ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA MATA KULIAH PENULISAN ILMIAH
Disusun oleh : Anggita Monica
(201601004)
Aulia Khairunnisa
(201501080)
Dian Putri Utari
(201601059)
Finsensius
(201601103)
Keshia Louren
(201601078)
Meika Dasa
(201601025)
Selvi Retnoningsih
(201601042)
Siti Fatimathul Isnaini Putri
(201601039)
Supriyanto Dodi
(201601107)
Tuti Adi Suningrat
(201601065)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKes MITRA KELUARGA BEKASI 2018/2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan istilah yang berasal dari kata sehat yang memiliki arti terbebas dari segala gangguan atau penyakit baik dari penyakit fisik maupun psikis (Heri D.J.Maulana, 2009). Kesehatan seringkali dianggap tidak penting bagi
kebanyakan
masyarakat
karena
kebiasaan
mereka
yang
tidak
mencerminkan hidup sehat, apalagi dalam hal makanan. Masyarakat Indonesia pada umumnya terbiasa makan makanan yang tinggi kolesterol sebagian besar menyukai makanan yang berkaitan dengan santan. Dengan makanan tersebut bisa terjadi suatu penyakit seperti diabetes mellitus, dyslipidemia, jantung koroner dan hipertensi dimana dapat menyebabkan stroke atau sering disebut CVD . CVD merupakan defisit neurologis (hilangnya fungsi otak) yang tiba-tiba dan disebabkan oleh penurunan perfusi pada otak. Ada dua tipe utama CVD, yang paling umum adalah CVDNH yang disebabkan oleh penyumbatan bekuan atau pemblokiran pembuluh darah (sekitar 80%) diikuti oleh CVDH yang disebabkan
Commented [A1]: Setelah penulisan kata koroner tambahkan tanda baca koma (,) Commented [A2]: Setelah kata CVD tambahkan tanda baca kurung dan berikan penjelasan tentang singkatan CVD Commented [A3]: Sebelum kata CVD berikan penjelasan, lalu kata CVD diberi tanda baca kurung () Commented [A4]: Tidak terlebih dahulu diberi penjelasan, sebelum penyingkatan.
oleh pendarahan dari pembuluh darah di otak atau di ruang subarachnoid (sekitar 20%) (Michael G Hennerici, 2012). CVD sering berakibat pada kerusakan yang
Commented [A5]: Tidak disertai tanda bacayang benar
luas terhadap kesehatan pasien yang menyebabkan kelemahan, kelumpuhan atau penurunan fungsi kognitif termasuk demensia vascular. CVD adalah penyebab kematian paling umum ketiga di negara-negara industri dan merupakan beban utama dengan dampak klinis, ekonomi dan sosial yang meningkat. CVD biasanya menyerang golongan geriatrik, yaitu penderita sudah lanjut usia dan
Commented [A6]: Penulisan istilah asing seharusnya dituliskan dengan italic Commented [A7]: Sebelum kata dan seharusnya didahului tanda baca koma (,)
angka kematian makin meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun pada rentan usia 55-85 tahun (Nathan M.Bornsteim, 2009). WHO memprediksikan bahwa kematian akibat CVD akan semakin meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 8 juta pada tahun 2030. Di Indonesia, CVD merupakan penyakit nomor 3
Commented [A8]: Seharusnya didahului oleh kata penjelas dari singkatan
yang mematikan setelah jantung dan kanker. Menurut Riskesdas tahun 2013 stroke tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti di DI Yogyakarta (10,3), Bangka Belitug dan DKI Jakarta (9,7%), dan Lampung (5,4%). Berdasarkan survei di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat Ruangan Dahlia, Ruangan Mawar dan Ruangan Cempaka jumlah pasien sebanyak 194 orang namun yang terkena stroke sebanyak 9 orang. Dalam melakukan asuhan keperawatan ada 5 tahapan yang perlu dilakukan yaitu;
pertama
melakukan
pengkajian
dengan
mengumpulkan,
mengelompokkan, memvalidasi dan mencatat data tentang respon klien terhadap status kesehatannya, data yang didapat bisa bersumber dari pasien secara langsung, melalui keluarga, ataupun hasil laboratorium. Kedua menentukan diagnose berdasarkan masalah kesehatan klien yang aktual ataupun resiko, didapat dari data hasil pengkajian yang sudah dilakukan. Ketiga menentukan perencanaan terhadap klien yang diambil berdasarkan kebutuhan yang paling mengancam nyawa. Keempat melakukan tindakan/implementasi keperwatan kepada klien berdasarkan perencanaan yang sudah disusun. Kelima melakukan evaluasi terhadap implementasi yang sudah dilakukan apakah perlu dilanjutkan atau dihentikan sesuai dengan kondisi klien. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penyusun akan melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit CVDNH.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana cara penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien CVDNH.
C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan CVDNH. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien CVDNH.
Commented [A9]: Setelah kata yaitu seharusnya ditambahkan tanda baca titik dua (: )
b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa pada pasien CVDNH. c. Mahasiswa mampu menentukan perencanaan perawatan pada pasien CVDNH. d. Mahasiswa mampu mengimplementasikan perencanaan keperawatan pada pasien CVDNH. e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan pada pasien CVDNH.
D. Sistematika Penulisan Berdasarkan makalah yang telah dibuat oleh penyusun maka penyusun akan menguraikan sistematika dari makalah ini yaitu: Bab I Pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Teori, bab ini menjelaskan tentang konsep penyakit secara umum, etiologi, manifestasi, komplikasi dan asuhan keperawatan secara teori berdasarkan kutipan dari buku yang berkaitan dengan penyusunan makalah tentang asuhan keperawatan pada pasien CVDNH. Bab III Tinjauan Kasus, bab ini menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada pasien CVDNH sesuai dengan pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi, evaluasi yang telah dilakukan terhadap pasien CVDNH. Bab IV Pembahasan, bab ini menjelaskan tentang perbandingan antara tinjauan berdasarkan teori dengan tinjauan berdasarkan kasus sesuai di lapangan. Bab V Penutup, bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan terhadap pembahsan makalah asuhan keperawatan pada pasien CVDNH.
Commented [A10]: Pada penulisan bab dan pendahuluan tidak menggunakan huruf kapital