Kolom Oke

  • Uploaded by: muhammad rizqi romdhon
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kolom Oke as PDF for free.

More details

  • Words: 624
  • Pages: 2
Saya Ingat By: Muhammad Rizqi Ramadlan

Saya ingat sewaktu di pesantren dulu, ketika salah seorang keluarga kiai meninggal santri-santri disuruh untuk membacakan quran dan tahlil bagi sang mayit. Acara itu dilaksanakan selama tujuh hari. Katanya sih biar si mayit dapat pahala dari yang kita baca. Namanya santri ya senang-senang aja kalau disuruh oleh kiai. Mereka dapat keuntungan banyak; pertama bisa disuruh kiai, disuruh kiai katanya bisa ngasih berkah ilmu, kedua bisa nambah pahala karena membaca al-quran dan tahlil, ketiga santri kenyang karena dikasih makanan yang jarang mereka lihat, keempat yang paling utama bisa melihat putrinya kiai, mungkin saja putrinya naksir sama santri. Teman saya pernah berkata, "udah dateng aja, kita ikut makan aja, terus pura-pura baca". Langsung saja saya potong "kamu gak ikhlas, gak boleh begitu, nanti kasihan keluarganya kamu datang cuma minta makan saja, ngerepotin aja". Lalu kata teman saya, "kalau begitu kita datang untuk baca quran sama tahlil saja, setelah selesai langsung pulang tanpa ikut makan dulu". Kita kan ikhlas datang hanya untuk mendoakan si mayit". Kataku, "wah ini kurang baik juga, karena keluarga mayit sengaja menyediakan makanan untuk dimakan yang mengaji, apalagi kalau keluarga mayit sudah berniat untuk sedekah, shadaqoh, trus ntar pahalanya diniatin untuk si mayit, kan hal itu ada dalam hadits dan terjadi pada salah seorang sahabat ketika ibunya meninggal sementara dia masih berada di luar daerah sehingga ia tidak bisa melihat ibunya untuk yang terakhir kalinya. Akhirnya iapun datang ke Rasulullah SAW dan bertanya, ya Rasul apakah jika saya bersedekah dan kemudian pahalanya saya niatkan untuk ibu saya yang telah meninggal akan sampai? Nabi menjawab: ya benar, pahala itu akan sampai kepada ibumu. Ya kalau tidak, itung-itung sebagai upah capek dan rasa terima kasih keluarga si mayit terhadap orangorang yang ikhlas mendoakan si mayit, walaupun si mayit tersebut bukan keluarga yang mendoakan, ya kita hormatin lah. Juga kita bisa ikut mendapat barokah dari makanan tersebut, kan itu makanan dari keluarga kiai? Yang penting ikhlas, jangan tamak". Ikhlas memang ibadah yang tidak berbentuk dalam lahir, karena ikhlas adalah kerelaan hati kita. Imam al Qusyairi sufi ternama pernah berkata ikhlas adalah hanya bermaksud taat kepada Allah SWT saja atau bermaksud dalam ibadahnya hanya mendekatkan diri kepada Allah tanpa ada tujuan lain. Jadi ketika kita melakukan suatu ibadah tanpa dibarengi kerelaan hati kita terhadap Tuhan, maka ibadah itu dilakukan tanpa ikhlas. Begitu pula sebaliknya meninggalkan suatu ibadah karena takut dilihat orang tidak dinamakan ikhlas juga. Syekh al Fudhail bin 'Iyad pernah berkata: "meninggalkan suatu ibadah karena seseorang adalah riya', dan mengerjakan ibadah karena seseorang

adalah syirik, dan ikhlas adalah kamu dibebaskan Allah dari keduanya". Oleh karena itu alangkah baiknya apabila kita mengetahui apa saja ciri-ciri dari ikhlas tersebut. Para ulama mengatakan bahwa ciri-ciri ikhlas adalah: 1. Tidak over confident (terlalu percaya diri), sehingga menganggap semua keberhasilan adalah hasil dari kerja kerasnya sendiri. Kita bisa mengambil pelajaran dari Qorun, sepupu Nabi Musa as yang ditenggelamkan kedalam bumi karena menganggap semua hartanya adalah hasil dari kerja kerasnya sendiri. 2. Tidak bermaksud mencari kemasyhuran dari orang lain, dengan tidak mengerjakan sesuatu karena ingin dilihat dan dianggap baik oleh seseorang. 3. Tidak suka untuk dipuji dan disanjung, tetapi katakanlah ketika dipuji orang: Alhamdulillah fima yadzunnun. Ibnu Qoyyim al-Jauzy pernah berkata: Tidak akan bersatu dalam hati manusia antara ikhlas dan senang untuk dipuji, disanjung, rakus terhadap apa yang ada pada orang lain (Tamak). 4. Bersabar atas musibah, cobaan dan ujian yang ditimpakan Tuhan kepada kita, dengan berharap untuk mendapatkan pengampunan dan ridla-Nya. 5. Bersih hatinya dari hawa nafsu, dan selalu mendampingi orang-orang yang saleh dan bertaqwa. 6. Berakhlaq yang baik, bersih dari kejelekan, menyayangi dan mencintai semua muslim dan menjauhi hasud dan kebencian. Dan buah dari ikhlas adalah semua orang akan senang untuk selalu menemani kita, juga Allah akan meridlai setiap langkah kita. Wallahu a'lam bish-showab.

Related Documents

Kolom Oke
May 2020 34
Kolom Absen.xlsx
May 2020 28
Poster Kolom
October 2019 38
Oke Bos.docx
May 2020 19
Oke Fix.docx
December 2019 43
Oke Bos.docx
May 2020 27

More Documents from "Amir Hamzah"

Serba Serbi
May 2020 23
Takabbur _ok_
May 2020 22
Counter Theory
May 2020 27
Haji Pertama
May 2020 25
17 Tahun
May 2020 26
Kolom Oke
May 2020 34