Tugas 2 Harga Tiket Naik.docx

  • Uploaded by: Ryski Wahyuni
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 2 Harga Tiket Naik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 977
  • Pages: 4
RYSKI WAHYUNI AGUNG D221 16 305 PEMODELAN SISTEM

Tugas: identifikasi masalah harga tiket pesawat yang naik dengan: 1. Identifikasi subsistem 2. Identifikasi variabel 3. Buat causal loop Jawab: Identifikasi sistem: 1. Subsistem 1. Masyarakat Masyarakat merupakan pangsa pasar yang memengaruhi tingkat permintaan. Tingkat permintaan berkaitan erat dengan tinggi rendahnya harga tiket pesawat yang akan ditetapkan. 2. Airline/maskapai Maskapai akan menerapkan kebijakan tarif batas berdasarkan kesepakatan bersama dengan pertimbangan regulasi pemerintah. Di Indonesia terdapat INACA (Indonesia National Air Carriers Association) merupakan sebuah Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia yang berfungsi sebagai wadah persatuan antara perusahaan-perusahaan angkutan udara dan kegiatan-kegiatan penerbangan nasional lainnya yang ada di Indonesia. INACA merupakan satu-satunya asosiasi usaha penerbangan nasional di Indonesia yang diakui sebagai mitra pemerintah. Keputusan INACA berpengaruh terhadap kebijakan tarif yang ada. Dalam skala international terdapat IATA (International Air Transport Association) adalah Asosiasi Angkutan Udara Internasional yang berpusat di Montreal, Canada. Di kota yang sama, terletak markas besar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau ICAO (International Civil Aviation Organization). Kalau IATA beranggotakan maskapai-maskapai penerbangan, baik yang berjadwal maupun yang tidak berjadwal, ICAO beranggotakan negara-negara. Ke dua badan ini mengatur regulasi yang berkaitan dengan penerbangan internasional sesuai dengan porsinya masing-masing. 3. Pemerintah a. Kementerian energi dan sumber daya mineral Dalam perannya yang berkontribusi terhadap kebijakan tarif tiket pesawat, kementerian ESDM mengatur harga avtur (bahan bakar penerbangan). Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur yang Disalurkan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara. Formula harga avtur

ini akan digunakan oleh badan usaha untuk menetapkan harga jual eceran avtur kepada maskapai penerbangan berbadan hukum Indonesia di titik serah. Dalam menentukan harga jual eceran avtur, beleid ini menetapkan batas atas margin badan usaha sebesar 10%. b. Kementerian perhubungan Kementerian perhubungan mengatur mengenai mekanisme formulasi perhitungan dan penetapan tarif batas atas dan batas bawah. Seperti dalam Permen No. 126 Tahun 2015. c. Kementerian keuangan Kementerian Keuangan berperan dalam perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran, pajak, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, perimbangan keuangan, dan pengelolaan pembiayaan dan risiko skala nasional, yang akan berdampak pada suku bunga. 4. Stakeholder lainnya

2. Variabel 1. Permintaan Faktanya, perubahan permintaan adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi industri penerbangan. Variabel awal yang dapat menggeser kurva permintaan adalah pendapatan. Dengan kata lain, jika penumpang memiliki pendapatan tinggi, jelas mereka akan bisa mendapatkan tiket lebih banyak dalam penggantian memilih mobil, kereta api, dll. Akibatnya, permintaan mereka untuk naik pesawat pasti akan naik. 2. Risiko finansial a. Harga bahan bakar Secara umum, harga bahan bakar selalu memainkan peran penting dalam perekonomian dunia. Itulah alasan mengapa kenaikan atau penurunan harga bahan bakar sangat mempengaruhi industri penerbangan. Mudah untuk melihat bahwa bahan bakar dan maskapai saling terkait. Maskapai tidak dapat beroperasi tanpa ada bahan bakar. Bensin, minyak, atau produk lain dari gasoline digunakan sebagai bahan bakar yang tak tergantikan dalam industri penerbangan. Menurut teori, komplemen adalah dua barang yang mana kenaikan harga satu menyebabkan penurunan permintaan untuk yang lain. Perubahan harga bahan bakar akan menggeser kurva permintaan. Di sisi lain, anggaplah bahwa bahan bakar adalah input dan transportasi maskapai adalah output. Naiknya harga input menyebabkan pergeseran kurva penawaran ke kiri. b. Interest rate/suku bunga Suku bunga adalah faktor lain yang mempengaruhi ekonomi pasar pada umumnya dan industri penerbangan pada khususnya. Tingkat bunga menghubungkan harga barang hari ini dan harga mereka di masa depan. Tingkat bunga yang lebih tinggi meningkatkan distress cost (kondisi perusahaan kesulitan melakukan pembayaran kepada kreditur). Jika kesulitan keuangan tidak dapat

dihilangkan, itu dapat menyebabkan kebangkrutan, ini khususnya terjadi pada industri penerbangan di mana pengaruhnya tinggi dan distressed cost besar. c. Kurs/nilai tukar Risiko nilai tukar penting karena profitabilitas maskapai terkait dengan nilai mata uang. Permintaan pariwisata adalah salah satu alasan yang menunjukkan bagaimana nilai tukar menyebabkan perubahan dalam industri penerbangan. Ketika nilai tukar tinggi, wisatawan akan menerima manfaat. Hasilnya adalah mereka bersedia melakukan perjalanan lebih banyak, dengan demikian, jumlah tiket pesawat yang diminta akan meningkat. Sebaliknya, depresiasi mata uang domestik membuat wisatawan mempertimbangkan apakah mereka harus bepergian atau tidak. Bepergian dalam periode resesif biasanya merupakan contoh. Jika nilai tukar turun, pelanggan dapat menghemat pengeluaran mereka dengan tidak bepergian atau mereka mungkin menunggu tiket promosi. Ini berarti bahwa permintaan asing untuk penerbangan internasional dan domestik bergerak terbalik dengan nilai mata uang lokal. Tetapi disatu sisi, dalam hal maintenance, kebanyak pesawat didalam negeri mendapatkan sparepart dari wilayah Eropa maupun Amerika. Itulah mengapa kurs/nilai tukar berpengaruh karena pembelian sparepart menggunakan mata uang negara di kedua wilayah tersebut. 3. Global event Industri penerbangan di dunia memiliki banyak perubahan setiap tahun. Semakin banyak peristiwa global terjadi, semakin banyak pengaruh pada industri penerbangan. Pada tahun 2001, setelah terorisasi 11/9 terjadi, industri penerbangan menurun dengan sangat cepat. Ikuti jumlah industri penerbangan, maskapai AS yang diposting mereka memiliki rugi bersih $ 7 miliar. 20% staf dan karyawan diberhentikan oleh maskapai AS. Jumlah penumpang berkurang terus menerus dan kriteria pulih pada tahun 2003 Contoh lainnya, ketika penyakit SARS terjadi, banyak negara tidak mengizinkan penumpang untuk datang ke tempat di mana penyakit SARS terjadi. 4. Peraturan pemerintah Kebijakan pemerintah adalah faktor lain yang dapat berdampak pada industri penerbangan. Karena kebijakan pemerintah mengendalikan harga, maka industri penerbangan memiliki 2 harga legal seperti pagu harga dan pagu harga. Pagu harga adalah maksimum legal pada harga di mana suatu barang dapat dijual [14]. Misalnya, maskapai memiliki kualitas yang baik, sehingga mereka ingin menambah biaya. Plafon harga yang diterapkan pada biaya untuk membantu orang dapat dibayar. Ketika maskapai ingin menarik penumpang, mereka membuat promosi tentang harga tiket mereka. Jadi lantai harga adalah harga minimum di mana tiket dapat dijual dan perusahaan penerbangan masih memiliki laba bersih. Pajak adalah faktor penting dari kebijakan pemerintah. Ketika pajak penumpang naik, harga tiket naik, jadi jika industri penerbangan ingin tumbuh, mereka perlu mengurangi biaya lain dalam tiket. Ketika pajak industri penerbangan naik, harga tiket akan naik atau industri akan memotong sesuatu untuk melindungi keuntungan mereka.

3. Causal Loop

Related Documents

Tiket Masuk.docx
June 2020 7
Tiket Pulang.docx
June 2020 9
Tiket Damma.docx
December 2019 24
Harga
April 2020 44

More Documents from ""

Laporan Lb 4.xlsx
November 2019 60
Lp Gastritis.docx
December 2019 58
Pendaftar Bpjs.xlsx
November 2019 55
Tika.docx
May 2020 38