Tgs B'gressy Krim (repaired).docx

  • Uploaded by: Nuriana Syafitri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tgs B'gressy Krim (repaired).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,642
  • Pages: 9
LEMBARAN KERJA MAHASISWA MATA KULIAH FARMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI YAYASAN UNIV. RIAU SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU Dosen : Dr. Gressy Novita, M.Farm, Apt Pokok Bahasan: Topik 1 : Protokol uji stabilitas Subtopik: krim

Kelas / Kelompok Anggota kelompok

Pertemuan ke Hari/Tanggal

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS A/C 1. Arini Afifah 2. Azura Zaskia 3. Elda Hamida 4. Halinda Alizar 5. Muthui`Ah 6. Nuriana Syafitri 7. Reni Rahmadanita 8. Rofniza 9. Sri Lestari 10. Srie Riyanti Astuti 11. Syafri Rahman 12. Sulfa Anggraini 13. Yulia Indri Yani 14. Wahyu Utami 1

A. KASUS Suatu industri farmasi sedang mengembangkan produk krin obat generic dengan zat aktif ketokonazol. Saat ini sedang dilakukan tahap uji stabilitis. Sebagai apoteker di bagian R&D di industri tersebut, saudara diperintahkan untuk melakukan kajian uji stabilitas. Instruksi: a. Jelaskan apa yang saudara lakukan dalam uji stabilitas tersebut sesuai dengan protokol uji stabilitas!

B. KEY WORDS 1. Industri farmasi menurut PERMENKES RI no 1799/MENKES/PER/XII/2010. Adalah badan usaha yang memiliki izin dari mentri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. 2. Krim menurut FI IV adalah bentuk sediaan setengah padat, megandung 1 atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. 3. Obat generic adalah obat yang telah habis masa patennya dan kemudian dapat diproduksi oleh industry yang berbeda dari perusahaan innovator 4. Ketokonazol merupakan antifungi yang memiliki kelarutan praktis tidak larut dalam air, dapat larut dalam alkohol, larut dalam diklorometan dan larut dalam metil alkohol. Tidak stabil pada cahaya, penyimpanan dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya. 5. Uji stabilitas adalah untuk menyediakan bukti mengenai kualitas zat akttif obat atau produk obat bervariasi dari waktu ke waktu di bawah pengaruh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan cahaya, serta untuk menetapkan masa pengujian ulang untuk zat obat atau masa simpan untuk produk obat dan kondisi penyimpanan yang disarankan. 6. R&D bahagian dari organisasi industri untuk penelitian dan pengembangan suatu produk. C. Rumusan masalah 

Pokok permasalahan dari kasus: Langkah yang dilakukan dalam melakukan uji stabilitas krim ketakonazol sesuai dengan uji protokol Protokol Uji Stabilitas



KRIM KETOKONAZOL 2% dikemas dalam tube 10 gram

1. Tujuan Untuk mengevaluasi produk stabilitas berskala dari Sisi Penelitian dan Pengembangan ke Manufacturing. 2. Desain uji Produk ini dikemas dalam tube alumunium dan akan disimpan sesuai dengan kondisi penyimpanan yang disebutkan dalam instruksi manufaktur.

2.1 Rencana pengujian 2.1.1 Kondisi Penyimpanan dan interval sampling Krim Ketokonazol diisi dan disegel di tube alumunium, 10 gram yang dikemas dalam karton box lipat dan disimpan pada kondisi penyimpanan berikut: Contoh: Kondisi Penyimpanan Interval Samping Jangka panjang 25oC±2 oC /65% RH 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24, 32, 48, 60 bulan Diperpendek 40 oC±2 oC /75% RH 0, 1, 3, 6 bulan 2.2.1

Tes dan Kriteria Test

QC Dept bertanggung jawab untuk menyimpan dan menguji sampel sesuai dengan kondisi penyimpanan dan metode pengujian yang valid. Sampel diambil dari tempat penyimpanan sebelum tanggal pengujian yang direncanakan, dan disimpan pada suhu

5 oC sampai waktu untuk dianalisis. Analisis harus

disimpulkan selambat-lambatnya 4 minggu setelah sampel keluar dari penyimpanan. Prosedur pengujian adalah: No XXXX. dan parameter yang akan diuji adalah sebagai berikut: a.

Uji Sifat Fisik     

b.

Pemeriksaan organoleptis Uji viskositas Uji daya lekat Uji daya sebar Uji pH

Uji Sifat Kimia  Uji Cemaran mikroba - Konten: Ketokonazol

- Isi Laporan : 1. Tanggung Jawab Penanggung Jawab

Bagian/ Departemen R&D R&D

Responsibilitas Uji Fisiko-Kimia Uji Mikrobiologi

2. Ikhtisar Laporan ini menyajikan data stabilitas krim ketokonazol 2% disimpan hingga 60 bulan dalam kemasan primer yang digunakan untuk pemasaran. Apa saja yang berhubungan dengan penyimpanan perubahan yang terjadi dalam produk jadi dipantau dengan cara uji kontrol stabilitas yang ditentukan. Desain uji berdasarkan profil stabilitas zat ketokonazol pada persyaratan tertentu dari bentuk sediaan. Shelf life: Produk ini memiliki shelf-life lima tahun Penyimpanan: Produk jadi diberi label penyimpanan “Disimpan pada suhu dibawah 30oC”. 3. Tujuan Tujuan dari penelitian ini pada krim ketokonazol 2% adalah menilai profil stabilitas untuk penyimpanan di bawah jangka panjang dan kondisi dipercepat. 4. Uji Bahan 4.1. Bahan Awal Bahan #1 Ketokonazol Propilenglikol Cetil alkohol Steril alkohol IPM Sorbitan monostearat Polisorbat 60 Polisorbat 80 Disodium EDTA Aquadestilata

001 004 007 010 013 016 019 022 025 028

4.2. Produk Obat Dosis No. Batch

2%/ 10 gram 2%/ 10 gram 2%/ 10 gram

001 002 003

No. Batch Produk #2 #3 002 003 005 006 008 009 011 012 014 015 017 018 020 023 026 029

Source

021 024 027 030

Pembuatan Tanggal Tempat

Skala

Produksi Produksi Produksi

Ukuran Batch (Unit)

5. Komposisi 1 tube ketokonazol mengandung: Komposisi Ketokonazol Propilenglikol Cetil alkohol Steri alkohol IPM Sorbitan monostearat Polisorbat 60 Polisorbat 80 Disodium EDTA Aquadestilata Total

Berat (%b/w) 2 10 5 2 2 2 2 2 0,01 72,99 100

Source (API produsen)

6. Kemasan Uji stabilitas pada batch yang tercantum di atas dilakukan pengemasan. Produk ini dikemas dalam tube alumunium. 7. Kondisi Penyimpanan dan pengujian bahan (Jadwal) Berbagai sampel produk obat kemasan telah atau akan diuji sesuai dengan jadwal sebagai berikut: Kondisi Penyimpanan 25oC ±2oC/65% RH ± 5% RH 40oC±2oC/75% RH ± 5% RH

0 1 X -

3 X

6 X

9 X

X

X

X

-

X

Bulan 12 18 X X -

-

24 X

32 X

48 X

60 X

-

-

-

-

8. Prosedur Analisis Uji stabilitas ketokonazol dilakukan dengan mengacu pada control test dari USP. Dalam pengujian stabilitas, hal yang menjadi focus utama yaitu pengujian stabilitas yang relavan terhadap hal sebagai berikut: Jenis Pengujian Kontrol Uji No. Spesifikasi Kontaminasi mikroba Farmakope Jumlah total ≤102 CFU E. coli tidak ada Kandungan Farmakope 98,0 - 102,0% 9. Standar Acuan Standar yang digunakan yaitu standar ketokonazol dengan kandungan 98-102% yang disebutkan dalam Farmakope.

10. Stabilitas fisik Stabilitas fisik ketokonazol terbukti tidak berubah setelah penyimpanan hingga 60 bulan pada suhu 25oC/65% RH dan setelah 6 bulan dalam kondisi dipercepat pada suhu 40oC/75% RH. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan tidak adanya perubahan secara signifikan. a. Stabilitas di bawah kondisi penyimpanan jangka panjang Penyimpanan hingga 60 bulan pada suhu 25oC/65% RH tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap stabilitas kimia dari produk obat. Berkenaan dengan pengujian “pengotor organik” hanya sedikit yang diamati. Kandungan ketokonazol tidak berubah secara signifikan setelah penyimpanan dalam kondisi jangka panjang dibandingkan dengan pengujian awal dari bacth. b. Stabilitas di bawah kondisi penyimpanan dipercepat Penyimpanan dalam kondisi dipercepat selama 6 bulan tidak menunjukkan pengaruh pada stabilitas kimia. Kandungan ketokonazol tidak berubah secara signifikan dibandingkan dengan nilai awal dari batch.

Permasalahan yang terjadi pada krim pada saat proses uji stabilitas a.

Flokulasi

Flokulasi merupakan penggabungan globul-globul yang dipengaruhi oleh muatan pada permukaan globul yang teremulsi. Ketidakstabilan seperti ini dapat diperbaiki dengan pengocokan karena masih terdapatnya film antar permukaan globul. Meskipun dapat diperbaiki, terjadinya flokulasi dapat menyebabkan peningkatan terjadinya creaming. b. Creaming Creaming adalah terjadinya lapisan-lapisan dengan konsentrasi yang berbeda-beda pada emulsi. Karena dipengaruhi gaya gravitasi, partikel yang memiliki kerapatan lebih rendah akan naik ke permukaan dan sebaliknya. Pada krim tipe minyak dalam air, fase dalamnya merupakan minyak yang memiliki keraptan partikel yang lebih rendah dibandingkan fase luarnya yang berupa air. Terjadinya creaming dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu viskositas medium, diameter globul, dan perbedaan kerapatan partikel antara fase dispersi dan pendispersi. Krim yang mengalami creaming dapat didispersikan kembali dengan mudah, dan dapat membentuk suatu campuran yang homogen dengan pengocokan, karena globul minyak masih dikelilingi

oleh suatu lapisan pelindung dari emulgator. Akan tetapi terjadinya creaming harus tetap dihindari karena dapat meningkatkan potensi terjadinya cracking. c.

Cracking

Cracking merupakan pemisahan fase dispersi dan fase terdispersi dari suatu emulsi yang berhubungan dengan terjadinya coalescence. Coalescence sendiri merupakan penggabungan antar fase terdispersi atau globul disebabkan oleh rusaknya lapisan pelindung emulgator. Hal ini menyebabkan sulit untuk didispersikan kembali dengan pengocokan, bahkan jika jumlah terjadinya coalescence melebihi batas tertentu maka pendispersian kembali tidak dapat dilakukan. Cracking dapat terjadi dikarenakan oleh creaming, temperatur ekstrim, adanya mikroorganisme, penambahan emulgator yang berlawanan, dan penguraian atau pengendapan emulgator. d. Inversi Fenomena terjadi saat fase dalam menjadi fase luar atau sebaliknya. Pada krim minyak dalam air, fase inversi menyebabkan krim berubah menjadi fase sebaliknya yaitu air dalam minyak. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan temperatur, penambahan elektrolit, perubahan rasio volume fase dispersi atau terdispersi, dan dengan mengubah emulgator.

D. PETA KONSEP/MIND MAP Uji Stabilitas Krim Ketokonazol 2% Formulasi Komposisi Ketokonazol Propilenglikol Cetil alkohol Steri alkohol IPM Sorbitan monostearat Polisorbat 60 Polisorbat 80 Disodium EDTA Aquadestilata

Berat (%b/w) 2 10 5 2 2 2 2 2 0,01 ad 100

Sediaan tube alumunium 10 gram

a.

Uji Sifat Fisik  Pemeriksaan organoleptis  Uji viskositas  Uji daya lekat  Uji daya sebar  Uji pH

b.

Uji Sifat Kimia  Uji Cemaran mikroba

Di produksi oleh bagian R&D

Uji stabilitas dilakukan oleh QC

Kondisi Penyimpanan Jangka lama 25oC ±2oC/65% RH ± 5% RH Di percepat 40oC±2oC/75% RH ± 5% RH

0 X

1 -

3 X

6 X

9 X

X

X

X

X

-

Bulan 12 18 X X

-

-

24 X

32 X

48 X

60 X

-

-

-

-

Climatic Chamber Test

Permasalahan yang terjadi pada krim pada saat proses uji stabilitas.

E. RESUME Penyimpanan dalam kondisi jangka panjang tidak menyebabkan perubahan signifikan dari hasil uji ketokonazol. Perubahan signifikan dalam stabilitas fisik dan kimia tidak diamati. Karena data jangka panjang dan data dipercepat menunjukkan sedikit atau tidak ada perubahan dari waktu ke waktu dan sedikit variabilitas, analisis statistik dianggap tidak perlu.  Shelf-life: berdasarkan data yang diperoleh, shelf life produk obat ditetapkan selama 5 tahun.  Cara penyimpanan: produk dapat diberi label dengan “simpan pada suhu di bawah 30oC. F. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. ( Edisi IV ). Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta Ansel, H.C. 1998. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. ( Edisi 4 ). Penerjemah: F. Ibrahim. Jakarta: UI-Press Shivanand, P., Devmurari, V., Manish, G., and Pandey, D. 2009. Formulation, Optimization An In-Vitro Evaluation of Ketoconazole Cream. Der Pharmacia Lettre. 1(2) : 18-24

Related Documents

Tgs
May 2020 26
Tgs
June 2020 20
Tgs
May 2020 22
Tgs
May 2020 25
Tgs!
October 2019 40

More Documents from "ADM001"