Tambahan Rvsi.docx

  • Uploaded by: Dinda Wanodya S
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tambahan Rvsi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 436
  • Pages: 2
Penelitian ini merupakan penelitian yang menilai perbedaan kadar kalium pasien PGK stadium 5 yang menggunakan hemodialyzer baru dan re-use di RSD dr. Soebandi Jember. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian berupa data hasil pemeriksaan kadar kalium darah sesudah proses hemodialisis menggunakan hemodialyzer baru dan re-use di RSD dr. Soebandi Jember. Karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa jumlah sampel perempuan lebih banyak dari laki-laki, yaitu 11 sampel (57,9%) perempuan dan 8 sampel (42,1%) laki-laki. Pada penelitian yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2013, pasien PGK di Amerika mayoritas adalah perempuan. Pasien perempuan lebih banyak mengalami albuminuria ketimbang pasien laki-laki. Bahkan 57,7% pasien PGK di Amerika dengan nilai LFG 15-29 ml/menit per luas permukaan tubuh yang merupakan diagnosis untuk dilakukan terapi hemodialisis adalah perempuan (Cobo et al., 2016). Hal tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia, bahwa pasien PGK di Indonesia yang berjumlah paling banyak adalah laki-laki sebesar 17.133 (56%)

(Indonesia Renal Registry, 2017). Kemudian pada penelitian yang dilakukan

Sulistiowati dan Idaiani (2015) di Bogor, bahwa laki-laki memiliki risiko terjadinya PGK ketimbang perempuan namun perempuan juga dapat berisiko apabila gaya hidup seperti konsumsi protein dan garam tidak terkontrol. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang didapat terhadap karakteristik sampel berdasarkan usia didapatkan usia termuda 32 tahun dan usia tertua yaitu 61 tahun dengan rata-rata usia 48,2 ± 8,032 tahun. Rentang usia terbanyak didapatkan pada usia 45-54 tahun yaitu sebesar 47,3%. Keadaan tersebut sesuai dengan gambaran umum pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Indonesia, yang telah dilaporkan oleh IRR (Indnesia Renal Registry) pada tahun 2017, mencatat sebanyak 30,56% pasien PGK yang menjalani hemodialisis yang berusia 45-54 tahun. Usia 45-54 tahun dilakukan uji statistik menunjukan terdapat hubungan dengan kejadian PGK di Indonesia dengan hasil p value 0,037 (Arifa et al., 2017). Pada usia di atas 30 tahun, ginjal akan atrofi dan ketebalan korteks akan berkurang 20% setiap dekade selain itu juga terjadi ekspansi mesangium glomerular dan deposit protein matriks ekstraselular sehingga menyebabkan glomerulosklerosis (Tjekyan, 2014). Kemudian berdasarkan lama pasien menjalani hemodialisis, karakteristik sampel didapatkan bahwa pasien yang sedang menjalani hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember paling banyak lama hemodialisis berada pada rentang 12-36 bulan sebanyak 10 orang (52,8%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman et al., (2016) di RS Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tercatat lama HD paling banyak yaitu > 6 bulan sebanyak 22 orang (64,7%). Hubungan lama hemodialisis juga berpengaruh pada kualitas hidup pasien

PGK stadium 5 (Wahyuni et al., 2018). Pada penelitian yang dilakukan Mayuda et al., (2017) bahwa lama menjalani hemodialisis < 5 tahun pasien hemodialisis memiliki kualitas hidup yang cukup daripada pasien yang telah menjalani hemodialisis > 5 tahun.

Related Documents

Tambahan Repro.docx
June 2020 24
Tambahan Baru.docx
June 2020 1
Tambahan Rahma.docx
May 2020 5
Tambahan Icra.xlsx
December 2019 47
Tambahan Modul
May 2020 8
Tambahan Cg.docx
April 2020 10

More Documents from "Aulia"