Takabbur _ok_

  • Uploaded by: muhammad rizqi romdhon
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Takabbur _ok_ as PDF for free.

More details

  • Words: 776
  • Pages: 2
Takabbur Oleh Muhammad Rizqi Ramadlan "Fulan Berkata: Maaf saja, orang yang duduk di MUI itu kurang sekali dalam keilmuannya" Takabbur atau sombong dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata al-kibr bermakna at-ta'adzum artinya adalah membanggakan diri atau mengagungkan diri. Sesungguhnya orang yang tidak tahu ukuran dirinya selalu mengagungkan dirinya sendiri, lalu merasa paling agung diantara orang lain walaupun orang lain mungkin lebih utama dari dia, lebih tahu, atau malahan lebih bertaqwa dari dia. Takabbur bisa dimaknakan juga sebagai ujub, iri, dengki, hasud dan riya. Takabbur itu ada dua macam: pertama takabburnya hamba terhadap Tuhannya, kedua takabburnya hamba terhadap hamba yang lainnyai. Takabbur dalam Islam dimasukan dalam salah satu dari tujuh dosa yang paling besar, dikarenakan efek dan pengaruhnya sangat berbahaya bagi diri pelakunya ataupun lingkungannya. Bahkan Allah dengan tegas menyatakan dalam al-Qur'an bahwa Dia tidak menyukai orang yang takabbur, Allah berfirman: {Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri (takabbur)}ii. Takabbur juga merupakan satu dari berbagai sebab dikeluarkannya Iblis dari surga dan dilaknatnya Iblis oleh Tuhan. Diceritakan dalam al-Quran kisah kesombongan Iblis, Allah berfirman: {Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orangorang kafir}iii. Dengan sombongnya Iblis berargumen kepada Penciptanya bahwa dia diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah, jadi dia lebih mulia daripada Adam, Allah berfirman: {Allah berfirman: "apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab Iblis: "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "turunlah dari Surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina}iv. Kesombongan bisa membawa diri Iblis -sang pemuka dikalangan malaikat, pemimpin malaikat walaupun dia bukan malaikat, seorang ahli ibadah- dilaknat oleh Tuhannya. Karena kesombongan hanyalah milik sang Pencipta, haram hukumnya digunakan oleh makhluk-Nya; Nabi Muhammad SAW bersabda: {Allah yang Maha Luhur berfirman: Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku, maka barangsiapa yang berusaha mengambil keduanya dariKu; Aku akan membinasakannya}v. Nabi Muhammad SAW bersabda kepada pamannya al-'Abbas: {Saya larang kamu dari berbuat syirik kepada Allah dan sombong, karena (rahmat) Allah akan terhalangi (disebabkan) dari keduanya}vi. Imam Hasan al-Bashri al-Mawardi pernah mengomentari bahwa takabbur mendatangkan kebencian, mempermainkan persatuan, dan memecahkan inti persaudaraanvii. Seorang penyair pernah berkata: Al-kibriyâ`u lirabbinâ sifatun bihî # Makhshûshatun fatajannabanha wattaqîviii Artinya: Kesombongan itu hanyalah untuk Tuhan dan merupakan sifat-Nya yang khusus, maka menjauhlah dari kesombongan dan bertaqwalah. Lawan dari takabbur adalah tawadlu, yang artinya rendah diri dan hati. Imam al-Junaid al-Baghdadi pernah ditanya apakah tawadlu' itu, beliau menjawab: merendahkan sayap dan memecahkan sampingix. Ciri-ciri orang bertawadlu' itu ada tiga: merendahkan diri ma'rifah (ingat dan waspada, red) kepada yang gaib, menghormati manusia hurmah atas tauhid, dan menerima kebenaran dan nasehat dari siapa saja. Tawadlu itu ada dua: pertama, tawadlunya hamba terhadap Tuhan dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Kedua, menempatkannya dirinya dibawah keagungan Allahx.

Yahya bin Mu'adz pernah berkata bahwa tawadlu itu baik sekali bagi setiap insan tapi alangkah lebih baiknya orang kaya bertawadlu, dan takabbur itu jelek sekali bagi setiap insan tetapi alangkah lebih jeleknya orang miskin yang takabburxi. Imam al-Qushairi menceritakan dalam bukunya tentang ketawadluan para sahabat Nabi. Bahwa dulu ketika Zaid bin Tsabit sedang menunggang kuda, tiba-tiba Abdullah bin Abbas mendekati beliau dan langsung menuntun kuda beliau, Zaid kaget lalu berkata kepada ibn Abbas: "cukup, cukup! Wahai anak pamannya Rasulullah", Ibn Abbas malah menjawab: "beginilah kita diperintahkan Rasulullah untuk memperlakukan para Ulama kita". Maka Zaid pun turun dari kudanya lalu langsung memegang tangan ibn Abbas dan menciumnya lalu berkata: "beginilah kita diperintahkan Rasulullah untuk memperlakukan keluarga Rasulullah SAW"xii. Seorang penyair pernah bersyair tentang tawadlu: Innat tawadlu'a min khishalil muttaqi # wa bihit taqiyyu ilal ma'ali yartaqixiii Yang artinya demikian: sesungguhnya tawadlu adalah tabiat orang yang bertaqwa, dan dengan tawadlu naiklah (derajatnya) orang yang bertaqwa kepada yang Maha Luhur. Cukuplah Rasulullah kita teladani, karena beliau adalah orang yang sangat tawadlu seperti apa yang digambarkan Imam al-Barjanzi dalam al-Maulid alBarjanzinya: "dan sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat pemalu, sangat tawadlu, menambal sendiri sandal dan bajunya, memerah sendiri susu kambingnya, dan berjalan diantara keluarganya dengan langkah yang pelan, dan menyukai para faqir dan miskin, dan duduk setara beserta mereka, dan menengok yang sakit dari mereka, dan mengurusi jenazah mereka, dan tidak pernah menghina seorang faqir pun".xiv i

Al-Mu'jam ash-Shufi, Hal 207 QS an-Nahl 23 iii QS al-Baqarah 34 iv QS al-A'raaf 12-13 v Ihya 'Ulumuddin, Hal. 520, Juz 5 vi Adab ad-Dunya wa ad-Din, Hal 172 vii Idem viii Ta'lim al-Muta'alim ix at-Ta'aruf li Madzhab Ahli at-Tashawwuf, Hal. 114 x al-Mu'jam ash-Shufi, Hal. 59 xi ar-Risalah al-Qushairiyyah, Hal 51 xii idem xiii Ta'lim al-Muta'alim xiv Majmu'ah al-Mawalid, Hal. 104 ii

Related Documents

Takabbur _ok_
May 2020 22
Ok Ok Ok Ok Ok.pdf
June 2020 59
05 Takabbur Ka Ilaj
November 2019 2
Ok
October 2019 75
Ok
May 2020 50
Ok
July 2020 36

More Documents from ""

Serba Serbi
May 2020 23
Takabbur _ok_
May 2020 22
Counter Theory
May 2020 27
Haji Pertama
May 2020 25
17 Tahun
May 2020 26
Kolom Oke
May 2020 34