Transkrip Wawancara.docx

  • Uploaded by: shopia olivia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Transkrip Wawancara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,469
  • Pages: 11
TRANSKRIP WAWANCARA TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KINERJA AKMAWA FAKULTAS SENI RUPA ISI YOGYAKARTA DALAM AGENDA RUTIN PENGISIAN KRS ONLINE

Pewawancara : Dhiya’ul Fajri Narasumber : Yuni Tanggal : 15 november 2018 Tempat : Perpustakaan kampus Pascasarjana ISI Yogyakarta

Fajri

: ehmm baik mbak yuni perkenalkan saya fajri,

Yuni

: iya

Fajri

: saya dari mahasiswa magister tata kelola seni pasca sarjana ISI yogyakarta. Disini saya bermaksud dan bertujuan untuk mewawancara mbak yuni terkait dengan pengalaman mbak yuni yang selama ini pernah memakai fasilitas

Yuni : Iya Fajri

: Yang ada di kampus Isi Yogyakarta.

Yuni

: Benar.

Fajri

: Sebelumnya saya mau tanya dulu apakah memang benar Mbak Yuni pernah kuliah di Fakultas Seni Rupa Isi Yogyakarta?

Yuni : Benar saya dulu kuliah di fakultas Isi Yogyakarta jurusan Seni Tekstil Fajri

: Ok. Kebetulan begini mbak Yuni, mmm kami ada kelompok untuk tugas metodologi penelitian terkait dengan eemm kualitas pelayanan Akmawa fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta terkait dengan pelayanan KRS online. Nah sebelumnya apakah mbak Yuni dulu mbak Yuni pernah merasakan fasilitas ini atau belum?

Yuni : Ya, saya dulu pernah merasakan di tahun 2013 sampai akhir 2017 karena lulus di tahun 2017 mengikuti KRS online terus jadi nggak pernah manual.n

Fajri : Ok. Apakah artinya ketika saya menanyakan terkait hal-hal yang dirasakan berarti pernah dialami ya? Yuni : Benar sekali. Fajri : Yang pertama saya tanyakan mbak Yuni, emm bagaimana pelayanan dari karyawan yang ada di Akmawa itu untuk melayani mahasiswa FSR ISI? Yuni : Emm untuk pelayanannya sendiri sebenernya sudah cukup baik begitu, cuma beberapa pegawai ini internal ya mungkin, lebih personal jutek begitu untuk dalam sikap, apa mungkin mereka banyak merasakan ini mahasiswa keberapa yang datang terus menyakan bagaimana mungkin mereka juga kesal begitu bukan. Tapi kalau untuk secara fisik formulirnya apa segala macam itu sudah disediakan.

Commented [C1]: Intenjibel

Fajri : Ok, berarti emm kurang lebih karena emm karyawan-karyawan itu melayani mahasiswanya kurang lebih dengan urusan yang sama. Yuni : Iya. Fajri : Mungkin tanpa disadari Yuni : Benar Fajri : Karyawan mungkin ini ya? Apa? Emm jadi kaya tidak terlalu ramah. Mungkin begitu ya? Yuni : Benar. Dan setiap tahunnya aku merasakan seperti itu.

Commented [C2]: Persepsi pengguna

Fajri : Ok. Kira-kira nih menurut mbak Yuni sendiri? Teman-teman mbak Yuni merasakan hal yang sama atau hanya mbak yuni saja? Ini kira-kira begitu. Yuni : Karena aku kesananya kan kelompokan, gerombolan pasti kita merasakan hal yang sama dan setiap habis dari sana kita juga ikut merasakan kekesalannya mereka gitu. Kita kan datang kesana dengan baik menyapa dengan baik terus dikasih jawaban dengan jutek dengan wajah yang jutek juga, gitu ya? Kita juga ikut kesal begitu.

Commented [C3]: Persepsi pengguna

Fajri : Ok. Nah terkait dengan pelayanan karyawan nih, emm kira-kira yang bersikap mungkin kurang enak ya? Kurang nyaman itu? Emm mayoritas atau minoritas atau personal saja? Yuni : Sepertinya personal saja, cuma hanya beberapa tapi keseluruhan semuanya baik.

Commented [C4]: Persepsi intenjible

Fajri : Oh secara keselurahan secara keseluruhan baik, tapi secara personal ada yang demikian dan memang selalu ada? Yuni : Iya dan selalu ada pasti. Fajri : Ok, emm ini terkait dengan pelayanan karyawannya ya. Sekarang saya akan mencoba mengembangkan bertanya terkait dengan fasilitas yang disediakan. Yuni : Iya. Fajri : Nah fasilitas yang disediakan untuk KRS online itu sendiri terdiri dari apa saja atau bagaimana kesannya menurut mbak yuni? Yuni : KRS online itu sendiri itu di Akmawanya sudah disediakan komputer, terus cuma waktu saat pengisian KRS komputernya bisa ada yang tidak hidup ada yang hidup dan juga internetnya kadang mati putus mati putus eh putus hidup putus hidup begitu.

Commented [C5]: Persepsi tenjible

Fajri : Ok Yuni : Tapi kebanyakan kita KRS sendiri, terus kalu untuk kertas-kertas pendukungnya ada disana sudah disediakan.

Commented [C6]: Persepsi tenjibel

Fajri : Ok, saya akan coba mengerucutkan satu persatu ya, terkait dengan kertas-kertas ini apakah yang dimaksud form-form KRSnya? Yuni : Benar Fajri : Ok. Form-form KRSnya itu tersedia? Yuni : Tersedia. Fajri : Terus bukti fisik seperti komputer juga ada?

Commented [C7]: tenjible persepsi

Yuni : Ada Fajri : Kira-kira ingat tidak saat itu ada berapa jumlahnya? Yuni : Kalau tidak salah ada 3 atau 4 begitu. Fajri : Artinya lebih dari satu ya? Yuni : Lebih dari satu. Fajri : Terus kemudian yang jadi kendala adalah emm... apa? jaringan internetnya? Yuni : Iya. Fajri : Nah inikan fasilitas KRS online nih? Kalau.. Yuni : Pas lagi masa onlinenya gak hidup kan lucu ya. Fajri : Terus saat itu gimana mahasiswa FSR itu melanjutkan KRSnya? Yuni : Kita kadang melanjutkannya dihari berikutnya, kita pergi pulang dulu mengambil laptop atau ngapain atau kadang beberapa banyak yang ke warnet sih. Kaya aku pernah tahun ke tiga aku disana aku pergi ke warnet. Dan itu banyak mahasiswa yang di warnet numpuk. Fajri : Oh berarti ketika mengisi KRS sebenarnya mungkin saja tidak di Akmawa itu? Yuni : Iya Fajri : Tapi formnya tetap harus mengambil di Akmawa? Yuni : Tetap. Fajri : Ok. Yuni : Jadi kaya agak ribet sih sebenarnya gitu Fajri : Iya-iya. Yuni : Jadi butuh lebih dari satu hari untuk menyelesaikan KRS. Fajri : Iya-iya. Masih dengan fisik yang disediakan disana. Emm.. ketika misalnya mahasiswa ini terus kemudian mengisi KRS diluar seperti itu apakah harus ada sesuatu prosedur

Commented [C8]: tenjibel persepsi

yang mau tidak mau harus kembali lagi untuk mengumpulkan sesuatunya? Atau mungkin cukup mengerjakan diluar sudah selesai begitu? Yuni : Ada. Jadi kita harus bawa form yang tadi harus ditandatangani dulu dosen wali dosen apa itu? Terus balik lagi. Iya kalau misal hari itu ada dosennya Fajri : Ok Yuni : Kalau tidak ada kita harus menunggu dosennya harus ada. Fajri : ok Yuni: Jadi kita harus bolak-balik kampus untuk mencari tandatangan dosen. Fajri : Dan harus kembali lagi ke Akmawa untuk mengumpulkan form? Yuni : Benar sekali. Dan ini jadi pertanyaan aku sendiri ketika aku mengisi KRS tersebut. Apa fungsinya KRS online dan KRS fisik begitu? Fajri : Ya. Yuni : Padahal mereka sama-sama KRS kenapa kita harus mengisi online dan harus mengisi form. Padahal ada suatu waktu saya memberikan form itu kepada dosen pembimbing saya dan sam dosen pembimbing saya cuma disimpan. Ketika saya menanyakan kembali jadwal saya bisa di rescedhule atau bagaimana beliau minta lagi. Jadi ini buat apa begitu? Fajri : Ya ya, emm jadi sebenarnya dari apa yang sudah dilakukan ini menurut mbak Yuni, ini mau saya tanyakan dibelakang nanti. Yuni : Oh begitu. Fajri : Tapi menurut mbak Yuni nih, berarti seperti kurang efektif mungkin ya atau bagaimana? Yuni : Benar bisa dibilang kurang efektif begitu, apa sih mengganggu waktu. Fajri : Dan apakah rata-rata tidak mungkin sehari kalau terjadi putus jaringan itu?

Yuni : Mas bisa survey langsung ke fakultas saya untuk bisa ditanyakan mahasiswanya satu persatu, dan mereka rata-rata jawabannya sama seperti saya. Fajri : Wow, dan berarti dikalikan sekian mahasiswa

ada kemungkinan mereka secara

mayoritas tidak bisa selesai dalan satu hari? Dan ini kaitannya dengan range waktu yang disediakan, sedangkan waktu yang disediakan oleh jurusan atau fakultas ini untuk KRS online berapa lama? Yuni : 3 sampai 4 hari. Diwaktu kuliah. Fajri : Dan padahal tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu hari ya? Yuni : Tidak bisa. Dengan mahasiswa yang berapa ribu itu terus disamakan semua kan waktu KRSnya, itulah! Fajri : Mbak yuni saya akan mencoba bertanya terkait dengan kendala sifatnya menurut mbak yuni ada solusinya? Kalu seperti tadi kan mungkin selama ini ada solusinya tapi belum terkerjakan dengan baik, nah mungkin sekarang kendala apa yang kira-kira itu solusinya simpel untuk dibenahi. Misalnya ada tidak dari pengalaman yang ada? Yuni : Mungkin tentang form tersebut. Kita sebagai mahasiswa seharusnya dipermudah bukan dipersulit juga, diribetkan untuk mengisi minta tandatangan

dosen

pembimbing terus kita harus tanya jadwalnya kalau bentrok bagaimana , mungkin lebih ketika di krs online sama krs fisik itu mungkin disatukan saja atau mungkin pilih salah satu, jadi ketika kita sebagai mahasiswanmenayakan apakah ini bisa diambil atau tidak, merak bisa langsung mengecek komputer mereka, jadi kita tidak perlu bolak balik untuk meminta dosen lagi bisa atau tidak, padahal harus sudah siap. Fajri : Dari KRS online yang dilakukan ini, apakah ada pengalamannya selama ini kan ada banyak kendala? Apakah ada mahasiswa yang teryata gagal dalam proses KRS online? Dan dampaknya jadi berat misalnya dia jadi tidak dapat mengambil mata

kuliah tertentu disemester tertentu? Ada tidak ya pengalaman dari mbak Yuni atau teman? Yuni : Kalau teman ada kalau aku sih mungkin kalau gagal aku langsung cari cara untuk dapatkan itu, tapi kalu teman adek tingkat ada beberapa karena mereka bisa dibilang agak gaptek masalah teknologi jadi mereka tidak tahu harus bagaimana dan tetap mengambil untuk semester depan, karena waktu untuk KRS online sudah habis. Fajri : Berarti cukup bahaya juga dengan kendala itu ya?

Yuni : Cuma ada sih dari pihak kampus memberi toleransi, dispensasi jadi boleh mengamil tetapi pas mata kuliah itu sudah berjalan dua kali pertemuan tiga kali pertemuan. Fajri : Sudah ketinggalan? Yuni : Sudah ketinggalan. Fajri : Berarti dari Akmawanya tetap menjamin ketika gagal KRS online tetapi mahasiswa tersebut tetap mengambil kulih itu, jadi tetap ada jaminan dari Akmawa kalau akan di inputkan mata kuliah itu.Oke, berarti kasus mahasiswa adik tingkat mbak Yuni itu berarti yang tidak mengambil sudah pasrah. Oke, pertanyaannya sekarang mulai lebih spesifik mbak terkait dengan alat-alat komputer yang ada disitu apakah dia sudah menggunakan versi terbaru menurut mbak Yuni mungkin? Atau versi agak lama jadinya agak merepotkan? Yuni : Alat komputer yang ada di Akama atau di..? Fajri : Yang di Akmawa. Yuni : Mungkin untuk visualnya mungkin terlihat sudah modern tetapi itu agak lambat bagi kita mahasiswa yang mengantri panjang untuk mendapatkan akses di komputer itu, pernah ada beberapa ada aku juga waktu itu, kita sudah menunggu panjang sampai sore komputernya mati.

Fajri : Padahal tampilannya sudah modern ya? Yuni : Tampilan sudah modern. Fajri : Tampilan menu-menu untuk KRS online ini dia hanya untuk KRS saja atau tersambung dengan menu-menu web termasuk didalamnya? Yuni : Kalau ketika dibuka langsung menu KRS tetapi ada sub-subnya jadi ada KHS jadi ketika kita masukkan NIM kita sudah ada tampilan akun kita. Fajri : berarti bisa sekaligus mengecek nilai juga ? Yuni : Bisa Fajri : tapi sistem krs ini tidak include di web fakultas ya ? Yuni : iya tidak Fajri : dari penjadwalan tadi disampaikan antri banyak, ada tidak sebenarnya penjadwalan khusus, misal jurusan apa, hari apa, jam berapa itu hanya untuk khusus jurusan tertentu saja? Yuni : tidak ada, bebas saja . jadi kita hanya mendapatkan tanggal, misalnya dari tanggal 1 sampai tanggal 4 masa pendaftaran krs onlie. Yasudah kita mahasiswa tinggal cepat-cepat krs kebagian atau tidak. Tapi rata-rata sih kebagian, hanya saja kadang ada yang dispen Fajri : ok. Saya bisa menangkap tentang kendala yang ada, ehmm kira-kira nih kalau misalnya ada semacam pengelolaan yang dimodifikasi , misalnya seperti yang dikantor imigrasi sekarang. Dikantor imigrasi itu kan sudah menggunakan sistem online dan mereka datang di jadwalnya, kira-kira kalau krs online ini dibuat penjadwalan apakah akan mempermudah atau tetap saja susah menurut mbak Yuni? Kalau diterapkan! Misal ada 4 hari kan hmm... Yuni : Ini angkatan ini, yang ini angkatan itu. Fajri : Iya begitu. Yuni : Mungkin bisa saja mempermudah tapi tidak mungkin juga kalau itu bisa mempersulit lho mas.

Fajri : Karena dosennya belum tentu ada. Yuni : Iya benar, kecuali memang, tapi waktu KRS dulu itu dosen kebanyakan tidak ada, jadi susah! Jadi waktu sibuk itu kita tidak bisa merencanakan juga kan? Fajri : Oke. Yuni : Ada yang berhalangan, ada yang diluarkota dan kebanyakan dosen itu punya tugas diluarkota. Fajri : Nah menurut mbak Yuni, ini sebenarnya ada sesuatu yang mungkin dari layanan Akmawa itu terintegrasi ke dosen, bukan layanan tetapi Akmawa menjadwalkan khusus dan mengetahui jadwalnya dan meminta dosen untuk ada dihari itu. Yuni : Harusnya seperti itu! Fajri : Harusnya begitu mungkin ya? Yuni : Atau mungkin mereka mungkin punya jadwal khusus tersebut, cuma beberapa dosen tidak mengaplikasikannya. Fajri : Lha kalau menurut mbak Yuni, kira-kira ini sudah dicanangkan tetapi dosennya tidak melaksanakan? Atau belum dicanangkan? Ini kira-kira lho! Yuni : Kalau menurut aku tidak mungkin ya sebuah institusi besar tidak mencanangkan yang seperti itu, dan tidak punya antisipasinya. Kemungkinan ehm.. dosen-dosennya sendiri yang berkebutuhan khusus untuk menyibukkan dirinya begitu. Fajri : Oke. Yuni : Jadi mereka ada di suatu tempat yang tidak bisa kita jangkau. Fajri : Ehm.. ketika dosen sampai pada akhirnya tidak menandatangani untuk KRS ini, apakah juga sama ada jaminan dari Akmawa kalau tetap bisa mengambil mata kuliah? Yuni : Kalau dari Akmawa saya kurang tau ya! Tapi kalau dari jurusan ada Fajri : Kalau dari jurusan ada? Yuni : Ada.

Fajri : Pernah tidak ada resiko tetap mengambil mata kuliah, terus kemudian mata kuliah tidak terinput? Terus nilai tidak keluar! Yuni : Pernah. Fajri : Tapi tetap ada jaminan tidak ketika nanti nilai tidak keluar? Yuni : Tetap ada. Jadi ketika masa KHS itu sudah mulai kita boleh komplain. Pak, sebenarnya kita ikut mata kuliah itu! Dan kita harus menunjukkan bukti kita mengikuti kuliah itu. Bukyinya bisa lewat daftar hadir, lewat tugas-tugas yang kita kumpulkan. Nanti dari pihak jurusan akan mengkoordinir lewat Akmawa. Jadi tetap kita sendiri yang pergi ke Akmawa untuk melapor. Jadi mereka cuma acc. Fajri : Terus yang menyetorkan nilainya untuk bisa dimasukkan? Yuni : Dosen pembimbing! Fajri : Oke. Baik mbak Yuni, terimakasih sekali atas info-infonya yang diberika sebagai narasumber, tentunya harapannya dipenelitian kami ini nanrinya bisa untuk perbaikan, evaluasi kedepan. Yuni : Siap. Fajri : Dan saya berharap nanti ketika misalnya memang masih ada data-data yang sekiranya menurut kami ada yang kurang, nanti saya meminta kembali kesediaan waktunya untuk bisa wawancara lagi. Yuni : Iya, boleh boleh. Fajri : Boleh ya? Yuni : Ini kan untuk kemajuan kampus kita tercinta, apalagi di seni rupa! Dan saya ikut andil dalam warga seni rupa. Dan saya sangat senang dengan adanya seperti ini. Fajri : Baik, mungkin ada sepatah dua patah yang mau disampaikan mbak Yuni untuk entah menyimpulkan? Entah mungkin saran? Atau hal apapun yang sekiranya bisa memberikan input, baik saya sebagai peneliti ataupun untuk ISI.

Yuni : Ya boleh! Mungkin lebih tepatnya buka sepatah, dua kata patah. Apa sih patah-patah itu? Fajri : Siap! Yuni : Mungkin untuk tugasnya bisa untuk penilaian dosen atau mahasiswanya sendiri, terus mahasiswanya sendiri bagaimana? Karena kita sering menilai kampus kita sendiri. Kenapa tidak kita nilai mahasiswanya dari sisi dosen ke mahasiswanya itu sendiri bagaimana? Tidak perlu individu! Perangkatan pun bisa seperti itu. Fajri : Baik! Yuni : Jadi kita sebagai mahasiswa dimata dosen seperti apa! Fajri : Oke. Kalau sedikit kesimpulan tetang layanan Akmawa? Kira-kira ada tidak? Yuni : Aku no comment deh! Biar kita sama-sama belajar dari pernyataan aku tadi. Fajri : Berusaha untuk saya simpulkan juga ya? Yuni : Ya, kurang lebih seperti itu. Ya, selamat siang ya mbak yuni? Yuni : Iya selamat siang, terimakasih. Terimakasih mas Fajri.

Related Documents

Transkrip
June 2020 14
Transkrip-resize.pdf
June 2020 16
Transkrip Nilai
May 2020 18
Transkrip 6
June 2020 9

More Documents from "cahPamulang"