4. Risiko likuiditas dan nilai saham serta reaksi investor
Manajemen perusahaan selalu berusaha menjaga kondisi lkuiditas perusahaan yan sehat dan terpenuhi secara tepat waktu. Ini dilakukan dengan maksud untuk memberi reaksi kepada para calon investor dan para pemengang saham khususnya bahwa kondisi perusahaan selalu berada dalam kondisi yang aman dan stabi, yang otomatis maka harga saham perusahaan juga cenderung stabil dan bahkan diharapkan terus mengalami kenaikan. Sudah menjadi karakter investor untuk selalu meminati saham yang cenderung bersifat aman dan terus mengalami kenaikan. Penguatan pada resiko likuiditas perusahaan akan menjadi “ good news “ yang selanjutnya dikaji secara pendekatan signaling theory bahwa ini cenderung akan memberi pengaruh pada kenaikan harga saham. Maka memutuskan pembelian saham pada saat rasio likuiditas perusahaan cenderung sehat dan stabil adalah lebih baik dan pada membeli saham pada rasio likuiditas perusahaan yang berresiko serta bermasalah. Harus diingat bahwa hampir semua investor adalah berkarakter menjauhi atau menghindari dari risiko dan mendekat pada keuntungan yang maksimal. Karena investor selalu menginginkan keuntungan yang maksimal dari setiap investasi yang dilakukan, dan mengambil keyntungan dari hasil investasi tersebut dan selanjutnya diinvestasikan ketempat lain dengan tingkat resiko yang kecil juga dan begitu seterusnya.
5. Hubungan likuiditas dan solvabilitas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Adapun solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang-utangnya yang jatuh tempoh secara tepat waktu atau tidak terlambat. Dalam permasalahan likuiditas dan solvabilitas ini,dalam perspektif investor ada empat bentuk hubungan antara likuiditas dan solvabilitas yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat resiko suatu perusahaan yaitu: a. Liquid dan Solvabel
Liquid dan Solvabel adalah dimana suatu perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik, karena ia mampu melinasi kewajiban-kewajibannya yang bersifat jangka pendek dan juga mampu melunasi utang-utagnnya yang jatuh tempoh secara tepat waktu. b. Liquid dan Insolvabel Liquid dan Insolvabel adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak lagi memiliki keseimbangan finansial secara baik,karena likquiditasnya dianggap sehat namun solvabilitasnya atau kemampuan membayar utang-utangnya secara tepat waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak lagi tepat waktu. c. Iliquid dan Solvabel Iliquid dan Solvabel adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak mampu lagi memiliki keseimbangan finansial secara baik, ini terjadi karena likuiditasnya sudah tidak sehat lagi atau pihak manajemen perusahaan sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu. d. Liquid dan Insolvabel Kondisi perusahaan yang iliquid dan insolvabel adalah kondisi perusahaan yang ada dalam kondisi menujuh kepada kebangkrutan (bankrupcty). Kondisi bankrupcty terjadi pada saat sebuah perusahaan tidak mampu lagi melunasi kewajiban jangka pendek atau shart term liquidty-nya dan utang-utangnya yang ada diberbagai tempat yang jatuh tempo atau kewajiban solvabilitasnya. Jika tidak cepat diatasi maka, perusahaan ini memungkinkan akan mengalami kondisi untuk diakuisisi oleh perusahaan lain atau melakukan kewijaban merger. Akuisisi adalah pengambilan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dan merger adalah pengabungan satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
6. Rasio Likuiditas
Memahami tentang rasio likuiditas harus didahului dengan pemahaman tentang rasio keuangan, untuk itu kita akan terlebih dahulu mengupas tentang pengertian rasio dan rasio keuangan itu sendiri. 1. Definisi Rasio Rasio dapat dipahami sebagai bentuk dari hubungan dari suatu jumlah yang dapat diperkirakan dengan jumlaj lainnya, dengan didasarkan pada
data-data yang tersedia. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim merupakan hubungan antara satu jumlah dengan jumlah lainnya. Dimana Agnes Sawir menabahkan perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuanagan dan prestasi perusahaan. 2. Definisi Rasio Keuangan Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisisterhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik pada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai.Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.Analisis rasio keuangan itu sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca ( balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement) dan laporan arus kas (cash flow statement). Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.