TUBULUS GINJAL
Di kutub tubular korpuskel ginjal, epitel skuamosa pada lapis parietal sampai bowman berhubungan langsung dengan epitel kuboid tubulus konturtus proksimal yang berbentuk kuboid atau silindris rendah Tubulus ini lebih panjang dari tubulus distal sehingga lebih sering tampak pada potongan korteks ginjal Sel ini mereabsorpsi 60-65% air yang disaring dalam korpuskel ginjal, beserta nutrien, ion, vitamin, dan protein plasma kecil nanti akan diambil oleh kapiler peritubular Selain itu juga, tubulus kontortus proksimal mensekresikan kreatinin dan subsatansi asing bagi organisme, seperti asam para aminohippurat dan penisilin, dari plasma interstitial ke dalam filtrat
Segmen tebal asenden ansa henle menerobos korteks, setelah menempuh jarak tertentu, segmen ini menjadi berkelak–kelok dan disebut tubulus kontortus distal. Sel–sel tubulus kontortus distal memiliki banyak invaginasi membran basal dan mitokondria terkait yang menunujukkan fungsi transpor ionnya Tubulus distal juga menyekresi H+ dan NH4+ kedalam urine tubulus untuk pemeliharaan keseimbangan asam basa
Urine mengalir dari tubulus distal ke tubulus colligens bagian terakhir nefron yang saling bergabung membentuk ductuc colligens yang lebih besar dan lebih lurus berjalan di tepi piramida ginjal dan bermuara ke dalam calyx minor Tubulus colligens dilapisi oleh epitel kuboid dan berdiameter sekitar 40 μm, sel ini berbentuk kolumnar dan diameter ductus mencapai 200 μm di dekat puncak medula ginjal Terdiri atas epitheliocytus principalis yang memiliki lintasan membran basal yang sesuai dengan perannya pada transpor ion Sel ductus colligens mengandung aquaporin yang berfungsi sebagai pori selektif untuk pasase molekul air, kemudian ductus ini lebih permeabel terhadap air yang meningkat laju penarikan molekul air secara osmotik dari lumennya dan pengangkutan air ke vasa recta sehingga tertahan ditubuh disebabkan oleh hormon ADH