Tugas 2_contoh Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi_smt Ii 2018-2019_planologi.pdf

  • Uploaded by: mulia
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 2_contoh Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi_smt Ii 2018-2019_planologi.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,810
  • Pages: 10
TUGAS KELOMPOK PL 4202 PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

CONTOH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI Oleh : Yunida Indira Cahyono

(15415010)

Shalna Narulita

(15415027)

Riris Renta

(15415036)

Meifita Kamilia

(15415054)

Hasna Mutia S.

(15415073)

Adelina Kristin

(15415074)

Triana Delya

(15415076)

A’lam Hasnan H

(15415091)

Mulia Asri H

(15415096) Dosen:

Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2019

VARIABEL STIMULUS A. Faktor-faktor struktural : 1.

Kontras dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu dengan cara membuat kontras baik pada warna, ukuran, atau bentuk. Pada warna, misal warna dengan latar dan tulisan/gambar yang mencolok, seperti hitam dan putih, ungu dan kuning, merah dan hijau akan lebih menarik perhatian dibandingkan warna yang serupa, misal merah dan oranye, hitam dan abu-abu, atau dapat beurpa warna yang berbeda dari warna lainnya yang mendominasi. Contoh kontras dalam segi ukuran, adalah poster dengan ukuran font yang perbedaannya mencolok (terdiri dari ukuran font yang sangat besar dan sangat kecil) akan lebih menarik perhatian pembaca daripada poster dengan ukuran font yang sama. Contoh lainnya adalah beberapa lingkaran dengan ukuran serupa namun terdapat sebuah lingkaran dengan ukuran yang jauh lebih besar akan mempengaruhi persepsi kita terhadap lingkaran tersebut. Kontras dari segi bentuk, misalnya pada bentuk bulat dan bentuk persegi yang diletakkan secara berdampingan akan terlihat kontras. Tabel I. Contoh Kontras Pada Warna, Ukuran, dan Bentuk Kontras pada Warna

Kontras pada Ukuran

Sumber : http://dhonyfirmansyah.com/m endesain-fokus-dalam-slide/, Sumber :

diakes pada 5 Februari 2019

https://coschedule.com/blog/color -psychology-marketing/, diakes pada 5 Februari 2019

Sumber :https://slideplayer.info/slide/3

784812/, diakes pada 5 Februari 2019 Kontras Pada Bentuk

Sumber : http://dhonyfirmansyah.com/mend esain-fokus-dalam-slide/, diakes pada 5 Februari 2019 2.

Posisi. Objek yang berada di posisi tengah atau paling depan memungkinkan mendapat perhatian yang lebih besar. Contohnya adalah pada poster film, objek yang diletakkan di posisi tengah akan lebih menarik perhatian orang yang melihatnya. Gambar 1. Contoh Posisi Objek Pada Poster Film

Sumber : https://iwatchstuff.com/2010/07/06/scott-pilgrim-uk-poster.jpg, diakes pada 5 Februari 2019

Gambar 2. Contoh Posisi Objek Pada Majalah

Sumber :

Sumber : https://encrypted-

https://graphicriver.net/item/newburn-

tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ

startup-business-magazine-design-

2FbpdgkrD37RA7pJ0qMe0LG4zYGDLcNOQF

template-layout/20246347

2yhQLEYQSRyVAMpRQ

Pada kedua gambar di atas terlihat bahwa posisi peletakan lebih mudah menarik atensi terutama ketika visualisasi berupa gambar diletakkan di sebelah kanan dan lebih intens dengan peletakan yang memenuhi bagian atas halaman dan mengisi bagian kiri dengan teks. Peletakan yang demikian membuat orang yang melihat mampu melihat visualisasi sehingga menarik dan kemudian lebih mudah membaca penjelasan berupa teks yang ada. 3.

Ukuran. Benda berukuran lebih besar umumnya lebih mudah menarik perhatian. Seperti halnya gambar berikut, baso berukuran besar lebih menarik perhatian dibandingkan baso yang berukuran lebih kecil. Sehingga dapat menimbulkan rasa penasaran dari pengamat. Gambar 3. Perbandingan Ukuran Bentuk Benda

Sumber: http://eirinrachma.blogspot.com/2015/01/perbandingan-iphone-6-dan-iphone-6plus_21.html, diakses pada 6 Februari 2019 Namun ukuran benda dapat dipengaruhi oleh lokasi atau penempatan dari benda tersebut. Misalnya lampu yang lebih dekat dengan kita terlihat lebih besar dibandingkan lampu yang terletak lebih jauh dari kita, meskipun sebenarnya lampu-

lampu tersebut memiliki ukuran yang sama bila berada pada jarak yang sama dengan pengamat. Gambar 4. Contoh Perbedaan Ukuran Karena Penempatan

Sumber: https://pxhere.com/id/photo/994007, diakses pada 6 Februari 2019 B. Faktor-faktor Sensoris: 1. Bau. Biasanya membau atau mencium merupakan langkah yang dilakukan seseorang ketika dihadapkan pada suatu produk makanan. Hal ini disebabkan membau atau mencium dapat memberikan informasi terhadap jenis bau-bauan tertentu. Untuk produk makanan, ketika seseorang yang bertindak sebagai konsumen mencium produk makanan tersebut dan produk tersebut menimbulkan bau yang dianggap tidak sedap, konsumen secara langsung akan menurunkan keinginan untuk memberi produk tersebut. Selain itu, bau dapat mengingatkan seseorang terhadap karakter suatu obyek, baik individu, barang, suatu tempat, dan hal lainnya. Misalnya, diilustrasikan terdapat seseorang yang berasal dari desa melakukan perpindahan ke kota besar. Saat seseorang tersebut mencium bau daun pandan di kota besar, mungkin saja ia langsung teringat dengan makanan khas ibunya yang berkaitan dengan daun pandan di desa. Tidak hanya makanan, ingatannya dapat berlanjut pada apa yang ada disekitar ingatan memori tersebut. Usia ia sering memakan, dengan cara apa ia memakannya, ruangan dapur yang digunakan ibunya untuk memasak, pakaian ibunya dan ingatan lainnya. Contoh-contoh tersebut disebabkan bau memiliki hubungan yang kuat dengan kegiatan perasaan serta bau dapat menjadi pengingat memori yang kuat sesuai dengan pengalaman yang telah dilalui oleh setiap individu. Bau mempengaruhi area otak yang berhubungan dengan emosi, perasaan, memori dan motivasi, yang dapat menyebabkan respon perilaku tertentu.

2. Rasa. Indera manusia yang dapat mengecap rasa adalah lidah. Terdapat berbagai rasa yang dapat dirasakan oleh lidah, seperti asam, asin, manis, pedas, dan pahit. Misalnya, ketika mengevaluasi rasa jus jeruk, para peneliti telah menemukan bahwa dengan diberi dua cangkir jus jeruk Tropicana yang sama, dengan satu cangkir digelapkan dengan pewarna makanan, anggota kelompok sampel peneliti merasakan perbedaan dalam rasa yang sebenarnya tidak ada. Namun, ketika diberi dua cangkir jus jeruk dengan warna yang sama, dengan satu cangkir yang dimaniskan dengan gula, orang yang sama gagal untuk merasakan perbedaan rasa. 3. Tekstur. Menurut I Wayan Gulendra, tekstur adalah karakter nilai raba yang dapat dirasakan secara fisik dan secara imajiner. Misalnya tekstur kasar yang terdapat di kulit durian. Ketika diraba secara fisik memang menunjukkan suatu permukaan yang kasar. Gambar 5. Tekstur Fisik Kasar

Sumber: https://okistudio.com/pengertian-tekstur/, diakses pada 6 Februari

Sedangkan tekstur semu hanya terlihat oleh mata yang terkesan memiliki tekstur kasar namun ketika diraba tidak dapat dirasakan sebagamana yang dilihat sehingga tekstur semacam ini hanya memberi kesan imajinatif pada perasaan. Misalkan tekstur pada lukisan berikut.

Gambar 6. Tekstur Imajiner/Semu

Sumber: https://okistudio.com/pengertian-tekstur/, diakses pada 6 Februari

4. Suara. Penulis mengambil contoh dari acara TED Talks yang menghadirkan Julian Treasure, seorang yang mempelajari suara dan aplikasinya dalam bisnis. Julian Treasure menceritakan bahwa suara dapat mempengaruhi seseorang dalam 4 hal yaitu secara physiological (fungsi tubuh), psychological (mental), cognitively (kognitif otak) dan behaviorally (perilaku manusia). Dalam psikologi persepsi, maka contoh yang dibahas adalah bagaimana suara mempengaruhi secara psikologi. Secara psikologis, nyanyian burung akan terinterpretasi dalam otak kita sebagai sebuah kondisi yang menyenangkan dan aman. Manusia akan berada dalam kondisi tenang ketika mendengarkan nyanyian burung. “Over hundreds of thousands of years we’ve learned that when the birds are singing, things are safe”, jelas Julian Treasure. Ketika kita bekerja dalam kondisi yang ramai/gaduh, Julian Treasure menyarankan untuk mendengarkan music lembut ataupun nyanyian burung sebab hal tersebut akan meningkatkan produktivitas kita ketika bekerja. Dalam psikologi persepsi, maka contoh tersebut bisa dianggap sebagai sebuah rekayasa persepsi manusia terkait lingkungannya yang dipengaruhi oleh suara. VARIABEL SITUASI A. Faktor Fisik. Lingkungan fisik (objek) atau objek merupakan segala sesuatu yang berada disekitar manusia biasanya berupa benda mati yang dapat mempengaruhi sifat manusia. Sedangakn situasi lingkungan fisik merupakan situasi yang ditimbulkan oleh lingkungan secara fisik yang dapat mempengaruhi sifat manusia. Contoh persespi manusia yang dipenagruhi oleh lingkungan fisik adalah : 1.

Gedung pemerintahan akan menimbulkan kesan formal kepada penghuninya dibandingkan gedung bioskop

2.

Restoran outdoor akan memberikan kesenangan bagi para pemuda yang sedang berkumpul dibandingkan ruangan indoor

3.

Orang akan lebih nyaman ketika berada di ruangan yang luas dibandingkan ruangan yang sempit

4.

Rumah yang rapi akan memberikan kebahagiaan bagi penghuninya dibandingkan rumah yang berantakan

5.

Jalanan yang bergelombang akan membuat sopir cepat lelah dibandingakn jalanan yang lurus

6.

Ruangan kerja yang sejuk akan membuat pekerja lebih bersemangat dibandingkan ruangan yang panas

7.

Gedung yang tinggi akan membuat orang di sekitarnya menjadi lebih waspada dibandingkan dengan gedung yang pendek

8.

Mahasiswa akan bersemangat mengerjakan tugas ketika berada di kampus dibandingkan berada di rumah

A. Faktor Sosial. Situasi sosial adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling hubungan antara dua individu atau lebih.

Hubungan yang terjadi antara individu

tersebut tidak terlepas dari rangsangan-rangsangan sosial yang dapat berasal dari orang lain maupun hasil kebudayaan. Situasi sosial dapat dibagi menjadi togetherness Situation (situasi kebersamaan) dan Group Situation atau situasi kelompok. Situasi kebersamman adalah Situasi dimana sejumlah orang berkumpul pada lokasi dan waktu tertentu. Diantara orang orang tersebut mungkin tidak saling kenal karena merupakan suatu kebetulan. Sedangkan situasi kelompok sosial adalah Di dalam situasi kelompok selain individu-individu tersebut melakukan interaksi, mereka juga saling mengenal. Contoh: a. Situasi Kebersamaan: 

Penonton sepak bola yang gelisah dan kecewa melihat wasit berlaku curang atau berpihak kepada salah satu kelompok, sehingga akan menimbul kemarahan dari para penonton. Para penonton akan berteriak-teriak, melemparkan kata-kata kotor bahkan sampai melempar wasit dengan sandal. Hal ini akhirnya menggerakkan penonton lainnya untuk bersatu dan memperlihatkan rasa marah kepada wasit.



Di asrama kampus seperti waktu sholat berjamaah, khatam al’quran di mana setiap individu jarang mengenal satu sama lain namun memiliki tujuan yang sama yaitu sholat berjamaah ataupun khatam alquran dimana pada situasi kelompok ini penghuni asrama berperilaku sesuai dengan situasinya seperti berbicara sopan dan cara berpakaiananya

b. Situasi Kelompok 

Terjadi di dalam kamar asrama kampus dimana setiap individu mengenal satu sama lain, hubungan kedekatan terjalin sangat erat.

VARIABEL ORANG A. Contoh Faktor Pendidikan. Bagi orang yang tinggal di kampung, lulus SMP atau SMA saja sudah cukup dan bisa langsung menikah atau kerja. Sedangkan bagi orang yang tinggal di kota harus menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Berdasarkan persepsi orangtua terhadap anak yang tidak melanjutkan pendidikan ketingkat SMA masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya pendidikan bagi anaknya dan masih memilih anaknya untuk bekerja setelah lulus dari tingkat SMP, dan tidak melanjutkan ketingkat SMA tetapi ada orang tua yang sudah memahami tentang pendidikan namun anaknya sama dengan pendidikan yang ditempuh sampai SMP, tidak sampai SMA, menurut orang tua yang paham tentang pendidikan tetapi anak tidak melanjutkan pendidikan ketingkat SMA dikarenakan faktor ekonomi dan jarak tempuh menuju sekolah SMA. B.

Contoh Faktor Jenis Kelamin. Perempuan beranggapan membeli peralatan make up adalah sesuatu yang penting, tapi tidak bagi laki-laki.

C. Contoh Faktor Pengetahuan. Seorang arsitek akan mementingkan estetika dalam membangun rumah, tapi bagi seorang perencana yang indah itu belum tentu baik secara hukum dan peraturannya. D. Contoh Faktor Umur. Ketika anak-anak bermain itu lebih penting daripada tidur. Sedangkan saat menjadi mahasiswa tidur itu jauh lebih penting dan sangat dibutuhkan daripada bermain. E.

Contoh Faktor Pengalaman. Pengalaman orang dalam berbelanja online akan berpengaruh, misalnya orang yang belum pernah akan bingung untuk memulainya atau tidak. Sedangkan orang yang pernah namun tertipu akan trauma dan tidak mau lagi. Sebaliknya, orang yang tidak tertipu justru akan ketagihan dan tetap lanjut belanja online kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA Gulendra, I Wayan._. Pengertian Warna dan Tekstur. Diakses pada 6 Februari 2019, dari: http://repo.isi-dps.ac.id/143/1/Pengertian_Warna_dan_Tekstur.pdf. (Yunida) Julian Treasure. 2009. The 4 Ways Sound Affects Us. Diakses pada 5 Februari 2019. https://www.ted.com/talks/julian_treasure_the_4_ways_sound_affects_us#t-10190 (Alam) Materi Perkuliahan Psikologi Persepsi. 2019. PERSEPSI??. Diakses pada 5 Februari 2019, dari:https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1zyyVT1qvQZs4h00R12xDsS4ywhK3vS D8. Saepulloh, Deni, et.al. PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN

KETINGKAT

SMA.

Diakses

pada

5

Februari

2019,

dari:

https://media.neliti.com/media/publications/246504-persepsi-orang-tua-terhadapanak-yang-ti-aa64ec23.pdf. (Riris Adel) Shukron, Fauzi et. al. 2014. Perilaku Sosial Penghuni Asrama Putri Di Universitas Trunojoyo

Madura.

Diakses

pada

5

Februari

2019,

dari:

https://www.academia.edu/9124797/Perilaku_Sosial_Asrama_Putri_Universitas_Truno joyo. (Meifi) Taste perception: A synthesis of many senses. 2011. Diakses 6 Februari 2019, dari: https://sciencebasedlife.wordpress.com/2011/12/15/taste-perception-a-synthesis-ofmany-senses/. (Alam) Tono,

Aini.

Persepsi

Psikologi.

Diakses

pada

6

Februari

2019

di

https://www.academia.edu/8368684/Makalah_persepsi_psikologi. (Mulia) Wulandary, Henny. 2014. Eksplorasi Pengalaman Panca Indera untuk Perancangan Interior. Jurnal Dimensi Interior. 12(2): 87. (Shalna)

Related Documents


More Documents from ""