Teknik Pengolahan Air Limbah sebagai salah satu teknologi pengelolaan kualitas air
Oleh : Sugeng Abdullah, SST, MSi (Politeknik Kesehatan Semarang)
Metode Pengolahan Air Limbah • • • •
Pengolahan limbah secara fisik-mekanik Pengolahan limbah secara kimia Penholahan limbah secara biologis Pengolahan lumpur
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) • Prelimanary treatment : Bar rack, Screening, equalization, Grit Chamber, Floatation tank, pra sedimentation) • Primary Treatment : Sedimantation tank. • Secondary treatment : Pengolahan secara biologis (intinya : aeration tank dan secondary sedimentation) • Tertiary treatment : chemical coagulation, activated carbon, osmosis, land irigation.
Pengolahan secara fisik-mekanik Prinsip : memisahkan /menghancurkan / mengurangi jumlah impurities pada limbah cair, tanpa disertai penambahan bahan kimia atau keterlibatan mikroorganisme.
unit pengolah limbah secara fisik-mekanik, al. sbb. : • • • • • • •
bar rack screening filtration macerator grit chamber floatation sedimentation / crarifier
• Dewatering (compactor, evaporating, centrifuge) • electro coagulation • Radiasi • Plasma • Membran RO
Pembersih otomatis
Penampung sampah
Bar screen (jeruji)
BAR RACK / BAR SCREEN
Screen / micro strainner (RSMS)
Screen • Spasi (celah antar jeruji besi(s)) : 20 -40 mm • sudut (Q): 60o • frekwensi (fb)pembersihan (manual) : 2x/hari atau stiap 20-30 menit(bila dengan sistem mekanik/mesin) • Kecepatan aliran (v) : 0,6 (0,3-1,0) m/dt • Jumlah : 2 buah (satu untuk cadangan) • Lebar saluran screen -- dg rumus
Rumus Lebar Saluran Screen (mekanik) B = Q/(V.d) - (b+s)/s dimana : • B= lebar saluran segi empat (m) • Q= debit aliran maksimum (m3/dt) • v= kecepatan aliran (mt/dt) • d= kedalaman air maksimum (m) • s= spasi terali • b= tebal terali (10mm)
Pintu pengatur aliran Flume
Selokan pengumpul pasir
Partikel diskrit GRIT CHAMBER
Grit Chamber • Partikel terendap : diskrit • Kecepatan horisontal (Vh) : 0,3 (0,15 0,30) m/dt • Kecepatan mengendap : 30 mm/dt • Waktu detensi : 20 -60 detik • Pembebanan : 20-60 m3/m2 jam • akumulasi pasir : 0,17 m3/1000m3 air • jumlah Grit chamber : 2 buah
Grit chamber (keperluan praktis): • Panjang = 10 - 20 kali kedalaman air • Lebar pada permukaan air (m) = 5/d, dimana d= kedalaman air (M) CONTOH SOAL : • kedalaman air 60 cm • Panjang =? m Lebar =? m
Pengolahan secara biologi Prinsip : mendegradasi impurities (bahan pencemar) pada limbah cair dengan memanfaatkan peran jasad pengurai (mikroorganisme). • Impurities : berupa zat organik biodegradeable (BOD) • Mikroorganisme : terutama bakteri aerobik, anaerobik, fakultatif.
Unit pengolah limbah secara biologis antara lain : • Intermittent slow sand filter • RBC (rotating biolocal contactor) • Tricling filter (saringan tetes) • Activated sludge (lumpur aktif)
• • • • • •
Stabilization pond Oxidation ditch Aerated lagoon Septick tank Imhof tank Anaerobic digestion (biogas)
Activated sludge (lumpur aktif) Lumpur aktif = flok / gumpalan koloni bakteri PRINSIP KERJA : ZO + O2+ Nutrien --bakteri------> CO2 + H2O + Sel baru • proses degradasi aerobik (sehingga tidak menimbulkan bau) • bakteri perlu nutrien, utamanya N dan P
Lumpur aktif • BOD influen : <4000 mg/lt (s/d 10.000 mg/lt masih bisa, tapi mahal) • waktu detensi : 4-8 jam • umur lumpur : 5 -15 hari • aerator loading : 0,3-0,6 kg/m3 hari • Rasio resirkulasi lumpur : 0,25-0,5 • MLSS, MLVSS, SVI, dll =====> Baca buku wajib, atau Problem&Solusi IPAL
Skema IPAL Lumpur aktif Influen
Bak aerasi
Bak Sedimentasi II Efluen
Udara (O2) dari blower dikembalikan
lumpur
dibuang
Tampak atas
Tampak samping
Bafle Inlet Endapan lumpur
CLARIFIER
Partikel flokulen
Biofilter (BPPT)
RBC (Metcalf & Eddy)
Brush aerator
Clarifier II
Resirkulasi lumpur
dibuang Penyedot lumpur
OXIDATION DITCH
Oxidation Ditch / Parit oksidasi (Surabaya)
Aerated Lagoon (Bantul)
Kolam Stabilisasi (AKL)
Sistem Irigasi (land treatment)
Pengolahan limbah secara kimia Prinsip : mengurangi atau menghilangkan bahan pencemar dengan cara menambahkan bahan kimia untuk menggumpalkan / menetralkan bahan pencemar atau untuk membunuh patogen.
Unit pengolah limbah secara kimia antara lain : • Chemical coagulation (dengan : FeCl3, AlSO4, PAC, superPAC) • Chemical neutralization (dengan : NaOH, HCl, larutan Kapur, dll)
• • • •
Degreasing Defoaming Chlorination Dll
Coagulation & Floculation Mixing (pencampuran koagulan) : • Hydrolic jump, parshal flume, weir. • Bafle (penyekat)--> horisontal / vertikal • Propelar • Pedal Pengadukan : • Cepat --> pencampuran bahan kimia (30, 25 rpm) • Lambat --> pembentukan flok (19, 10 rpm)
Ke Bak Pengendap Area pencampuran (pengadukan cepat)
Tangki koagulan
Area pembentukan flok (pengadukan lambat) Bafle
Bafle coagulation & floculation tank
Koagulan Aduk Cepat
Aduk lambat Ke Bak Pengendap
Bila 4 bak --> rpm 30, 25, 19, 10 masing-masing 5 menit Propelar mixing
Pengaduk bahan kimia
Sedimentation • Partikel terendap : suspensi • Waktu detensi : 1-3 jam, bila diikuti dengan pengolahan kedua, maka cukup 2 jam • Kedalaman (H): 2,5 - 5 m • Panjang (L) : 25 - 60 m • Lebar (B) : 6 - 10 m • Ratio L/B : 1 - 7,5 dan Ratio L/H : 7 - 18 • Slope : 1 - 2% • Weir loading rate : 180 m3/m hari • Area scum : 20% luas bak sedimentasi
Baffle
Plate settler
lubang
Partikel flokulen Endapan lumpur
Penyedot lumpur RECTANGULAR SEDIMENTATION TANK
Pengolahan lumpur Prinsip : mengurangi kadar air dan volume lumpur melalui pengeringan / pemadatan, atau untuk menghancurkan racun melalui pembakaran, atau membunuh patogen melalui dekomposisi / degradasi fisik.
Unit pengolah lumpur antara lain: • Sludge conditioning (pemisahan air) • Sludge thikening (pengentalan lumpur) • Sludge stabilitation (pemecahan bahan organik)
• • • • •
Sludge drying bed Compactor Centrifuge Incenerator Dewatering lainnya
Sludge drying bed • • • •
Panjang : 30 - 60 m Lebar : 5 - 7,5 m Tebal lapisan lumpur : 15 - 25 cm Tebal lapisan pasir : 23 - 30 cm ( dengan ES 0,3-0,75mm dan UC <0,4) • BJ lumpur : 1,03 • Periode pengeringan : 15 - 25 hari • Sludge loading rate : 60-100 kg/m2 hari
Sludge Drying Bed
Ultimate dispossal • Land fill • Sanitary land fill