Tinjauan Psikologi Tentang Belajar a. masalah intelegensi dalam belajar b. maslah bakat dalam belajar NAMA KELOMPOK 8 NAMA NIM MARSIA KORNELIA : 211610049 MUHAMAD SURKAB : 211610052 SIPRIYANTI : 311300183
Pengertian belajar Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar : 1. Perubahan terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6. Perubahan mencakup semua tingkah laku
Pengertian Bakat Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus, yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam matematika, yang lain lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah, dan sebagainya. Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Jenis-jenis Bakat
Menurut Rahayu ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya: Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat khusus terbagi lagi menjadi beberapa macam yaitu, Verbal, Numerikal, bahasa, kecepatan, Relasi Ruang (spasial), Mekanik, Abstrak, Skolastik.
Berdasarkan Cara Berfungsinya, Bakat Dibedakan Menjadi Dua Jenis
1.Bakat yang berhubungan dengan kemampuan atau kemahiran di bidang pekerjaan tertentu. 2.Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk mewujudkan kemampuan tertentu.
Bakat digolongkan menurut fungsi dan aspek-aspek yaitu: 1. Bakat psikofisik 2. Bakat kejiwaan yang bersifat umum 3. Bakat kejiwaan yang khas dan majemuk 4. Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan
Faktor-faktor yang Mempengarui Perkembangan Bakat
Factor internal Factor eksternal
Usaha Guru Untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat
sejak usia dini bantu anak dalam meyakini kelebihan dirinya. Kembangkan konsep Perkaya anak di berbagai bidang. Usahakan meningkatkan minat anak Tingkatkan motivasi anak Berikan stimulasi pada anak Berikan penghargaan Sediakan fasilitas
Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli a. V. A. C Henmon mengatakan bahwa terdiri dari 2 faktor, yaitu kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh. b. Baldwin (1901) mendefinisikan intelegensi sebagai daya atau kemampuan untuk memahami. c. Walters dan Gardber (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuankemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah, atau pokok sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
Pengertian Intelegensi secara Etimologi
Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati.
Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
konsep intelligensi dipaparkan oleh para ahli menyatakan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (intern) maupun dari luar diri siswa (ekstern). Internal
Fisik Psikologis
Eksternal
Fisik Sosial
Panca indera, kondisi fisik umum Minat, motivasi, kepribadian Kemampuan kognitif : bakat, IQ Kondisi tempat belajar, fasilitas, lingkungan Dukungan Sosial, budaya
Wechsler memperkenalkan klasifikasi inteligensi (IQ) manusia dalam rentang 0 sampai 200 Diatas 140
Genius
130 – 140
Sangat Superior (Gifted)
120 – 130
Superior (Rapid Learniing)
110 – 120
Cerdas ( diatas rata-rata)
90 – 110
Normal (Average)
80 – 90
Dull Normal (kurang Cerdas)
70 – 80
Borderline (Slow Learning)
50 – 70
Debil (Educable)
25 – 50
Imbisil (Trainable)
Di bawah 25
Idiot (Dependent)
Wechsler mengembangkan tes inteligensi individual seperti: 1. Wechsler Bellevue Intelligence Scale (WIBS) 2. Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) 3. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) 4. Wechsler Preschool And Primary Scale Of Intelligence (WPPSI) • Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwan adalah: Usia Mental Anak x 100 = IQ Usia Sesungguhnya
Konsep Multiple Intelligences (Kemajemukan Intelegensi) Gardner menekankan dalam jenis inteligensinya bahwa inteligensi hanya merupakan konstrak ilmiah yang secara potensial berguna. Multiple intelligences menurut Gardner, meliputi: Kecerdasan Spasial Kecerdasan Bahasa Kecerdasan Logis Matematis Kecerdasan Jasmani Kinestetik Kecerdasan Musikal Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan Intrapersonal