Si Merah Pembawa Bahagia Sirih merah kini sedang jadi primadona. Daunnya terlihat eksotis dengan warna merah yang mencuri perhatian. Selain indah untuk hiasan, tanaman ini diyakini membawa kebahagiaan, dan bisa menyembuhkan aneka penyakit. Ternyata, tanaman sirih sangat banyak macamnya. Tak hanya yang berdaun hijau, tetapi juga yang hitam, merah, kuning, bahkan perak. Sekarang, sirih merah (Piper crocatum)-lah yang sedang diburu orang. Seperti halnya sirih hijau, tanaman sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman sirih merah, batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukan daun mengilap dan tidak merata. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah bila daunnya disobek maka akan berlendir. Seperti sirih hijau, rasa sirih merah pun rasanya pahit getir. Namun aromanya lebih wangi dibandingkan sirih hijau. Selain bersifat antiseptik seperti sirih hijau, sirih merah juga bisa dipakai mengobati diabetes, kanker, peradangan, hipertensi, hepatitis, dan ambeien. Jika dibuat teh herbal bisa mengobati asam urat, darah tinggi, kencing manis, maag, atau kelelahan. "Saya sudah membuktikan sendiri," tutur Bambang Sudewa dari Klinik Herbal Center (KHC), Yogyakarta, yang sembuh dari diabetes karena rajin mengunyah sirih merah dan kini memproduksinya menjadi teh herbal. TEMPAT TEDUH Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. "Hanya butuh 60 - 75 persen cahaya matahari, " tegas pria yang biasa dipanggil Dewo. Dengan tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terlalu banyak kena air akar dan batangnya akan membusuk. Hal ini diamini oleh Akhief Nastain dari PJ Sekar Kedathon perwakilan Bekasi. "Jika kebanyakan air, tanaman akan mati. Kena panas terus pun akan mati juga. Artinya, jika di pot tidak boleh langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net) sehingga tak langsung kena hujan." Budidaya sirih merah bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui stek, cangkok, dan memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar atau berkembang pesat. Musuh utama sirih merah adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat, hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut
harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air kali. "Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman," tandas Akhief. Noverita K. Waldan, Rini Sulistyati PEMBAWA BAHAGIA 1. Jika dalam sebuah daun guratannya berbentuk hati dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Tapi tak mudah menemukan guratan seperti itu. 2. Sirih merah juga bisa dipakai untuk menghaluskan kulit. 3. Pemilihan daun sangat penting. Biasanya di usia sebulan daunnya sudah cukup lebar, bersih, mengkilap, umurnya sedang sehingga kadar zat aktifnya tinggi. Jika dipegang daunnya tebal dan kaku. 4. Perbanyakan sirih merah biasanya dilakukan dengan pencangkokan. Media tanamnya berupa tanah, pasir, dan kompos. Nove STEK PALING GAMPANG Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih merah, cobalah dengan cara stek. Cara ini adalah yang paling mudah bagi pemula. Caranya: 1.Sediakan media tanam stek berupa pasir, tanah dan kompos. Perbandingannya 1:1:1. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi. 2.Pilih batang sirih merah yang sudah tua. 3.Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun. 4.Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat. 5.Masukkan setek ke dalam media tanam yang sudah disediakan. 6.Letakkan setek yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60 persen saja. Rini
Deskripsi : Sirih merah adalah jenis sirih-sirihan yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah sejak lama dikenal di lingkungan terbatas Kraton guna dijadikan bahan obat ampuh untuk raja-raja dan keluarganya serta para anggota kraton lainnya. Berbagai penyakit kronis banyak disembuhkan dengan pengobatan sirih merah ini, insya Allah. Sirih merah kini hadir tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga tanaman obat tradisional penderita kencing manis (diabetes mellitus - DM). Masyarakat Sleman, Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih merah ini turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi (darah tingi), hepatitis, kelelahan dan maag. Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic,” senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus). Ciri khas tanaman tropis ini,berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir. Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dan sinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya. Sirih Merah adalah tanaman obat yang sangat manjur untuk menyembuhkan penyakit Diabetes, Ginjal, Hepatitis, TBC, Keputihan, Berbagai Peradangan organ tubuh. Aturan pakai : 3 x 1-2 kapsul perhari.
Sirih Merah Atasi Diabetes
JAKARTA – Di balik penampilannya yang aduhai, ternyata daun sirih merah mampu atasi banyak penyakit. Keluarga dari tanaman Piper crocatum ini disinyalir mampu mengurangi efek diabetes mellitus, kanker payudara, maag akut, batu ginjal, ambeien, serangan jantung dan stroke. Sebagai tanaman obat, tumbuhan ini telah dikenal sejak dahulu oleh orang-orang keraton. Permukaan daun yang berwarna keperakan dan mengkilap saat tertimpa cahaya mampu kurangi beban banyak penyakit. Upaya penyembuhan melalui daun ini biasanya dimulai saat tumbuhan telah berumur empat bulan. Saat itu, tanaman sirih merah, paling tidak telah memiliki daun hingga 20 buah. Di masa itu, daun akan terlihat lebar dengan panjang hingga 20 cm. Daun pada masa itu akan terasa kaku dan tebal. Biasanya semakin tua warna daun akan semakin baik khasiatnya. Selesai dipetik, daun bisa dibersihkan dahulu dari berbagai kotoran. Kemudian direndam dalam air selama 30 menit. Langkah berikutnya daun dipotong tipis, lalu dikeringkan dengan angin, selama satu jam. Setelah kering, simpan daun dalam plastik kering. Hasil pengeringan ini yang bisa dipergunakan bila diperlukan. Cara menggunakannya dengan merebus potongan daun. Setelah rebusan dingin dan disaring, minum hasil rebusan untuk sembuhkan penyakit. (slg)
SIRIH MERAH SEBAGAI TANAMAN OBAT MULTI FUNGSI
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-
sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen. Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya. Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya. Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi. Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotongpotong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%. Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca. Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan. Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%. Penangan pasca panen Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas. Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih.
Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun. Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul. Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul. Kandungan kimia Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen. Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alkokoloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut. Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang
harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap. Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat menyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba. Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis. Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit. Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit Penutup Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis
tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007). Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 17 February 2008 )
Apakah Anda atau keluarga Anda atau teman dekat Anda punya penyakit seperti : DIABETES, KANKER, ASAM URAT, HIPERTENSI, KEGEMUKAN, LIVER, AMBEIEN, PERADANGAN ORGAN TUBUH, dll ? . Sudah berobat kemana-mana tapi tak kunjung sembuh! Hingga menghabiskan banyak uang tanpa terlihat hasilnya? Atau Anda takut akan efek samping dari obat-obatan tersebut? Atau Anda sudah frustasi atas semua itu? Jika Ya, maka Anda datang pada tempat yang tepat. Saat ini, jalan menuju kesembuhan terbuka lebar di depan Anda, Ramuan Herbal Sirih Merah telah hadir, sebuah rahasia pengobatan leluhur yang insya Alloh sangat manjur berhasil ditemukan, dan siap mengobati apapun penyakitnya. Aman, Halal dan Terpercaya.
Yogyakarta Sirih Merah yang kini menjadi fenomena selain cantik sebagai tanaman yang eksotik ternyata bermanfaat pula sebagai tanaman yang "ampuh" dan berkhasiat mengobati beberapa penyakit seperti : DIABETES, KANKER, ASAM URAT, HIPERTENSI, GURAH KEWANITAAN, LIVER, AMBEIEN, PERADANGAN ORGAN TUBUH, dll. TREND KEMBALI KE ALAM, SEHAT DENGAN CARA ALAMI Trend kembali ke alam sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Saat ini banyak obatobatan modern dibuat dari tanaman obat alami. Banyak telah terbukti penyakit kronis dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman obat tanpa campuran bahan kimia. Kampanye gerakan BACK TO NATURE semakin memenuhi halaman berbagai media di Indonesia dan kini Ekstrak Sirih merah kapsul muncul bagai OBAT DEWA yang banyak dicari. Dari hasil Kromatogram. Sirih Merah mengandung senyawa kimia : flavonoid, alkaloid, senyawa polevenolad, tannin & minyak atsiri. Senyawa flavanoid & polevenolad yang dikandungnya bersifat : antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, anti inflamasi, dan senyama alkaloid-nya memiliki sifat neoplastik yang mampu menghambat sel-sel kanker Telah terbukti buku "Eksklusif" tentang sirih merah yang berjudul "BASMI PENYAKIT DENGAN SIRIH MERAH" yang diprediksi bakal menjadi the best seller, terbitan PT. Agromedia Pustaka, ditulis oleh Mas Dewo, PJ. Sekar Kedhaton Yogyakarta.
Produk-produk sirih merah ini diproduksi oleh perusahaan jamu ternama dan berpengalaman kota Yogya yaitu PJ Sekar Kedhaton (Perijinan yang dimiliki oleh PJ. Sekar Kedhaton yaitu : Apoteker No. KP.00.03.5-97. TDP No.120.253.03.526, SIUP No. : 48/12-02/PK/VIII/97,NPWP No. :6959-998.4-541, HO. No. : 530/6050/1996, GP JAMU : 013.201.97-DPD-DIY, Ijin IKOT DEPKES RI P.O 03.02.VI.3.10716, POM TR. 003.105.131, POM TR.043.332.351,POM TR 043.332.341, POM TR. 043.332.361, POM TR. 043.332.331). Jadi pastikan Anda tidak salah pilih! Karena produk yang kami tawarkan ini dijamin keaslian dan kualitasnya karena diambil langsung dari produsennya. Pengelola
SIRIH MERAH ATASI DIABETES MELITUS DAN TUMOR Oleh admin Senin, 07-Mei-2007, 20:02:36
21778 klik
Tanaman Sirih Merah memang bagus untuk dipajang sebagai tanaman hias. Tapi diam-diam, juga ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit serius. Antara lain, Diabetes Melitus, jantung koroner dan tumor. Nah lo. Bagaimana menggunakannya? Bagaimana cara memperbanyaknya? Berikut artikel yang layak Anda baca.
Klik untuk melihat foto lainnya...
Warga Karangjati, Yogyakarta, ini sudah dua tahun lamanya menderita penyakit diabetes melitus (DM). Berbagai cara pengobatan, baik medis maupun tradisional, telah dijalaninya tapi belum memberikan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Bambang Sadewo, seorang praktisi kesehatan dan produsen jamu, yang menyarankan minum ekstrak sirih merah. Sedikit demi sedikit penderitaannya pun jauh berkurang. Atasi Aneka Penyakit Setelah seminggu mengonsumsi sirih merah dalam bentuk kapsul, Susmiarto merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Namun, pagi harinya rasa nyeri di kedua kakinya berkurang drastis. Tanda-tanda kesembuhan ini sangat melegakan hatinya karena luka mulai mengering dan berangsur-angsur sembuh. Kesembuhan juga dialami Siska Ribowo, di Jakarta, yang mengidap tumor di bagian payudara. Beruntung, ibu penggemar tanaman hias mendapatkan info tentang khasiat sirih merah. Atas saran herbalisnya, ia pun mengonsumsi sirih merah dalam bentuk rebusan selembar daun segar per hari. Dua gelas air direbus sampai tinggal satu gelas. Air rebusan ini dibagi tiga dan diminum 3 kali sehari sebelum makan. Kini, ia terbebas dari ancaman tumor yang menurut diagnosis dokter sangat mungkin menjadi ganas atau kanker.
Khasiat tanaman cantik bernama sirih merah (Piper crocatum) ini memang mencengangkan banyak orang. “Selain DM dan tumor, sirih merah juga berkhasiat menyembuhkan penyakit jantung koroner, asam urat, hipertensi, peradangan organ tubuh (paru, ginjal, hati, dan pencernaan), serta luka yang sulit sembuh,” ujar Bambang Sadewo. Segudang khasiat sirih merah itu disebabkan sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, antara lain flavonoid, alkoloid, polevenolad, tanin, dan minyak asiri. Senyawa flavonoid dan polevenolad bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan anti- inflamasi. Sedangkan senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Tanaman Pot Pamor sirih merah sebagai herba yang berkhasiat memang baru terdengar dua tahun belakangan ini. Awalnya, tanaman berdaun hijau dengan semburat pink ini banyak dijadikan tanaman hias. Adalah Bambang Sadewo, pemilik Klinik Herbal Center, Yogyakarta, yang mempelopori penggunaan sirih merah sebagai obat. Bagi yang ingin sibuk, sirih merah kini tersedia dalam bentuk ekstrak, tunggal maupun dengan campuran herba lainnya yang dijual dengan harga Rp60.000/60 kapsul. Dalam bentuk segar, manfaat sirih merah juga dapat diperoleh dengan merebus sejumlah daun sirih segar yang cukup tua. Sirih ini tidak sulit dibudidayakan. Bahkan dalam pot pun dapat tumbuh subur. Ia tidak menyukai panas maupun air yang berlebihan. Media tanamnya sederhana, yakni campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman disiram satu kali sehari, sedangkan untuk menghindari panas yang terlalu terik atau guyuran air hujan berlebihan, pot bisa dipindah ke tempat yang aman. Sirih merah dapat diperbanyak melalui cangkok. Medianya, kompos daun bambu yang dibungkus plastik bening. Semprot media cangkok satu kali sehari, dalam waktu 2—4 minggu, anakan sirih merah sudah bisa dipisahkan dari tanaman induknya.*** http://www.agrina
Serba Serbi Daun Sirih Selain dikenal memiliki khasiat obat, tanaman sirih pun pantas dijadikan penghias pekarangan rumah. Sirih apa saja yang bisa Anda tanam? Siapa yang tak kenal sirih. Tanaman merambat ini kerap dijadikan obat, sekaligus untuk hiasan di halaman. Jenis sirih sangat banyak, antara lain sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning, dan sirih merah. Ada juga sirih jawa (daun lebih lembut, rasa kurang tajam, warna hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tua, rasa dan bau tajam dan pedas), sirih cengkih (daun lebih kecil, berwarna kuning, rasa seperti cengkih), sirih kuning (daun agak besar dan berwarna kuning). Dan sirih yang kerap digunakan sebagai obat adalah sirih hitam (rasa lebih tajam, sering digunakan sebagai obat), dan sirih merah (warna daun merah, berlendir jika daun disobek, aroma lebih wangi, untuk mengobati bebagai penyakit). Meski sangat beragam, ciri-ciri fisik dari kesemua jenis sirih ini hampir sama yaitu tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, dan tumbuh berselang seling dari batangnya. Begitu banyak manfaat sirih ini, sehingga tak salah bila menanam sirih di pekarangan rumah. Apalagi, menanam sirih tak selalu memerlukan lahan yang luas. DI tanam di dalam pot pun bisa tumbuh baik dan mampu menambah cantik suasana halaman rumah. Misalnya, dirambatkan di dinding samping rumah, di batang pohon besar, di tepi gentong besar, di pergola, atau di pot gantung. Suasana rumah akan tampak makin asri dan sejuk dengan lindungan sirih yang merambat indah. Tergantung Jenis Sirih pun sangat mudah ditanam. Dengan cara distek dan disirami air yang cukup, sirih dapat tumbuh baik di tempat terbuka yang sarat sinar matahari maupun tempat yang cukup terlindung. Lalu, bagaimana caranya membudidayakan sirih? Menurut Harini Bambang Wahono dari Pembina Kelompok Tani Perkotaan Dahlia, hal ini sangat tergantung pada jenis sirihnya.
"Sirih hitam termasuk yang sangat sulit diperbanyak. Dari 5 buah bibit yang akan dikembangbiakkan, hanya satu buah yang tumbuh," urainya. Sementara sirih hijau, lanjutnya, jauh lebih mudah dalam pembudidayaan dan perawatan. Cara mudah memperbanyaknya, papar Hartini, cukup patahkan salah satu ruasnya, lalu masukkan ke dalam botol bekas minuman dan rendam dalam air. "Akarnya akan keluar dan memanjang dalam beberapa hari. Pindahkan ke pot atau tanah, sirih baru akan tumbuh lagi," sarannya. Sementara memperbanyak sirih merah bisa dilakukan dengan cara cangkok runduk. Caranya, satu pot sirih dirundukkan atau ditidurkan ke pot sirih lain. Lama kelamaan sirih ini akan menjalar dan tumbuh dengan sendirinya. Sedangkan sirih karok, menurut Hartini, cara memperbanyaknya jauh lebih mudah lagi. Cukup patahkan ruasnya, lalu ditancapkan ke media tanam. Agar tumbuh lebih cepat, beri saja perangsang akar secukupnya. Kendati demikian, pada sirih merah harus memperhatikan beberap hal. "Jangan setiap hari menyiram sirih merah, karena sirih jenis ini tidak begitu suka air. Sebaiknya juga diletakkan di tempat teduh dan cukup terkena sinar matahari sebanyak 30-50 persen saja." Lain halnya dengan sirih kuning, sirih gading, dan sirih hijau yang lebih mudah menanamnya dan tahan diletakkan di mana saja. Khasiat Sirih Merah 1. Harga sirih merah pamornya semakin naik, bahkan daunnya dihargai per lembar. Harga per lembar daun berkisar Rp 3 - 10 ribu. Menjadi mahal karena khasiatnya hebat. 2. Sirih merah bisa menyembuhkan penyakit diabetes, kanker, hipertensi, batu ginjal, hepatitis, dan ambeien. 3. Keistimewaan lain dari sirih merah, jika guratan daunnya berbentuk hati dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. 4. Untuk mengobati mimisan, ambil selembar daun sirih, diremukkan atau dilumatkan. Lalu, gulung untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darah. Noverita K. Waldan Lokasi: Andalas Nursery, Kelompok Tani Bunga Cijeruk Jl. Pondok Bitung, Sukaraja-Bogor (081383931167) Foto: Fadoli Barbhatully/NOVA
Di sebuah ruangan balai penelitian di Singaraja, Bali. Seorang peneliti terheran-heran kala Trubus bercerita hendak ke kebun anggur. Apanya yang mau diliput. Memang masih ada anggur manis di sini? tanya Dr Haryanti MS, sang peneliti, tak percaya. Sejak 3 -4 tahun terakhir kejayaan anggur bali memang terbenam. Tak ada lagi anggur super yang manis. Namun, di salah satu sudut Singaraja, Trubus menemukan anggur super dari sebuah kebun. Meski tingkat kematangan belum optimal, rasa manis terasa menyergap lidah. Rasa anggur di kebun I Gede Edi Yana SE itu luar biasa. Ini belum seberapa. Bila 3 -4 hari lagi dipetik, pasti lebih manis, katanya. Memang saat dipetik tangkai buah anggota keluarga Vitaceae itu masih hijau bersemburat ungu. Tanda buah matang optimal tangkai buah bagian atas berubah ungu. Toh , semua orang sepakat, anggur dari kebun Edi Yana tergolong terbaik di Singaraja. Kalau mau anggur manis, datang saja ke kebunnya, kata seorang kenalan yang Trubus temui di sebuah pameran di Kuta pada penghujung 2003. Pantas anggur yang berasal dari Kecamatan Seririt, Singaraja, itu kerap dipajang di berbagai pameran nasional. Teknik pemupukan Sepintas pemandangan di kebun Edi tak ada bedanya dengan kebun di sekitar. Usut punya usut, teknik pemupukan yang dilakukan ayah 3 anak itulah yang menyebabkan kualitas buah berbeda. Ia mengandalkan pupuk NPK berkadar K tinggi dan pengapuran dolomit CaMg(CO3)2 agar buah manis. K tinggi diberikan saat tanaman disuburkan, sebelum dipangkas untuk berbunga. Pekebun lain lazimnya menggunakan pupuk NPK seimbang dan pengapuran kalsit CaCO3 Menurut Ir Wijaya MS, pakar buah di Bogor, teknik pemupukan K tinggi memang berperan meningkatkan kualitas buah. Kalium berperan sebagai katalisator enzim dalam pembentukan gula dari amilum, kata mantan peneliti di Kebun Pembibitan Buah Cipaku, Bogor, itu. Kalium juga berperan mempertebal dinding sel sehingga tanaman lebih tegar dan kokoh. Pengapuran dolomit CaMg(CO3)2 diakui memaniskan buah. Pasalnya, kapur dolomit mengandung Mg. Magnesium itu satu-satunya mineral penyusun klorofi l. Ia tak ditemui di kalsit, ujarnya. Dengan penambahan magnesium maka daun lebih hijau. Secara tak langsung proses pembentukan gula menjadi lebih optimal ketimbang tanaman yang kekurangan magnesium. NPK 1:2:2
Menurut Edi, pupuk K tinggi diberikan pertama kali saat tanaman berumur 11 bulan setelah tanam. Benamkan 1 ons NPK 1:2:2 sejauh 1 m di sekeliling batang setiap 10 hari. Pemberian dilakukan 4 kali sebelum tanaman dipangkas. Sebelumnya, pada umur 2 -11 bulan, pupuk yang digunakan ialah NPK 2:2:1. Pohon yang dipupuk K tinggi batangnya semakin kokoh. Pada bulan ke-12 dilakukan pemangkasan cabang. Minimal 7 ruas disisakan pada cabang tersier. Agar memudahkan, waktu pemangkasan itu dianggap sebagai 0 hari. Anggur dipanen 105 hari setelah pemangkasan. Pada umur 0 -5 hari biasanya air masih mengucur dari cabang yang dipangkas. Baru pada hari ke-5 sampai ke-20 dilakukan penyemprotan ZPT dari golongan auksin dan giberelin untuk merangsang tunas bunga keluar serempak. Dosisnya sekitar 1 cc per liter atau sesuai yang tertera di kemasan. Perlakuan 4 kali setiap 5 hari. Pada umur 50 hari lazimnya bunga yang muncul telah menjadi bakal buah. Benamkan 1 kg NPK 1:2:2 di sekeliling batang. Tujuannya agar dinding sel buah kokoh. Ulangi pembenaman NPK 1:2:2 sebanyak 0, 75 kg pada hari ke-75. Pada umur itu terjadi proses pematangan buah. Pemberian K tinggi diharapkan mampu meningkatkan enzim yang berperan dalam pembentukan gula. Pada hari ke-105, buah siap dipanen dengan cara digunting. Suburkan kembali Setelah panen, tanah disuburkan kembali. Caranya tambahkan bokashi 20 kg dan dolomit 2, 5 -3, 5 kg. Bokashi berperan memasok hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Dolomit menaikkan pH tanah agar mendekati netral. Berikan juga 2 kg pupuk K tinggi untuk mengokohkan batang. Setelah itu istirahatkan tanah selama 2 minggu, sambil menunggu tanaman subur. Pohon yang telah subur siap dipangkas kembali sama seperti pada saat perangsangan bunga. Menurut Edi cara itu bisa diterapkan pada anggur di daerah lain. Yang terpenting wilayah itu cocok untuk penanaman anggur. Dari penelusuran Trubus , lokasi yang paling sesuai untuk anggur ialah yang memiliki ketinggian tak lebih dari 300 m. Tanahnya cukup gembur, tapi memiliki lapisan cadas di kedalaman 40 cm. Lapisan cadas itu dibutuhkan untuk menahan air irigasi dan pupuk tercuci. (Destika Cahyana)
Ketombe ? Usir dengan Kelapa 22 Februari, 2007 · Disimpan dalam Herbalis
Penyakit Yang Dapat Diobati : Keracunan, Panas dalam, Sakit panas, Demam berdarah, morbili; Influenza, Kencing batu, Sakit saat haid, Cacing kremi, Sakit gigi; Ubanan, Ketombe; Pemanfaatan : 1. Keracunan Bahan: 1 butir kelapa hijau; Cara membuat: dilubangi ujungnya; Cara menggunakan: Airnya diminum sampai habis. 2. Sakit panas dalam Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telor ayam kampung mentah; Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dipecah dan dibuang kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut; Cara menggunakan: diminum pada siang hari. 3. Sakit panas Bahan: 1 gelas air kelapa muda dan 1 sendok madu; Cara membuat: kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai rata; Cara menggunakan: Untuk dewasa: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Untuk balita: 2 kali sehari, 1/2 cangkir the; 4. Demam berdarah Bahan: 1 butir buah kelapa dan 1 butir jeruk nipis; Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian air jeruk nipis dimasukan ke dalam buah kelapa dan diaduk sampai merata; Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. 5. Kencing batu Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telur ayam kampung mentah; Cara membuat: buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dipecah dan dibuang kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. 6. Mengurangi sakit waktu haid Bahan: 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren; Cara membuat: Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai merata;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut. 7. Influenza Bahan: 1/4 butir buah kelapa dan 1 rimpang kencur sebesar ibu jari; Cara membuat: buah kelapa dan kencur diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur merata, ditambah 1 gelas air masak dan diperas untuk diambil airnya; Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari. 8. Morbili Bahan: 2 helai daun kelapa kering, 1/2 genggam daun korokot, 1/2 rimpang dringo bengle, 1/2 genggam daun petai cina, adas pulawaras secukupnya; Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus; Cara mengunakan: digunakan sebagai bedak untuk seluruh tubuh si penderita. 9. Mengusir cacing kremi Bahan: 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel; Cara membuat: buah kelapa dan wortel diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur, ditambah 1 gelas air, diperas dan disaring; Cara menggunakan: diminum malam hari menjelang tidur. 10. Sakit gigi berlubang Bahan: tempurung (batok) Cara membuat: tempurung kelapa dibakar dan minyak yang keluar di pinggir api diambil dengan kapas dan digulung sebesar lubang gigi; Cara menggunakan : dimasukan ke dalam lubang gigi yang sakit. 11. Ubanan Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua , air buah kelapa itu sendiri; Cara membuat: buah kelapa diparut dan diperas dengan air kelapa itu sendiri untuk diambil santannya; kemudian air santan tersebut diberi garam secukupnya dan diaduk sampai merata, kemudian diembunkan semalam di luar rumah; Cara menggunakan: Sebagian dari santan tersebut dipergunakan untuk mengurut bagian yang beruban dan dibiarkan 10 -15 menit, sebagian santan lagi dipergunakan untuk keramas secara teratur 3 hari sekali. 12. Ketombe Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua dan 1/4 buah nanas, 1 butir jeruk nipis, 11/2 gelas air kelapa itu sendiri;
Cara membuat: buah kelapa dan nenas diparut untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur sampai merata dan disaring; Cara menggunakan: dipergunakan untuk keramas 5 hari sekali. Komposisi : Buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram dan daging kelapa muda mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori ratarata yang terdapat pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram.
RAJIN BERBUAH DAN BANYAK KHASIATNYA Tabulampot tampaknya kini semakin digemari. Satu yang masih digandrungi adalah tabulampot jeruk nipis tanpa biji. Bagaimana menanamnya dan apa pula kelebihannya. Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, akhirnya bisa diperoleh jeruk nipis “tanpa biji” atau lebih popoler disebut “nonbiji”. Apa beda jeruk nipis berbiji dengan jeruk nipis nonbiji? Tanaman jeruk nipis berbiji antara lain dicirikan dengan buahnya yang berukuran kecil, berbiji, dan habitus tanaman relatif kecil (pendek). Sedangkan jeruk nipis nonbiji memiliki buah lebih gede ketimbang jeruk nipis berbiji, tidak mengandung biji, dan habitus tanaman relatif besar. Di samping ditanam di pekarangan, tanaman jeruk nipis nonbiji (Citrus aurantifolia) juga bisa ditanaman dalam pot. Bahkan kini, tabulampot jeruk nipis nonbiji ini menjadi kebanggaan tersendiri. Kenapa? Alasan pertama karena ia memiliki profil tanaman yang cantik dan dapat dibentuk menjadi pendek. Kedua, dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Ketiga, mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta yang keempat, dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan. Jeruk nipis nonbiji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni dengan okulasi, stek cabang, dan cangkok. Namun , sebagai langkah awal, Anda dapat membeli bibit jeruk ini yang berasal dari okulasi. Sebab menurut pengalaman, dari bibit okulasi akan menjadi tanaman dewasa yang tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.
POT DAN MEDIA Kita mengenal beberapa jenis pot, dengan bahan baku, bentuk dan warna yang bermacam rupa. Misalnya, pot dari semen, plastik, keramik, dan porselen dalam berbagai ukuran dan bentuk. Yang penting, ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman jeruk nipis nonbiji. Jika tanaman tersebut masih kecil, bisa dipakai pot berdiameter sekitar 20 - 40 cm. Tetapi, jika jeruk nipis nonbiji sudah gede, perlu dipindahkan ke pot berdiameter 50 60 cm. Beri lubang pada bagian dasar pot untuk membuang kelebihan air. Juga, pot sebaiknya memiliki kaki. Gunanya agar tampak bersih, sekaligus membantu memperlancar proses aerasi dan drainase. Setelah pot disiapkan, kiranya perlu juga memikirkan media tanamnya. Beberapa persyaratan dalam pemilihan dan penyiapan media tanam antara lain: mudah merembeskan air yang berlebihan, tidak mengandung wabah hama dan penyakit, serta mengandung unsur hara, gembur, subur, dan kaya bahan aorganik. Media tanam ini pun bergantung selera dan kebutuhan kita. Ada yang komposisinya campuran antara tanah, sekam, dan humus bambu (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji (2 : 1 : 1). Tersedia pula media tanam modern, campuran tanah dengan pupuk organik Super TW-Plus (6 : 1) Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian media tanam ke dalam pot. Caranya, tutup lubang pada dasar pot dengan pecahan genteng atau batu bata merah. Isikan selapis pecahan genteng tersebut di dasar pot. Lalu, hamparkan selapis humus di atas pecahan genting dan isikan media tanam pilihan Anda hingga mencapai setengah bagian pot. TANAM DAN PERAWATAN Tatacara bertanam tabulampot jeruk nipis nonbiji adalah sebagai berikut. Siram media dalam polybag yang berisi bibit jeruk nipis nonbiji hingga basah. Kemudian, balikkan posisi polybag sembari ditepuk-tepuk bagian dasarnya, agar bibit keluar bersama media dan akar-akarnya. Pangkaslah sebagian cabang, ranting, dan daun yang tidak berguna. Hal ini untuk mengurangi terjadinya penguapan. Adapun cara penanaman bibitnya adalah sebagai berikut. Letakkan bibit jeruk nipis nonbiji tepat di tengah-tengah pot secara tegak. Timbun dengan sisa media tanam tadi hingga penuh, sembari dipadatkan di sekitar pangkal bibit. Siram sampai cukup basah, bahkan bila perlu, untuk menambah kesuburan media, dapat ditambah dengan humus Gro-mate dengan dosis 1,5 - 2 cc/liter air, atau pembelah tanah Agri-SC dengan dosis 3 5 cc/liter. Langkah lanjut, letakkan tabulampot jeruk nipis nonbiji pada tempat yang benar. Artinya, tempat itu terbuka, terkena sinar matahari pada pagi hari hingga pukul 11, aman dari segala gangguan, dan lingkungan sekitarnya pun mendukung. Dengan demikian, tabulampot jeruk nipis nonbiji akan tumbuh subur dan produktif berbuah. Jika memiliki lebih dari satu tabulampot jeruk nipis nonbiji, bisa diletakkan berjajar dan teratur. Tetapi
juga dimungkinkan tidak berjajar, karena harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang penting, jarak antar-pot sekurang-kurangnya 2 x 2 meter. Jangan lupa, lakukan penyiraman. Caranya, dengan mengalirkan air melalui selang plastik ke dalam pot hingga cukup basah. Cara lain, melakukan teknik penyiraman dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes sederhana. Juga, meski media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk, sebaiknya tetap dilakukan pemupukan susulan. Sebulan setelah tanam, beri pupuk Urea, TSP dan KCL (2 : 2 : 1), dengan ukuran per pohon 2 sendok makan. Campuran tersebut dibenamkan di sekeliling pot sedalam 10 cm. Kemudian, jika tabulampot jeruk nipis nonbiji mulai berbunga, beri pupuk NPK (15 – 15 - 15) dengan takaran per pohon 1 sendok makan, yang terlebih dulu dilarutkan dalam 10 liter air. Siramkan cairan pupuk pada media hingga cukup basah. Jika tanaman sudah rutin berbuah, tetap lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan pupuk NPK (15 – 15 - 15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan sedalam 10 cm di sekeliling pot. Sekurang-kurangnya ada tiga hama yang seringkali mengintai sekaligus menyerang tabulampot jeruk nipis nonbiji, yakni ulat papilio, kutu daun, dan lalat buah. Ulat papilio (Papilio memnon) acapkali menyerang daun dan tunas muda. Akibatnya, daun rusak berlubang-lubang bahkan gundul. Sedangkan kutu daun (Aphistavirisi) mengisap cairan pada bagian pucuk atau daun muda, sehingga pertumbuhan daun jeruk busuk lalu berguguran. Nah, untuk mengendalikan ketiga hama tersebut, dapat dilakukan beberapa tindakan antara lain memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang terserang berat, mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau semprot dengan pestisida seperti Hostathiom 40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush 50 EC. lBENTUK POHON DAN PENGATURAN BUAH Kita ketahui bersama bahwa kecantikan penampilan tabulampot, termasuk tabulampot jeruk nipis nonbiji, terletak pada kondisi tanaman yang pendek, mahkota bagus, dan tunas-tunas bunga-buah selalu terangsang tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembentukan pohon dan pengaturan buah. Idealnya, memakai rumusan “139”. Artinya, hanya 1 batang utama (pokok) yang dipelihara pada ketinggian 80 - 100 cm, lantas 3 cabang primer terpilih sepanjang 30 - 50 cm, dan 9 cabang sekunder terpilih sepanjang 30 - 50 cm. Pemangkasan dilakukan pada musim penghujan. Setelah dipangkas, pada setiap luka pangkasan diolesi cat atau ter. Untuk merangsang pembungaan tabulampot jeruk nipis nonbiji, dilakukan teknik pengertian media tanam. Caranya, media tanam dalam pot selama beberapa hari sengaja tidak disiram (tapi awas, jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit, dan keringkan lagi hingga tanaman tampak layu, lalu siram perlahan-lahan sampai cukup basah. Perlakuan ini memakan waktu sekitar 4 - 6 minggu. Diharapkan bisa berbunga. Andaikata tetap tidak berbunga, tambahkan pupuk TSP sebanyak 50 gr/pot.
Terkadang, untuk menjaga agar tanaman berbuah sepanjang tahun, dan buah-buah itu tetap bagus, digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT dapat dipakai seperti Hobsanol, Atonik, Ethrel, Cultar, dan sebagainya. Anda bisa membelinya di toko/kios pertanian terdekat. Namun demikian, Anda juga perlu mengatur pembuahan. Oleh sebab itu, buah pertama sebaiknya dibuang seluruhnya. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang pembentukan tunas-tunas produktif, sehingga pembungaan dan pembuahan lebih dekat. Jika buah-buah jeruk nipis nonbiji itu terlalu dekat, sebaiknya juga dijarangkan, agar buah-buah yang dipetik cukup besar dan relatif besar. Waktu penjarangan dilakukan pada saat buah masih ‘pentil’ seukuran kelereng. BISA TINGKATKAN GAIRAH SEKSUAL Selain kaya vitamin dan mineral. buah jeruk nipis nonbiji juga mengadung zat bioflanid, asam sitrat, dan minyak atsiri limonen. Beberapa khasiat dan manfaat jeruk nipis nonbiji lainnya adalah sebagai berikut: - Gairah seksual meningkat Ambil jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan kuning telur ayam kampung dan sedikit gula merah. Aduk sampai merata. Minumlah seminggu sekali. - Bikin Suara Merdu Ambil dua buah jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian diaduk dan sembari diberi satu sendok madu asli. Silakan diminum seminggu sekali selama sebulan. - Usir Batuk Siapkan 3 buah keruk nipis nonbiji. Potonglah menjadi dua bagian yang sama, lalu oleskan kapur sirih pada kedua bidang potongan tadi. Takupkan kembali, lalu tusuk dengan lidi, dan panggang di atas perapian sampai keluar buih-buih kapur sirih. Oleskan buah kapur sirih pada bagian tenggorokan. Juga, peras buah jeruk nipis nonbiji dan ambil airnya, lalu minum. - Turunkan demam Siapkan 4 buah jeruk nipis nonbiji. Setiap jeruk dipotong menjadi 4 bagian. Peraslah dan ambil airnya, lalu kukus air jeruk tersebut selama 30 menit. Angkat dan biarkan hingga suam-suam kuku. Tambahkan sedikit ragi tape dan 4 siung bawang merah yang telah dimemarkan, alu aduk sampai merata. Oleskan pada sekujur tubuh anak yang sedang panas. Sumber : TAbloid Nova