Tugas Dr Laksmi.docx

  • Uploaded by: Sandy Daeng
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Dr Laksmi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,060
  • Pages: 9
Nama : Siti Aminah Daeng Ndiko NIM

: 162010101078

Alat bedah dapat dikategorikan menjadi 3 bagian secara garis besar, yaitu : 1. Cutting and dissecting instruments 2. Grasping and clamping instruments 3. Retracting and exposing instruments

1. Cutting and dissecting instruments Instrumen ini memiliki ujung atau pinggir yang tajam, digunakan untuk memotong dan mendiseksi kulit, jaringan, dll. Instrumen ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni skalpel dan gunting. Skalpel sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu gagang skalpel (scalpel handlel) dan bilah skalpel (scalpel blades). Scalpel Handle Gagang skalpel terdiri dari dua macam, ada yang terpisah dengan bilah skalpel dan ada yang menyatu dengan bilah skalpel. Ukuran gagang skalpel yang sering digunakan adalah ukuran 3 dan 4. Gagang skalpel no 3 digunakan untuk bilah skalpel no 10, 11, 12, dan 15. Gagang skalpel no 4 digunakan untuk bilah dengan awalan 2. Panjang gagang skalpel bervariasi. Scalpel Blades Bilah skalpel memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, dan memiliki fungsi masing-masing.

Scapel Blades #20

Scalpel Blades #15

Scalpel Blades #12

Scalpel Blades #11

Scalpel Blades #10

Digunakan untuk

Digunakan untuk

Digunakan dalam

Digunakan untuk

Digunakan untuk

orthopaedic dan

insisi yang presisi.

Parotid surgery,

insisi yang presisi

insisi pada kulit

arteriotomies,

dengan sudut yang

dan otot.

dan ureterolithomies.

tajam.

Biasa digunakan

general surgery.

untuk insisi kulit pada operasi abdomen.

Scalpel Handle #3

Scalpel Handle #4

Panjang = 12 cm

Panjang = 13 cm Ideal untuk diseksi yang luas.

Gunting Gunting dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Gunting benang Gunting ini khusus dibuat untuk menggunting benang dan bukan untuk menggunting jaringan tubuh. Gunting ini harus digunakan dengan hati-hati agar jaringan tubuh yang dijahit tidak ikut terpotong. Contoh : gunting aff-hecting. 2. Gunting diseksi Dua tipe gunting diseksi yang sering digunakan adalah gunting mayo dan metzenbaum. Gunting mayo berukuran lebih besar dari gunting metzenbaum dengan gagang dan

bilah yang lebih kuat. Gunting mayo ada yang lurus dan melengkung. Gunting mayo melengkung digunakan untuk menggunting jaringan yang liat seperti otot dan tendon. Gunting metzenbaum berukuran lebih kecil dan digunakan untuk jaringan yang rapuh. Bilah dari gunting metzenbaum biasanya melengkung dan dengan ujung yang tumpul. Gunting metzenbaum sebaiknya tidak digunakan untuk memotong jarigan yang liat. 3. Gunting perban Gunting ini digunakan untuk untuk menggunting perban atau kasa. Gunting ini memiliki ujung yang tumpul sehingga bisa disisipkan di antara perban dan kulit tanpa melukai luka.

Gunting mayo

Gunting kasa

Gunting metzenbaum

Gunting runcing

Gunting aff-hecting

2. Grasping and clamping instruments Instrumen ini digunakan untuk memegang atau menahan jaringan selama proses pembedahan berlangsung. Instrumen ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pinset, klem, dan pemegang jarum. Pinset 1. Pinset De-Bakey Pinset ini berukuran panjang dengan ujung yang tumpul dan gerigi halus sehingga dapat menahan pembuluh darah tanpa meninggalkan trauma. Pinset ini banyak digunakan dalam prosedur pembedahan, terutama pada pembedahan jantung. Pinset ini juga digunakan untuk menahan urothelium pada pembedahan uretra. Pada pembedahan ortopedi, pinset ini digunakan untuk menahan struktur neurovaskular saat diseksi. 2. Pinset sirugis Pinset ini dapat menjepit dan menahan dengan lebih kuat pada waktu diseksi dan penjahitan luka. Pinset ini dapat digunakan untuk memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi. 3. Pinset anatomis Pinset ini berfungsi untuk menjepit kasa serta menjepit jaringan yang tipis dan lunak. 4. Pinset adson Pinset ini memiliki ujung yang sempit dan digunakan untuk memegang jaringan yang kecil dan lunak.

Pinset adson

Anatomis

Sirurgis

De Bakey

Klem 1. Klem mosquito Klem ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang melengkung (curved) dan lurus (straight). Curved mosquito forcep digunakan untuk menjepit pembuluh darah (hemostat). Straight mosquito forcep digunakan untuk memegang jaringan halus. 2. Klem Allis Klem ini digunakan untuk menahan struktur keras seperti aponeurosis, fascia, tendon, dan kulit. Karena bentuknya yang memiliki gigi multiple, klem ini tidak digunakan untuk jaringan yang lunak karena dapat meninggalkan trauma. 3. Klem Kocher Klem ini memiliki bilah yang sangat kuat, digunakan untuk menarik jaringan yang sangat kuat. 4. Lister’s Sinus Forcep Klem ini digunakan untuk melebarkan traktus selama insisi atau drainasi. Klem ini juga dapat digunakan untuk mengambil benda asing di sinus atau fistula. 5. Klem bebcock Klem ini digunakan untuk menjepit doek atau kain operasi

Klem Mosquito

Klem Allis

Klem Kocher

Lister’s Sinus

Bebcock

Pemegang jarum Digunakan untuk memegang/menahan jarum saat proses menjahit luka. A. Conventional Mayo needle holder B. Castroviejo needle holder C. Ideal needle holder placement

3. Retracting and exposing instruments Instrumen ini digunakan untuk menahan atau retraksi organ dan jaringan sehingga dapat membuka akses ke area yang ingin di operasi. Dapat digunakan untuk membuka kulit, costae, dan jaringan lain. Beberapa retracting and exposing instruments merupakan ‘selfretaining’ sehingga dapat membuka sendiri dan yang lainnya harus ditahan dengan tangan selama proses berlangsung. - Ring hook retractor Digunakan untuk retraksi jaringan kulit yang tipis, sering digunakan untuk bedah plastik. - Matthieus / senn retractor Digunakan untuk retraksi kulit superficial. - Army navy retractor Digunakan untuk retraksi kulit superficial, jaringan subkutan, dan dinding abdomen. - Richardson retractor Digunakan untuk retraksi otot. - Deaver retractor Digunakan untuk retraksi jaringan dalam, untuk membuka akses ke organ yang ingin dioperasi. - Weitlaner retractor Membuka jaringan dan pinggir luka insisi agar tetap pada posisi yang diinginkan. Weitlaner retractor merupakan ‘self retaining’ retractor.

Senn retractor

Deaver retractor

Army navy retractor

Richardson retractor

Weitlaner retractor

Jarum Jarum digunakan untuk menjahit luka. Umumnya terbuat dari logam. Biasanya dijual sendiri, terpisah dari benangnya, akan tetapi ada juga jarum yang sudah menyatu dengan benangnya. Jarum tsb disebut dengan atraumatic needle karena menimbulkan trauma yang minimal dibanding dengan yang terpisah dari benangnya. Bagian-bagian jarum terdiri atas: -

Ujung jarum (point of needle) Badan/batang (body/shat needle) Mata jarum (eye needle)

Macam-macam ujung jarum -

-

-

Taper Ujung jarum taper dengan batang bulat atau segi empat cocok digunakan untuk menjait daerah aponeurosis, otot, peritonium, pembuluh darah, dan usus (jaringan lunak). Blunt Ujung jarum blunt memiliki ujung yang tumpul sehingga digunakan untuk menjahit jaringan yang rapuh seperti ginjal dan hepar. Triangular Ujung jarum triangular dipakai untuk menjahit kulit, fascia, ligamen, dan tendon. Tapercut

-

Ujung tapercut berbentuk segitiga kecil dengan batang gepeng, bisa digunakan untuk menjahit fascia, ligamen, uterus, dsb. Cutting Ujung jarum cutting memiliki 3 sisi tajam dipakai pada jaringan liat dengan luka minimal.

Macam ujung jarum

Macam bentuk jarum

Benang bedah Benang bedah adalah materi yang digunakan untuk ligasi pembuluh darah dan aproksimasi jaringan. Benang bedah dapat diklasifikasikan menjadi : -

Absorbable / Non absorbable (diserap / tidak diserap) Natural / synthetic (natural / sintetis) Braided / monofilament (multifilamen / monofilamen)

Related Documents


More Documents from "Adyastha Kost"