Tugas Bahasa Indonesia.docx

IBU Pagi ini aku berangkat ke sekolah dengan tidak semangat karena biasanya setiap pagi ibuku selalu membuat sarapanku tetapi sekarang tidak ada lagi. Sekarang aku tinggal bersama ayahku saja sedangkan ibuku sudah meninggalkan kami tiga tahun lalu. Aku rindu pada sosok seorang ibu. Tetapi sekarang ayah kelihatannya sudah ada pengganti ibu ku, tapi aku belum bisa menerima itu, karena aku belum mau posisi ibu ku tergantikan. Kemudian sesampainya aku dirumah, ada seseorang wanita yang menyapaku “Halo perkenalkan nama tante Mia. Tante adalah teman ayahmu dan akupun tersenyum kepadanya, terus aku berfikir, apakah tante mia ini tamu yang dimaksud ayah, lalu aku beranjak menuju meja makan dan disana aku ketemu ayah. Ayah kambali memperkenalkan tante mia. “Nak ini tante mia teman ayah”. Aku hanya mengganggukkan kepala sekali lagi dan kembali memikirkan apa maksud ayah ingin menggantikan posisi ibu dengan tante mia? Setelah itu tiidak lama kemudian tante mia pamit pulang, ayah mengantarkannya keluar dan aku mengunci diriku dikamar. Setelah beberapa saat ayah menghampiri pintu kamarku, ayah mengetuk pintu beberapa kali, namun aku tidak ingin berbicara dengan ayah dahulu, aku masih belum mengerti kenapa harus ada orang lain yang menggantikan posisi ibuku. Tampaku sadari ayah mengajakku berbicara dari sebalik pintu. Ayah berkata ayah tau kamu pasti kaget dengan kedatangan tante mia hari ini, tapi ayah ingin kamu tahu bahwa tante mia itu baik dan ayah ingin tante mia membantu ayah menjaga dan membesarkan kamu. Akupun menjawab perkataan ayah sambil menangis “ Tapi aku tidak mau siapapun menggantikan posisi ibu, yah”. Ibu memang sudah meninggalkan kita tiga tahun lalu saat itu aku dan ayah sama-sama terpaku dengan kemantian ibu. Ayah menjawab “ Tante mia tidak menggantikan ibu nak, tante mia ada untuk membantu membesarkan kamu. Banyak hal yang tidak ayah ketahui dalam membesarkan kamu menjadi seorang wanita dewasa. Ayah berharap kamu bisa mengerti nak” ucap ayah. Akupun menyadari ada banyak hal yang harus aku pertimbangkan, ayah sudah berusaha payah selama tiga tahun terakhir bekerja sekaligus membesarkanku sendirian. Aku harus mengerti ayah, dan aku pun membuka pintu kamarku. Lalu aku berkata kepada ayahku “ Ayah aku mengerti perasaan ayah. Jika memang tante mia adalah pilihan terbaik untuk ayah, aku tidak akan menolaknya. Aku tahu ibu juga bahagia ketika ayah bahagia dan aku bahagia” aku memeluk ayah sambil menangis. Aku yakin ibu mengerti dan tidak akan merasa tergantikan, ibu tetap ada dihati kami, ibu tetap hidup di hati kami. 