dari Angkatan Laut America datang untuk menjemputnya. Ryan pun pamit kepada kedua orang tuanya yang saat itu langsung menangis karena cemas dan sedih atas kepergian anaknya. Sebelum pergi, Ryan pertama-peratama pergi ke kantor polisi untuk melaporkan sindikat jahat itu. Sebelum pergi ke medan perang, Ryan harus dilatih. Walaupun ia sudah mendapakan latihan dasar waktu ia berada di akademi tentara ia sekali lagi harus melalui proses latihan yang dulunya memang susah, tapi kali ini kesusahannya di lipat gandakan. Dimana Ryan dipaksa hidup di hutan dengan anggota kelompoknya selama 3 hari, dimana mereka harus mencari makanan sendiri, dan beberapa kali mendapatkan serangan dari atasannya. Selesai ujian keberaniannya di alam, Ryan melalui beberapa ujian lagi. Seperti ujian ketajamannya dalam menggunakan senjata dan ujian kekuatannya. Ketika semua ujian telah dilalui oleh Ryan, ia dan kelompoknya langsung di kirim ke medan perang di Afganistan. Misi pertamanya adalah, “Rescue the Civilians” yang berarti penyelamatan Masyarakat, dimana ia harus pergi ke dalam daerah kuasaan gurila dan menyelamatkan rakyat yang telah di tahan oleh gurila. Dalam perjalanannya ke daerah kuasaan gurila, Ryan melewati sebuah rumah yang sangat kecil dan sudah hancur. Di dalam rumah itu terdengan sorakan tangis seorang balita, karena mendengar suara balita itu Ryan langsung masuk ke dalam rumah untuk mengamankan balita itu. Ketika ia masuk dalam rumah itu, ia langsung di hentikan oleh ibu dari balita itu. Ibu dari balita itu berkata “ Siapa anda? Mengapa anda disini! Anda Americans kan??” Karena terpaksa, Ryan menembak ibu balita itu di depan balita tersebut, karena ibunya mencoba menyerang dengan pistol yang ibu itu curi dari tentara Gurilas. Karena berasa bersalah, Ryan berniat membawa balita itu dengannya ke markas. Namun ia terpaksa meninggalkan balita itu karena tidak dapat izin dari markas, karena kehadiran balita itu akan memasukan kelompoknya, dirinya dan balita itu sendiri dalam keadaan yang tidak aman. Dalam perjalanan misinya itu, Ryan menyaksikan banyak kejadian yang tidak akan dia lupai dalam hidupnya. Salah satunya, ketika ia berada di batas kekuasaan Gurila dan daerah aman tentara ia melihat banyak orang-orang daerah itu yang mati, dan dari sebagian yang mati orang-orang yang se suku yang membunuh orangnya sendiri untuk kesenangan. Waktu pun berlanjut, 1 tahun telah terlewati dan banyak misi-misi yang meyedihkan telah terlewat oleh Ryan. Ia pun sekarang dapat pulang.

3

Ketika sampai di rumah, ia kelihatannya sedih, walaupun di rumah orang tuanya mengadakan pesta untuk menyambut kedatangannya. Semuanya berfikir, Ryan itu lagi tidak berada dengan mereka, hanya badannya yang berada disana tapi fikirannya ada di tempat lain. Waktu pun berlalu, 4 bulan ketika Ryan pulang. Ryan pun sekarang telah sedikit menjadi dirinya sendiri. Sekarang ia dekat dengan teman lamanya Sarah Michelles yang juga sekarang menjadi pacarnya. Suatu malam Ryan mengajak Sarah untuk pergi nonton dengannya. Sarah pun menjawab iya. Ketika mereka sampai di bioskop, Ryan dipanggil oleh Mark yang merupakan anggota sindikat “ Unholy Knight “. Dia bilang pada Ryan, akhirnya kamu datang juga! Kami telah mencarimu kemana-mana kiranya kamu berada di sini. Bersiapalah untuk mati anak kecil! Lalu anggota gang itu mengeluarkan pisaunya dan mencoba untuk menusuk Ryan, namun karena Ryan sudah di latih untuk menghadapi situas seperti ini, ia dengan muda menangkis serangan Mark dan mengembalikan serangan dengan sebuah tonjokan. Setelah Mark bangun, ia berkata, “Dasar anak bodoh! Puching me will be the last thing you’ll ever remember!” dan ia berlari. Namun Ryan tidak begitu memikirkan tentang itu, dan kencannya dengan Sarah di lanjutkan. Setelah filmnya habis, Ryan mengantar Sarah pulang ke rumah. Hari berikutnya, Ryan pergi kuliah dan setelah selesai kuliah ia langsung pulang. Ketika ia pulang peristiwa terjadi. Ia melihat keluarganya terbaring di lantai. Darah di manamana. Lalu ia bersumpah, bahwa dia akan membalas dendam dan akan membunuh orang jahat itu! Ryan pun langsung menuju ke tempat dimana kelpompok sindikat itu biasanya berada. Setiba di sana, ia menyamar agar orang-orang itu tidak mengenalnya. Setelah itu, untuk beberapa bulan, pada siang hari Ryan pura-pura menjadi anggota dari kelompok itu dan ketika malam tiba, kita dapart melihatnya di pemakaman keluarganya. Pada suatu hari, Ryan akhirnya mendapatkan apa yang ia cari. Yaitu informasi tentang siap saja yang terlibat dalam pembunuhan keluarganya. Ryan pun langsung memikirkan rencananya, bagaimana dia akan membalas dendam. Dari informasi yang ia dapat, ada 4 orang yang terlibat dalam pembunuhan keluarganya. Yaitu Max LionHeart, Sion Barzly, Kou Leifou and Mark. Ryan berencana untuk mengajak ke 4 orang tersebut pergi ke Darling Harbour jam 12 malam, agar semuanya datang ia bilang semuanya wajib datang karena ini adalah pertemuan penting yang kahadiran Pemimpin akan ada.

4

Tepat pada jam 12 malam, semuanya telah datang. Mark berkata kepada Sion “ Hey Sion, dimana yang lain?” Sion pun menjawab pertanyaan Mark “ Gak tau tu, mungkin sebentar lagi”. Lalu setelah Sion selesai, terdengar suara dari arah yang tempatnya gelap. Lalu dari kegelapan itu, keluarlah Ryan, dan ia berkata “ Hahaha… Bolehkah aku bertanya kepada kalian semua??? Ingatkah kalian pada keluarga yang kalian bunuh itu? Keluarga seorang anak bodoh yang bernama Ryan. Lalu Kou menjawab “ Haha! Pasti ingat! Itu adalah kejadian yang tak akan pernah aku lupakan! Asyik Bro!” Lalu Ryan bertepuk tangan, dan berkata “ Hebat, hebat.. Kalian memang hebat! Bisakah kalian meceritakan kembali kejadian pada hari itu?” Lalu cerita kejadian itu diceritakan kepada Ryan oleh Sion.. Keluarga bocah itu sangat mudah untuk di perbodohi, kami berpura-pura menyamar sebagai tukang listrik, yang ingin memeriksa listrik rumah mereka. Ketika diperbolehkan masuk, kami langsung menagkap semua yang berada dalam rumah dan menahan mereka dalam ruang makan. Lalu kita ikat semuanya pada kursi meja makan. Kemudian kita siksa mereka. Kita cabut semua kuku mereka, dan kita gores kulit mereka menggunakan pisau yang sangat tajam. Lalu karena kita mulai bosan, Mark mengeluarkan pistolnya dan menembak semuanya! Ketika Sion selesai menceritakan kembali peristiwa itu, Ryan langsung memencet tombol merah. Semuanya keliatan bingung? Lalu sebuah kotak yang terbuat dari besi jatuh dan menangkap ke empat orang itu. Lalu Ryan berkata dengan senyuman yang sangat licik. Kalian, betapah bodohnya kalian. Ingat kelurga yang kalian bunuh itu? Mereka itu keluargaku! Dan kalian ambil mereka dari ku! Sekarang aku akan mengambil sesuatu yang sangat penting pada kalian, yaitu nyawa kalian. Lalu ia mebunuh semuanya. Dan ketika ia telah membunuh semuanya, Ryan jatuh pada lututnya dan menangis. Dia menyesal atas semua yang ia lakukan. Dia sekarang sada, bahwa apa buatnya jika orangorang itu mati dibunuh dengan tangannya sendiri. Itu tidak akan membawa keluarganya kembali. Sebelum keluarganya mati ia mempunyai segalanya, sesudah keluarganya mati ia mempunyai rasa kegilaan atas pembalasan dendam. Tapi sekarang ia tak mempunyai apa-apa, hanya kegelapan. Hidupnya sekarang kosong. Sekarang aku tertinggal dengan kekosongan, suatu hukuman yang lebih buruk. Tak ada rasa senang dari apa yang telah ia lakukan. Mungkin saja dia telah membalas dendam atas kematian keluarganya, tapi itu tidak akan membawa mereka kembali.

Itu saja yang tertulis………….

5

Sitting in silence with heaven above me I prayed every night by their graves While I search for closure I feel it no longer I can't turn my cheek away I stand before you , I'll sin when I have to But now I leave your side, to avenge my family's pride I've seen my family fade away, you've taken my whole life There's nothing left to say So far forever now alone, a greater punishment on me has been imposed A killer falling from the light, I miss my family, I'll never be alright

6

7

Related Documents