Toponimi Laut Jawa.docx

  • Uploaded by: Citra Sekar
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Toponimi Laut Jawa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 880
  • Pages: 5
TOPONIMI LAUT JAWA

Disusun Oleh:

CITRA AYU SEKAR KINASIH

03311740000085

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Nama

Laut Jawa

Luas

±310.000 km2

Koordinat

5°05'27.5"S 112°10'13.4"E

Batas

Utara : Pulau Kalimantan Selatan : Pulau Jawa Barat : Pulau Sumatera Barat Laut : Selat Karimata yang menghubungkan dengan Laut China Selatan Timur Laut : Sulawesi

Sejarah Terbentuknya

Topografi

Kedalaman : 10-60 m. Bentuk dasar perairan laut Jawa umumnya landai Laut jawa berumur relatif tetapi apabila diukur dari arah muda, terbentuk pada Zaman pantai Pulau Jawa lebih terjal Es terakhir (sekitar 12.000 dibandingkan dengan bentuk tahun sebelum Masehi) ketika dasar perairan yang diukur dari dua sistem sungai bersatu. arah pantai Kalimantan. Berdasarkan proses terjadinya Demikianpula apabila diukur dari merupakan jenis Laut transgresi arah barat ke timur, maka bentuk yaitu laut yang terbentuk dasar perairan di bagian barat karena kenaikan permukaan air lebih landai di-bandingkan dengan laut atau penurunan daratan bentuk dasar perairan di bagian secara perlahan sehingga luas Timur (Sunier 1917). Dimana dasar laut bertambah. Proses ini perairannya merupakan lanjutan terjadi pada masa glasial. dari dasar Laut Cina Selatan yang Pencairan es di kutub memerupakan daerah paparan benua nyebabkan air laut naik dan yang juga meliputi Pulau menggenang daratan. Laut Kalimantan, Pulau Sumater dan transgresi bersifat dangkal Pulau Jawa dimana di ketiga karena mempunyai kedalaman pulau tersebut banyakter dapat sekitar 70 m. sungai-sungai besar yang semuanya bermuara ke Laut Jawa (Delsman,1939)

Pulau

Di Laut Jawa terdapat beberapa gugusan pulau dan kepulauan: Kepulauan Seribu di utara Kabupaten Tangerang dan secara administratif masuk dalam wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Karimun Jawa yang masuk administrasi Jawa Tengah, Pulau Bawean dan pulaupulau kecil di sekitarnya, Kepulauan Masalembo, dan Pulau Kangean beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya yang berada di bawah administrasi Provinsi Jawa Timur.

Sumber Daya

Ada 3.000 lebih spesies kehidupan laut di daerah ini. Laut Jawa, khususnya di bagian barat memiliki cadangan minya k bumi dan gas alam yang dapat dieksploitasi.

Suhu Permukaan

Penguapan, Curah Hujan, Pertukaran Enersi

Salinitas

Suhu permukaan lautan di daerah tropis umumnya selalu tinggi dengan variasi tahunan yang relatif kecil seperti di Laut Jawa. Karena kedalaman Laut Jawa relatif rendah, maka perbedaan antara suhu permukaan dan dasar perairan tidak terlalu besar. Suhu permukaan rata-rata Laut Jawa pada waktu angin musim kurang dari 27.5°C dan pada musim peralihan 29C (Dels-man, 1939).

Laut Jawa mengalami musim kering ketika terjadi angin musim Timur yaitu pada bulan Juni sampai September, dimana penguapan lebih besar dari curah hujan disertai angin kencang dan nilai kelembaban yang rendah yang disebabkan oleh karena nilai penguapan mencapai 150 mm/bulan. Pada bulan-bulan ini enersi yang timbul untuk penguapan melebihi radiasi matahari dan akibatnya suhu permukaan tendensi turun. Pada waktu musim Barat di bulan Desember sampai Pebruari dimana angin bertiup kencang dan mengangkut massa air serta hujan yang lebat, maka penguapan tidak dapat diperkirakan (Hutabarat dan Evans, 2001). Dengan demikian suhu permukaan Laut Jawa menunjukkan adanya variasi enam bulanadimana mencapai maksimum pada musim peralihan di bulan Mei dan Oktober, ketika kecepatan angin sangat rendah dan suhu permukaan turun drastis waktu timbul angin musim dimana kecepatan angin mencapai puncaknya.

Salinitas permukaan Laut Jawa termasuk sangat besar berkisar antara 30.0 ppt sampai 34.3 ppt di bagian Timur dan 30.6 ppt sampai 32.6 ppt di bagian Barat, sehingga rata-rata setiap tahun berkisar antara 2.0 ppt dan 4.3 ppt. Hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya sungai baik kecil maupun besar yang terdapat di Kalimantan, Sumatera Selatan dan Jawa yang bermuara di Laut Jawa, disamping pengaruh pola arus yang disebabkan oleh angin musim

Pasang Surut

Sosial Budaya

Ekonomi

Penduduk di sekitar Pola pasang-surut di laut jawa bermata Laut Jawa sa-ngat pencarian yang dipengaruhi oleh pola berhubungan dengan pasang-surut yang perikanan. Selain itu berasal dari perairan ekonomi di laut jawa Mayoritas yang ada di sekitarnya. bersektor pada penduduk Dimana pola pasangnya pariwisata dan dipesisir pantai ada-lah campuran yaitu eksplorasi. Daerah utara Jawa adalah tipe pasang diurnal yang sekitar Laut Jawa bersuku jawa merupakan rambatan merupakan daerah serta madura dan pola pasang yang tujuan pariwisata beragama muslim. berasal dari Lautan populer. Salah satunya Bahasa yang Pasifik yang sampai di yaitu Karimun Jawa digunakan yaitu Laut Jawa melewati yang merupakan bahasa Indonesia, Selat Makassardan tipe taman nasional yang Jawa dan Madura, pasang semi-diurnal terdiri dari dua puluh yang merupakan tujuh pulau. rambatan pasang yang Eksplorasi cadangan berasal dari Lautan minyak bumi dan gas Hindia alam terjadi dibagian barat Laut Jawa.

Permasalahan

Potensi

Pencemaran minyak di pantai merupakan suatu problem mengkwatirkan dan mempengaruhi pariwisata seperti yang terjadi di Kepulauan Seribu. Disamping itu pantai juga dapat dipengaruhi oleh banyaknya buangan sampah mengandung bahan racun dan dapat mempengaruhi penyebaran organisme dan menurunkan produktivitas perairan dan pertumbuhan pohon bakau di pantai. Sementara ini sudah terbukti bahwa pengembangan pantai seperti reklamasi dan kerusakan pohon bakau dapat mempengaruhi kelimpahan di lautan. Hampir seluruh hutan bakau di pantai Utara Jawa saat ini telah berubah menjadi area pertambakan atau perumahan penduduk.

Kekayaan laut Indonesia begitu melimpah, tetapi Indonesia belum mampu mengelolanya dengan baik. Kekayaan tersebut tidak hanya dalam bentuk ikan dan bahan tambang, tetapi juga keindahan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang hidup di sana. Pantai yang indah dengan pasir putihnya banyak ditemukan di Indonesia. Semua potensi itu dapat berpengaruh terhadap banyak sektor utama nya sektor ekonomi jika potensi tersebut dikembangkan secara maksimal dan mampu dijaga dan dilestarikan.

Foto

Related Documents


More Documents from "Scuba Diver"

Feb-2019.rtf
May 2020 24
Nasehat Ustadz Yazid.pdf
April 2020 20
Presentasi Sekretaris
June 2020 25
Asf.docx
November 2019 42