Tradisi Nisfu Shaaban

  • Uploaded by: adam
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tradisi Nisfu Shaaban as PDF for free.

More details

  • Words: 922
  • Pages: 4
E

B

A H A N

T

B

A C A A N

A Z K I R A H

AMALAN TRADISI NISHFU SYA'BAN Beberapa hadits yang berkaitan dengan nishfu sya'ban, antara lain : 1. Sesungguhnya Allah Ta'ala bertajalli pada malam nisfu sya'ban kepada hamba-hamba-Nya serta mengabulkan doa mereka, kecuali sebagian ahli maksiat Penjelasan : Hadits di atas dianggap hasan oleh sebagian orang dan DILEMAHKAN oleh sebagian ulama yang lain, sehingga al-Faqih al-Qadhi Abu Bakar bin al-Arabi berkata , " tidak ada satu pun hadits yang shohih mengenai keutamaan malam nishfu sya'ban. 2. Apabila tiba malam Nishfi Sya'ban, hendaklah kamu bangun pada malam harinya (melakukan sholat nishfu sya'ban) dan siang harinya hendaklah kamu berpuasa. Penjelasan : menurut penyelidikan ahli-ahli hadits didapatkan derajat hadits ini yang DHO'IIF. Didalam kitab al-laaly juga diterangkan : seratus rakaat pada malam nishfu sya'ban dengan membaca surat al ikhlash 10 kali dst...yang diriwayatkan oleh add-Dailaamy dllnya, tetapi riwayat ini termasuk MAUDHUU'=PALSU, sedang rawi yang terdapat dalam ketiga sanadnya ada yang MAJHUL, ada pula yang DHO'IIF. Tidak terdapat satu pun riwayat dari Nabi saw dan para sahabat generasi pertama Islam--yang merupakan sebaik-baik generasi-- yang menerangkan bahwa mereka pernah berkumpul di mesjid-mesjid untuk menghidupkan malam tersebut dan membaca doa-doa khusus serta melakukan sholat-sholat khusus.

AMALAN TRADISI NISHFU SYA'BAN__________________________________

Di beberapa negeri Islam, di malam nishfu sya'ban, orang biasanya berkumpul di mesjid-mesjid dan mereka membaca surat yasin bersama kemudian melakukan sholat dua rakaat dengan niat panjang umur, lalu sholat dua raka'at lagi dengan niat agar menjadi kaya dan tidak tergantung pada orang lain. Setelah itu membaca doa yang tidak diriwayatkan dari seorang pun golongan salaf, yakni doa yang panjang, yang bertentangan dengan nash, dan bertetangan maknanya antara yang satu dengan yang lainnya. " Ya Allah, jika Engkau telah mencatat aku di sisi-Mu dalam ummul kitab sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, atau sempit rezekiku, maka hapuskanlah ya ALlah dengan karunia-Mu akan kecelakaanku, keterhalanganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku itu. Dan tetapkanlah aku di sisi-Mu di dalam ummul kitab sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki, dan diberi pertolongan kepada kebaikan seluruhnya, karena sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah benar, di dalam kitab-Mu yang Engkau turunkan dan melalui lisan Nabi-Mu yang Engkau utus . Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya lah terdapat ummul kitab (lauh mahfuz) " Makna kalimat terakhir di dalam doa di atas ( Allah menghapuskan......)ialah bahwa satu hal yang telah ditetapkan dalam lauh mahfuz tidak mungkin dihapus atau ditambah dengan ketetapan baru. Jadi bagaimana mungkin seorang hamba dapat meminta pada Tuhannya agar Dia menghapuskan dan menetapkan sesuatu yang baru di dalam Lauh Mahfuz ? Demikian pula doa-doa yang mereka ucapkan seperti " Jika Engkau telah mentapkan begini dan begitu....maka hapuskanlah ini dan itu, atau perbuatlah begini dan begitu.." hal tersebut menunjukkan keraguan bagi orang yg berdoa, padahal Nabi saw menyuruh kita berdoa kepada Allah dengan mantap dan bersungguh-sungguh, tidak boleh merasa bimbang dan ragu-ragu. Dalam doa tersebut juga terdapat ucapan : " Wahai Tuhanku, dengan tajalli agung pada malam nishfu sya'ban yang mulia, yang pada malam itu segala urusan dijelaskan dan ditetapkan, hendaklah Engkaau hilangkan bala bencana dari kami, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui...". Ungkapan di atas juga merupakan satu kesalahan, karena yang dimaksudkan malam dijelaskannya segala urusan yang penuh hikmah (ttg hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk, dsb ) itu ialah malam diturunkannya al qur'an,malam al-qadar, yaitu pada bulan romadhon menurut al-qur'an : Allah berfirman : " Haa miim. Demi kitab (al-qur'an) yaang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah " ( Ad dukhan 1-4 )

AMALAN TRADISI NISHFU SYA'BAN__________________________________

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa malam yang dimaksud dalam doa nishfu sya'ban tak lain adalah malam al-qadar pada malam romadhon, sebagaimana keputusan ijma' ulama. Sedangkan riwayat Qatadah yang menyebutkan bahwa malam nishfu sya'ban adalah malam dimana dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah adalah riwayat DHO'IIF dan MUDHTHORIB (tidak meyakinkan). Ibnu Katsir menilai DHO'IIF hadits yang menerangkan bahwa pada malam nishfu sya'ban telah ditetapkan ajal manusia dari bulan sya'ban satu ke bulan sya'ban lainnya. Hal itu bertentangan dengan al-qur'an dan hadits yang shohih. Perihal berkumpulnya orang-orang pada malam nishfu sya'ban seperti yang sering kita dengar dan kita lihat dewasa ini merupakan satu hal BID'AH, karena tak ada hujjah yang shohih mengenai hal tersebut. Kita harus mengikuti jalan kebenaran yang ditempuh orang-orang salaf, dan meninggalkan jauh-jauh jalan keburukan (bid'ah) yang diciptakan oleh orang-orang khalaf (belakangan).Sebab semua yang diada-adakan(dalam ibadah) adalah bid'ah, semua bid'ah adalah sesat, dan semua kesesatan tempatnya di neraka. Dibawah ini saya kutipkan pendapat beberapa imam tentang nishfu sya'ban tersebut : 1. Imam al-Fataany berpendapat bahwa tentang sholat nishfu sya'ban tidak ada satu pun berita ataupun riwayat,melainkan riwayat yang lemah atau palsu. 2. Imam al-Fataany berpendapat bahwa hadits sholat malam nishfu sya'ban adalah palsu. 3. Imam Nawawi berkata : Sholat Rajab dan Sya'ban adalah dua bid'aah yang mungkar lagi buruk. 4. Sebagian besar ulama Hijaz, ahli fiqh madinah dan sahabat imam malik berpendapat bahwa semua hal yang berkaitan dengan nishfu sya'ban adalah bid'ah :baik mengerjakannya secara berjamaah, dan tidak ada satupun riwayat dari Nabi saw, dan tidak juga dari sahabat Nabi saw. Kebenaran datangnya dari Robbmu, karenanya janganlah kamu termasuk golongan yang ragu atas kebenaran tersebut.

AMALAN TRADISI NISHFU SYA'BAN__________________________________

Rujukan : 1. Al Qur'anul Karim 2. Kata berjawab Jilid III : Abdul Qadir Hassan 3. Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid I : DR Yusuf Qardhawi 4. Himpunan Hadits-Hadits Lemah dan Palsu : A Yazid dan Qasim Koho ( Alm )

Related Documents

Tradisi Nisfu Shaaban
May 2020 11
Keistimewaan Shaaban
May 2020 16
Nisfu Sya'aban
June 2020 14
Nisfu Syaaban
June 2020 29
Nisfu Saaban
May 2020 4
Nisfu Syaaban
May 2020 25

More Documents from ""