Teori Akuntansi 26.02.19.docx

  • Uploaded by: Vina Rahmasari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teori Akuntansi 26.02.19.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,106
  • Pages: 20
MAKALAH TEORI AKUNTANSI PROGAM STUDI : AKUNTANSI (SORE)

Disusun oleh : 1. Pinky Septia Arafah Hilda 2. Nurussyamsiyah

(16.01.6807) (16.01.6789)

3. Ida Fitria Rahmawati

(16.01.6931)

4. Ana Wahyuningsih

(16.01.6903)

5. Evita Nabila Haris

(16.01.6915)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI URIP SUMOHARJO SURABAYA TH

2018-2019

1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan makalah audit laporan keuangan historis dan laporan auditor independen ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh bapak dosen. Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini. Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 21 September 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………… Daftar Isi………………………………………………………………….. Latar Belakang………………………………………………………….... Rumusan Masalah………………………………………………………... Tujuan……………………………………………………………………... Kesimpulan………………………………………………………………... Daftar Pustaka…………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan

sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik.

3

Definisi lain teori akuntansi merupakan suatu susunan konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secure sistematis gambaran fenomena akuntansi serta menjelaskan hubungan antarvariabel dalam struktur akuntansi dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang muncul.

B.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksut dengan Teori Akuntansi ?

C.

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami Teori Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI

A.

TEORI AKUNTANSI

Pengertian teori akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis 4

mengenai prinsip serta metodologi yang membedakannya dengan praktek.

Teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif dimana didalamnya termasuk postulat serta teori yang saling berkaitan.

Juga dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan konsep yang menyajikan dengan sistematis mengenai gambaran terhadap fenomena fenomena akuntansi dan menjelaskan hubungan diantara vairabel yang ada pada struktur akuntansi yang nantinya bisa dengan jelas menerangkan serta meramalkan fenomena fenomena yang akan mungkin terjadi. Sebagian besar audit, lebih-lebih dalam audit laporan keuangan, terdapat hubungan yang erat dan banyak melibatkan data akuntansi. Sebagaimana diketahui akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan berkepentingan.

informasi

Pelaporan

keuangan

keuangan

yang

kepada

pihak-pihak

merupakan

tahap

yang tahap

pengkomunikasiandalam akuntansi adalah penyampaian informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan meskipun konsep pelaporan keuangan tidak tebatas hanya pada laporan keuangan. Subyek suatu audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam buku-buku, catatan , dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi auditor terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistemakuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasipenting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkanmeningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut selanjutnya mengkomunikasikan hasil penilaiankritis tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Ahmed Belkaoui, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada kurun waktu. Oleh karena itu, teori akuntansi harus mencakup semua literature

5

akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap, yang mencakup dan memenuhi keinginan dari semua keadaan dan waktu dengan efektif.

Teori akuntansi harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi; menjawab,dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi. Teori akuntansi harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui.

Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan ekonomi,

teknologi,

social

serta

ilmu

pengetahuan

yang

cepat.

Teori akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan

yang

saling

berbeda

antara

satu

dengan

yang

lain

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa: 

Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memenuhi seluruh keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.



Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun kumpulan teori teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan persyaratan yang diinginkan oleh para pengguna laporan keuangan Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan

teori akuntansi, mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain. B.

TEORI AKUNTANSI SEBAGAI SAINS Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip

akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.

6

Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan terjadi ).

1. Aspek Sasaran Teori

Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif ( berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan, atau perbuatan seperi apa adanya sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan normatif ( berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tidak relevan dalam hubungannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.

2. Aspek Tataran Semiotika

Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda – tanda dan simbol – simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata atau ungkapan). Tanda atau simbol bhasa dan tata bahasa membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.

3. Teori Akuntansi Semantik Teori akuntansi semantik ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda – tanda bahasa akuntansi ( elemen statemen keuangan ) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pemdefinisian makna elemen, pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah elemen sebagai salah satu atribut.

7

4. Teori Akuntansi Sintatik

Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah – masalah tentang bagaimana kegiatan – kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen – elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol – simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).

5. Teori Akuntansi Pragmatik Teori ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial.

6. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati ( diebut premis ) ke pernyataan khusus sebagai kesimpulan. Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi

7. Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tersebut.

8

Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan memverifikasikan prinsip akuntansi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

C.

PEMBUAT KEBIJAKAN TEORI AKUNTANSI Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi.

Hubungan antara teori akuntansi dan proses penetapan standar harus dipahami dalam konteksnya yang luas. Kondisi ekonomi memiliki dampak terhadap faktor politik dan teori akuntansi. Demikian juga,faktor politik memiliki dampak terhadap teori akuntansi. Lingkungan akuntansi keuangan mempengaruhi proses penetapan kebijakan,yang pada akhirnya juga akan turut menentukan proses pelaporan keuangan. FASB dan SEC menjalankan fungsinya sebagai badan pembuat kebijakan dalam bidang akuntansi keuangan sekaligus penetapan standar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan kebijakan akuntansi :

1. Kondisi Ekonomi

Tingkat inflasi yang tinggi,terjadi pada tahun 1970 an dimana FASB mengharuskan pada perlunya pengungkapan atas informasi mengenai perubahan harga adalah salah satu contoh klasik dari kondisi ekonomi yang berimplikasi pada pembuatan kebijakan.

2. Faktor Politik

Adapun yang dimaksud dengan faktor politik adalah pihak-pihak yang merupakan subjek dimana ketentuan dan berbagai regulasi dihasilkan.

3. Teori Akuntansi

9

Teori akuntansi dikembangkan dan disaring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset utama berasal dari akuntan pendidik,kantor akuntan publik,dan sektor industri swasta.

Standar dan pernyataan atau ketetapan lainnya yang dihasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan akan diintegrasikan dan diterapkan dalam praktek pada tingkat organisasi.

Kemudian sebelum laporan keuangan dihasilkan, auditor akan menjelaskan fungsinya sebagai fungsi pengendalian yaitu memastikan adanya kecocokan antara praktik akuntansi dengan berbagai ketentuan akuntansi yang ada. Setelah itu,barulah laporan keuangan yang telah diaudit ini akan diterbitkan dan disajikan kepada para pemakai (user).

Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki

dan merumuskan

teori

akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena ekonomi social yang dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari susunan teori akuntansi Negara lain.

Hadibroto (Media Akuntansi 1988) menekankan pentingnya teori akuntansi. Menurut beliau ada sinyalemen yang berkembang yang menganggap bahwa seolah teori akuntansi tidak dibutuhkan. Alas an yang mendasari pemikiran ini adalah baha akuntansi bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu yang menjelaskan semua gejala-gejala akuntansi di dalam praktiknya. Akuntansi bersifat teknis dan procedural. Pandangan ini keliru, teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab, dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

10

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:

a. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai

b. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

D.

FUNGSI TEORI AKUNTANSI

Vernon Kam [1986] menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai berikut ini: 1. Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam menyusun standartnya 2. Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi dalam hal tidak terdapat standar resmi 3. Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan sebuah laporan keuangan 4. Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan 5. Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan kehandalannya

Sedangkan Hendriksen [1982] menyatakan tentang fungsi teori akuntansi sebagai berikut: 1. Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai prosedur serta praktek akuntansi 2. Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

11

E.

SIFAT TEORI AKUNTANSI

Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :

a. Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka umum.

b. Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi.

c. Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.

d. Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab

dan

menjelaskan

semua

fenomena

yang

melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

e. Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode LIFO daripada FIFO dalam menilai persediaannya.

f. Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui.

g. Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi.

F.

PERIODISASI TEORI AKUNTANSI

Menurut Godfrey dkk (1992) periodisasi teori akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut:

12



Pre-theory period (1492-1800)

Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saransaran atau pertanyaan-pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis. 

General scientific period (1800-1955)

Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini. 

Normative period (1956-1970) Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-

norma” atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada ”APA” yang terjadi dalamperiode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”. Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya ”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era ini adalah: An Inquiry into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory. 

Specific Scientific Period (1970-sekarang)

13

Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.

Pendekatan normatif dikritik karena:

1. teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa.

2. teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian.

Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka.

Teori ini akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus plan diberlakukan. Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.

14

Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam. Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada pendekatan normatif yang umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek akuntansi agar lebih bermanfaat bagi praktisi.

G.

METODE PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:

1. Dogmatic Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

1. Self evidence Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.

1. Scientific Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.

Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis hubungan, yaitu :

15

1. Syntactic Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

1. Semantic Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.

1. Pragmatic Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.

H.

PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan informal terbagi atas : a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.

b. Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.

16

1. Pendekatan Teoritis terbagi atas : a. Pendekatan Deduktif

Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.

b. Pendekatan Induktif

Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).

Tahapan yang dilalui adalah:

1. Mengumpulkan semua observasi 2. Menganalisis golongan observasi 3. Penarikan kesimpulan umum 4. Pengujian kesimpulan umum 1. Pendekatan Etika Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan

dalam

perumusan

teori

akuntansi

adalah

keadilan

dengan

memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

1. Pendekatan Sosial

17

Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.

1. Pendekatan Makro Ekonomi Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.

1. Pendekatan Eklektif Merupakan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi dimana teori akuntansi dirumusan tidak hanya pada satu pendekatan saja, melainkan kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang ada.

Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.

I.

PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA

18

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.

19

DAFTAR PUSTAKA

Hery, S.E., M.Si. 2009.Teori akuntansi.Kencana Prenada Media Group, Jakarta

20

Related Documents


More Documents from "Dwiki Vernanda"